I. IDENTITAS
Keluhan Utama
Pada tanggal 15 April 2011, Oma S mengeluh kadangkadang suka sesak nafas. Sesak nafas dirasakan sejak 3th
yang lalu,. setelah masuk Panti Werdha Hana. Keluhan sesak
tidak disertai sakit dada. Sesak nafas kebanyakan timbul
setelah oma S melakukan aktivitas (seperti mengangkat
barang berat, berjalan terlalu lama). Sesak napas juga
timbul saat oma S emosi dan marah. Demam dan keringat
malam tidak ada. Oma S berobat ke dokter, dan diberi obat
nebu 2x/hr (ventolin 1A, fulmicort 1A, NaCl 1cc) sampai
sesak hilang.
theophiline 125mg)
vitalux plus (-caroten , vit C, tocoperol acetate,
nicotinamode, riboflavin 20mg, copper 2mg,
lutein 4mg, Zn-soya lesitin, beeswax, gelatin,
wheat germ oil) glukonate, selenium kaya ragi,)
S
Jantung : diakui diderita oleh ibu Oma S
Kencing manis : disangkal
Sakit ginjal : disangkal
Asma : disangkal
a. Riwayat Pendidikan
Oma S memiliki jenjang pendidikan hingga Sekolah
b. Riwayat Perkawinan
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah : 130 / 70 mmHg (pernah mencapai 150 /
100 mmHg)
Nadi
: 84 x / menit
Pernapasan
: thoraco-abdominal
Berat badan
: 48 kg
Tinggi badan
: 1,55 m
Status Gizi
: IMT = BB ( kg )
= 48 = 19,979
TB2(m)
(1,55)2
B. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Mata
THORAX
Pulmo
Inspeksi : simetris dalam diam dan
pergerakan nafas, inspirasi=ekspirasi.
Palpasi
: stem fremitus paru kanan
dan kiri sama kuat,
depan belakang sama kuat.
Perkusi
: sonor pada kedua lapang
paru.
Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-,
wheezing +/+.
Kesan :wheezing +/+ , inspirasi=ekspirasi ,
terdapat keterbatasan aliran nafas.
Menandakan adanya obstruksi saluran nafas.
Jantung
lnspeksi : pulsasi ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba.
Perkusi : Redup
Batas atas di ICS III parasternal line sinistra
Batas kanan di parasternal line dextra
Batas kiri di ICS VII anterior axillary line sinistra
Kesan : kardiomegali
ABDOMEN
Inspeksi : Tampak cembung, tidak tampak
EKSTREMITAS
Ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat oedem.
C. STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran
: compos mentis
Rangsangan meningeal : ( - )
Peningkatan TIK
Pupil
Nn. Cranialis
Motorik
: baik
Sensorik
: baik
Sistem otonom
: baik
Fungsi luhur
: baik
Reflek fisiologis
: +/+
Reflek patologis
:(-)
:(-)
: bulat, isokor, 3mm, reflek cahaya +/+
:(-)
D. STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang wanita berusia 83 tahun, berperawakan
2. Pembicaraan
Oma S berbicara dengan suara yang jelas
4. Pengendalian Motorik
Oma dapat menggerakkan ekstremitas superior
b. Keadaan Mood. Afektif dan Keserasian
1. Mood
2. Afek
3. Keserasian
: baik
: luas
: serasi
Halusinasi auditorik
Halusinasi visual
Ilusi
Depersonalisasi
Apraksia
Agnosia
:
:
:
:
:
:
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
ada
ada
ada
ada
ada
ada
d. Pikiran
1. Arus Pikir
a. Produktivitas
b. Kontinuitas pikiran
c. Hendaya dalam bahasa
2. Bentuk Pikir
a. Asosiasi Longgar
b. Ambivalensi
c. Flight of Ideas
d. Inkoherensi
e. Verbigerasi
f. Persevarasi
: cukup
: cukup
: tidak ditemukan kelainan
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
3. Isi Pikir
a. Fobia
:
b. Obsesi
:
c. Kompulsi
:
d. Ideas of referance
e. Waham
:
tidak ada
tidak ada
tidak ada
: tidak ada
tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal 24 Oktober 2008
normal
Trigliserida : 158 mg/dl
nilai
< 150
< 150
< 5,7
< 200
< 150
> 40
< 100
IV. RESUME
Telah diperiksa seorang wanita berusia 84 tahun yang
merupakan anak ke 6 dari 9 bersaudara. Masuk panti tanggal 6 Juli
2008. Dengan keluhan utama kadang sesak nafas Sesak nafas
dirasakan sejak 3th yang lalu, setelah masuk Panti Werdha Hana.
