Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

Nama
Stambuk
Pembimbing Klinik

:
:

Angriana Hi Himran
: N 111 15 003
dr. Dewi Suriany Angdjaja, Sp.KJ

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. R
Umur
: 58 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Ds Balane
Pekerjaan
: URT
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Sudah Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 18 Januari 2016

DESKRIPSI KASUS
Anamnesis
Keluhan Utama : Rasa berdebar di dada

Riwayat Penyakit Sekarang:


Seorang perempuan 58 tahun datang dengan keluhan
perasaan tidak enak yang ia ungkapkan seperti ketakutan
terhadap penyakit yang akan terjadi pada dirinya yang
dapat menyebabkan kematian sejak obat yang ia
konsumsi habis 2 minggu yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan jantung sering berdebar-debar, berkeringat,
tangan dan kaki terasa dingin, sakit kepala, sulit tidur,
kurang nafsu makan serta tegang pada bagian leher
ketika perasaan takut itu datang. Pasien pernah dibawa
ke RS Undata karena sesak napas ketika merasa
ketakutan. Perasaan takut terjadi paling lama 1 jam yang
muncul secara spontan dan tidak terduga. Pasien
mengakui perasaan takut ini mulai ia rasakan setelah
beberapa tahun yang lalu sebanyak tiga kali. Pada awal
pasien merasakan hal ini ketika pasien ditinggal nikah
oleh kedua anaknya, pasien merasa takut untuk tinggal
sendirian dirumah apalagi jika suami dari pasien pergi ke
dolo untuk liat tanah, kadang pasien meminta cucunya
untuk menemaninya dirumah. Perasaan takut itu muncul
ketika pasien sendirian dan mendengar hal-hal yang ributribut dan mendengar kabar duka atau kabar buruk.
Ketika pasien memikirkan masalah-masalah keluarganya
dia langsung merasa sedih sampai menangis sendiri pada
saat itu juga rasa berdebar-debar pada dada muncul dan

Riwayat Penyakit Sebelumnya


Riwayat Gangguan Psikiatrik
Pasien sudah menjalani terapi obat beberapa tahun belakangan ini.
Riwayat Gangguan Medik
Pasien menderita hipertensi
Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Tidak ada riwayat penggunaan zat-zat psikoaktif.

Riwayat Hidup
Prenatal
Pasien tidak mengingat riwayat prenatalnya.

Masa Remaja
Tidak ada gangguan pada masa ini, pasien bergaul
dengan teman-teman disekitar rumahnya

Masa Kanak-Kanak
Pasien mengungkapkan bahwa pasien merupakan anak
yang aktif bermain waktu di SD , pasien memiliki banyak
teman.

Masa Dewasa
Pasien telah menikah pada usia sekitar 25 Tahun, lalu
melahirkan anak pertamanya dan kemudian 2 tahun
kemudian hamil anak keduanya. Setelah itu menjadi ibu
rumah tangga seperti pada umumnya mengurus suami
dan anak. Hingga anaknya menikah dan kedua anaknya
ikut suami.
Persepsi pasien tentang dirinya
Pasien menyadari dirinya bahwa dirinya sakit dan merasa
bahwa terlalu berlebihan rasa cemasnya.

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


Deskripsi Umum
Penampilan: Seorang wanita dengan mengenakan baju
warna coklat becorak batik, celana hitam dan jilbab coklat.
Kesadaran: composmentis
Fungsi intelektual
Perilaku dan aktivitas psikomotor: Normal
Taraf pendidikan : SD
Pembicaraan: lancar
Daya konsentrasi : baik
Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif
Orientasi ( waktu, tempat, orang) : baik
Keadaan Afektif
Mood: biasa
Afek : sesuai
Empati: Dapat diraba rasakan

Daya ingat : baik


Pikiran abstrak : tidak ada
Bakat kreatif : buat kue
Kemampuan menolong diri sendiri : baik

Proses Pikiran
Arus pikir:
Produktivitas :Pasien menjawab apa yang ditanyakan dan
menjelaskan secara detail
Persepsi
Kontinuitas : Relevan
Halusinasi (-)
Hendaya Berbahasa : Tidak ada
Ilusi (-)
Isi pikir:
Depersonalisasi (-)
-Preokupasi : Tidak ada
Derealisasi (-)
-Gangguan Isi Pikir : Tidak ada
Pengendalian Impuls: baik selama wawancara

Daya Nilai
Norma sosial: baik
Uji daya nilai: baik
Penilaian realitas : Baik

Tilikan
Tilikan: tilikan 6 (menyadari sepenuhnya tentang situasi
dirinya disertai motivasiuntuk mencapai perbaikan).
Taraf dapat dipercaya: dapat dipercaya

PEMERIKSAAN FISIK
Internikus
Nadi
: 84x/menit
SB
: 36C
R
: 20x/menit
Tekanan Darah : 130/100 mmHg

Neurologis
Kesadaran Composmentis dengan GCS E4 V5 M6 = 15,
fungsi sensorik dan motorik keempat ekstremitas dalam
batas normal.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada pemeriksaan penunjang

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Pasien wanita umur 58 Tahun datang ke poli RSUD
Undata pada tanggal 18 januari 2016 diantar oleh
suaminya karena rasa berdebar pada daerah dada,
keringat dingin, cemas, dengan tekanan darah 130/100
mmHg. Gelisah dan sulit tidur akibat rasa berdebar.

EVALUASI MULTIAXIAL:
Axis I
: Gangguan anxietas menyeluruh (F41.1)
Axis II
: Tidak ada diagnosis aksis II (Z 03.2)
Axis III
: hipertensi
Axis IV
: mempunyai masalah dengan primary
support group (keluarga) ; kurang interaksi anatara ibu ini
dengan anak dan suaminya.
Axis V
: GAF Scale 80-71 gejala sementara &
dapat diatasi.

DAFTAR PROBLEM:
Organobiologik
: tidak ada
Psikologik
: Pasien memiliki sifat yang
pendiam dan terturup, semua maslah-masalah
keluarganya hanya dipendam sendiri.
Sosial
: Hubungan dengan keluarga baik
PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi
SSRI (Serotonin Selective Reuptake Inhibtor)
Terdiri atas beberapa macam, dapat dipilih salah satu dari
sertralin, fluoksetin (kalxetin 10 mg), fluvoksamin,
escitalopram, dll. Obat diberikan dalam 10 hari.
Benzodiazepin
Awitan kerjanya cepat, dikonsumsi biasanya 4-6 minggu,
setelah itu secara perlahan-lahan diturunkan dosisnya
sampai akhirnya dihentikan. Contoh: Diazepam,
Alprazolam (0,5 mg) , dll. Jadi, setelah itu dan
seterusnya, individu hanya minum golongan SSRI.
Amlodipin 5 mg
Untuk menurunkan tekanan darah.

PROGNOSIS
Dubia ad bonam faktor yang mempengaruhi :
Keinginan yang tidak jelas dari pasien untuk sembuh
Tidak ada kelainan organobiologik
Adanya dukungan dari keluarga

PEMBAHASAN TINJAUAN PUSTAKA


Definisi
Gangguan cemas menyeluruh (generalized anxietas
disorder,GAD) merupakan kondisi gangguan yang ditandai
dengan kecemasan dan kekawatiran yang berlebihan dan tidak
rasional bahkan terkadang tidak realistik terhadap berbagai
kehidupan sehari-hari. Kondisi ini berlangsung sekurangnya
selama 6 bulan dan di alami hampir sepanjang hari. Kecemasan
yang dirasakan sulit untuk dikendalikan dan berhubungan
dengan gejala-gejala somatik seperti ketegangan otot,
iritabilitas, kesulitan tidur dan kegelisahan.

Etiologi
Teori biologi : area otak yang diduga terlibat pada
timbulnya GAD adalah lobus oksipital yang mempunyai
reseptor benzodiazepine tertinggi diotak. Ganglia basalis,
sistem limbik, dan korteks frontal juga dihipotesiskan
terlibat pada etiologi timbulnya GAD. Pada pasien GAD
juga ditemukan sistem serotoninergik yang abnormal.
Neurotransmiter yang berkaitan dengan GAD adalah
GABA, serotonin, norepinefrin,glutamat,dan kolesistokinin.
Teori genetik : pada sebuah study didapatkan bahwa
terdapat hubungan genetik pasien GAD dan gangguan
depresi major pada pasien wanita. Sekitar 25% dari
keluarga tingkat pertama penderita GAD juga menderita
gangguan yang sama, 50% pada kembar monozigot, 15
% pada kembar dizigot.

