Anda di halaman 1dari 44

+

Jalur Vascular Endothelial Growth Factor pada


Endometriosis: varian genetik dan biomarker
dalam plasma
Vodolazkaia A, Yesilyurt BT, Kyama CM, Bokor A, Schols D, Huskens D, dkk. Vascular endothelial
growth factor pathway in endometriosis: genetic variants and plasma biomarkers Fertil Steril.
2016; 105 (4). 988-96
Oleh : dr. Yuli Trisetiyono, SpOG
Pembimbing : Dr. Siti Moetmainah Prihadi, SpOGK

+
Abstrak
: untuk membuktikan bahwa polimorfisme nukleotide tunggal (SNPs)
Tujuan

terlibat dalam angiogenesis (VEGF, PLGF, VEGFR1, VEGFR2, HIF-1) dan kadar
dalam plasma protein yang berkaitan (VEGF, PLGF, sVEGFR1, sVEGFR2) pada
endometriosis

Desain : frekuensi alel jalur SNPs VEGF dan kadar plasma protein diperiksa pada
pasien dengan endometriosis dan kontrol

Latar : rumah sakit pendidikan

Pasien : sampel DNA dari 1.931 pasien ras kaukasian (1.109 pasien dengan
endometriosis dan 822 kontrol). Sebuah kelompok tambahan meliputi 973 sampel
DNA dari sukarelawan, laporan kesehatan oleh diri sendiri tanpa konfirmasi
laparoskopi

Intervensi : pasien menjalani laparoskopi untuk subfertilitas dan/atau nyeri,


sukarelawan sehat tanpa evaluasi laparoskopi

Hasil utama yg diukur : SNPs fungsional dari gen VEGF, VEGFR1, VEGFR2, HIF-1a
dan penandaan SNPs secara Hap Map dari gen PLGF dimana diperiksa genotipe
nya mengguakan tehnologi iPLEX pada pemeriksaan genotiping dengan
Sequenom MassArray dan TaqMan SNP. Kadar VEGF diperiksa dari sampel plasma
dalam asam ethylenediaminetetraacetic menggunakan pemeriksaan sistem BioPex Protein. PLGF, sVEGFR1 dan sVEGFR2 diukur dalam sampel plasma dalam
asam ethylenediaminetetraacetic menggunakan kit ELISA Quantikine

+
Abstrak

Hasil

: hubungan yg signifikan ditemukan antara polimorfisme rs2268613


pada gen PLGF dan kadar PLGF plasma. Pada keseluruhan subyek,
wanita dengan varian AA dari gen PLGF rs2268613 secara signifikan
mempunyai kadar plsama yg lebih rendah (median (interquartile range)
9,36 (8,19-10,43) pg/ml) dibandingkan varian AG (12,1 (11,81-20,84)
pg/ml; Pa=0,0085, Pb=0,04), keduanya dengan tes multipel sebelum dan
sesudah. Kadar plsma VEGF meningkat pada pasien endometriosis
(terutama pada endometriosis derajat mmimal-ringan selama silus
menstrasi) dibandingkan kontrol laparoskopi dengan derajat moderat
(area dbawah 0,73). Cut off kadar plasma VEGF > 3,88 pg/ml,
endometriosis derajat minimal-ringan didiagnsis mempunyai sensitifitas
74% dan spesifitas 80% selama siklus mentruasi. hubungan antara
endometriosis dengan SNPs pada PLGF (rs2268613) HIF-1(rs11549465)
dan gen VEGFR1 (rs9582036) tidak signifikan dalam tes multipel.

Kesimpulan : varian genetik PLGF rs2268613 mempengaruhi kadar


plasma protein yg berkaitan. Kadar plasma VEGF meningkat pada pasien
endometriosis dibandingkan kontrol. Hubungan adanya endometriosis
dan SNPs dalam gen PLGF (rs2268613), HIF-1 dan VEGFR1 (rs9582036)
kehilangan signfikansi setelah melalui tes multipel.

+ Endometriosis adalah kelainan ginekologi benigna yang


kompleks, ditandai dengan ertumbuhan jaringan
endometrial-like diluar kavum uteri dan berhubungan
dengan nyeri pelvis dan subfertilitas.

Endometriosis dapat terlihat sebagai lesi peritoneal,


kista endometriosis ovarii, dan infiltrasi dalam

Klasifikasi menjadi 4 : minimal, ringan, moderat dan


berat

Saat ini hanya 1 cara diagnosis yang konklusif yaitu


inspeksi melalui laparoskopi, lebih baik dengan
konfirmasi histologi

+ Banyak sekali faktor genetik yg terlibat dalam


endometriosis.

Prevalensi endometriosis 6-9x lebh besar pada deajat


pertama wanita yang terkena dibandingkan populasi
general.

Sebuah single-nucleotide polymorphisms (SNPs) pada


gen kandidat telah dikaitkan denga endometriosis
(direview oleh Falconer dkk). Akan tetapi hanya kurang
dari setengahnya yg dilaporkan berhubungan dengan
endometriosis

+ Meskipun patogenesis endometriosis belum jelas,


terdapat bukti keterlibatan angiogenesis dalam
implantasi jaringan endometrium ektopik dan
perkembangananya menjadi lesi endometriosis.

VEGF, VEGFR1, VEGFR2, PLGF dan HIF-1bagian sistem


biologis yang berperan selama angiogenesis.

PLGF terlibat dalam angiogenesis dan vaskullogenesis.

Peran PLGF dalam endometriosis belm diketahui. Akan


tetapi karena itu terlbat dalam angiogenesis maka
dapat mempunyai implikasi dalam endometriosis

+ Kadar VEGF sirkulasi dilaporkan meningkat atau sama

antara perempuan dengan endometriosis dibandingkan


kontrol, mungkin karena perbedaan desain dan
metodologi.

Penelitian tentang polimorfisme genetik VEGF pada


endometriosis dilakukan pada beberapa kelompok
ethnis dan memberikan hasil yg berbeda-beda.

Supplementary Table 1. Summary of studies regarding measurement of VEGF in


serum and plasma in endometriosis

+
Authors

Cases

Controls

Method

Type of samples

VEGF level in

VEGF level in

p-value

Endometriosis

Controls

(pg/mL)

(pg/mL)

241164

221128

NS

Data not shown

Data not shown

<0.001

and
Time of
processing
Gagne et al.,

131

146

ELISA

2003

Luteal

Luteal phase

phase

R&D Systems

Laparoscopy or
Laparotomy: Yes

Serum
Less than 5 hours
(h.)

Matalliotakis

28

20

ELISA

et al., 2003

All phases of cycle

All stages

Laparoscopy: Yes

Neo Markers

Serum

Increased
significantly

Within 1 h.

Fremont, CA.

All phases of cycle


Xavier et al.,
2006

25

13

DuoSet ELISA

Endometrioma

Foll and Luteal


phases

Stage III-IV

R&D Systems
Laparoscopy: Yes

Foll and Luteal


phases

Serum

216

199

(173-404)

(99-246)

0.019

Within 2 h.

(luteal phase)

Supplementary Table 1. Summary of studies regarding measurement of VEGF in


serum and plasma in endometriosis

Oliviera et al.,
2005

10

10

ELISA

Follicular phase

Follicular

Phasa

R&D Systems

Plasma

203

108

(143.5-315.0)

(85.5-192.5)

Data not shown

Data not shown

P=0.02

Immediately

Laparoscopy: Yes
Pupo-Nogueira
et al., 2007

Othman et al.,
2008

32

14

ELISA

All stages

All phases of cycle

All phases of cycle

Laparoscopy: Yes

R&D Systems

68

70

Bio-Plex Protein
array System

Serum

Within1-2 h.

Serum

All stages

NS

26.32

31.80

(3.18-63.36)

(7.28-79-35)

All phases of cycle

NS

0.22

Laparoscopy: Yes

Bio-Rad
All phases of cycle

Bourlev et al.,
2010

32

31

ELISA

Advanced stages

Luteal phase,
Follicular phase,
Anovulatory

Luteal phase

Follicular phase

R&D Systems

Laparoscopy: Yes

Serum

734156

9811.5

<0.05

+ Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan

hipotesis bahwa SNP2 pada gen yang terlibat dalam


angiogenesis (VEGF, PLGF,VEGFR1, VEGFR2, HIF-1a)
berhubungan dengan endometriosis

Membuktikn kadar plasma protein yang berkaitan


(VEGF, PLGF,VEGFR1, VEGFR2) dipengaruhi oleh
plimorfisme tersebut

+
Material dan Metode
Sampel DNA

Sampel DNA dari 1,931 pasien kaukasian di pusat fertilitas


Universitas Leuven (LUFC) diikutkan penelitian ini (1,109 pasien
dengan endometriosis dan 822 kontrol) dari wnita yang
menjalani laparoskopi karena subfertilitas dan atau nyeri dari
tahun 1998-2010.

