Anda di halaman 1dari 49

referat

KERACUNAN
MONOKSIDA

Pembimbing :
Drs. Putu Sudjana, Apt., SH.

Penyusun
Kelompok Dokter Muda UHT 39 T
Periode 1 Agustus 4 September 2016

Siansari Pramesthi

(2015.04.2.0133)

Silvia Halim Pranoto

(2015.04.2.0134)

Sonia Margaritha Kamadjaja


Sylvi Tjahjono
Totok Subiyanto

(2015.04.2.0135)
(2015.04.2.0137)
(2015.04.2.0138)

Tri Santoso Tjandra

(2015.04.2.0139)

Ulya Lutfiana

(2015.04.2.0140)

LATAR BELAKANG
Masalah intoksikasi karbon monoksida (CO)
muncul sejak manusia pertama dapat
membuat api. Masalah intoksikasi gas ini kian
menjadi penting sejalan dengan semakin
majunya industrialisasi di suatu negara. Pada
saat ini CO merupakan gas beracun yang
paling banyakmenimbulkan intoksikasi akut
serta paling banyak menyebabkan
kematian dibandingkan dengan kematian
akibat intoksikasi gas-gas lain.

Sumber utama karbon monoksida pada kasus


kematian adalah kebakaran, knalpot mobil,
dan pembakaran yang tidak sempurna dari
senyawa organik, seperti bongkahan arang.
Namun sumber yang paling umum berupa residu
pembakaran mesin.

Intoksikasi gas CO merupakan akibat yang


serius dari kasus inhalasi asap dan diperkirakan
lebih dari 80% penyebab kefatalan yang disebabkan
oleh trauma inhalasi. Di luar kematian akibat
kebakaran, ada sekitar 2700 kematian yang
disebabkan oleh
karbon
monoksida
setiap
tahunnya di Amerika Serikat. Sekitar 2000 dari
kasus ini adalah bunuh diri dan 700-nya adalah
kecelakaan. Pada kenyataannya seluruh kasus bunuh
diri tersebut melibatkan penghirupan gas buangan
mobil (Guy,2010).

Di Indonesia sendiri hingga kini belum


didapatkan data prevalensi keracunan
gas CO per tahun.

TUJUAN
Menjelaskan definisi, struktur, sifat, dan sumber gas

karbon monoksida.
Menjelaskan tanda-tanda dan gejala serta patofisiologi
keracunan gas karbon monoksida.
Menjelaskan sebab kematian tersering yang bisa
terjadi pada kasus keracunan karbon monoksida.
Menjelaskan pemeriksaan TKP pada kasus keracunan
gas CO
Menjelaskan tanda-tanda seseorang yang
meninggal karena keracunan karbon monoksida.
Menjelaskan cara melakukan pemeriksaan atau tes-tes
untuk mengetahui adanya gas karbon monoksida
dalam tubuh.

MANFAAT
Mampu mengetahui gejala dan patofisiologi

keracunan gas karbon monoksida.


Mampu mengenali tanda-tanda yang
ditinggalkan orang yang meninggal karena
keracunan karbon monoksida.
Mampu mengetahui pemeriksaan yang
dapat dilakukan untuk mengetahui adanya
gas karbon monoksida dalam tubuh.
Kita dapat mencegah atau memberi
penyuluhan mengenai bahaya dari gas
karbon monoksida.

DEFINISI CO
Gas yang tidak berwarna dan tidak berbau

yang dihasilkan dari proses pembakaran


yang tidak sempurna dari material yang
berbahan dasar karbon

SUMBER DAN DISTRIBUSI


Alamiah
Lautan
Oksidasi metal di atmosfir
Pegunungan
Kebakaran hutan
Badai listrik alam

Buatan
Kendaraan bermotor
Asap rokok
Peralatan rumah tangga (tungku dapur,

tungku pemanas)

PATOGENESIS
1. Berikatan dengan Hemoglobin
2. Berikatan dengan kompleks sitokrom

oksidase sehingga terjadi penurunan


respirasi efektif intrasel
3. Berikatan dengan mioglobin membentuk
karboksi mioglobin (COMb)

1. Berikatan dengan Hb

2. Berikatan dengan kompleks


sitokrom oksidase

3. Berikatan dengan mioglobin


Otot skelet
dan otot
jantung

Cardiac
output

Iskemia
serebral

GEJALA KLINIS

MANAJEMEN DAN TERAPI


1. Perawatan sebelum tiba di Rumah Sakit
2. Perawatan saat di UGD
3. HBOT

1. Perawatan sebelum tiba di


RS
Bawa korban ke tempat yang jauh dari

sumber karbon monoksida


Longgarkan pakaian korban
Pastikan korban bernafas
Beri oksigen murni
Korban harus istirahat dan tenang
Segera bawa ke RS!!!

2. Perawatan saat di UGD


Oksigen tambahan dengan masker non-

rebreathing atau intubasi


Perawatan suportif
Monitoring edema serebri
Monitoring vital sign

3. HBOT
Menghirup oksigen 100% pada tekanan

atmosfer yang lebih tinggi di dalam


chamber, yaitu 2-3 atmosfer absolut (ATA),
selama 1,5 jam hingga 2 jam
Meningkatkan kelarutan oksigen di dalam
darah dan meningkatkan eliminasi karbon
monoksida

CHAMBER HIPERBARIK DI RSAL Dr. RAMELAN SURABAYA

SIAPA YANG BERESIKO KERACUNAN


CO??
Pemadam kebakaran
Tukang cat / pengecat
Perokok
Bayi, anak-anak
YOU TOO!

TINDAKAN PREVENTIF
Periksa semua saluran rumah yang

bukaannya menghadap ke luar rumah


(pemanas air dsb)
Periksa sistem AC mobil
Periksa pemanas air
Jangan nyalakan mobil di dalam garasi
yang tertutup rapat.

Pemeriksaan Kasus
Keracunan Gas Karbon
Monoksida

PEMERIKSAAN TKP
1. Tentukan apakah korban masih hidup atau
2.
3.

4.
5.

sudah mati
Menutup sekitar TKP
Orang yang sebelumnya adalah berada di
situ sebelum dikeluarkan sebaiknya
identitasnya dicatat
Pemeriksaan TKP penting dan harus
dikerjakan cermat
Mencari dan menemukan barang bukti
yang berguna untuk dilakukan
pemeriksaan toksikologi

PEMERIKSAAN LUAR PADA


KERACUNAN CO

Cherry red color tampak


jelas bila kadar COHb
mencapai 30% atau
lebih.

Khas lebam mayat cherry red, baik


pada
permukaan
tubuh,
membran mukosa, kuku jari,
namun warna ini tidak sama di
seluruh tubuh misal tubuh bagian
depan, leher dan paha berwarna

TANDA-TANDA ASFIKSIA
Sianosis
Perdarahan berbintik (petechiae

haemorrhages, Tardius spot)


Pembuluh darah kecil pada konjungtiva
melebar.

PEMERIKSAAN DALAM
Sering kulit tampak pucat
Organ-organ mengalami kongesti dan

terdapat bintik-bintik perdarahan (tanda


asfiksia)
Warna cherry-red
Tidak ditemukan adanya pleural
haemorragic
Pada otak terjadi edema otak, terutama di
globus pallidus dan subthalamicus;
perlunakan cortex dan nucleus sentralis
(kasus kronis)
Fatty degeneration dan nekrosis pada ginjal

Pale skin

Bintik-bintik
perdarahan pada
organ

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Korban hidup ambil darah vena

SECEPAT MUNGKIN!!!
Korban meninggal ambil darah vena
setiap saat sebelum proses pembusukan

ANALISA DARAH
Kualitatif
Alkali Dilution Test
Katamaya Test
Pemeriksaan Spectroscopy

Kuantitatif
Gettler Freimuth
Spectrophotometry
Chromatography

ALKALI DILUTION TEST


Siapkan 2 tabung reaksi. Tabung reaksi I, masukkan 2-

3 tetes darah kemudian encerkan dengan aquades


sampai volume 15mL. Tabung reaksi II sebagai
kontrol, masukkan 2-3 tetes darah orang dewasa sehat
kemudian encerkan seperti pada tabung reaksi I.
Setelah homogen pada masing-masing tabung reaksi,
tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida 10%
dan amati perubahan yang terjadi.

Darah normal / kontrol segera berubah warna dari


merah muda menjadi coklat kehijauan dalam waktu <
30 detik, karena terbentuknya alkali hematin.
Darah korban membutuhkan waktu

karena sudah terjadi ikatan CO-Hb.

> 30 detik,

KATAMAYA TEST
Dalam 2 mL darah yang telah diencerkan

ditambahkan 2 mL Amonium sulfide kuning


dan 2 mL Asam asetat 30%.

Pada darah normal perubahan warna


menjadi hijau
Pada darah korban keracunan CO tetap
berwarna merah muda seperti semula.

GETTLER FREIMUTH
Darah + iPottasium ferrisida Co dibebaskan

dari Hb
CO + PdCL + HO + Pd + CO +HCL
Ion Pallidum (Pd) akan diendapkan pada
kertas saring warna hitam
Dengan membandingkan intensitas warna
hitam tersebut dengan warna standar maka
akan didapatkan konsentrasi COHb secara
semikuantitatif.

SPECTROPHOTOMETRY
Spektrofotometer menententukan rasio

COHb terhadap oxy-Hb

CHROMATOGRAPHY
Cara mengukur kadar CO-Hb udara

ekspirasi (pada korban hidup)


Udara ditampung dalam kantong dan
kadar CO ditentukan dengan detektor,
perubahan ionisasi sesudah hidralasi
katalik dengan Tometahne

KESIMPULAN
Karbon Monoksida merupakan gas tidak

berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan


tidak mengiritasi dan mudah terbakar.
Sumber utama karbon monoksida pada
kasus kematian adalah kebakaran, knalpot
mobil, dan pembakaran yang tidak
sempurna dari senyawa organik, seperti
bongkahan arang.
Keberadaan gas CO akan sangat
berbahaya jika terhirup oleh manusia
karena gas itu akan menggantikan posisi
oksigen yang berikatan dengan

KESIMPULAN
Gejala klinis keracunan dapat terjadi mendadak, namun

biasanya didahului oleh sakit kepala, pelipis berdenyut,


tinnitus, pusing (dizziness), mual, muntah, pandangan
kabur dan pingsan. Wajah kemerahan, daya ingat
menurun, vertigo, anaestesia, hilangnya daya untuk
bergerak secara spontan. Selanjutnya denyut nadi
melemah dan pelan sampai dapat terjadi cardiac arrest.
Penanganan pada kasus keracunan karbon monoksida
diarahkan pada perbaikan hipoksia jaringan dan
menghilangkan karbon monoksida dari dalam tubuh.
Pada kasus keracunan karbon monoksida dapat
dilakukan pemeriksaan TKP, pemeriksaan luar,
pemeriksaan dalam dan pemeriksaan penunjang.

SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai