SKENARIO
Ny. B dan suaminya adalah pasangan yang
baru menikah 6 bulan yang lalu. Suatu hari
ketika suaminya sedang bekerja, perut Ny.B
terasa mules dan keluar darah dari
kemaluannya. Sebenarnya ia sudah terlambat
bulan tetapi belum memberitahu suaminya
karena akan memberi surprise pada suami
tercinta.
2
ANAMNESIS
Identitas diri
RPS : keluhan utama
Riwayat haid
RPD
Riwayat keluarga
Riwayat sosial
ekonomi.
3
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum, kesadaran, TTV
Mata (anemia, ikterus)
Payudara, kel.ketiak
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi:
Bentuk
perut,
bekas
luka,strie,perubahan warna
Palpasi:
Leopold I-IV
Pemeriksaan ginekologi
Inspeksi
vulva:
perdarahan
pervaginam, ada /tidak jaringan
hasil konsepsi, tercium/tidak bau
busuk dari vulva
Inspekulo:
perdarahan
dari
kavum
uteri,
ostium
uteri
terbuka/tertutup,
ada
tidak
jaringan yang keluar dari ostium
6
Pemeriksaan ginekologi
Vagina touche: porsio masih
tertutup / terbuka, teraba atau
tidak jaringan dalam kavum uteri
Pemeriksaan bimanual
Untuk
memeriksa
keadaan
dinding vagina, fornix, cervix
uteri rongga panggul dan juga
genital luar.
Pemeriksaan penunjang
Human chorionic gonadotropin
(HCG) untuk penentuan
kehamilan secara cepat dan
akurat
USG untuk didiagnosa mola
hidatidosa,kematian konsepsi
dan kehamilan kembar
Darah lengkap, urinalisis
9
10
Working diagnosis
ABORTUS
11
PENDAHULUAN
Etiologi
1.faktor genetik.
2.Kelainan uterus berupa defek uterus, defek perkembangan
uterus, dan serviks inkompeten.
3.Infeksi bacteri ( klamidia trakomatis), infeksi virus (herpes
simpleks virus,HIV), Infeksi parasit (Toxoplasma gondii)
4.Faktor lingkungan (ibu hamil terpapar obat,bahan
kimia,radiasi)
13
Epidemiologi
WHO memperkirakan diseluruh
dunia, dari 46 juta kelahiran
pertahun terdapat 20 juta kejadian
abortus. Sekitar 13 % dari jumlah
total kematian ibu diseluruh dunia
diakibatkan oleh komplikasi abotus
14
Patofisiologi
Perdarahan
Nekrosis jaringan
disekitar
Hasil konsepsi
terlepas
Mengeluarkan
isinya.
Berupa benda
asing
Uterus
berkontraksi
15
Patofisiologi
Kehamilan < 10
minggu
Hasil konsepsi
dikeluarkan
seluruhnya
Vili korialis
belum
menembus
desidua
Plasenta tidak
lepas
sempurna
Disusul
beberapa
waktu
kemudian
plasenta
Yang
dikeluarkan
setelah
ketuban
pecah ialah
janin.
Kehamilan 10
minggu >
Perdarahan
banyak.
16
Gejala klinis
Gejala umum
17
INDIKATOR
Klinis
terapi
Abortus
Abortus
Differentialinsipiens
diagnosis
iminens
Abortus
kompletus
Abortus tingkat
permulaan
dimana terjadi
perdarahan
pervaginam
,ostium uteri
masih tertutup
dan hasil
konsepsi masih
baik dlm
kandungan.
Abortus yang
sedang
mengancam
diman serviks
telah mendatar
dan ostium uteri
telah
membuka,akan
tetapi hasil
konsepsi masih
dlm kavum uteri
Keluarnya
seluruh hasil
konsepsi
sebelum umur
kehamilan
lengkap 20
minggu,ostium
uteri telah
tertutup, uterus
sdh mengecil
Perdarahan
pada usia 20
minggu,nyeri
perut,nyeri
punggung
bawah
Ketuban
pecah,rasa
mules,perdarah
an yg
bertambah
sesuai dgn
pembukaan
serviks uterus
Perdarahan
sedikit
Pengeluaran
Tidak
Membatasi
18
INDIKATOR
Klinis
terapi
Abortus
Missed
Differentialabortion
diagnosis
inkomplet
Abortus
habitualis
Sebagian hasil
konsepsi telah
keluar dari
kavum uteri dan
masih ada yang
tertinggal.
Abortus dmn
embrio/fetus tlh
meninggal dlm
kandungan
sblm kehamilan
20 minggu dan
hasil konsepsi
msh tertahan
dlm kandungan
dgn ostium
serviks ttp
Keadaan
terjadinya
abortus 3x
berturutturut/lebih.
Perdarahan,syo
k
Pasien biasanya
tdk merasakan
keluhan kecuali
mrasakan
pertumbuhan
kehamilan tdk
sprti yg
diharapkan.
Terjadi
inkompetensia
serviks,ostium
serviks akan
membuka tnpa
rasa mules
Dirawat di RS
Periksa kehamilan
Berikan infus
19
Indikator
Abortus septik
Abortus yang disertai
penyebaran infeksi pada
peredaran darah tubuh
atau peritoneum.
Klinis
Terapi
Penatalaksanaan
Evakuasi uteruskuretase
KOMPLIKASI
Perdarahananemia
Perforasi komplikasi tindakan kuretase
Syok
Infeksikasus abortus yg dtg dlm keadaan
infeksi harus mendapat payung antibiotik dulu
sebelum dievakuasi.
22
Pencegahan
Karena aborsi disebabkan oleh
berbagai faktor, salah satu yang
dapat dilakukan ialah dengan
menghindarkan faktor
lingkungan (rokok, radiasi,
paparan obat),
23
Kehamilan ektopik
- kehamilan yang terjadi di luar kavum uteri
- Bisa di tuba, ovarium atau rongga perut.
24
Mola hidatidosa
- kehamilan yang dihubungkan dengan
edema vesicular dari villi khorialis
plasenta dan biasanya tidak disertai
fetus yang intak
- Villi khorialis terisi cairan,
membengkak dan hanya terdapat
sedikit pembuluh darah.
25
Indikator
Kehamilan
ektopik
Mola
hidatidosa
Etiologi
Faktor tuba,
kelainan
zigot,faktor
ovarium,penggun
aan hormon
ekstrogen
Blm diketahui
pasti.ada yg
mengatakan akibat
infeksi,defisiensi
makanan,dan genetik.
Faktor resiko terdapat
pada
gol.sosioekonomi
rendah,usia <20th .
Klinis
Perdarahan
banyak yang tibatiba,Nyeri tibatiba merupakan
keluhan utama,
Perdarahan
pervaginam,
Amenorea
Indikator
Terapi
Kehamilan
ektopik
Rawat
inap,operasi
setelah diagnosis
dibuat.kehamilan
di tuba dilakukan
salpingektomi,
kehamilan
dikornu dilakukan
oovorektomia
Mola hidatidosa
Koreksi dehidrasi,
anemia,hipertiroi
d bila belum
terjadi
abortus.evakuasi
dgn kuret hisap
dan dilanjutkan
dengan kuret
tajam.kuretase
kedua dilakukan
apabila
kehamilan >20
minggu
27
Gambaran
Kehamilan ektopik
Mola hidatidosa
28
Prognosis
Tergantung dari etiologi abortus
spontan sebelumnya
Perbaikan endokrin yang abnormal
pada wanita dengan abortus yang
rekuren mempunyai prognosis yang
baik sekitar > 90%
Pada wanita dengan etiologi abortus
yang tidak diketahui, kemungkinan
keberhasilan kehamilan berikutnya
sekitar 40-80%
29
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah
dibahas diatas didapatkan
bahwa hipotesis telah
diterima yaitu Ny B pada
kasus tersebut mengalami
abortus .
Abortus ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan. Sebagai
batasan ialah kehamilan
kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 500
gram.
31