Anda di halaman 1dari 13

KASUS-KASUS TERKAIT

PERKEMBANGAN IT

Melupakan Lingkungan Sekitar


Liputan6.com, Cirebon - Aparat kepolisian kota Cirebon menahan seorang pria asal Prancis lantaran
menerobos masuk ke markas Komando Distrik Militer (Kodim) Kota Cirebon demi mencari Pokemon.
Adalah Romain Pierre, 27, tertangkap pada Senin malam kemarin karena nekat memasuki markas Kodim
Kota Cirebon tanpa izin, sambil bermain Pokemon Go. Pada saat dipanggil petugas, warna negara asing
(WNA) itu lari ke arah depan pos penjagaan lalu melompati portal pintu masuk Kodim.
Pierre kemudian diamankan petugas selama beberapa jam untuk dimintai keterangan. Ia akhirnya
dibebaskan setelah menjelaskan alasan ia menerobos masuk ke markas dan menunjukkan dokumen dan
paspor miliknya.
"Ia tidak sengaja memasuki kompleks (Kodim) karena ia berburu Pokemon sambil jogging," kata Humas
Kepolisian Daerah Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus, sebagaimana dikutip dari laman The Guardian,
Selasa (26/7/2016).
Menurut Yusri, Pierre sedang menginap di salah satu hotel di Kota Cirebon untuk keperluan meeting bisnis
perusahaan. Ia bermain Pokemon Go sambil jogging malam dan tidak ada niat melakukan tindak kejahatan.
http://tekno.liputan6.com/read/2561486/demi-pokemon-warga-prancis-nekat-terobos-markas-kodim-cirebon

Membolos Sekolah
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sebanyak enam siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kabupaten Magelang
kedapatan membolos usai terjaring razia. Razia digelar oleh petugas gabungan dari Disdik, Polres Magelang Kota Satpol
PP, Kesbangpol dan Linmas, pada Rabu (20/7/2016). Keenamnya terjaring saat tengah asyik bermain game online di dua
game center berbeda, yang terletak di Kecamatan Magelang Utara. Empat anak lebih dulu kepergok di Karang Wuni, yaitu
DS, MFN, MS dan MF. Sedangkan dua berikutnya yang menyusul adalah NWP dan HAD, di Sanden.
Usai ditangkap, enam pelajar itu digelandang ke kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Magelang untuk dimintai
keterangan. Sementara saat ditanya alasannya membolos di hari ke tiga masuk sekolah pasca libur lebaran dan tahun
ajaran baru tersebut, keenamnya kompak memakai alasan terlambat datang, sehingga pintu gerbang sekolah sudah
ditutup.
"Karena terlambat saya memilih untuk tidak masuk sekalian daripada dapat hukuman, tapi dilema juga, kalau pulang
pasti kena marah orang tua. Makanya pilih sembunyi sembari main game online saja," jelas MS. Agus Sujito, selaku
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Kota Magelang pun langsung memberikan pembinaan kepada enam pelajar
tersebut.
http
://jogja.tribunnews.com/2016/07/20/bukannya-masuk-sekolah-enam-pelajar-di-magelang-terjaring-razia-nongkrong-di-gam
e-center

Penipuan
REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Aparat kepolisian dari Polres Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menangkap dua komplotan penipu
voucher isi ulang game online "ayopay" yang biasa beroperasi di gerai toko modern atau Alfamart, Rabu (6/1). Dua pelaku masing-masing
berinisial HN dan MR diringkus polisi saat menikmati hasil kejahatannya, sedang bermain game online di daerah Kecamatan Telukjambe
Timur, Karawang. "Setelah mendapat laporan, kami langsung menurunkan tim untuk mencari pelaku. Kedua pelaku ditangkap di salah satu
tempat game online, tanpa perlawanan," kata Kasatreskrim Polres setempat AKP Doni Satria Wicaksono, di Karawang.
Ia mengatakan, dalam melakukan aksinya pelaku berpura-pura menjadi pembeli voucher isi ulang "ayopay" game online di gerai Alfamart.
Setelah voucher tersebut terisi, pelaku berpura-pura membeli makanan atau minuman di dalam Alfamart tersebut. "Pelaku menunggu pelayan
alfamart lengah, baru kabur. Biasanya jika ada antrean panjang di depan kasir, pelaku langsung kabur," katanya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku memilih menjalankan aksinya di gerai Alfamart karena selalu banyak pembeli. Saat banyak pembeli
yang antre bayar, di situlah pelayan Alfamart lengah karena sibuk melayani pembeli. "Dua pelaku yang ditangkap itu sudah berhasil
menggondol uang sekitar Rp 23 juta dari aksinya di empat gerai Alfamart sekitar Karawang," kata dia.
Sesuai dengan pengakuannya, pelaku telah melakukan aksinya empat kali di Karawang. Pelaku mengaku terlalu asyik bermain game online.
Tetapi pelaku mengaku tidak punya uang untuk membelivoucher game online. "Sepertinya pelaku sudah kecanduan bermain game online,
tapi tidak punya uang. Makanya pelaku nekat melakukan aksi penipuan agar bisa bermain game online," kata dia. Dari penangkapan dua
pelaku tersebut, polisi menyita barang bukti berupa slip pembayaran voucher "ayopay", rekaman CCTV serta satu uni kendaraan roda dua.
Akibat perbuatannya, kini pelaku ditahan di Mapolres Karawang dan dijerat pasal 378 KUHP, dengan ancaman hukuman empat tahun pidana
penjara.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/01/07/o0juu2382-polisi-bekuk-penipu-voucher-game-online-di-karawang

Pencurian
REPUBLIKA.CO.ID, AMLAPURA -- Tujuh remaja yang terlibat serangkaian aksi pencurian menjalani tes kejiwaan di
Kepolisian Sektor Selat, Kabupaten Karangasem, Bali. Kepala Polsek Selat Ajun Komisaris Gede Wali di Amlapura,
Kabupaten Karangasem, Minggu, mengatakan, tes kejiwaan itu diperlukan karena sebagian dari para pelaku dari
kalangan keluarga berada sehingga motif pencurian bukan atas dasar himpitan ekonomi.
Sebelumnya polisi menangkap empat pelaku yang masih berusia 13 sampai 15 tahun yang menamakan dirinya Gang
Persatuan Selat (GPS). Minggu siang polisi berhasil menangkan tiga "maling cilik" lagi. "Mereka tidak kami tahan karena
masih di bawah umur," kata Gede Wali. Meskipun demikian, polisi tetap memproses hukum ketujuh pelaku tersebut
sambil menunggu laporan dari korban.
Aksi mereka sejak sebulan lalu telah meresahkan masyarakat. Dalam menjalankan aksinya di toko kelontong dan warung,
para pelaku menggunakan telepon seluler. "Para pelaku ini bergerak cepat begitu salah satu anggota komplotan
mengirimkan SMS 'ayo serbu" atau 'ayo serang'," kata Kapolsek. Dari 13 lokasi berbeda, anggota komplotan tersebut
berhasil membawa kabur belasan tabung elpiji, rokok, barang dagangan lainnya, dan sejumlah uang tunai. Hasil
penjualan barang-barang curian itu digunakan para pelaku untuk menyewa alat permainan dalam jaringan (game online).
http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/08/04/mr0jxi-kecanduan-main-game-online-tujuh-remaja-nekat-mencuri

Mencuri dari Orang Tua


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Divisi Sosialiasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda mengatakan,
ada banyak kasus pencurian yang diakibatkan kecanduan game daring oleh anak-anak. Kasus pencurian yang dilakukan
oleh anak-anak itu menyebabkan kerugian hingga puluhan juta rupiah.
"Baru-baru ini ada orang tua yang mengajukan konseling kepada saya akibat efek negatif kecanduan game pada anaknya.
Orang tua menderita kerugian hingga Rp 40 juta karena tingkat kecanduan game daring anaknya sudah parah," jelas
Erlinda kepadaRepublika.co.id di Jakarta, Senin (25/4).
Menurut penuturan orang tua, si anak mencuri uang tabungannya dan menghabiskan uang yang ada di ATM. Uang
puluhan juta itu diduga digunakan untuk biaya bermain game daring di warnet dan membeli game secara online.
"Kasus ini sudah kami konsultasikan kepada Polres setempat. Selain kasus seperti ini, ada kerugian materi lain yang juga
dialami beberapa orang tua lain," tambah Erlinda.
Kasus serupa, lanjut dia, tidak hanya terjadi di Ibu Kota dan kota-kota besar. Menurut pantauan KPAI, perilaku
menyimpang anak akibat kecanduan game daring hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Kerugian materi yang
diderita orang tua pun beragam, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah.
"Kerugian tertinggi orang tua yang kami catat sebesar Rp 40 juta. Kasus lain ada yang sampai puluhan juta, tetapi tidak
lebih dari Rp 40 juta," ungkap dia.
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/04/25/o66q96361-kpai-catat-kasus-pencurian-oleh-anak-akibat-gam
e-online

Percobaan Pembunuhan
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tidak terima dimarahi bermain game online, seorang anak menyerang ayahnya sendiri dengan pisau.
Namun dalam penyerangan ini, sang adik bernama Fathurahman (15) tewas setelah melerai percekcokan antara kakaknya, ZG (17)
dan ayahnya, Sahdan. "Keributan terjadi karena kakaknya dimarahi oleh ayahnya. Tak terima dimarahi, ia langsung menyerang
ayahnya," ujar Kanitreskrim Polsek Bogor Selatan, AKP Puji Astono di Mapolsek Bogor Selatan.
Puji Astono menerangkan pertengkaran antara kakak dengan ayah korban terjadi sekitar pukul 03.30 WIB di Perumahan Rancamaya
RT 03/04 cluster Summit Kelurahan Bojong Kerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Penyebab terjadinya keributan karena ZG
tidak terima dimarahi oleh ayahnya lantaran bermain game hingga larut malam. Tidak terima dimarahi, ZG langsung mengambil
pisau dan mencoba menyerang ayahnya. Korban yang tengah tertidur mendengar kegaduhan dan langsung terbangun. Kemudian
korban yang terbangun langsung mencoba melerai perkelahian. Tapi naas, saat melerai, pisau yang dipegang kakaknya malah
menancap di perut bagian kanan korban. Melihat hal tersebut korban dibawa ke RSUD Ciawi. Namun nyawa korban tetap tidak
tertolong setelah tim dokter memberikan penanganan medis.
Jadi keterangan sementara, menurut Puji, korban meninggal karena tidak sengaja tertusuk. Tapi keterangan tersebut masih
didalami oleh pihak berwenang. Sekarang pihaknya telah memeriksa beberapa orang saksi, seperti ibu korban dan saudara korban.
"Ayah korban dan kakak korban juga dibawa ke rumah sakit. Mereka semua terluka," ungkapnya.
http://
www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/07/23/nrxxee349-dilarang-main-game-online-anak-ini-ingin-bunuh-ayah
nya

Pembunuhan
Keseringan bermain game itu tidak baik, dan gara-gara hal ini seorang kakak tega menusuk adik kandingnya sendiri
hingga tewas. Redo Putra (23), mahasiswa salah satu universitas swasta di Bengkulu, tewas setelah ditusuk oleh kakak
kandungnya Hi (27). Masalahnya sepele, hanya karena korban kerap bermain game online di warung internet milik
mereka.
"Penusukan terjadi karena si adik atau korban terlalu sering bermain game dan diperingatkan oleh sang kakak atau
pelaku untuk tidak terlalu sering tetapi sang adik menolak diingatkan sehingga terjadilah penusukan itu," kata tetangga
korban bernama Ngatiman.
Nyawa Redo tidak bisa diselamatkan, meskipun segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus
Bengkulu. Malam harinya, sang kakak akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Gading Cempaka. Setelah membunuh adik
kandungnya terkait urusan game online, pelaku melarikan diri dan mendirikan shalat di salah satu masjid serta
merenung. Pada malam itu juga, pelaku mendatangi rumah kedua orangtuanya bersujud dan mencium kaki ibu mohon
maaf lalu menyerahkan diri ke polisi setempat.
Sang pelaku, yang pernah berkuliah di perguruan tinggi swasta di Jakarta, sempat bekerja di salah satu bank swasta.
Namun, ia mengundurkan diri dan kembali ke Bengkulu. Di Bengkulu Hanpriadi mengelola warung internet. Di warnet
inilah sang adik sering bermain game online. Pelaku merasa kesal dengan perbuatan adiknya yang lupa menutup
program seusai bermain game online. Hal ini dikatakan mengganggu konsumen. Namun, ketika diperingatkan, adiknya
melawan. Merasa kesal, pelaku menusukkan pisau tepat di ulu hati korban hingga tewas.
https://id.crowdvoice.com/posts/gara-gara-game-online-sampai-tega-membunuh-saudara-2u9g