Teori psikoanalitik : teori ini menghipotesiskan bahwa


anxietas adalah gejala dari konflik bawah sadar yang tidak
terselesaikan. Pada tingkat yang lebih matang anxietas
dihubungkan dengan keilangan cinta dari objek yang
penting.
Teori kognitif- perilaku : penderita GAD berespon secara
salah dan tidak tepat terhadap ancaman, disebabkan oleh
perhatian yang selektif terhadap hal-hal negatif pada
lingkungan, adanya distorsi pada pemprosesan informasi
dan pandangan yang sangat negatif terhadap kemampuan
diri untuk menghadapi ancaman.

Kriteria Diagnostik
Kriteria DSM-IV-TR
Kecemasan atau kekawatiran yang berlebihan yang timbul hampir setiap hari , sepanjang hari, terjadi selama
sekurangnya 6 bulan, tentang sejumlah aktivitas atau kejadian (seperti pekerjaan aau aktivitas sekolah).
Penderita merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya
Kecemasan dan kekhawatiran disertai 3 atau lebih dari 6 gejala berikut ini (dengan sekurangnya beberapa gejala
lebih banyak terjadi dibandingkan tidak terjadi selama 6 bulan terakhir). Catatan : hanya satu nomor diperlukan
pada anak.
Kegelisahan
Merasa mudah lelah
Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
Iritabilitas
Ketegangan otot
Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur , atau tidur gelisah, dan tidak memuaskan).

Kecemasan , kekhawatiran, atau gejala fisik menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis, ata
gangguan pada fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainnya.
Gangguan yang terjadi bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya penyalahgunaan
zat, medikasi) atau kondisi medis umum (hipertiroidisme).

Berdasarkan dari PPDGJ III, maka kriteria diagnostik untuk gangguan anxietas
menyeluruh adalah :
Penderita harus menunjukan anxietas sebagai gejala premier yang berlangsung hampir setiap hari untuk
beberapa minggu sampai beberapa bulan. Yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi
khusus tertentu saja.
Gejala-gejala tersebut mencakup unsur-unsur berikut :

Kecemasan (khawatir khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk,
sulit konsentrasi)
Ketegangan motorik ( gelisah, sakit kepala, gemetaran)
Overaktivitas otonomik ( jantung berdebar-debar, kepala terasa ringan, berkeringat,
sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering)

Diagnosis Banding
Gangguan cemas menyeluruh perlu dibedakan dari
kecemasan akibat kondisi medisumum maupun gangguan
yang berhubungan dengan pengguanaan zat, diperlukan
pemeriksaan medik mencakup pemeriksaan kimia darah
elektrocardiografi, tes fungsi tiroid. Klinis
harusmenyingkirkan adanya intoksikasi kafein,
penyalahgunaan stimulansia, kondisi putus zat atau obat
seperti alkohol, hipnotik-sedatif, dan anxiolitik.
Gangguan psikiatrik lain yang merupakan diagnosis
banding GAD adalah gangguan panik, fobia, gangguan
obsesif kompulsif, gangguan somatisasi, hipokndriasis,
gangguan enyesuaian dengan kecemasan, dan gangguan
kepribadian. Membedakan GAD dengan gangguan
depresi tidak mudah dan gangguan ini sering kali terdapat
bersama-sama.

Penatalaksanaan
Farmakoterapi
SSRI (Serotonin Selective Reuptake Inhibtor)
Terdiri atas beberapa macam, dapat dipilih salah satu dari sertralin, fluoksetin
(kalxetin 10 mg), fluvoksamin, escitalopram, dll. Obat diberikan dalam 10 hari.
Benzodiazepin
Awitan kerjanya cepat, dikonsumsi biasanya 4-6 minggu, setelah itu secara
perlahan-lahan diturunkan dosisnya sampai akhirnya dihentikan. Contoh:
Diazepam, Alprazolam (0,5 mg) , dll. Jadi, setelah itu dan seterusnya, individu
hanya minum golongan SSRI.
Amlodipin 5 mg
Untuk menurunkan tekanan darah.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai