Anda di halaman 1dari 43

Laporan Kasus

SINDROM NEFROTIK

INTAN SARI UMAR-C111 12 020

Data Pasien

Nama pasien: Tn.N


Tanggal lahir/Umur: 29 Mei 1994/22 tahun
Jenis kelamin: Laki-Laki
Alamat: Masamba
Masuk RS: 29-08-2016

Anamnesis Terpimpin

Keluhan utama: Bengkak seluruh tubuh


Riwayat bengkak dirasakan 6 bulan lalu sebelum masuk rumah sakit. Bengkak bermula
pada wajah kemudian diikuti pada tangan, perut, genitalia lalu kedua tungkai. Bengkak
dirasakan terus-menerus dan berlangsung dengan cepat. Bengkak dirasa tidak keras dan
tidak nyeri. Pasien pernah berobat di RS Masamba dan dirujuk ke RSP Unhas, dan dirujuk
lagi ke RSWS karena obat habis.
Demam tidak ada, sesak tidak ada.
Muntah tidak ada, mual tidak ada.
BAK pasien terkesan lancar, warna jernih, tidak ada darah, pasir, ataupun nyeri saat
berkemih.
BAB lancar, biasa. Tidak hitam, tidak berdarah, warna kecoklatan.

Anamnesis Terpimpin

Riwayat Diabetes Melitus tidak ada


Riwayat Hipertensi tidak ada
Riwayat penyakit pada paru dan jantung disangkal
Riwayat sakit ginjal tidak ada
Riwayat Hipertensi dan DM dalam keluarga tidak ada
Riwayat penyakit yang serupa dalam keluarga tidak ada
Riwayat kebiasaan : pasien dulu pernah merokok bungkus/hari selama 1 tahun,
konsumsi alkohol tidak ada, namun sering minum energy drink kurang lebih 2-3 tahun
sebanyak 2-3 gelas/hari.

Pemeriksaan Fisik

KU
: Sakit sedang/Gizi cukup/Kompos mentis
Vital Sign

Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
BB
TB

: 130/90 mmHg
: 65 x/menit, regular, kuat angkat
: 22 x/menit
: 36,4 oC
: 60 kg
: 160 cm

Pemeriksaan Fisik
Kepala
- Conjunctiva anemis ada
- Sklera ikterik tidak ada
- Edema fasial ada
Leher:
- Pembesaran KGB tidak ada
- Nyeri tekan tidak ada
- Massa teraba tidak ada
- DVS R+2cmH2O

Pemeriksaan Fisik
Thorax
- Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
- Palpasi
: vocal fremitus menurun pada basal bilateral
- Perkusi : pekak setinggi ICS V kiri dan kanan
- Auskultasi : BP : Vesikuler, suara napas menurun pada
basal bilateral, BT : Rhonki -/-, wheezing -/-

Pemeriksaan Fisik
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : Pekak jantung +, kesan normal.
-

Batas jantung kiri atas: ICS II linea parasternalis sinistra


Batas jantung kiri bawah: ICS IV linea midclavicularis sinistra
Batas jantung kanan atas: ICS II linea parasternalis dextra
Batas jantung kanan bawah: ICS IV linea parasternalis dextra

- Auskultasi : Bunyi jantung I/II Reguler, Bising -

Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
- Inspeksi : Cembung, venektasi ada
- Auskultasi : Peristaltik sulit dinilai
- Perkusi : Ascites (undulasi +)
- Palpasi : MT - , NT - , Hepar/Lien sulit dinilai
Ekstremitas : Edema pada ekstremitas inferior dan superior
RT
: Sphincter mencekik, ampula terisi feces, feses kuning
coklat, darah (-), mukosa licin.
EKG
: sinus, 65x/menit, normoaxis

Pemeriksaan Lab
Tanggal 25/08/2016 (Kimia Darah):
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

GOT

13

<33 U/l

GPT

<50 U/l

Kolesterol Total

708

<200 mg/dl

Kolesterol LDL Direk

545

<100 mg/dl

Kolesterol HDL

25

mg/dl

Trigliserida

394

mg/dl

Pemeriksaan Lab
Tanggal 25/08/2016 (Kimia Darah):
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

GDS

96 mg/dl

140-200 mg/dl

Ureum

79 mg/dl

10-50 mg/dl

Creatinin

3,4 mg/dl

<1.3 mg/dl

Albumin

1.1 mg/dl

3.5-5.0 gr/dl

Natrium

145 mmol/l

136-145 mmol/l

Kalium

3,5 mmol/l

3.5-5.1 mmol/l

Klorida

121 mmol/l

97-111 mmol/l

Pemeriksaan Lab
Urinalisa 26/08/2016:
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Warna

Kuning keruh

Kuning muda

Ph

5,5

4.5-8.0

Bj

1.025

1.005-1.035

Protein

++ (100 mg/dl)

Negatif mg/dl

Glukosa

+++ (1000 mg/dl)

Negatif mg/dl

Bilirubin

Negatif

Negatif

Urobilinogen

Normal

Normal mg/dl

Keton

+/- (5 mg/dl)

Negatif mg/dl

Nitrit

Negatif

Negatif mg/dl

Pemeriksaan Lab
Urinalisa 26/08/2016:
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

Blood

+/- (5 RBC/ul)

Negatif RBC/ul

Leukosit

Negatif

Negatif WBC/ul

Vit.C

Negatif

Negatif mg/dl

Pemeriksaan Lab
Tanggal 25/08/2016
Apusan Darah Tepi :
- Eritrosit : normositik normokrom, anisositosis, ovalosit (+), benda
inklusi (-), normoblas normal (-)
- Leukosit : jumlah meningkat, PMN>limfosit, hipersegmentasi (+),
granulasi toksik (+), jumlah eosinofil meningkat, sel muda (-)

Diagnosis dan Terapi


Daftar Masalah
1.

Sindroma Nefrotik
Perlangsungan CKD

Adanya riwayat udema


anasarka
Ditemukan 3 tanda utama
lainnya, yaitu
hipoalbuminemia (1.8gr/dl),
proteinuria (protein esbach
3) dan hiperkolesterolemia
(kolesterol total 693 mg/dl)

Terapi

Farmakologi
Furosemide 20 mg 2x1
Albumin 25% 100cc/10jam/IV
Simvastatin 1x20mg
Captopril 2x6,25mg

Nonfarmakologi
Atasi penyakit dasar
Diet rendah protein (0.8-1.0 g/kgBB/hari)
Diet rendah garam

Anjuran
Regulasi glukosa darah (mg/dl)
Pantau fungsi ginjal (Ur/Cr)

Diagnosis dan Terapi


Daftar Masalah
2.

CKD G4A3 ec PNC Bilateral


Lemas dan edema
Pemeriksaan ureum 79 mg/dl,
kreatinin 3,4 mg/dl
GFR 24 ml/mnt/1,73m2

Hb : 9,2

Terapi

Non farmakologi
Pantau ureum dan kreatinin
Diet rendah garam, kalium,
purin dan protein 0.60.8/kgBB/hari
Anjuran

Pantau fungsi ginjal (Ur/Cr)


Pantau urin output per 24 jam

Diagnosis dan Terapi


Daftar Masalah
3.

Anemia Normositik
Normokrom

Lemas, konjungtiva
anemis +/+
Hb : 9,2
ADT : anemia normositik
normokrom

Terapi

Farmakologi
Non farmakologi
Anjuran
Kontrol darah rutin /3 hari

SINDROM NEFROTIK SEKUNDER

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Sindrom nefrotik merupakan diagnosis klinis yang memiliki etiologi


primer (dari ginjal) maupun sekunder (diluar ginjal, biasanya
sistemik)
Ditandai oleh 4 gejala utama: Proteinuria masif >3.5 g/24jam,
Hiperlipidemia, Edema anasarka dan Hipoalbuminemia <3.5g/dl

Manifestasi Klinis

Lemas, urin biasanya berbusa, kehilangan nafsu makan


Hipertensi
Edema anasarka (generalisata)
Dapat ditemukan oval fat bodies pada urinalisis

Etiologi

Infeksi (HIV, Hepatitis B dan C, Sifilis, Malaria, Tuberkulosis)


Keganasan (Adenokarsinoma paru, payudara, kolon, limfoma
Hodgkin, mieloma multipel dan karsinoma ginjal)
Penyakit jaringan penghubung (SLE, artritis reumatoid, MCTD)
Efek obat dan toksin (obat anti inflamasi non steroid, penisilamin,
kaptopril, heroin)
Lain-lain (Diabetes melitus, amilodoisis, pre-eklamsi, refluks
vesikoureter)

Patofisiologi

Patofisiologi

Komplikasi

Keseimbangan nitrogen negatif


Hiperkoagulasi
Infeksi
Gangguan fungsi ginjal: GGA/PGK
Penyakit kardiovaskular

Pengobatan

Farmakologi
Loop diuretic
ACE Inhibitor atau ARB sebagai antiproteinuria
Statin untuk hiperlipidemia

Chronic Kidney Disease

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Kerusakan yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural


atau fungsional dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi
glomerulus dengan manifestasi: kelainan patologis dan terdapat
tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah
atau urin, atau kelainan dalam tes pencitraan
Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 ml/menit/1,73m2
selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal

Etiologi

Patogenesis

Klasifikasi

Cause

GFR Category

Albuminuria category

Disebut sebagai CGA Staging

Faktor Risiko

Diabetes
Hipertensi
Riwayat penyakit ginjal dalam keluarga
Infeksi sistemik
ISK rekuren
Batu saluran kemih
Massa ginjal berkurang
Neoplasia
Nephrotoxic Drugs (NSAIDs)

Manifestasi Klinis

Kelainan Neurologis
Central
Perubahan fungsi kognitis
Letargi
Stupor
Koma
Peripheral
Motor neuropathy
Sensory neuropathy
Myoclonus
Fasciculations

Manifestasi Klinis

Kelainan Kardiovaskuler
Hipertensi
Pericarditis
Atherosclerosis
Kalsifikasi vaskular

Kelainan hematologi
Anemia
Leukocyte & lymphocyte dysfunction
Platelet defect

Manifestasi Klinis

Kelainan GI tract
Anorexia, nausea, vomiting
Gastroparesis
Hypomotility of bowel
Mucosal bleeding

Gangguan Elektrolit
Hyperkalemia
Hyponatremia
Hyperphosphatemia
Hypocalcaemia
Hyperuricaemia
Metabolic Acidosis

Penanganan

Anemia Normositik Normokrom


Anemia adalah keadaan berkurangnya jumlah
eritrosit atau hemoglobin (protein pembawa O2)
dari nilai normal dalam darah sehingga tidak
dapat memenuhi fungsinya untuk membawa O2
dalam jumlah yang cukup ke jaringanperifer
sehingga pengiriman O2 ke jaringan menurun.

Anemia oleh dapat disebabkan oleh beberapa hal,


antara lain :
1. Gangguan pembentukan eritrosit
apabila terdapat defisiensi substansi tertentu,
seperti mineral, vitamin (B12, asam folat), asam
amino, serta gangguan pada sumsum tulang.
2. Perdaharan
Mengakibatkan penurunan total sel darah merah
dalam sirkulasi.
3. Hemolisis

Salah satu klasifikasi anemia yaitu anemia


normositik normokrom.
Anemia normositik normokrom disebabkan oleh
karena perdarahn akut, hemolisis, dan penyakitpenyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.
Terjadi penurunan jumlah eritrosit tidak disertai
dengan perubahan konsentrasi hemoglobin (indeks
eritrosit normal pada anak : MCV 73-101 fl, MCH
23-31 pg, MCHC 26-35 %), bentuk dan ukuran
eritrosit.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai