Anda di halaman 1dari 35

HUKUM PAJAK

TEORI DAN ASAS PEMUNGUTAN

Mengapa diperlukan kesadaran


membayar pajak
+/- 80% APBN 2014 disumbang dari sektor
pajak
APBN 2014 masih mengandalkan
penerimaan dari pajak
Adanya upaya sistematis pemerintah untuk
meningkatkan penerimaan dari sektor pajak
melalui:
Ekstensifikasi pajak
Intensifikasi pajak

Kegiatan Ekstensifikasi Pajak


Pemberian NPWP secara jabatan bagi wajib
pajak orang pribadi yang berstatus sebagai
karyawan (Ph di atas PTKP)
Pemberian NPWP di lokasi usaha yang
berada di sentra perdagangan atau
perkantoran
Pemberian NPWP atau PKP bagi pengusaha
yang belum terdaftar
Penentuan jumlah angsuran PPh pasal 25 dan
atau jumlah PPN yang harus disetor
Penentuan jumlah PPN yang terutang atas
transaksi penjualan dalam tahun berjalan
kepada pedagang eceran yang mempunyai
usaha di sentra perdagangan

PENGERTIAN PAJAK
Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH
Iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan UU (dapat dipaksakan)
dengan tidak mendapat kontraprestasi
yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.

PENGERTIAN PAJAK
Prof.Dr.P.J.A.Adriani
Iuran kepada negara (dapat dipaksakan)
yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan dengan tidak mendapat
prestasi kembali yg langsung dpt ditunjuk
dan gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang perubahan Keempat


atas UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan, pada pasal 1 angka 1

Pajak adalah kontribusi wajib kepada


negara yang terutang oleh orang pribadi
atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

UNSUR-UNSUR DALAM
PENGERTIAN PAJAK
DIPUNGUT BERDASARKAN UNDANGUNDANG
DAPAT DIPAKSAKAN
TDK DPT DITUNJUKKAN ADANYA
KONTAPRESTASI SECARA LANGSUNG OLEH
PEMERINTAH
DIPUNGUT OLEH NEGARA (PUSAT/ DAERAH)
DIPERUNTUKKAN BAGI PENGELUARANPENGELUARAN PEMERINTAH (JIKA SURPLUS
DIGUNAKAN UNTUK PUBLIC INVESMENT)

FUNGSI PAJAK

BUDGETAIR
REGULEREND
REDISTRIBUSI
DEMOKRASI

FUNGSI PAJAK
INDONESIA

BUDGETER

PENERIMAAN NEGARA

REGULAIR

MENGATUR PEREKONOMIAN
UNTUK PERTUMBUHAN LEBIH
CEPAT

DEMOKRASI

PENJELMAAN KEKELUARGA &


KEGOTONG ROYONGAN
RAKYAT

REDISTRIBU
SI

TARIF PROGRESIF : GOL MAMPU


DIKENAKAN TARIF YG LEBIH TINGGI

PERBEDAAN PAJAK
RETRIBUSI
MENDAPAT
KONTRAPRESTASI
SECARA
LANGSUNG

PERBEDAAN PAJAK
SUMBANGAN
YANG
MENDAPATKAN
MANFAAT ADALAH
PENERIMA
SUMBANGAN

PENGERTIAN HUKUM PAJAK


(HUKUM FISKAL)

KESELURUHAN DARI PERATURANPERATURAN YANG MELIPUTI


WEWENANG PEMERINTAH UNTUK
MENGAMBIL KEKAYAAN SESEORANG
DAN MENYERAHKAN KEMBALI KE
MASYARAKAT MELALUI KAS NEGARA

PEMBAGIAN HUKUM
PAJAK
HUKUM PAJAK MATERIAL

mengatur tentang obyek


pajak, subyek pajak,
besar pajak yang
dikenakan timbul dan
hapusnya utang pajak
dan hubungan hukum
antara pemerintah dan
WP
UU PPh dan UU PPN

HUKUM PAJAK
FORMAL

tata cara untuk


mewujudkan
hukum material
menjadi kenyataan
UU KUP, UU PPSP,
UU Pengadilan Pajak

PEMBAGIAN HUKUM PAJAK DAN


PEMBEDAANNYA
1. Hukum Pajak Material
Memuat norma-norma yang
menerangkan tentang :
keadaan-keadaan /perbuatanperbuatan dan peristiwa-peristiwa
hukum yang harus dikenakan pajak
Siapa-siapa yang harus dikenakan
pajak?
Berapa besar pajaknya?

Atau dengan kata lain


Segala sesuatu tentang tentang timbulnya,
besarnya, dan hapusnya utang pajak dan
pula hubungan hukum antara pemerintah
dengan Wajib Pajak, termasuk didalamnya
peraturan-peraturan yang memuat kenaikan2, denda-denda dan hukuman-hukuman
serta cara-cara tentang pembebasan dan
pengembalian pajak,

2. Hukum Pajak Formil


Peraturan peraturan mengenai
cara-cara untuk menjelmakan
hukum pajak material menjadi
suatu kenyataan.
Memuat cara2 penyelenggaraan
mengenai penetapan suatu hutang
pajak

Kontrol Pemerintah terhadap


penyelenggaraan pemingutan Pajak
Kewajiban para Wajib Pajak (sebelum
dan sesudah menerima SKP)
Prosedur pemungutan pajak

Maksud Hukum Pajak Formal


Melindungi baik, baik Fiscus maupun
wajib Pajak
Memberi jaminan bahwa hukum
material dapat diselenggarakan
dengan baik

DASAR DAN TEORI


PEMUNGUTAN PAJAK

TEORI ASURANSI
Pembayaran pajak disamakan dengan
pembayaran premi.Masyarakat seakan
mempertanggungjawabkan keselamatan dan
keamanan jiwanya kepada negara.

