Anda di halaman 1dari 20

KEJANG PADA ANAK

DR. Msy Rita Dewi A SpAK


Neurologi Anak
Departemen Ilmu Kesehatanan Anak
RSMH/FK UNSRI

MRD-2015, blok 19

KEJANG

Suatu manifestasi klinis sebagai


akibat
dari
cetusan
yang
berlebihan dan abnormal dari
sel-sel
neuron
di
otak.
Manifestasi klinis ini berupa
suatu fenomena abnormal yang
sementara
dan
mendadak,
antara lain berupa gangguan
kesadaran,motorik,
sensorik,
otonom
Epilepsia 1993; Epilepsia 1997
MRD-2015, blok 19

Patofisiologi Kejang
Gangguan pada membran sel
neuron
Gangguan mekanisme inhibisi
prasinaps dan pascasinaps
Neurotransmiter
Peranan sel glia
MRD-2015, blok 19

Gangguan
membran sel

Gangguan
keseimbangan ion

Gangguan
pompa Na - K

Depolarisasi
Potensial aksi
Pelepasan neurotransmiter
di ujung akson
Reseptor GABA & As.
Glutamat
di pre sinap
Eksitasi > Inhibisi
Depolarisasi
MRD-2015, blok 19
post sinap

KEJAN

KEJANG
Kardiovaskuler

Respirasi

Metabolisme

Suplai O2

Konsumsi O2
Glukosa uptake

( 30
menit )

Hipertensi
- Takikardi
Kardiak output

CBF

Hipoksia
ATP

( 30 60 menit )

- Autoregulasi
rusak
- Hipotensi
- CPP
- CBF

Asam laktat
Udem serebri
Glutamat ekstra sel
Sintesa makromolekul,
lipid
MRD-2015, blok 19

TIK
Hipertermi
Kejang
Free radikal
Sel mati

BENTUK BANGKITAN

KLONIK
TONIK
TONIK KLONIK
MIKLONIK
ATONIK
ABSENS

MRD-2015, blok 19

Kejang atau serangan


menyerupai kejang (Seizure
Keadaanlike epilepsy)
Kejang
Bukan kejang
tiba-tiba

gradual

selalu

jarang

Gerakan ekstre

sinkron

asinkron

Sianosis

sering

jarang

terganggu

tidak

sering

jarang

detik-menit

beberapa menit

Dapat diprovokasi

jarang

hampir selalu

Ictal EEG abn

selalu

tidak pernah

Onset
Ger abn mata

Kesadaran
Serangan khas
Lama

SEIZURE LIKE EPILEPSY


Gerakan menyerupai kejang pd
neonatus
Benign sleep myoclonus
Jitteriness
Non-convulsive apnea
Normal movement
Opisthotonus
Stiff baby/hyeperekplexia
MRD-2015, blok 19

SEIZURE LIKE EPILEPSY


Nonepileptic Event Pada Bayi

Cyanotic and pallid breath-holding spells


Shuddering attacks
Paroxysmal torticollis
Extrapyramidal drug reactions, dystonia
Sandifer syndrome
Stereotypies
Withholding, constipation
Masturbation
Spasmus nutans
Benign paroxysmal vertigo
Benign myoclonus of early infancy
Hyperekplexia
Alternating hemiplegia of childhood
Rhythmic movement disorder of sleep

MRD-2015, blok 19

SEIZURE LIKE EPILEPSY


Nonepileptic events in children

Breath-holding spells
Syncope
Migraine and migraine equivalents
Recurrent abdominal pain
Cyclic vomiting
Benign paroxysmal vertigo
Movement disorders
Tic
Paroxysmal torticollis
Paroxysmal kinesigenic choreoathetosis
Paroxysmal dystonic choreoathetosis
Sandifer syndrome
Dystonic drug reactions
Withholding, constipation
Hyperekplexia
MRD-2015, blok 19

Tatalaksana kejang akut pada bayi dan


anak

Langkah pertama :
Resusitasi
A. Airway
: Bebaskan jalan napas,
posisi,suction
B. Breathing : berikan O2 100%
C. Circulation: monitor nadi & tekanan darah,
D. Cek gula darah segera, koreksi
hipoglikemia
E. Establish akses vena

EKG
Dextrose bila

Investigasi : menentukan etiologi


Anamnesis dan pemeriksaan neurologi
(sangat menentukan dalam pemilihan pemeriksaan penunjang)
AGD, Glukosa,Na,K,Ca,Mg,DPL (jika ada indikasi)
Bila perlu : kultur darah,AGD,kadar obat
antikonvulsan,toksikologi,insulin & kortisol

Diazepam 5-10 mg
Per-rektal max 2 kali
Jarak 5 menit

Prehospital

Hospital/ED

Airway
Breathing
Circulation

Diazepam 0.25-0.5 mg/kg/iv


(rate 2 mg/min, max dose 10 mg)

0-10 min

10-20 min

atau
Midazolam 0.2 mg/kg/iv/im

atau
Lorazepam 0.5-0.1 mg/kg/iv/
(rate < 2 mg/min)

ICU/ED

Note :
Tambahan
5-10 mg/kg/iv

Fenitoin 20 mg/kg/iv
(20 min/50 ml NS)

20-30 min

Fenobarbital 20 mg/kg/iv
(rate >10 min)

30-60 min

ICU

Refrakter SE
12

Kesepakatan UKK Neurologi 2008

Terapi rumatan
Tergantung etiologi
Jika karena kelainan metabolik (elektrolit dan glukosa),
hipoksemia jika penyebab sudah dapat dikoreksi tidak
diperlukan terapi rumat.
Jika penyebab infeksi SSP akut , perdarahan berikan
terapi rumat selama perawatan
Jika penyebab SOL, terapi rumat diberikan selama
masih ada SOL.
Jika penyebabnya epilepsi, berikan obat anti epilepsi
Jika penyebabnya kejang demam sesuai indikasi
terapi rumatan pada kejang demam

Terapi rumatan

Jika kejang akut berhenti dengan diazepam, terapi rumatan


dengan fenobarbital.
Loading dose 8-10 mg/kgBB.hari dibagi 2 selama 2 hari,
dilanjutkan 4-5 mg/kgBB/hari dibagi 2 per oral.

Jika kejang akut berhenti dengan fenitoin, terapi rumatan


dengan fenitoin.
Dosis 5-7 mg/kgBB/hari dibagi 2.

Jika kejang akut berhenti dengan fenobarbital, terapi rumatan


dengan fenobarbital.
Dosis 4-6 mg/kgBB/hari dibagi 2 Intra vena

Jika kejang akut berhenti dengan midazolam, terapi rumatan


dengan fenitoin dan fenobarbital.

Cara pemberian Diazepam


IV (tanpa pengenceran), rektal,intraosseus
Kecepatan pemberian IV : 1-2 mg/menit, maksimum
pemberian 2 kali
Rektal sama efektifnya dengan IV asalkan
benar cara pemberiannya
Sebagian besar kejang berhenti dalam waktu 3 menit
setelah pemberian
Efek samping timbul jika pemberian IV terlalu cepat
Efek samping : sedasi, apnea,depresi
napas,hipotensi

Cara pemberian Diazepam rektal

Cara pemberian Diazepam rektal

Edukasi pada orang tua


Harus menyediakan diazepam rektal di rumah
Ajarkan cara pemberian diazepam
Jika anak kejang :
Baringkan anak di tempat yang aman dan jauhkan
dari benda-benda berbahaya
Longgarkan baju
Berikan diazepam rektal
Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak
Jangan menahan gerakan-gerakan anak pada saat
kejang
Segera ke dokter jika dengan pemberian diazepam
rektal 2 kali kejang tidak berhenti

Kesimpulan
Peran dokter penting untuk mencegah kejang
menjadi status epileptikus
Tentukan gejala yang tampak kejang atau
bukan.
Pemberian obat-obat anti kejang lini pertama
(diazepam, fenitoin, fenobarbital) dengan baik
dan benar sangat menentukan.
Tatalaksana terhadap etiologi dan terapi
suportif sangat menentukan untuk mencegah
komplikasi kejang di kemudian hari

Kesimpulan
Ajarkan orang tua cara menggunakan
diazepam rektal dengan benar
Bekali orang tua diazepam rektal untuk
persediaan di rumah agar jika anak kejang di
rumah orang tua bisa mengatasi kejang
sehingga kejang tidak berubah menjadi kejang
lama atau status epileptikus

Anda mungkin juga menyukai