SELAMAT SIANG
90 Menit Kedepan
Kita Memasuki
Pertemuan - IX (ke SEMBILAN)
MATA KULIAH
HIDROLOGI TERAPAN
SESI IX (KESEMBILAN)
MK. HIDROLOGI
HIDROMETRI
SESI IX (KESEMBILAN)
PENGERTIAN UMUM :
HIDROMETRI
Hidro : Air ; Metric : Mengukur
Hidrometri : Ilmu Untuk Mengukur Air / Ilmu untuk
mengumpulkan data-data dasar yang digunakan dalam
analisis hidrologi.
Dibatasi hanya untuk pengukuran di : SUNGAI
Data yang utama : TMA (tinggi muka air) dan Debit.
Rating Curve /lengkung debit : Grafik yang menggambarkan
hubungan antara TMA dan Q pada suatu penampang sungai.
Mengapa perlu Rating Curve?
Pengukuran debit tidak dapat dilakukan secara menerus
sehingga sulit menentukan debit pada keadaan tertentu.
Pengukuran TMA lebih mudah dilakukan.
Sehingga perlu adanya konversi tma menjadi debit
Rating Curve
SESI IX (KESEMBILAN)
RATING CURVE :
SESI IX (KESEMBILAN)
SESI IX (KESEMBILAN)
SESI IX (KESEMBILAN)
10
SESI IX (KESEMBILAN)
11
SESI IX (KESEMBILAN)
12
13
SESI IX (KESEMBILAN)
14
KELEMAHAN AWLR.
Kesalahan Pemasangan
Tidak bekerjanya alat-alat dengan baik (tergantung spare part)
Adanya endapan yang menyebabkan alat tidak dapat bekerja
dengan baik.
Kesalahan-kesalahan sering dapat dilihat dan diketahui oleh pengamat
yang berpengalaman dari catatan (record) yang diperoleh.
SESI IX (KESEMBILAN)
15
AWLR :
SESI IX (KESEMBILAN)
16
AWLR :
SESI IX (KESEMBILAN)
17
Ada 2 Jenis :
1.
Griffin gauge : papan duga dengan
cat khusus yang luntur bila terkena
air
2.
Bottle gauge : menggunakan pipa
dan dihubungkan dengan botol untuk
mengetahui tma maksimum.
SESI IX (KESEMBILAN)
18
PENGUKURAN DEBIT
PENGUKURAN DEBIT :
Dilakukan pada waktu-waktu tertentu (jam, musim, dan pengukuran
khusus misalnya saat banjir)
Intensitas pengukuran tergantung dari : tujuan pengukuran,
kepekaan sungai dan ketelitian yang ingin dicapai.
CARA PENGUKURAN :
1. Pengukuran tidak langsung (indirect measurement)
a.
b.
c.
d.
e.
2.
Volumetric method
Bangunan pengukur (hydraulic structure)
SESI IX (KESEMBILAN)
19
SESI IX (KESEMBILAN)
20
SESI IX (KESEMBILAN)
21
Pipa pitot
SESI IX (KESEMBILAN)
22
Cara :
3. Tetapkan 2 titik di hulu masingt masing di sebalah kiri dan kanan sungai
sehingga kalau ditarik tegak lurus aliran sungai.
4. Cara 1 di sebelah hilir pada jarak 30 70 m.
5. Pelampung dilempar beberapa meter sebelah hilir titik 1 dan dicatat waktu
menempuh jarak antara titik 1 dan 2
6. Kecepatan dapat diketahui.
Kecepatan yang diperoleh dikalikan faktor :
K = 0,85 1 untuk rod float
K = 0,6 untuk kedalaman kuran dari 0,5 m
K = 0,90 0,95 untuk kedalaman lebih dari 4 m
SESI IX (KESEMBILAN)
23
Menggunakan Current
meter.
Ada 2 tipe : Sumbu
mendatar dan sumbu
vertikal
Prinsip pengukuran
dengan menghitung
jumlah putaran balingbaling dalm waktu yang
sudah ditentukan.
V = an + b
V = kecepatan
n = jumlah putaran
a,b = konstanta alat (sudah
ditetapkan)
SESI IX (KESEMBILAN)
24
25
SESI IX (KESEMBILAN)
26
SESI IX (KESEMBILAN)
27
Pelaksanaan Pengukuran :
1. Merawas/ Wading /Nyemplung : dengan menggunakan
batang pengukur (rod). Kedalaman maksimum 1 m.
2. Boat gauging dengan menggunakan perahu apabila wading
terlalu dalam atau arus terlalu kuat
3. Pengukuran dari Jembatan dimana kabel current meter
digantungkan pada jembatan
4. Dengan Cableway : dengan merentangkan kabel melintang
sungai dan pengukuran dilakukan dengan memakai kabel ini
sebagai jembatan untuk current meternya.
SESI IX (KESEMBILAN)
28
Gambar-gambar :
SESI IX (KESEMBILAN)
29
Gambar-gambar :
Merawas
Boat gauging
SESI IX (KESEMBILAN)
30
Gambar-gambar :
Pengukuran dari
Jembatan
SESI IX (KESEMBILAN)
Cableway
31
Terima Kasih
SESI IX (KESEMBILAN)
32