Anda di halaman 1dari 33

Laporan Kasus

Kaki Diabetik + Diabetes Melitus Tipe 2

Zakirunallah Karunia C11112921

Data Pasien

Nama pasien: Ny.M.


Tanggal lahir/Umur : 20-07-1967/49 tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Alamat: Makassar
Masuk RS:

Anamnesis Terpimpin

Keluhan utama: Luka pada kedua kaki


Luka paa kedua kaki pasien dialami sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya luka kecil, namun
makin lama makin besar dan meluas, darah ada, nanah ada. Luka disertai bengkak pada
kaki, bengkak dialami sejak 1 minggu yang lalu. Demam tidak ada, riwayat demam tidak
ada. Nyeri kepala tidak ada, batuk tidak ada, sesak tidak ada. Mual tidak ada, muntah
tidak ada. Pasien sering merasakan lapar sejak 5 tahun yang lalu, juga sering haus dan
terbangun 3-4x di maam hari untuk BAK, namun keluhan tersebut pasien anggap biasa.
Lemas tidak ada, penurunan berat badan tidak ada. BAB biasa, konsistensi padat, warna
kuning kecoklatan. BAK kesan lancar, volume cukup, warna kuning jernih, riwayat BAK
berpasir dan nyeri saat berkemih disangkal.
Riwayat muntah berwarna hitam dan BAB berwarna hitam, encer ada, dialami pasien
kurang lebih 3 minggu yang lalu, kemudian pasien dirawat di RS Sidrap, dikatakan dokter
Hb turun dari 15 menjadi 10, namun pasien tidak mendapatkan transfusi darah.
Riwayat DM baru diketahui kurang lebih 5 tahun yang lalu, yaitu saat kaki pasien tertusuk
paku. Namun pasien tidak berobat teratur (minum obat Metformin 3x500 mg dan
Glimepirid 1x1)

Anamnesis Terpimpin

Riwayat hipertensi baru diketahui pasien sekitar 2 minggu yang lalu


Riwayat pengobatan 6 bulan disangkal
Riwayat sakit jantung disangkal
Riwayat kaki ditusuk paku 5 tahun yang lalu, namun pasien berobat ke dokter praktek
Cina
Riwayat keluarga dan psikososial :
- Pasien menikah, memiliki 1 anak namun meninggal saat berusia 5 tahun karena
sakit kejang demam. Suami pasien sehat. Pasien saat ini tinggal bersama kakak dan
adiknya di Minasaupa.
- Riwayat keluarga mengalami keluhan yang sama tidak ada.
- Riwayat DM ada dialami oleh ayah pasien, namun ayah pasien meninggal karena
KLL.
- Riwayat merokok dan minum alkohol tidak ada.
- Riwayat alergi obat ada, namun pasien tidak mengetahui nama obatnya.

Pemeriksaan Fisik

KU
: Sakit sedang/Gizi cukup/Kompos mentis
Vital Sign

Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu

: 180/80 mmHg
: 96 x/menit, regular, kuat angkat
: 20 x/menit
: 37,4 oC

Pemeriksaan Fisik
Kepala
- Conjunctiva anemis tidak ada
- Sklera ikterik tidak ada, anemis ada
Leher:
- Pembesaran KGB tidak ada
- Nyeri tekan tidak ada
- Massa teraba tidak ada

Pemeriksaan Fisik
Thorax
- Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
- Palpasi : Kesan normal
- Perkusi : Sonor kiri dan kanan
- Auskultasi : BP : Vesikuler, BT : Rhonki -/-, wheezing -/-

Pemeriksaan Fisik
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : Pekak jantung +, kesan normal.
-

Batas jantung kiri atas: ICS II linea parasternalis sinistra


Batas jantung kiri bawah: ICS IV linea midclavicularis sinistra
Batas jantung kanan atas: ICS II linea parasternalis dextra
Batas jantung kanan bawah: ICS IV linea parasternalis dextra

- Auskultasi : Bunyi jantung I/II Reguler, Bising -

Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
- Inspeksi : Cekung, ikut gerak nafas
- Auskultasi : Peristaltik +, kesan normal
- Perkusi : Tympani, ascites tidak ada, nyeri ketok costovertebra tidak
ada
- Palpasi : MT - , NT - , Hepar/Lien tidak teraba, ballotement negatif
Ekstremitas :
- Superior : akral hangat, edema (-)

Pemeriksaan Fisik
-

Inferior :
D : Tampak luka ukuran 3x2 cm, pus (+), hiperemi (+), jaringan
nekrotik (+), nyeri tekan (+)
S : Tampak luka pada tumit kaki ukuran 6x4 cm, dasar otot, pus
(+), hiperemi (+), edema (+), nyeri tekan (+), kulit kering, pulsasi arteri
teraba.

Pemeriksaan Lab
Kimia Darah :
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

SGOT

12

<38 U/l

SGPT

11

<41 U/l

Pemeriksaan Lab
(Kimia Darah):
Pemeriksaan

Hasil

Nilai Rujukan

GDS

293 mg/dl

140 mg/dl

Ureum

24 mg/dl

10-50 mg/dl

Creatinin

0.9 mg/dl

<1.3 mg/dl

Pemeriksaan Lab
Darah rutin
Pemeriksaan

Hasil

WBC

8.750

RBC

2.53

Hb

7,3

MCV

94,9

MCH

28,9

MCHC

30,4

Nilai Rujukan

Diagnosis dan Terapi


Daftar Masalah
1.

Kaki diabetik wagner 2

Terdapat luka pada kedua


kaki yang dialami sejak 2
minggu yang lalu,
bengkak, ada nanah dan
darah, dan edema.
Adanya faktor predisposisi
berupa diabetes melitus
tipe 2

Terapi

Farmakologi
Metronidazole 500mg/8jam iv
Ceftriaxone 2 gr/24 jam/IV
Ciprofloxacin 0,2 gr/12 jam iv

Nonfarmakologi
Rawat luka/hari
Anjuran
Pantau glukosa darah (mg/dl)
Pantau perkembangan luka

Diagnosis dan Terapi


Daftar Masalah
2. Diabetes melitus tipe 2

Adanya keluhan trias DM


(polifagi, poliuri, polidipsi)
Pemeriksaan GDS 293
mg/dl

Terapi

Farmakologi
Novorapid inj 6U 3x1
Levemir 10U 1x1
Non farmakologi
Diet DM
Anjuran
Cek GDP, GD2PP, HbA1c

Diagnosis dan Terapi


Daftar Masalah
3.

Anemia Normositik
Normokrom ec. Susp.
Penyakit Kronik DD GI
Bleeding

Hb : 7,3

Terapi

Farmakologi
Transfusi PRC 1 bag/hari
Non farmakologi
Cek ADT

KAKI DIABETIK

TINJAUAN PUSTAKA

Patofisiologi

Klasifikasi

Klasifikasi

Pencegahan

Pencegahan primer
Pencegahan sekunder:

Mechanical control-pressure control


Wound control
Microbiological control-infection control
Vascular control
Metabolic control
Educational control

Modifikasi faktor resiko

Pengobatan
Kontrol pengobatan DM
Pengobatan pada infeksi bakteri (antibiotik)

DIABETES MELITUS TIPE 2

DEFINISI
Diabetes melitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemi yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya

PATOFISIOLOGI

DIAGNOSIS

KLASIFIKASI & GEJALA KLINIS

TERAPI
FARMAKO

NON FARMAKO

Diet DM
Pengendalian komplikasi

KOMPLIKASI
Makroangiopati:
Penyakit jantung koroner
Penyakit arteri perifer
Penyakit serebrovaskular
Kaki diabetes

Mikroangiopati:
Retinopati diabetik
Nefropati diabetik
Disfungsi ereksi

Neuropati:
Neuropati perifer
Neuropati otonom

Anemia Normositik Normokrom


Anemia adalah keadaan berkurangnya
jumlah eritrosit atau hemoglobin (protein
pembawa O2) dari nilai normal dalam darah
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa O2 dalam jumlah yang
cukup ke jaringanperifer sehingga
pengiriman O2 ke jaringan menurun.

Anemia oleh dapat disebabkan oleh beberapa hal,


antara lain :
1. Gangguan pembentukan eritrosit
apabila terdapat defisiensi substansi tertentu,
seperti mineral, vitamin (B12, asam folat), asam
amino, serta gangguan pada sumsum tulang.
2. Perdaharan
Mengakibatkan penurunan total sel darah merah
dalam sirkulasi.
3. Hemolisis

Salah satu klasifikasi anemia yaitu anemia


normositik normokrom.
Anemia normositik normokrom disebabkan oleh
karena perdarahn akut, hemolisis, dan penyakitpenyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.
Terjadi penurunan jumlah eritrosit tidak disertai
dengan perubahan konsentrasi hemoglobin (indeks
eritrosit normal pada anak : MCV 73-101 fl, MCH
23-31 pg, MCHC 26-35 %), bentuk dan ukuran
eritrosit.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai