Anda di halaman 1dari 75

dr. Daniel H.

T, MS,
AIFM.

Biolistrik

Kegiatan listrik dalam sel


atau jaringan

Membran sel

protein & lipid

semipermeabel
Nukleus dan Nukleolus
kromatin
berisi DNA
membawa sifat keturunan
Endoplasmic Retikulum :
granuler : ribosom berisi RNA
agranuler : membuat steroid

Golgi Complex

membuat sekret dalam


sel

Lisosom : enzim-enzim yang dapat


menghancurkan komponen sel
Mitochandria

menghasilkan ATP

Membran plasma :
Dengan mikroskop elektron
struktur trilaminer
Terutama terdiri dari lipid (lemak),
protein, & sedikit karbohidrat
Lipid yang terbanyak Fosfolipid
(terdapat kolesterol di dalamnya)

a)
b)

Model Davson-Danielli (tahun 1935 - 1970) : seperti sandwich


bilayer fosfolipid di antara dua lapisan protein.
Model Mosaik Fluida mendispersikan protein dan mencelupkannya
ke dalam bilayer fosfolipid, yang berada dalam wujud fluida. Model
ini yang kita gunakan saat ini.

Model Mosaik Fluida

2 lapis molekul :
1. Fosfolipid berbentuk seperti peniti
Fosfat (ujung kepala) :
polar
hidrofilik (relatif larut dalam air)
Lipid (ekor) :
non polar
hidrofobik (relatif tak larut dalam air)

LIPID BILAYER

Lipid bilayer berfungsi :


Membentuk struktur dasar
membran (pagar di sekeliling sel)
Bagian hidrofobik sebagai sawar
untuk lewatnya zat-zat larut air
antara CIS & CES
Menentukan sifat cair (fluiditas)
membran

2. Protein membran, yang berfungsi sebagai :

Pembentuk saluran berisi air yang menembus


lipid bilayer, yang memungkinkan zat-zat
larut air yang cukup kecil memasuki saluran
(misalnya ion), melewati membran tanpa
harus berkontak langsung dengan interior
lemak yang hidrofobik.

Molekul pembawa (carrier molecule) yang


mengangkut zat-zat yang tidak mampu
menembus membran dengan sendirinya.

Protein di permukaan luar sebagai tempat


reseptor (receptor site).
Sebagai enzim yang terikat ke
membran yang mengontrol reaksi- reaksi
kimia tertentu di permukaan dalam / luar
sel.
Protein yang tersusun dalam jalinan
filamentosa secara struktural
berperan dalam mempertahankan bentuk
sel & mungkin ikut serta dalam perubahan
di permukaan yang terjadi saat sel
bergerak.

Sebagai molekul adhesi sel (cell


adhesion molecule, CAM).
Bersama dengan karbohidrat penting
untuk kemampuan sel mengenali diri
(self, yaitu sel dari jenis yang sama)
dan dalam interaksi sel ke sel.

Sel-sel disatukan dengan 3 cara berbeda, yaitu :


1. Cell Adhesion Molecules
2. Matrix extrasel kolagen, elastin, fibronektin
gel
3. Taut sel khusus :
Desmosom (adhering junctions)
Taut erat (tight junctions) impermeabel
Taut komunikasi (gap juctions) connexon

Permeabel membran dapat ditembus


zat
Impermeabel membran tidak dapat
ditembus oleh zat
Membran plasma permeabel selektif
(memungkinkan sebagian partikel lewat
tetapi menghambat yang lain)

Melalui 2 proses yaitu :

Pasif tidak memerlukan energi

Aktif memerlukan energi (ATP)

1.

Diffusion

2. Osmosis

Pasif

3. Facilitated Diffusion
4. Active Transport
5. Endocytosis
6. Exocytosis

Aktif

Difusi :
Gerakan spontan & acak dari partikel pada semua arah
melalui larutan / gas.
Gerakan zat / ion dari konsentrasi yang tinggi ke
konsentrasi yang lebih rendah.
Molekul kecil tidak bermuatan menyebar diantara
molekul fosfolipid secara random thermal motion
perlu gradient konsentrasi.

Simple Diffusion

Difusi

Osmosis :
Gerakan air (titik merah) melewati membran
semipermeabel ke area dengan konsentrasi
zat terlarut yang lebih tinggi (titik biru).

Isotonik tidak berubah


Hipertonik crenation (keriput)
Hipotonik membengkak

Facilitated Diffusion :
Gerakan solute (zat terlarut) dengan
cara melekat pada carrier protein
yang kemudian akan merubah
bentuknya untuk dapat melewati
membran.
Contoh : transportasi glukosa ke
dalam sel.

