Anda di halaman 1dari 23

Materi Kuliah

Hukum Keuangan Negara


Siklus Penyusunan, Penetapan dan
Pelaksanaan APBN

Oleh
Nurmayani, S.H., M.H.

A. Penyusunan, Pembahasan, dan


Penetapan APBN

B. STRUKTUR APBN

Struktur APBN saat ini menggunakan


Statistik
Keuangan
Pemerintah
(Government
Financial
Statistic/GFS)
berbentuk I-account, yang berisi uraian
atas sistem statistik makro ekonomi, yang
dirancang untuk mendukung analisis fiskal
suatu negara.
I Account adalah sistim neraca keuangan
dimana penerimaan, pengeluaran dan
pembiayaan anggaran dicatat dalam satu
kolom.

1.

2.

Pada tahun 2000, telah terjadi perubahan mendasar


pada sistem anggaran yaitu :
Tahun anggaran dari tahun fiskal (April- Maret) menjadi
tahun kalender (Januari-Desember). Pelaksanaan APBN
hanya berlangsung selama sembilan bulan.
Sistem anggaran, dari anggaran berimbang menjadi
anggaran defisit, yang menyebabkan format APBN
mengalami
penyesuaian
dari
bentuk
T-account
menjadi /-account. Berbeda dengan I account, maka Taccount yang lalu merupakan sistim neraca keuangan
yang
mencatat
penerimaan,
pengeluaran
dan
pembiayaan anggaran dalam dua kolom berbeda dan
mengklasifikasi item anggaran dalam debit atau kredit.

3.

4.

Pengelompokan
(klasifikasi)
ulang
atas
beberapa jenis penerimaan dan pengeluaran
negara bertujuan untuk menyesuaikan, yang
berlaku secara internasional.
Penambahan beberapa item baru dalam
rangka
mengantisipasi
pelaksanaan
desentralisasi fiskal pada tahun 2001 (sebagai
implementasi dari Undang-undangNomor 25
tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pusat dan Daerah).

C. Pendapatan Negara dan

Hibah

Pendapatan dan Hibah adalah


semua
penerimaan
negara
yang berasal dari penerimaan
perpajakan,
penerimaan
negara bukan pajak (PNPB),
cost
recovery,
serta
penerimaan hibah dari dalam
dan luar negeri.

Penerimaan Negara terdiri dari


:
a.
1)

2)

Penerimaan Perpajakan:
Pajak
Dalam
Negeri
adalah
semua
penerimaan negara yang berasal dari Pajak
Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai
( PPN ), Pajak Bumi dan Bangunan(PBB ), Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB), Cukai, dan pajak lainnya.
Pajak Perdagangan Intemasional adalah
semua penerimaan negara yang berasal dari
Bea Masuk dan bea keluar.

b.

Penerimaan Negara Bukan Pajak


( PNBP ) adalah semua penerimaan
yang diterima negara dalam bentuk:

Penerimaan Sumber Daya Alam (Migas

dan Non Migas).


Bagian Laba BUMN.
PNBP lainnya.
Pendapatan badan layanan umum (BLU).

c.Cost

recovery:
Cost
recovery
adalah
pengembalian atas biaya-biaya yang telah
dikeluarkan (recoverable cost) oleh kontraktor
kontrak
kerja
sama
(KICKS)
dengan
menggunakan hasil produksi minyak bumi dan
gas
bumi
(migas)
sesuai
dengan
ketentuan/peraturan yang beriaku.

d.Hibah

: Hibah mempunyai pengertian bantuan


yang berasal dari swasta, baik dalam negeri
maupun luar negeri, dan pemerintah luar negeri.

D. BELANJA NEGARA
Belanja
negara
adalah
semua
pengeluaran negara yang digunakan
untuk membiayai belanja pemerintah
pusat dan transfer ke daerah.
1.

Belanja pemerintah pusat adalah


pengeluaran yang dialokasikan kepada
kementerian negara/lembaga, sesuai
dengan
program-program
Rencana
Kerja Pemerintah yang akan dijalankan.

menurut jenis, belanja pemerintah


pusat terdiri dari :
a. Belanja pegawai,
b. Belanja barang,
c. Belanja modal,
d. Pembayaran bunga utang,
e. Subsidi,

Belanja hibah,
g. Bantuan sosial, dan belanja tain-lain
f.

2.

a.

Transfer ke daerah adalah pengeluaran


negara
dalam
rangka
pelaksanaan
desentralisasi
fiskal
berupa
dana
perimbangan, dana otonomi khusus, dan
dana penyesuaian.
Dana
perimbangan
adalah
dana
yang
bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada daerah untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi yang terdiri atas dana bagi hasil,
dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus

b. Dana otonomi khusus dialokasikan untuk

membiayai pelaksanaan otonomi khusus


suatu daerah. Dana ini terbatas hanya 20
tahun, yang saat ini untuk Provinsi Papua
dan Nanggroe Aceh Darussalam.
c. Dana penyesuaian dialokasikan untuk
membantu
daerah
dalam
rangka
melaksanakan
kebijakan
Pemerintah
Pusat
dan
membantu
mendukung
percepatan pembangunan didaerah.

E. KESEIMBANGAN PRIMER
Keseimbangan primer adalah
selisih
antara
pendapatan
dengan belanja negara di luar
pembayaran
bunga
utang/
pinjaman.

F. SURPLUS/DEFISIT APBN

Surplus/defisit anggaran, atau dikenal


juga sebagai keseimbangan umum,
adalah
selisih
antara
pendapatan
dengan belanja negara.
APBN dikatakan surplus apabila total
pendapatan negara melebihi belanja
negara, dan sebaliknya. APBN menjadi
berimbang apabila pendapatan negara
sama dengan belanja negara.

G. PEMBIAYAAN
Pembiayaan adalah semua jenis penerimaan pembiayaan yang
digunakan untuk menutup defisit anggaran negara dalam APBN
dan kebutuhan pengeluaran pembiayaan.
Pembiayaan dapat dilakukan melalui dalam dan luar negeri
yaitu :
1. Pembiayaan dalam negeri adalah semua penerimaan yang
berasal dari perbankan dan nonperbankan domestik yang terdiri
atas hasil privatisasi, hasil pengelolaan aset, penerbitan bersih
surat berharga negara, pinjaman dalam negeri, dikurangi
pengeluaran pembiayaan yang terdiri atas dana investasi
pemerintah, dana bergulir, kewajiban yang timbul akibat
penjaminan pemerintah, penyertaan modal negara, dan
cadangan pembiayaan.

2.Pembiayaan luar negeri neto adalah


semua pembiayaan yang berasal dari
penarikan pinjaman luar negeri yang
terdiri atas pinjaman program, pinjaman
proyek,
dan
pinjaman
yang
diteruspinjamkan
(subsidiary
loan
agreement)
kepada
BUMN,
BUMD,
dan/atau pemerintah daerah, dikurangi
dengan
pembayaran
cicilan
pokok
pinjaman luar negeri.

H. DEFISIT ANGGARAN
Defisit terjadi karena belanja negara lebih besar
dari pendapatan.
Dua konsep defisit yang penting adalah:
a) Keseimbangan umum (Overall Balance)
merupakan selisih antara total belanja dengan
pendapatan negara.
b) Primary Fiscal Balance atau Keseimbangan
Primer merupakan selisih antara belanja negara
di luar pembayaran bunga utang/pinjaman
dengan penerimaan negara.

Perbedaan antara keseimbangan umum dan


keseimbangan
primer
dalam
APBN
dimaksudkan untuk melihat dan membedakan
dampak yang mungkin ditimbulkan oleh
anggaran pada perekonomian secara umum.
Yang perlu diperhatikan adalah kesimbangan
primer dibandingkan keseimbangan umum.
Sebab,dapat dilihat berdasarkan ukurannya
yang nyata antara kemampuan penerimaan
negara dengan pengeluarannya.

Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai