Anda di halaman 1dari 26

DENGUE

HEMORRHAGIC FEVER
Pembimbing : dr. Sitti Radiah, Sp.A
Penyusun:
Sheilla Shantika S. S. 2015.04.2.0131
Shinta Julia R. 2015.04.2 0132
Siansari Pramesthi 2015.04.2.0133
Silvia Halim P. 2015.04.2.0134
Steven Hartanto 2015.04.2.0136

DEFINISI
Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang

ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan


Aedes albopictus (Samsi, 2000).

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

sering salah didiagnosis dengan


penyakit lain seperti flu atau tipus. Hal ini
disebabkan karena infeksi virus dengue yang
menyebabkan DBD bisa bersifat

asimtomatik atau tidak jelas

gejalanya (Samsi, 2000).

ETIOLOGI
Virus dengue
Familia Flaviridae, genus Flavivirus.
Flavivirus disebut Arbovirus atau virus athropoda-borne

untuk menunjukkan bahwa virus ini ditransmisikan oleh

serangga.
4 serotipe dari virus dengue yaitu

Den-1, Den-2, Den-

3, Den-4.
(Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen
Kesehatan RI, 2007).

EPIDEMIOLOGI
Secara epidemiologi dikenal 2 bentuk dengue yaitu (WHO,
2011):
Bentuk klasik
Panas 5 hari, sakit kepala, nyeri otot, sendi dan tulang.
Penurunan jumlah thrombosit dan ruam-ruam banyak
dijumpai kasusnya di negara-negara kawasan Asia
tenggara (Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam), secara
endemik.
Bentuk epidemik
Gejala demam dengue disertai dengan pembesaran hati
dan tanda-tanda perdarahan. Epidemik DBD dapat terjadi
secara berulang-ulang.

Demam berdarah dengue dapat dilihat berdasarkan


karakteristik epidemiologi, antara lain (WHO, 2011)
Penyebab Penyakit (agent)

Virus dengue merupakan bagian famili Flaviviridae. Keempat


serotipe virus dengue yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN4 dapat dibedakan dengan metode serologi. Infeksi pada
manusia oleh salah satu serotipe menghasilkan imunitas
sepanjang hidup terhadap infeksi ulang oleh serotipe
yang sama, tetapi hanya menjadi pelindung sementara dan
parsial terhadap serotipe yang lain (WHO, 2011).

Vektor

Aedes aegypti adalah salah satu vektor nyamuk yang paling


efisien untuk arbovirus, karena nyamuk ini sangat
antropofilik, hidup dekat manusia dan sering hidup di dalam
rumah. (WHO, 2011).

FAKTOR RESIKO
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Urbanisasi yang tidak terencana dan tidak terkendali
Tidak adanya kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah

endemis
Sanitasi lingkungan yang kurang baik
Banyak genangan air sekitar lingkungan
Sirkulasi udara jelek
Menumpuknya pakaian basah atau kotor di tempat yang tidak
tersinari matahari (belakang pintu)
Peningkatan sarana transportasi
Imunitas penjamu, kepadatan vektor nyamuk, transmisi virus
dengue, keganasan (virulensi) virus dengue, dan kondisi
geografis setempat.

TANDA DAN GEJALA


Asimptomatik
Demam ringan yang tidak spesifik (undifferentiated febrile

illness)
Demam dengue
Demam berdarah dengue
Dengue syok sindrom

Masa inkubasi dengue berkisar 3-15 hari, dengan rata-

rata 5-8

hari.

Berat ringannya penyakit ini tergantung dari beberapa

faktor seperti daya tahan tubuh, cepat lambatnya


penanggulangan medis, perdarahan organ
yang terjadi, tingkat virulensi virus.

PATOGENESIS

PATOFISIOLOGI

TATALAKSANA
Terapi Farmakologis
Simptomatis :
Antipiretik
Paracetamol 10-15 mg/kgbb/kali, 4-6 kali sehari
Antiemetik

Suportif :
Pemberian oksigen 1-2 L/menit

Terapi Non-Farmakologis
Tirah Baring
Makanan dengan kandungan gizi yang cukup, lunak dan tidak
mengandung zat yang dapat mengiritasi saluran cerna.

KOMPLIKASI
Kerusakan hepar
Dengue Shock Syndrome

PROGNOSIS
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah

self-limiting

disease dengan angka mortalitas kurang dari 1%.


Apabila ditangani, DBD memiliki angka mortalitas 2- 5%.
Apabila tidak ditangani, DBD memiliki angka mortalitas
sebesar 50%.
Angka kejadian Sindrom Syok Dengue beragam di setiap
negara, berkisar sekitar 12- 44%, namun dengan
penanganan intensif yang adekuat kematian dapat
ditekan sampai kurang dari 1% kasus.
Pada kasus yang jarang, terdapat kerusakan otak yang
disebabkan oleh syok berkepanjangan atau perdarahan
intrakranial (Halstead, 2007).

Anda mungkin juga menyukai