Sesak nafas kebanyakan timbul setelah oma S melakukan aktivitas
yang terlalu lelah, emosi dan marah. Oma mengaku bahwa saat
muda, oma tidak menderita asma, tapi selama 50th menikah
dengan opa, oma S sering terpapar asap rokok karena opa adalah
pecandu rokok (1hr menghabiskan 1bungus). Setelah mengkonsumsi
obat, dan ganti care giver yang lebih sabar oma merasa keluhan
membaik.
Selain itu oma juga mengeluh penglihatan terasa buram
ketika membaca tulisan kecil dari jarak dekat sehingga oma
menggunakan kacamata ketika membaca dan menulis. Oma
mengaku pernah menjalani operasi katarak pada mata kanan tahun
1995 dan mata kiri tahun 1990.
Keadaan Umum :
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis,
tidak dyspneu, tidak anemis, tidak sianosis, status
gizi baik.
Tanda Vital :
Tekanan darah 130 / 70 mmHg(pernah sampai
150/100)
nadi 84x / menit
pernafasan thoraco abdominal
berat badan 48kg, tinggi badan 155cm
Status gizi = 19,979 (Normoweight)
Pemeriksaan fisik :
Didapatkan pembesaran jantung, wheezing +/+, inspirasi
=
ekspirasi,
terdapat
keterbatasan
aliran
nafas
(menandakan adanya obstruksi saluran nafas). arcus
senilis, , gangguan pendengaran terutama teinga kiri,
fungsi penglihatan mata kanan dan kiri kurang, gigi
ompong (missing dental).
Pemeriksaan status mentalis :
Ditemukan mood baik, afek luas, produktivitas pikiran
V. DIAGNOSA KERJA
Diagnosa Utama
Penyakit Paru Obstruktif Kronis stabil
Diagnosa tambahan
Hipertensi Grade I Terkontrol (sejak 30th lalu)
Presbiopi
Gangguan Pendengaran e.c suspect Presbikusis
Suspek osteoroposis
Hipertrigliseridemia terkontrol dengan diet
Hiperurisemia terkontrol dengan diet
DIANJURKANSpirometri
Foto rontgen Thorax PA, lateral
Cek Laboratorium darah rutin, Profil Lipid, Asam
Urat
Analisa gas darah
EKG (untuk menengetahui komplikasi corpulmonal)
Pemeriksaan Audiogram
Cek ke dokter mata
Cek Bone Mineral Density
Konsul ke dokter paru
Terapi farmakologis:
Bronkodilator : euphyline retard mite tab 1225mg
1x1tab/hr diberikan bersama dengan makan
PC
Presbiopi
Kontrol dokter mata
Menggunakan kacamata bifocal untuk melihat jauh dan
dekat (adisi spheris +3)
Gangguan Pendengaran e.c susp Presbikusis
Konsul ke dokter THT
Rehabilitasi : Menggunakan alat bantu dengar (hearing
aid)
Suspek osteroporis
Terapi non farmakologis:
Aktivitas fisik teratur untuk memelihara kekuatan, kelenturan
dan koordinasi sitem neuromuskular (senam ringan, berjalan 2030menit)
Hindari hal-hal yang menyebabkan jatuh, misalnya lantai licin.
Terapi farmakologis:
Bifosfat : actonel (risedonat Na 35mg) 1x/minggu PO, AC
Hi-Bone (bonisitein 15mg, ca fosfat 250mg, vit K 0,1mg, vit D3
200iu) 1x1kapsul/hari PO, PC
Hipertrigliseridemia terkontrol dengan diet
Terapi non farmakologis:
Diet rendah karbohidrat
Makan makanan yang mengandung omega3, yaitu terkandung
pada ikan.
Hiperurisemia terkontrol dengan diet
Terapi non farmakologis:
diet rendah purin
diet rendah fruktosa
menghindari puasa (menghambat ekskresi asam urat di ginjal)
VIII. PROGNOSA
Penyakit Paru Obstruksi Kronis
stabil
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia
Presbiopi
Ad vitam
: bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : dubia
Suspek osteoporosis
Ad vitam
: bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia
diet
Ad vitam
: bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
TERIMA
KASIH