MRD-2015, blok 19
KEJANG
Patofisiologi Kejang
Gangguan pada membran sel
neuron
Gangguan mekanisme inhibisi
prasinaps dan pascasinaps
Neurotransmiter
Peranan sel glia
MRD-2015, blok 19
Gangguan
membran sel
Gangguan
keseimbangan ion
Gangguan
pompa Na - K
Depolarisasi
Potensial aksi
Pelepasan neurotransmiter
di ujung akson
Reseptor GABA & As.
Glutamat
di pre sinap
Eksitasi > Inhibisi
Depolarisasi
MRD-2015, blok 19
post sinap
KEJAN
KEJANG
Kardiovaskuler
Respirasi
Metabolisme
Suplai O2
Konsumsi O2
Glukosa uptake
( 30
menit )
Hipertensi
- Takikardi
Kardiak output
CBF
Hipoksia
ATP
( 30 60 menit )
- Autoregulasi
rusak
- Hipotensi
- CPP
- CBF
Asam laktat
Udem serebri
Glutamat ekstra sel
Sintesa makromolekul,
lipid
MRD-2015, blok 19
TIK
Hipertermi
Kejang
Free radikal
Sel mati
BENTUK BANGKITAN
KLONIK
TONIK
TONIK KLONIK
MIKLONIK
ATONIK
ABSENS
MRD-2015, blok 19
gradual
selalu
jarang
Gerakan ekstre
sinkron
asinkron
Sianosis
sering
jarang
terganggu
tidak
sering
jarang
detik-menit
beberapa menit
Dapat diprovokasi
jarang
hampir selalu
selalu
tidak pernah
Onset
Ger abn mata
Kesadaran
Serangan khas
Lama
MRD-2015, blok 19
Breath-holding spells
Syncope
Migraine and migraine equivalents
Recurrent abdominal pain
Cyclic vomiting
Benign paroxysmal vertigo
Movement disorders
Tic
Paroxysmal torticollis
Paroxysmal kinesigenic choreoathetosis
Paroxysmal dystonic choreoathetosis
Sandifer syndrome
Dystonic drug reactions
Withholding, constipation
Hyperekplexia
MRD-2015, blok 19
Langkah pertama :
Resusitasi
A. Airway
: Bebaskan jalan napas,
posisi,suction
B. Breathing : berikan O2 100%
C. Circulation: monitor nadi & tekanan darah,
D. Cek gula darah segera, koreksi
hipoglikemia
E. Establish akses vena
EKG
Dextrose bila
Diazepam 5-10 mg
Per-rektal max 2 kali
Jarak 5 menit
Prehospital
Hospital/ED
Airway
Breathing
Circulation
0-10 min
10-20 min
atau
Midazolam 0.2 mg/kg/iv/im
atau
Lorazepam 0.5-0.1 mg/kg/iv/
(rate < 2 mg/min)
ICU/ED
Note :
Tambahan
5-10 mg/kg/iv
Fenitoin 20 mg/kg/iv
(20 min/50 ml NS)
20-30 min
Fenobarbital 20 mg/kg/iv
(rate >10 min)
30-60 min
ICU
Refrakter SE
12
Terapi rumatan
Tergantung etiologi
Jika karena kelainan metabolik (elektrolit dan glukosa),
hipoksemia jika penyebab sudah dapat dikoreksi tidak
diperlukan terapi rumat.
Jika penyebab infeksi SSP akut , perdarahan berikan
terapi rumat selama perawatan
Jika penyebab SOL, terapi rumat diberikan selama
masih ada SOL.
Jika penyebabnya epilepsi, berikan obat anti epilepsi
Jika penyebabnya kejang demam sesuai indikasi
terapi rumatan pada kejang demam
Terapi rumatan
Kesimpulan
Peran dokter penting untuk mencegah kejang
menjadi status epileptikus
Tentukan gejala yang tampak kejang atau
bukan.
Pemberian obat-obat anti kejang lini pertama
(diazepam, fenitoin, fenobarbital) dengan baik
dan benar sangat menentukan.
Tatalaksana terhadap etiologi dan terapi
suportif sangat menentukan untuk mencegah
komplikasi kejang di kemudian hari
Kesimpulan
Ajarkan orang tua cara menggunakan
diazepam rektal dengan benar
Bekali orang tua diazepam rektal untuk
persediaan di rumah agar jika anak kejang di
rumah orang tua bisa mengatasi kejang
sehingga kejang tidak berubah menjadi kejang
lama atau status epileptikus