Kasus endometriosis minimal-ringan (n=608) atau moderatberat (n=484) klasifikasi menggunakan sistem ASRM

Kelompok kontrol dikonfirmasi dengan laparoskopi untuk tidak


adnya endometriosis (kelompok kontrol laparoskopi).

Penambahan sampel DNA dari perempuan donatur darah


(n=973) yang melaporkan dirinya bebas endometriosis tanpa
informasi status fertilitas dan status nyeri pelvis dan tanpa
pemeriksaan laparoskopi

Penelitian diterima oleh komisi medikal etik LUFC Belgium

Supplementary Table 2. Characteristics of study population

Characteristics

Self Reported Healthy


Volunteers

Number

Endometrios Laparoscopic
Controls
is
1109
822

Ethnicity

Caucasian

Caucasian

Caucasian

Age, years

31.54.2

32.24.7

45.66.1

BMI

23.14.2

23.74.5

24.54.6

Subfertility

1043

776

Unknown

Laparoscopically evaluation of
endometriosis status

100%

100%

Not performed

Minimal-Mild

608

Moderate-Severe

484

Stage:

17

(mean SD)

missing data

973

+
Material dan Metode
Ekstraksi DNA

Sampel DNA diekstrak dari darah perifer (n=1,712) atau


biopsi peritoneal (n=219) DNA dipurifikasi dari darah periferEDTA yang dikumpulkan secara rutin pada tes diagnostik
molekuler di pusat medikal genetik LUFC

Metode yang digunakan : kit khusus DNA Chemagic, bebasis


ikatan spesifik DNA ke titisan paramagnetik, Auto Pure LS
Puregene chemistry (Qiagen) berbasis ekstraksi salting-out,
dan manual salting-out

Pilihan metode ekstraksi tergantung jumlah darah dan tipe


tes diagnostik meolkuler

Untuk menambah jumlah sampel, bipso peritoneal


dikumplkan selama pembedahan dari perempuan yang
menjalani laparoskopi karena subfertilitas dan atau nyeri dan
dipurifikasi dengan Qiagen QIAamp DNA mini kit

+
Material dan Metode
Pemilihan
dan genotiping SNP

Penandaan PLGF SNPs dipilih menggunakan penanda SNP yang diterima


dari paket software haploview menggunakan populasi HapMap CEU.
Hanya SNPs umum dengan frekuensi alel minor 0,8, pada seleksi
penanda SNP

Penanda PLGF SNP2 (rs1042886, rs2268613, rs2268614) secara sitematis


pada seluruh gen PLGF

Genotiping varian rs2010963 dan rs3025039 pada gen VEGF, rs1042886,


rs2268613, dan rs2268614 pada gen PLGF; rs9582036 pada gen VEGFR1;
rs2305948 dan rs1870377 pada gen VEGFR2; dan rs11549465 dan
rs11549467 pada gen HIF-1a, dilakukan menggunakan iPLEX technology
pada sebuah Sequenom MassArray dari selluruh populasi.

Genotiping varian rs699947 pada gen VEGF dilakukan dengan TaqMan


SNP Genotyping Assay (C_8311602_10) pada 7500 Fast ABI Real-Time PCR
systm (keduanya dari biosistem terapan) menggunakan plat 96-lapis
pada pasien endometriosis dan kelompok kontrol laparoskopi.

Kontrol kualitas menggunakan genotiping 1 duplikasi sampel setiap plat


96-lapis dengan sebuah duplikat yang mendekati kemiripan 100%.

Supplementary Table 3. Genotyped SNPs in the VEGF-Pathway

SNP ID

Gene

Approach

Alternative
nomenclature
472H>Q

rs1870377

VEGFR2

Functional

1719T/A
V297I

rs2305948

VEGFR2

Functional

C/T

Function

Author

1719T>A resulted in significant decrease in the VEGF


binding efficiency to VEGFR2

Wang et al., 2007

Substitution Val >Ile reduced the efficiency of binding to


VEGF by 50%

Wang et al., 2007

C alleles are associated with higher VEGF production;

rs699947

VEGF

Functional

-2578C/A

AA carriers were associated with reduced VEGF in


plasma and serum

Shahbazi et al., 2002;


Steffensen et al., 2010;
Lambrechts et al., 2003

-634G/C
rs2010963

VEGF

Functional

+405G/C

G genotypes reduce VEGF expression levels in serum

Awata et al., 2002

rs3025039

VEGF

Functional

+936C/T

TC and T genotypes correlate with reduced VEGF plasma


levels

Renner et al., 2000; Krippl et


al., 2003

CT and TT genotypes increase VEGF plasma levels

Kolyada et al., 2009

GA increases HIF-1 alpha expression

Tanimoto et al., 2003

TK domain of the VEGFR1

Lambrechts et al., 2009

Pro582Ser
rs11549465

HIF-1 alpha

Functional

+1772C/T
A588T

rs11549467

HIF-1 alpha

Functional

+1790G/A

rs9582036

VEGFR1

Functional

A/G

rs2268613

PLGF/PGF

Tag

TagSNPs

HAPMap Tagging SNP

rs1042886

PLGF/PGF

Tag

TagSNPs

HAPMap Tagging SNP

rs2268614

PLGF/PGF

Tag

TagSNPs

HAPMap Tagging SNP

+
Material dan Metode
Pengukuran
VEGF plasma dan Hubungannya dengan polimorfisme VEGF dan HIF-1

Kadar VEGF diukur dari sampel plasma EDTA yg didapat dari 260 pasien (92
kontrol dan 168 endometriosis (103 minimal-ringan, 65 moderat-berat),
menggunakan Bio-Plex Protein Array System (Bio-Rad Laboratories)

Sampel ini mewakili subset 350 sampel yg digunakan untuk analisis VEGF pada
studi yg lain

Pemilihan subset ini berdasar kriteria inklusi dimana inforasi genotip tersedia
dari pasien terpilih

Sampel plasma dari pasien yg menggunakan obat hormonal


(PKK/progestin/GnRH analog) dan pasien yg menjalani operasi dalam 6 bulan
terakhir, di-eksklud

Sampel plasma dikumpulkan dengan prosedur standar dalam tabung EDTA,


sentrifugasi 3000rpm selama 10mnt pada 4, diberi nomor, label dan disimpan
pada suhu -80

Waktu antara pengambilan sampel dan penyimpanan maksimum 1 jam

Sampel plasma diambil selama menstruasi (n=56), fase luteal (n=108), folikular
(n=96)

+
Material dan Metode

Pengukuran

VEGF plasma dan Hubungannya dengan


polimorfisme VEGF dan HIF-1

Untuk membuktikan hubungan antara VEGF, HIF-1


dikelompokkan dan dianalisis menjadi genotip VEGF
(rs2010963, rs3025039, rs699947) dan genotip HIF-1
(rs11549465) ke dalam kelompok terbagi : seluruh
populasi studi, wanita dengan endometriosis minimalberat, wanita endometriosis minimal-ringan, wanita
dengan endometriosis moderat-berat dan wanita tanpa
endometriosis (kontrol laparoskopik)

Analisis dikerjakan untuk keseluruhan fase siklus, dan


terpisah untuk masing-masing fase menstrual, folikular,
dan luteal

+
Material dan Metode
Pengukura kadar plasma PLGF, sVEGFR1, sVEGFR2 dan hubungannya
dengan polimorfisme gen PLGF, sVEGFR1, sVEGFR2 : studi percontohan

Kadar PLGF, sVEGFR1, sVEGFR2 diukur dari sampel plasma EDTA yang
didapat dari 39 pasien (19 kontrol dan 20 endometriosis (11 ringan, 9
moderat) menggunakan ELISA Quantikine kits (R&D Systems)