TEPATKAH INI?

TEORI KEPENTINGAN
NEGARA MELINDUNGI
KEPENTINGAN HARTA DAN JIWA
WARGA NEGARA DENGAN
MEMPERHATIKAN BEBAN YANG
HARUS DIPUNGUT DARI
MASYARAKAT

TEORI GAYA PIKUL


TIAP ORANG
DIKENAKAN PAJAK
DGN BOBOT SAMA
(ADIL) SESUAI
GAYA PIKUL
DENGAN UKURAN
BESARNYA
PENGHASILAN
DAN
PENGELUARAN
SESEORANG

TEORI BAKTI
DISEBUT JUGA
TEORI KEWAJIBAN
PAJAK MUTLAK.
PAJAK SEBAGAI
BUKTI TANDA
BAKTI
MASYARAKAT KE
NEGARA

TEORI GAYA BELI


PAJAK UNTUK
MEMELIHARA
MASYARAKAT
PAJAK
DITEKANKAN
UNTUK FUNGSI
MENGATUR

JENIS-JENIS PAJAK

PAJAK PENGHASILAN
(PAJAK NEGARA DAN PAJAK DAERAH)

.
Pengenaan pajak di Indonesia
Negara
PPh : UU. No. 7 Th. 1984
diubah UU. No. 36 Th 2008
PPN dan PPnBM: UU. No. 8 Th. 1983
diubah UU. No. 42 Th. 2009

Bea Meterai: UU. No. 13 Th. 1985

Daerah
Dasar hukum Pajak Daerah & Retribusi:
UU No. 18 Th. 1997
diubah UU. No. 28 Th. 2009
PBB: UU. No. 12 Th. 1985
diubah UU. No. 28 Th 2009
BPHTB: UU. No. 21 Th. 1997
diubah UU. No. 28 Th. 2009

JENIS-JENIS PAJAK
PAJAK PUSAT

Pajak Penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai & PPn BM
Bea Meterai

PAJAK
PROPINSI

PKB, BBNKB, PBB,


BPHTB, Pajak Rokok

PAJAK DAERAH
PAJAK
KABUPATEN

Pajak Hotel & Restoran


Pajak Hiburan
Pajak Radio

MENURUT SIFATNYA
PAJAK LANGSUNG
PEMBEBANANNYA
TIDAK DAPAT
DILIMPAHKAN KE
PIHAK LAIN

PAJAK TIDAK
LANGSUNG
PEMBEBANANNYA
DAPAT
DILIMPAHKAN KE
PIHAK LAIN

PPh
PPN

MENURUT SASARAN/
OBYEKNYA
PAJAK SUBYEKTIF
BERDASARKAN
SUBYEK BARU
DICARI OBYEKNYA

PAJAK OBYEKTIF
BERDASARKAN
OBYEK BARU
DICARI
SUBYEKNYA

PPh
PPN, PPnBM

MENURUT
PEMUNGUTANNYA
PAJAK PUSAT
PPh,PPN PPnBM,
Bea Materai

PAJAK DAERAH
Pajak Reklame,
Pajak Hiburan,
Pajak Rumah
Makan/Restoran
dan Hotel

CARA(STELSEL)
PEMUNGUTAN PAJAK
RIIL STELSEL
FICTIVE STELSEL
CAMPURAN

SISTEM PEMUNGUTAN
PAJAK
1.OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM

2.SELF ASSSESSMENT SYSTEM


3.WITH HOLDING SYSTEM

Sistem Pemungutan Pajak


Official
Assessment

Self
Assessment

Wewenang berada Wewenang berada


ditangan Wajib Pajak
ditangan pemerintah
untuk menentukan
(fiskus) untuk menenpajaknya sendiri
tukan besarnya pajak
Wajib pajak bersifat
yang terutang
aktif (menghitung,
Wajib Pajak bersifat
memperhitungkan,
membayar dan
pasif.
melaporkan sendiri
(hanya menunggu)
besarnya pajak yang
Utang pajak timbul
harus dibayar)
Utang pajak timbul
setelah dikeluarkan
tanpa menunggu surat
surat ketetapan pajak
ketetapan pajak
oleh fiscus

Witholding
System

Wewenang berada
di pihak ketiga yang
ditetapkan oleh
Peraturan Perpajakan
untuk melaksanakan
pemotongan
dan pemungutan
pajak
Utang pajak timbul
tanpa menunggu surat
ketetapan pajak

YURISDIKSI PEMUNGUTAN
PAJAK
ASAS TEMPAT
TINGGAL
ASAS
KEBANGSAAN
ASAS SUMBER

PROYEK RUMAH :
1. JELASKAN 3 MACAM YURISDIKSI PEMAJAKAN
DAN MANAKAH YG BERLAKU DI INDONESIA ?
2. SEBUTKAN JENIS2 PAJAK DI INDONESIA?
3. JELASKAN 3 SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK DI
INDONESIA, DAN MANAKAH YG BERLAKU DI
INDONESIA?
4. JELASKAN TEORI2 PEMUNGUTAN PAJAK,
MANAKAH YANG SESUAI UTK DIBERLAKUKAN
DI INDONESIA? MENGAPA?
5. CARILAH DATA APBN TAHUN ANGGARAN 2014
DAN 2015, DAN ANALISISLAH BERAPA
PROSENTASENYA PENERIMAAN PAJAK
DIBANDINGKAN TOTAL PENERIMAAN DI APBN ?
6. KERJAKAN SOAL PILIHAN BAB 1-4 BUKU HUKUM
PAJAK ERLY SUANDI

Anda mungkin juga menyukai