Carrier memerlukan energi (ATP) untuk


melawan gradien konsentrasi dari
daerah dengan konsentrasi rendah ke
daerah dengan konsentrasi yang lebih
tinggi.
Contoh : Pompa Na+ - K+

Menimbulkan gradien konsentrasi Na+ dan K+


penting dalam kemampuan sel-sel saraf & otot
menghasilkan impuls saraf
Mengatur volume sel mengontrol
konsentrasi zat terlarut di dalam sel
memperkecil efek-efek osmotik yang dapat
menimbulkan pembengkakkan / penciutan sel
Sumber energi untuk kotransportasi glukosa &
asam amino menembus sel-sel ginjal & usus

Transportasi partikel-partikel besar


terbungkus dalam vesikel bermembran
ke dalam sel.
Pinositosis yang dimasukkan : cairan
Fagositosis yang dimasukkan : partikel
multimolekul besar (sisa sel / bakteri)

Transport molekul-molekul besar dari


dalam ke luar sel

Pemisahan muatan-muatan di antara kedua


sisi membran plasma.
Perbedaan jumlah relatif kation & anion di
CIS & CES.
Satuan : milivolt (mV) 1/1.000 volt
Ion utama yang berperan : Na+, K+, A Na+, Cl- ekstrasel

K+, A- intrasel

Ion K+ & Cl- permeabel


Ion Na+ kurang permeabel
Ion A- tidak permeabel
Ion

Konsentrasi intrasel
(mmol/L H2O)

Konsentrasi
ekstrasel

Potensial
keseimbangan
(mV)

Na+

15

(mmol/L H2O)
150

K+

150

5.5

-90

Cl-

125

-70

+60

Tanda + / - selalu mencerminkan


polaritas muatan yang berlebihan di
bagian dalam membran
Potensial keseimbangan untuk ion
tertentu dengan konsentrasi yang
berbeda di kedua sisi membran rumus
NERNST

Potensial membran :
20% pompa Na+ - K+
80% difusi pasif K+ & Na+

Mekanisme : 3 Na+ dipompa keluar sel


untuk setiap 2 K+ yang masuk ke dalam
sel perpindahan tidak seimbang
potensial aksi bagian luar lebih positif

Tergantung dari :
Permeabilitas membran sel terhadap Na + & K+
Konsentrasi kedua ion tersebut di dalam & di
luar sel

Potensial membran istirahat sel otot :


-90mV
Potensial membran istirahat sel saraf :
-70mV

pembalikan singkat potensial membran akibat


perubahan cepat permeabilitas membran
Polarisasi pemisahan muatan
yang berlawanan
Depolarisasi:
Potensial membran mengalami

penurunan dari potensial istirahat.


Potensial bergerak menuju 0 mV.
Di dalam sel kenegatifannya berkurang.

Hiperpolarisasi :
Potensial lebih besar daripada potensial
istirahat.
Di dalam sel kenegatifannya bertambah.

Repolarisasi membran kembali ke


potensial istirahat setelah mengalami
depolarisasi
Tenaga depolarisasi > tenaga repolarisasi
potensial aksi

Depolarisasi lamban sampai ambang letup


(firing level) : - 55 mV
Depolarisasi yang cepat overshoot
(pembalikan potensial membran) : +35 mV
Repolarisasi yang lambat : depolarisasi
ikutan (after depolarization)
Repolarisasi sampai sempurna :
hiperpolarisasi ikutan (after
hyperpolarization)

Membran istirahat saluran Na+ tertutup ada


rangsangan saluran Na+ terbuka (diikuti pembukaan
saluran K+ lebih lambat) permeabilitas membran
untuk Na+ me kenegatifan intrasel berkurang
puncak potensial aksi saluran Na+ menutup &
permeabilitas K+ me ion K+ bergerak ke luar sel
memulihkan kenegatifan intrasel &
mengembalikan potensial membran ke keadaan
istirahat.
Efluks K+ berlebihan intrasel sesaat lebih (-)
dari potensial membran after hyperpolarization.

Tiga jenis gated channels :


1.

Saluran gerbang voltase (voltage-gated channels)


respon terhadap perubahan potensial membran

2. Saluran gerbang perantara kimia (chemical


messenger-gated channels) respon terhadap
terikatnya suatu perantara kimia spesifik ke
reseptor membran yang berikatan erat dengan
saluran
3. Saluran gerbang-mekanis (mechanically gatedchannels) respon terhadap peregangan /
perubahan bentuk mekanis lainnya

Rangsang Listrik
Depolarisasi Membran
Permeabilitas Na+

unit fungsional sistem saraf yang


dikhususkan untuk menghantarkan dan
mengirimkan sinyal dalam tubuh dari
suatu lokasi ke lokasi lain.
3 bagian utama :
Badan sel (soma) nukleus & organel
Dendrit membawa sinyal ke soma
Akson menghantar potensial aksi
menjauhi soma & berakhir di sel lain.

Axon Hillock :
Bagian pertama akson ditambah bagian dari
badan sel tempat akson tersebut keluar.
Tempat potensial aksi bermula di sebuah
neuron.

Trigger Zone

Mielin :
kompleks protein-lipid tersusun dari sejumlah
lapisan membran sel schwan
Di bentuk oleh : oligodendrosit (susunan saraf
pusat) & sel schwan (sistem saraf perifer)
Mielinisasi : meningkatkan kecepatan
hantaran potensial aksi & menghemat energi
dalam proses
Membran akson telanjang & terpajan ke CES :
nodus Ranvier

Serat bermielin impuls meloncat


dari satu nodus ke nodus berikutnya
melewati bagian-bagian bermielin pada
akson
hantaran saltatorik
Hantaran potensial aksi
lebih cepat

Jenis-jenis neuron berdasarkan


polaritasnya :
Multipolar fungsi motorik
Unipolar satu akson utama keluar dari
badan sel, kemudian bercabang seperti
bentuk T
Bipolar dua akson keluar dari badan sel
Unipolar & bipolar fungsi sensorik

Jenis-jenis neuron berdasarkan fungsinya:


Neuron motorik organ efektor seperti
otot & kelenjar (sel kornu anterior / sel
saraf motoris pada medulla spinalis)
Neuron sensorik menerima rangsang
sensoris eksteroseptif & interoseptif
Neuron interneuron menghubungkan neuronneuron lain untuk membentuk
lingkungan
fungsional kompleks / rantai
neuron

90% dari seluruh sel SSP


Dapat bermitosis
Fungsi : sebagai penyokong & membantu
fungsi integratif & komunikatifnya sel
saraf
Percabangan tidak seluas percabangan
neuron

Macam-macam sel glia :


Mikroglia mesoderm
Oligodendroglia
Astrosit fibrosa ektoderm
Sel ependim
Astrosit protoplasmatis
Sel Schwann
Sel satelit / sel Amphicyt
Sel Muller retina

SST

Kecepatan hantar saraf dipengaruhi oleh:


Serat bermielin hantaran saltatorik
Serat tidak bermielin hantaran oleh aliran
arus lokal
Diameter serat:
Besar aliran arus tergantung pada beda potensial &
resistensi
Diameter serat berbanding terbalik dengan
resistensi
Diameter serat yang besar lebih cepat
menghantarkan potensial aksi
Penjalaran potensial aksi berkaitan dengan urgensi
informasi yang akan disampaikan

Periode refrakter absolut : periode yang


terjadi karena penurunan kepekaan suatu
ambang letup yang begitu rendahnya
sehingga pada pemberian rangsang sebesar
apapun tidak memberikan sebuah potensial
aksi.
Periode refrakter relatif : periode dimana
potensial aksi kedua hanya dapat dihasilkan
oleh rangsangan yang jauh lebih besar
daripada yang biasanya diperlukan.

o Rangsang di bawah ambang


memberi jawaban

tidak

o Rangsang ambang dan rangsang di atas


ambang memberi jawaban yang
maksimal (potensial aksi)
o Keadaan harus tetap : suhu &
konsentrasi ion-ionnya

Taut antara 2 neuron

Kombinasi neurotransmitter reseptor


pembukaan saluran Na+ & K+ perpindahan
Na+ ke intrasel neuron pascasinaps &
perpindahan K+ ke ekstrasel ion Na+
lebih banyak ke intrasel dibanding ion K + ke
ekstrasel muatan intrasel lebih positif
depolarisasi ringan di neuron pascasinaps
membran neuron pascasinaps lebih dekat
ke ambang Excitatory Post-Synaptic
Potential (EPSP)

Kombinasi neurotransmitter reseptor


permeabilitas membran subsinaps
terhadap K+ / Cl- meningkat K+ keluar
sel / Cl- ke dalam sel muatan intrasel
lebih negatif hiperpolarisasi ringan
potensial membran menjauhi ambang
Inhibitory Post Synaptic Potential
(IPSP)

Fungsi : (sebagian) mengubah konformasi


saluran saluran gerbang perantara kimia
mengubah permeabilitas membran & fluks
fluks ion melintasi membran pascasinaps.
Contoh neurotransmitter :
Asetilkolin, Dopamin, Norepinefrin,
Epinefrin, Serotonin, Histamin, Glisin,
Glutamat, Aspartat, Asam GammaAminobutirat (GABA)

Fungsi sebagai neuromodulator


Molekul besar, dibentuk dari 2 40 asam amino
Disintesis di badan sel neuron dalam kompleks
golgi / retikulum endoplasma
Fungsi sebagai neuromodulator : zat perantara
kimiawi yang terikat pada reseptor di neuron di
tempat tempat nonsinaps
Contoh : Oksitosin, Vasopresin, Bradikinin,
Glukagon, Insulin, Angiotensinogen II, dll.

Anda mungkin juga menyukai