Sampel plasma diambil selama fase mentruasi (n=12), luteal (n=15)


dan folikular (n=12) pada saat operasi

Genotip PLGF (rs1042886, rs2268613, rs2268614), VEGFR1


(rs9582036), VEGFR2 (rs2305948, rs1870377) tersedia untuk 26
pasien dengan endometriosis (n=12 (6 ringan, 6 moderat)) dan tanpa
endometriosis (n=14)

Untuk memeriksa hubungan antara polimorfisme gen PLGF, VEGFR1,


VEGFR2 dengan kadar protein yang berkaitan dalam sirkulasi, kadar
plasma PLGF, sVEGFR1, sVEGFR2 dikelompokkan dan dianalisis
menurut genotip PLGF (rs2268613, rs2268614), VEGFR1 (rs9582036),
dan VEGFR2 (rs2305948, rs1870377) ke dalam kelompok : seluruh
populasi studi, endometriosis ringan-moderat, kontrol laparoskopik

Supplementary Table 4. Distribution of VEGF plasma samples according to stage


of endometriosis and the menstrual cycle phase.

Laparoscopic

Minimal-Mild

Moderate-Severe

Caucasian

Caucasian

Caucasian

20

19

17

32

45

19

40

39

29

92

103

65

Controls

Ethnicity
Cycle phase
Menstrual
Follicular
Luteal
Total per Stage

TOTAL IN STUDY

260

+
Material dan Metode
Statistik

Data dirangkum menjadi frekuensi (prosentase) untuk variabel kategorikal dan mean ( untuk
variabel kontinyu

Interquartile range : persentil 25-75 th

Kadar plasma dievaluasi dengan Mann-Whitney test dan Kruskal-Wallis test dengan Dunn's
multiple comparison test.

Sebuah kurva analisis receiver operating characteristic dibuat untuk menentukan diagnostic
performance VEGF untuk mendiagnosis endometriosis

X2 test digunakan untuk membandingkan distribusi alel dan frekuensi genotip antara
endometriosis dan kontrol

Sebuah model alelik digunakan untuk menghitung odd ratio dan 95% confidence intervals (CI)

Kasus dikelompokkan ke dalam 2 sub-kelompok berisis wanita dengan endometriosis minimalringan dan wanita dengan endometriosis sedang-berat, kemudian genotip dan distribusi alelik
dari polimorfisme masing-masing kelompok dianalisis terpisah

Genotip SNP diuji dengan Hardy-Weinberg equilibrium untuk kontrol dan semua SNP dalam
Hardy-Weinberg equilibrium

Bonferroni correction untuk tes multipel dilakukan dengan multiplikasi nilai P dengan jumlah
genotip SNP dimasukkan analisis statistik

Nilai P <0,05 sebagai signifikan

1.931 Kaukasian
Pasien LUFC

laparoskopi

1.109 endometriosis
(+)

608
endometriosis
minimalringan

973 endometriosis (-)


tanpa laparoskopi

822 endometriosis (-)

484
endometriosis
sedang-berat

Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi

103
darah
EDTA

65 darah
EDTA

Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi

103
darah
EDTA

+
Hasil
Hubungan gen jalur VEGF dengan endometriosis

+
Hasil

Analisis
Statistik sebelum koreksi untuk tes multipel

Dibandingkan kontrol laparoskopik, kasus endometriosis


menunjukkan genotip T PLGF (rs2268614) dan frekuensi alel yg
lebih tinggi secara signifikan

rs2268614 T alel berkorelasi dengan kerentanan wanita dengan


endometriosis dan untuk sub-grup endometriosis minimal-ringan

Perbedaan signifikan juga tampak pada genotip dan frekuensi alel


polimorfisme HIF-1

rs11549465 T alel berkorelasi dengan kerentanan untuk menderita


endometriosis ringan-berat dan endometriosis minimal-ringan

Perbedaan signifikan juga tampak pada genotip dan alel


polimorfisme VEGFR1 (rs9582036)pada pasien dengan
endomrtriosis sedang-berat.

rs9582036 C-allele berkorelasi dengan meningkatnya kerentanan


untuk menderita endomtriosis sedang-berat

+
Hasil

Analisis

Statistik sesudah koreksi untuk tes multipel

Setelah pemakaian Bonferroni untuk analisis


multiplikasi, tidak ada SNP yang masih signifikan untuk
endometriosis

Dibandingkan dengan kntrol laparoskopik, tidak ada


hubungan antara polimorfisme gen VEGF (rs699947,
rs2010963, rs3025039), VEGFR2 (rs1870377,
rs2305948), PLGF (rs1042886, rs2268613), and HIF-1
(rs11549467), dan endometriosis baik sebelum dan
sesudah koreksi boferroni

