Anda di halaman 1dari 12

McKinsey 7S

Framework

KONDISI PERSAMPAHAN DI INDONESIA SAAT


INI
Pertumbu
han
jumlah
penduduk

y
n
t
iba
k
a
a

Peningkat
an volume
sampah

an
d
se

an
k
g

DI KEBUMEN :
Sampah yang terlayani di
Kabupaten Kebumen meliputi :
kutowinangun,
kebumen,karanganyar, gombong)
Sampah yang terangkut ke TPA :
309,2 m3/hari
Sedangkan jumlah timbulan :815,41
m3/hari
Kemampuan Pemerintah
untuk mengelola sampah
hanya mencapai
40,09% di perkotaan dan
1.02% di perdesaan

Beban TPA menjadi


sangat berat
Terjadi permasalahan
lingkungan

TUPOKSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP


Berdasarkan Peraturan Bupati Kebumen Nomor 87
Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata
Kerja Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen,
Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang lingkungan hidup.

TUPOKSI KASI PKLH


Melakukan kegiatan peningkatan peran serta masyarakat pada pemberdayaan, uji coba dan
penerapan teknologi baru dengan cara mengadakan sosialisasi dan pemberian leaflet agar
penggunaan teknologi secara tepat dan ramah lingkungan ;
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pemberdayaan masyarakat dan komunikasi
lingkungan dengan cara koordinasi dengan instansi terkait agar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
Mensosialisasikan pengelolaan lingkungan hidup dengan cara pembinaan dan penyuluhan
melalui media cetak dan elektronik agar diketahui oleh masyarakat luas secara efektif dan efisien;
Melaksanakan koordinasi pembinaan dan evaluasi terhadap kegiatan Adipura dan pengelolaan
limbah domestik dengan cara rapat koordinasi dan pemantauan di lapangan agar pelaksanaan
berjalan dengan baik dan konsisten;

Diagnose Reading Menggunakan


McKinsey 7Ss Framework

02-03 MAR 2015

Menilai Kinerja Organisasi


McKinsey 7Ss Framework (1982)
INDIKATOR

1.Structur
e:

9/3/16

KONDISI
SAAT INI

KONDISI
YANG
DIINGINKAN

Organisasi
berbentuk
Kantor (Eselon
III).

dealnya
berbentuk
Badan / Dinas
(Eselon II)

Masalah
persampahan
ditangani oleh
DPU (teknis
pengangkutan
sampah) dan
KLH
(pemberdayaan
masy dlm
persampahan)

Pengelolaan
sampah
idealnya
dilaksanakan
oleh satu
kewenangan
dan satu
komando

PENYEBAB
MASALAH

INTERVENSI /
TEROBOSAN

Struktur
organisasi
menyebabkan
kendala
koordinasi
terkait dengan
kewenangan

Pembentukan
pokja
/
tim
pengelolaan dan
pengendalian
sampah

Struktur
organisasi
kurang sesuai
dengan

Menilai Kinerja Organisasi


McKinsey 7Ss Framework (1982)
INDIKATOR

2.
Strateg
y

9/3/16

KONDISI SAAT INI

Pengelolaan
sampah masih
menggunkan
konsep final
disposal site,
dimana masih
berorientasi pada
pembuangan akhir
di TPA

KONDISI YANG
DIINGINKAN

PENYEBAB
MASALAH

INTERVENSI /
TEROBOSAN

Pemberdayaan
masyarakat
dalam
pengelolaan
sampah
sehingga
mampu
mereduksi
volume
sampah ke TPA

Rendahnya
pengetahua
n dan
kesadaran
masyarakat
ttg
pengelolaa
n sampah

Pelibatan
aktif
masyarakat
dari hulu
(rumah
tangga) .

Sosialisasi
Kurangnya dan
pendekatan
sosialisasi
secara
dan
pendekatan intensif
intensif
kepada
masyarakat

Menilai Kinerja Organisasi


McKinsey 7Ss Framework (1982)
INDIKATOR

3.
System

9/3/16

KONDISI SAAT INI

Pengelolaan
sampah masih
menggunkan
konsep final
disposal site,
dimana masih
berorientasi pada
pembuangan
akhir di TPA
(tempat
pembuangan
akhir sampah).

KONDISI YANG
DIINGINKAN

Pendekatan
pengelolaan
sampah dari hulu
dengan
pendekatan
pengelolaan dari
rumah
tangga
diharapkan
mampu merubah
cara
pandang
dan
cara
memperlakukan
sampah
dan
pada
akhirnya
mampu
mereduksi
volume sampah
yang
harus
dibuang ke TPA

PENYEBAB
MASALAH

Sistem
operasio
nal TPA
masih
open
dumping

INTERVENSI /
TEROBOSAN

Merubah
sistem
pendekata
n
pengelola
an
persampa
han
menjadi
berbasi
pada
masyarak
at

Menilai Kinerja Organisasi


McKinsey 7Ss Framework (1982)
INDIKATOR

4. Style

KONDISI SAAT INI

Komunikasi
dalam
pengelolaan
persampahan
yang melibatkan
pihak eksternal
SKPD belum
efektif.
Komitmen antar
stakeholder
dalam
pengelolaan
persampahan
rendah

9/3/16

KONDISI YANG
DIINGINKAN

Komunikasi
yang efektif
Komitmen
bersama
dalam
pengelolaan
sampah yang
baik

PENYEBAB
MASALAH

INTERVENSI /
TEROBOSAN

Belum
adanya
pokja / tim
pengelolaa
n dan
pengendali
an sampah

Pembentuk
an pokja /
tim
pengelolaa
n dan
pengendali
an sampah

Menilai Kinerja Organisasi


McKinsey 7Ss Framework (1982)
INDIKATOR

5. Staf

9/3/16

KONDISI SAAT INI

Kurangnya
personil
Jumlah staf

KONDISI YANG
DIINGINKAN

PENYEBAB
MASALAH

Tersedianya
Tidak
personil yang adanya
cukup
pengada
an
personil

INTERVENSI /
TEROBOSAN

Penamba
han
personil

Menilai Kinerja Organisasi


McKinsey 7Ss Framework (1982)
INDIKATOR

6. Skill

9/3/16

KONDISI SAAT INI

Masih
terbatasnya
kuantitas
maupun
kompetensi
petugas

KONDISI YANG
DIINGINKAN

Tersedianya
SDM yang
cukup dan
kompeten

PENYEBAB
MASALAH

- Kebijakan
zero
growth
pegawai

Kurangnya
pelatihan
bidang
pengendali
an
kegiatan
konstruksi

INTERVENSI /
TEROBOSAN

Mengopti
malkan
SDM
yang
ada
dengan
memanfa
atkan
teknologi

Pelatihan
intensif
kepada
petugas
pengend
alian

Menilai Kinerja Organisasi


McKinsey 7Ss Framework (1982)
INDIKATOR

7.
Shared
Values

9/3/16

KONDISI SAAT INI

Belum adanya
komitmen
bersama untuk
mewujudkan
pengelolaan
sampah yang
terpadu dan
mandiri .

KONDISI YANG
DIINGINKAN

Adanya
komitmen
bersama
untuk
mewujudkan
pengendalian
kegiatan
konstruksi
yang efektif
dan efisien
sehingga
permasalaha
n yang ada
dapat
dideteksi
secara dini

PENYEBAB
MASALAH

Belum
adanya
forum
pengend
alian
kegiatan
konstruk
si yang
melibatk
an
semua
stakehol
der

INTERVENSI /
TEROBOSAN

Pembent
ukan
forum
pengend
alian
kegiatan
konstruks
i

Anda mungkin juga menyukai