OLEH:
YUSLIHUDDIYARI AB
NIM. 208 120 079
I. JUDUL
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN
REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION
PADA PESERTA DIDIK KELAS X. D
SMA NEGERI 3 PAREPARE
II. PENDAHULUAN
A
Latar Belakang
Masalah
Rumusan Masalah
Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
A. Latar Belakang
Masalah
Rendahnya hasil belajar matematika disebabkan
oleh beberapa faktor di antaranya peserta didik
kesulitan
dalam
memahami
pelajaran
matematika, yang disebabkan oleh konsep
matematika yang bersifat abstrak, selain itu
beberapa peserta didik kurang aktif mengikuti
proses pembelajaran.
Pendekatan realistic mathematic education
(RME) adalah suatu pendekatan pembelajaran
yang mengaitkan pelajaran dengan konteks
kehidupan sehari-hari peserta didik. RME
berangkat dari masalah yang nyata (dapat
dirasakan dan dilihat peserta didik) sehingga
konsep matematika yang bersifat abstrak dapat
dengan mudah dipahami.
B. Rumusan Masalah
Apakah hasil belajar matematika
dapat
meningkat
melalui
pendekatan
realistic
mathematic
education pada peserta didik kelas
X. D SMA Negeri 3 Parpare?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bahwa hasil
belajar
matematika
dapat
meningkat melalui pendekatan
realistic mathematic education
pada peserta didik kelas X. D
SMA Negeri 3 Parpare.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peserta
Didik
2. Bagi Guru
3. Bagi
Sekolah
4. Bagi
Peneliti
Kajian Pustaka
1. Pengertian
Belajar
2. Hakikat Matematika
3. Hasil Belajar
Matematika
4. Pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME)
5. Kaitan antara Pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME)
dengan Pembelajaran Matematika
1
.
Pengertian
Belajar
Belajar adalah suatu proses yang dialami,
baik yang berupa pelatihan-pelatihan atau
pun pengalaman yang menyebabkan
terjadinya perubahan pada tingkah laku ke
arah yang lebih baik atau adanya
peningkatan kualitas pada diri terutama
dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor
sehingga terbentuknya pribadi yang utuh.
2
.
Hakikat
Matematika
3.
Hasil Belajar
Matematika
4.
Pendekatan Realistic
Mathematic Education
(RME)
b. Pengertian Pendekatan
Pendekatan Realistic
Mathematic Education (RME)
1) Kelebihan RME:
2) Kelemahan RME:
a) Upaya mengimplementasikan RME membutuhkan perubahan
pandangan yang sangat mendasar mengenai berbagai hal yang
tidak mudah untuk dipraktekkan, misalnya mengenai guru,
peserta didik dan perananan soal kontekstual.
b) Pencarian soal konteksual yang memenuhi syarat-syarat yang
dituntut RME tidak selalu mudah untuk setiap topik matematika
yang perlu dipelajari peserta didik, terlebih karena soal-soal
tersebut harus bisa diselesaikan dengan bermacam-macam
cara.
c) Upaya mendorong peserta didik agar bisa menemukan berbagai
cara untuk menyelesaikan tiap-tiap soal juga merupakan hal
yang tidak mudah dilakukan oleh guru.
d) Proses pengembangan berpikir peserta didik, melalui soal-soal
kontekstual, proses matematisasi horizontal dan proses
matematisasi vertikal juga bukan merupakan suatu yang
sederhana, karena proses dan mekanisme berpikir peserta didik
harus diikuti dengan cermat, agar guru bisa membantu peserta
didik dalam menemukan penemuan kembali terhadap konsepkonsep matematika tertentu.
Uzel dan
Unyangor
(Somakim)
e. Langkah-langkah tentang
Pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME)
1)
Memahami masalah kontekstual.
2)
3)
4)
5)
Menyimpulkan.
4.
Kerangka
Berpikir
Peserta Didik
Hasil Belajar
Matematika Rendah
Keterangan:
: masalah yang
dihadapi
: faktor/penyebab
: upaya yang
dilakukan
: pelaksanaannya
: hasil yang
diharapkan
: mempengaruhi
hasil yang
diharapkan
Pendekatan Realistic
Mathematic Education
(RME)
PTK
- Pembelajaran
bersifat abstrak.
- Beberapa peserta
didik kurang aktif
dalam mengikuti
pembelajaran.
- Pendekatan
pembelajaran yang
diterapkan kurang
tepat.
-Kognitif
Hasil Belajar
Matematika Meningkat
-Afektif
-Psikomotor
Hipotesis
Penelitian
jika dilakukan pembelajaran dengan
pendekatan realistic mathematic education
(RME), maka hasil belajar matematika
peserta didik kelas X. D SMA Negeri 3
Parepare dapat meningkat.
Jenis Penelitian
Penelitian
Penelitian Tindakan
Tindakan Kelas
Kelas (PTK)
(PTK)
Terdiri atas 2 siklus , tiap
siklus terdiri atas 4 tahap
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
B Subjek
Penelitian
Seluruh peserta didik
kelas X. D SMA N 3
Parepare
semester
genap tahun ajaran
2011/2012,
dengan
jumlah peserta didik
sebanyak 17 orang,
dengan
rincian
8
peserta didik laki-laki
dan 9 peserta didik
perempuan.
Definisi Operasional
Variabel
Instrumen Penelitian
Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri
dari 2 (dua) siklus (siklus I dan
siklus II) masing-masing 4 kali
pertemuan untuk setiap siklus.
Siklus I:
Siklus II:
1. Perencanaan
1. Perencanaan
2. Tindakan
2. Tindakan
3. Observasi
3. Observasi
4. Refleksi
4. Refleksi
Teknik Pengumpulan
Data
1.Sumber Data
Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini adalah
peserta didik kelas X.D dan guru SMA Negeri 3
Parepare.
2. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan
data kualitatif. Data tersebut diperoleh dari hasil
observasi dan skor hasil belajar.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Data aktivitas peserta didik diperoleh dengan
menggunakan teknik observasi.
b. Data tentang hasil belajar peserta didik diperoleh
dengan menggunakan teknik tes.
Indikator Keberhasilan
GOOD LUCK