Bunuh Diri
Merdeka.com - Seorang pria remaja berinisial NT (15) didapati tewas tergantung di dalam rumahnya di Alam Sutera,
Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Rabu (13/7) malam. Kasubag Humas Polres
Tangsel, AKP Mansuri pada Kamis (14/7) mengatakan, jasad NT pertama kali ditemukan sudah tak bernyawa oleh anggota
keluarganya.
"Korban ditemukan gantung diri oleh kakak dan ibunya di loteng rumah dengan seutas tali tambang putih. Tali itu diikat
simpul ke plafon lantai tiga rumah korban, " kata Mansuri, Kamis (14/7).
Awalnya, sejumlah anggota keluarga NT sedang berada di luar rumah. Ketika mereka kembali ke rumah, kakak NT
mencari adiknya ke setiap kamar tapi tak kunjung ketemu.
"Kakaknya memanggil manggil, sampai naik ke lantai tiga akhirnya ketemu sudah meninggal," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan jasad korban, didapati fakta berupa cairan sperma yang keluar dan tidak ada tanda-tanda
kekerasan di tubuh korban. Pihak kepolisian masih mendalami hal ini untuk memastikan penyebab dan apa yang
mendorong NT melakukan hal tersebut. Namun, berdasarkan informasi warga sekitar, korban kerap bermain games
online. Akan tetapi, internet sedang tidak berfungsi sehingga korban kesal.
http://www.merdeka.com/peristiwa/diduga-kesal-gara-gara-game-online-bocah-di-tangsel-bunuh-diri.html

Perkembangan Game
Online di Indonesia

Asosiasi Game Indonesia (AGI)


Waduh komunikasi dan pengembangan industri game di
Indonesia
Didirikan oleh 5 perusahaan local bidang payment, developer,
publisher, dan animasi
Tujuan: menata dan mengatasi masalah yang akan dihadapi
bersama-sama serta meningkatkan pengembangan industri
game

Indonesia e-Sports Association


(IeSPA)
Pelindung: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)
Pembina : FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia)
Misi:
1.Mendorong terciptanya semangat berkompetisi yang sehat bagi warga
negara Indonesia melalui bidang e-Sports.
2.Menciptakan hubungan yang kuat dan saling menguntungkan antar
pemangku kepentingan di bidang e-Sports.
3.Mendorong bertumbuhnya komunitas dan industri e-Sports di
Indonesia.
4.Aktif berpartisipasi dalam pengembangan e-Sports di dunia.

DEVELOPER GAME ONLINE DI INDONESIA


PALING MAJU DI ASIA TENGGARA
Perusahaan analisa pasar Newzoo (2014) menyebutkan industri
game Indonesia bernilai 2,3 triliun rupiah
100 game diciptakan perusahaan di Indonesia per tahun
Publisher sekitar 20-an dan Developer sekitar 100-an
Total pengeluaran yang dihabiskan untuk game pada tahun 2014
mencapai Rp 13 triliun.
Rata-rata gamer menghabiskan sekitar Rp 200.000 untuk
membeli game.
Ekspektasi tahun 2017, total pengeluaran untuk game Rp 27
triliun. Secara global industri game sudah mencapai angka Rp
121 triliun.

Anda mungkin juga menyukai