+
Hasil

Perbandingan

antara grup kontrol Biobanking-based


(dievaluasi dg laparoskopi) dan grup Self-reported
Healthy Volunteers (tanpa laparoskopi)

Perbedaan signifikan tampak pada genotip dan


frekuensi alel polimorfisme HIF-1 antara kelompok
kontrol laparoskopik dan volunteer, sebelum koreksi

Tetapi setelah koreksi bonferroni, tidak ada signifikansi

Perbedaan signifikan tampak pada genotip dan


frekuens alel polimorfisme VEGFR2 (rs2305948) antara
kelompok kontrol evaluasi laparoskopi dan volunter
sebelum koreksi

Hasil ini masih signifikan setelah koreksi

+
Hasil
Kadar VEGF plasma wanita dengan endometrosis vs kotrol LUFC

Tabel 2 ilustrasi kadar VEGF plasma pada wanita endometriosis, termasuk


sub-grup minimal-ringan dan sedang-berat sesuai dengan fase
menstruasi

Ketika dibandingkan dh kontrol laparoskopik, terdapat peningkatan kadar


VEGF plasma yg signifikan pada wanita dengan endometrosis minimalberat (seluruh siklus dan fase luteal) dan pada sub-grup endometriosis
minimal-ringan (seluruh siklus dan fase mentruasi)

Analisis kurva ROC dilakukan untuk identifikasi kemampuan diskriminasi


kadar VEGF plasma untuk mendiagnosis endometriosis. Performans
diagnostik diitung pada cut-off optimal (berdasar sensitifitas tertinggi dan
spesifitas lebih tinggi dari 50%)

Dalam dataset, kemampuan diskriminasi tertinggi didapat menggunakan


kadar VEGF plasma selama fase menstrual untuk endometriosis minimalringan (area dibawah kurva 0,73)

Pada cut-off kadar VEGF >3,88pg/mL, endometriosis minimla-ringan


terdiagnosis dengan sensitifitas 74% dan spesifitas 80% selama fase
mentruasi

+
Hasil

Hubungan

antara polimorfisme VEGF dan kadar VEGF

plasma

Terdapat hubungan polimorfisme HIF-1

Pada sampel fase luteal dari semua subyek studi


(termasuk kelompok kasus maupun kontrol), wanita dg
CT variant gen rs11549465 HIF-1

Tetapi signifikansi ini menghilang saat koreksi

Tidak ada hubungan antara polimorfisme VEGF


fungsional(rs2010963, rs3025039, rs699947) dengan
kadar VEGF plasma sebelum dan sesudah koreksi

+
Hasil

+
Hasil
Kadar PLGF, sVEGFR1, dan sVEGFR2 plasma pada
endometriosis vs kontrol LUFC

Kadar PLGF, sVEGFR1, dan sVEGFR2 dalam plasma


dapat dibandingkan antara pasien dengan atau tanpa
endometriosis (seluruh siklus)

Kadar PLGF, sVEGFR1, dan sVEGFR2 dalam plasma


masih dapat dibandingkan antara pasien dengan dan
tanpa endometriosis menurut fase siklus mentrual dan
derajat endometriosis

+
Hasil
Supplementary Table 6. Plasma PLGF, sVEGFR1 and sVEGFR2 levels according to disease stages: Pilot study.

PLGF pg/ml

Laparoscopic

Mild-Moderate

Controls
10.7

Endometriosis
10.31

6.13-14.37

6.54-13.89

75.32

76.18

49.34-89.0

55.8-92.16

9628

8936

4972-11480

5953-11970

Mild

Moderate

Endometriosis
10.07

Endometriosis
11.03

6.54-12.69

7.0-13.89

0.81

78.98

68.84

0.35

57.1-92.16

55.81-86.9

0.23

8553

9891

0.21

5953-11970

7288-11780

P value
0.56

p value
0.49

sVEGFR1 pg/ml

sVEGFR2 pg/ml

+
Hasil
Hubungan polimorfisme PLGF, VEGFR1, dan VEGFR2
dengan kadar PLGF, VEGFR1, dan VEGFR2 plasma

Untuk memeriksa hubungan polimorfisme PLGF,


VEGFR1, dan VEGFR2 dan kadarnya dalam sirkulasi
darah, kadar plasma distratifikasi dan dianalisis mnurut
genotip dalam gen yg sesuai dari semua subyek studi,
pada kasus endometriosis maupun konrtrol laparoskopik

Hubungan yg signifikan ditemukan antara polimorfisme


rs2268613 pada polimorfisme gen dan kadar plasma
PLGF

Pada semua subyek studi, wanita dg varian AA dari gen


PLGF rs2268613 mempunyai kadar plasma yg lebih
rendah signifikan dibandingkan varian AG, sebelum dan
sesudah koreksi

+
Hasil

+
DISKUSI

Hasil penelitian ini meunjukkan bahwa SNP gen yg


terlibat pada angiogenesis berkontribusi kepada
variabilitas biologi kadar beberapa protein terkait
dalam plasma

Peningkatan kadar VEGF plasma dilihat pada


perempuan dg endometriosis dibandingkan kontrol

Manfaat dari studi ini berdasar kombinasi analisis dari


polimorfisme VEGF, PLGF, VEGFR1, VEGFR2, dan HIF -1
dalam kohort besar pada perempuan kaukasian yg
dievaluasi secara laparoskopik untuk menyingkirkan
endometriosis

+
DISKUSI

Pertama, author membatasi analisis untuk populasi kaukasian dg


tujuan mengurangi variabilitas terkait perbedaan ethnis. Dimana
penelitian2 menunjukkan hubungan genetik tidak konsisten jika
lintas ras, mungkin disebabkan perbedaan frekuensi polimorfisme
alel

Kedua, sejalan dg pedoman dari Quality Assessment of Diagnostic


Accuracy Studies (QUADAS) dalam penelitian endometriosis, studi ini
membuktikan perbedaan derajat ekspresi protein VEGF pada
berbagai derajat endometriosis, memungkinkan adanya jalur yg
berbeda pada patogenesis endometriosis, tergantung tipe dan
derajat keparahannya

Ketiga, penelitian ini memeriksa perbedaan antara kontrol


laparoskopik (evaluasi laparoskopik utk menyingkirkan
endometriosis) dan grup volunter self-reported (tanpa evaluasi
laparoskopi). Pemilihan grup kontrol ini berdasar pedoman QUADAS.
Memang pemilihan grup kontrol yg adekuat adalah kompleks dan
sering diabaikan pada peneltian endomeriosis

Rekomendasi untuk menggunakan kontrol grup ultipel

+
DISKUSI

Pada studi ini, grup kontrol laparoskopik mempunyai distribusi


genotip untuk frekuensi alel (rs2305948) yg mirip dengan kasus,
menunjukkan bahwa ada stratifikasi populas antara kelompok
kontrol 'sehat' dan rekrut klinik (kasus dan kontrol), atau
kesalahan genotipe pada kelompok kontrol sehat.

Keempat, efek fungsional jalur polimorfisme VEGF pada kadar


protein terkait dalam plasma menunjukkan varian genetik PLGF
dapat mempengaruhi kadar plasma nya.

Selanjutnya kadar VEGF, PLGF, sVEGFR1 dan sVEGFR2 dalam


plasma dapat menjadi biomarker non-invasif yg layak untuk
endometriosis sesuai siklus mentruasi

Kemampuan diskriminasi tertinggi untuk endometriosis didapat


menggunakan kadar VEGF plasma selama fase menstruasi

Pada cut-off kadar VEGF plasma >3,88pg/mL, endometriosis


derajat minimal-ringan terdiagnosis, dengan senistifitas 74%
dan spesifitas 80%.

+
DISKUSI

Studi percontohan ini mempunyai bebrapa


keterbatasan, diantaranya masih sedikit jumlah subyek
yang tersedia genotip PLGF, VEGFR1, dan VEGFR2 dan
kadar nya dalam plasma

Hubungan antara endometriosis dan SNP dari gen PLGF


(rs2268614), HIF-1(rs11549465), dan VEGFR1
(rs9582036) kehilangan signifikansi setelah koreksi
bonferroni. Dengan mempertimbangkan bahwa koreksi
Bonferroni ditujukan untuk mengrangi positif palsu
dalam penelitian genetik, mungkin dapat
meningkatkan risiko hasil negatif palsu, pengamatan ini
perlu penyelidikan lebih lanjut.

+
DISKUSI

Penelitian ini juga mempuyai kelemahan :

Pengambilan sampel darah dilakukan dalam jangka yg


panjang, dan kemungkinan terdapat variabilitas
kemampuan intra dan inter-operator

Akan tetapi genomik DNA relatif lebih stabil


dibandingkan mRNA, microRNA dan phosphoprotein

Salah satu yg menarik dari studi ini adalah hubungan


antara polimorfisme HIF-1

Tidak adanya hubungan antara polimorfisme gen VEGF


(rs699947, rs2010963, rs3025039) dan pertumbbuhan
endometriosis

+
Simpulan

Studi ini menunjukkan pada perempuan kaukasian,


varian genetik PLGF rs2268613 mempengaruhi kadar
PLGF plasma.

Karena hubungan antara keberadaan endometriosis


dan SNP pada gen PLGF (rs2268614), HIF-1
(rs11549465), dan VEGFR1 (rs9582036) kehilangan
signifikansi setelah koreksi, hasil observasi ini
memerlukan penelitian lebih lanjut

Rapid Critical Appraisal Of A


Diagnostic Test Accuracy Study
Step 1 : What question did the study ask ?
Population / problem : pasien kaukasian LUFC

Index Case

: gen VEGF, PLGF, VEGFR1,


VEGFR2, HIF-1
kadar VEGF, PLGF, VEGFR1,
VEGFR2, HIF-1
Comparison
: pasien tanpa endometriosis
Outcome(s)
: hubungan varian genetik VEGF
dengan kadar protein terkait dalam
plasma

Step 2 : How well was the study done ? (internal


validity)
Recruitment was the diagnostic test evaluated in a
representative spectrum of patients (like those in whom it
would be used in practice) ?
What is best ?

Where do I find the


information ?

It is ideal if the diagnostic test


is applied to the full spectrum
of patients those with mild,
severe, early and late cases of
the target disorder. It is also
best if patients are randomly
selected
or
consecutive
admissions so that selection
bias is minimised.

The Methods section should


tell you how patients were
enrolled and whether they were
randomly
selected
or
consecutive
admissions.
It
should also tell you where
patients
came
from
and
whether they are likely to be
representative of the patients in
whom the test is to be used.

This paper :
Yes
No
Unclear
Comment : studi
mengikutsertakan semua derajat endometriosis

Maintenance Was the endpoint of the reference standard


obtained for all the subjects?
What is best ?

Where do I find the


information ?

The endpoint of the reference


The Methods section should
standard (ie whether the subjects indicate whether the endpoint of
are positive or negative for the the reference standard was
condition) should be measured obtained for all subjects.
for all the subjects. In cases
where this depends on the followup of people for a period of
time(dependent on the disease in
question) to see whether they
are truly negative, this follow- up
should be long enough to be
certain of the outcome.
This paper :
Yes
No
Unclear
Comment : semua
pemeriksaan dapat dilakukan thd semua subyek

Measurement were the assessors kept blind to the results


of each test and / or were the reference standard endpoints
objective ?
What is best ?

Where do I find the


information ?

The reference standard and the


index test being assessed should
be applied to each patient
independently and blindly. Those
who interpreted the results of
one test should not be aware of
the results of the other test.

The Methods section should


describe who conducted the two
test and whether each was
conducted independently and
blinded to the results of the
other.

The Methods section should


Finally, the paper should also describe the tests in detail.
have sufficient description of the
index test to allow its replication
and also interpretation of the
results.
This paper :
Yes
dilakukan secara blind

No

Unclear

Comment : tidak

Step 3 : what do the results means?


Reference Standard
- ve
+ ve
Index Test

Total

+ ve
- ve
Total

Measure

Result

Sensitivity (Sn)

74

Specificity (Sp)

80

Positive Predictive Value (PPV)

Negative Predictive Value (NPV)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai