AAN
NEGARA
Oleh :
Annisa Karima
Harda
Efri Oktavian
Khairunnisa Aswidra
Muawidza Badri
Taufik Hidayat
Kelas :
XI MIA 2
Konsep Pembagian
Kekuasaan
PENERAPAN PEMBAGIAN
KEKUASAAN
A. PEMBAGIAN KEKUASAAN SECARA
HORIZONTAL
Pembagian kekuasaan secara horizontal
yaitu pembagian kekuasaan menurut
fungsi
lembaga-lembaga
tertentu
(legislatif, eksekutif dan yudikatif).
Berdasarkan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, secara horizontal
pembagian kekuasaan negara di lakukan
pada tingkatan pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah.
1. Kekuasaan konstitutif
Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan
untuk mengubah dan menetapkan
Undang-Undang Dasar.
-. dijalankan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat
-. ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa Majelis
Permusyawaratan Rakyat berwenang
mengubah dan menetapkan UndangUndang Dasar.
2. Kekuasaan eksekutif
Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan
untuk menjalankan undang-undang dan
penyelenggraan pemerintahan Negara.
- dipegang oleh Presiden
- ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa Presiden
Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar.
3. Kekuasaan Legislatif
Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan
untuk membentuk undang-undang.
- dipegang oleh Dewan Perwakilan
Rakyat
- ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa Dewan
Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan
membentuk undang-undang.
4. Kekuasaan Yudikatif
Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan
kehakiman, yaitu kekuasaan untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan.
- dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah
Konstitusi
- ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh
sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan
yang berada di bawahnya dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan
tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi.
5. Kekuasaan eksaminatif/inspektif
Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu
kekuasaan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pemeriksaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara.
Kekuasaan ini
dijalankan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan satu Badan
6. Kekuasaan moneter
Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan
untuk menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran,
serta memelihara kestabilan nilai rupiah.
- dijalankan oleh Bank Indonesia
- ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa negara
memiliki suatu bank sentral yang
susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab, dan indepedensinya
Macam-macam
Kekuasaan
Tugas, Wewenang,
dasar hukum lembaga
negara
PRESIDEN
Tugas dan Wewenang :
A. Kepala pemerintah
B.kepala negara
Memberi grasi dan rehabilitasi dan
Memegang kekuasaan pemerintah
pertimbangan MA. (pasal 11 ayat 1)
menurut UUD. (pasal 4 ayat 1)
memberikan amnesti & abolish dengan
Menetapkan peraturan pemerintah
memperhatikan pertimbangan DPR.
untuk menjalankan UU
(pasal 10 ayat 2)
sebagaimana mestinya. (pasal 5
Membuat perjanjian dengan negara lain
dengan persetujuan. (pasal 11 ayat 1)
ayat 2)
mengangkat duta & konsul. (pasal 13 ayat
Mengajukan RUU kepada DPR.
3)
(pasal 5 ayat 1)
Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain.
Membentuk dewan pertimbangan
(pasal 15)
yang bertugas memberi nasihat dan
Menyatakan perang & membuat
pertimbangan kepada presiden.
perdamaian dengan negara lain dengan
(pasal 16)
persetujuan DPR.
Mengangkat dan memberhentikan
(pasal 11 ayat 1)
menteri-menteri. (pasal 17 ayat 2)
menyatakan keadaan bahaya. (pasal 12)
PRESIDEN
Dasar Hukum :
Pasal 4 ayat (1) UUD RI 1945,
Pasal 5 ayat (1) dan (2
UUDRI1945),
Pasal 11 ayat (1) UUDRI1945,
Pasal 12 UUDRI1945,
Pasal 13 ayat (1) UUDRI1945,
Pasal 14 ayat (1) dan (2)
UUDRI1945,
Pasal 15 UUDRI1945,
Pasal 16 UUDRI1945,
Pasal 17 ayat 2 UUDRI1945,
Pasal 20 ayat (2) UUDRI1945,
Pasal 24A ayat (3) UUDRI1945,
dan
Pasal 24C ayat (3) UUDRI1945.
Dasar Hukum :
UUD RI 1945 pasal 2
dan 3
Dasar Hukum :
Pasal 20 ayat (1) dan (2) UUD RI
1945
Pasal 22 ayat (2) UUD RI 1945
Pasal 23 ayat (2) UUD RI 1945
Pasal 22D ayat (3) UUD RI 1945
Pasal 22E ayat (2) UUD RI 1945
Pasal 24B ayat (3) UUD RI 1945
Pasal 24A ayat (3) UUD RI 1945
Pasal 14 ayat (2) UUD RI 1945
Pasal 11 ayat (2) UUD RI 1945
Dasar Hukum :
Pasal 24 ayat (2) UUD RI
1945,
Pasal 24A ayat (1) UUD RI
1945, dan
Pasal 24C ayat (3) UUD RI
1945
Dasar Hukum :
Pasal 23E, 23F, 23G UUD RI
1945,
UU RI No. 15 tahun 2006
tentang badan pemeriksa
keuangan sebagai pengganti
UU RI No. 5 tahun 1973 tentang
badan pemeriksa keuangan.
UU RI No.15 tahun 2004
tentang pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara.
UU RI No.1 tahun 2004 tentang
perbendaharaan negara.
UU RI No.17 tahun 2003
tentang keuangan negara.