Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
System Thinking
9/5/16
System Thinking
Metode Analitikal
Tradisional
Metode ilmiah tradisional didasarkan pada dua ide,
yaitu:
Reduksionisme: yaitu sebuah konsep dimana segala
sesuatu di dunia dan semua kejadian dapat direduksi,
didekomposisi, atau dipecah hingga menjadi bagian
paling sederhana dan tidak dapat dipecah lagi
(indivisible).
Semua fenomena dapat dijelaskan dengan hubungan
sebab-akibat.
Metode Analitikal
Tradisional
Metode reduksionisme dan hubungan sebab akibat, dewasa
ini tidak cukup, karena:
Tidak dapat mengatasi kekompleksitasan.
Tidak semua hubungan sebab-akibat searah, mungkin
terdapat mutual causality atau feedback.
Mengarahkan ke pengambilan keputusan yang sempit dan
parsial.
Dapat timbul hasil yang tidak terencana dan secara
keseluruhan tidak efektif.
Berpikir Sistem
Terjadi pergeseran fokus, dari berfikir secara parsial
(parts ) ke berpikir keseluruhan (wholes).
Munculnya cara berpikir yang baru BERPIKIR
SISTEM.
Sesuatu yang akan dijelaskan dipandang sebagai
bagian dari keseluruhan yang lebih besar, yaitu sistem,
dan dijelaskan dalam kerangka sistem.
Emergence properties adalah hubungan atau sifat
(properties) baru yang muncul akibat interaksi di antara
bermacam bagian atau aspek dari sebuah situasi.
Mengapa Berpikir
Sistem?
Ada beberapa alasan mengapa kita membutuhkan cara
berfikir sistemik.
Meningkatnya kekompleksitasan dalam lingkungan
pengambilan keputusan dewasa ini.
Efisiensi vs efektivitas.
Hasil yang tidak terencana dan tidak sesuai dengan
intuisi.
Time Out!
Carilah salah satu contoh permasalahan yang
dapat diselesaikan dengan berpikir sistem!
Apakah permasalahan di bawah ini dapat
diselesaikan dengan paradigm berpikir sistem?
Antrian Di Exit
Gerbang Tol
Kemacetan di
Perempatan
Carefour
Kiaracondong
Parkir Kendaraan
Roda Dua di
kawasan Telkom
University
Peningkatan Kompleksitas
dalam Pengambilan
Keputusan
Kompleksitas
Kompleksitas didefinisikan sebagai kuantitas informasi
yang diperlukan untuk menjelaskan sesuatu (W.R.
Ashby, 1973).
Kompleksitas mencakup :
Jumlah bagian (part) dalam sistem
Interrelasi dari bagian bagian tersebut
Kompleksitas
Tingkat kekompleksitasan sesuatu bergantung pada
sudut pandang pengamat.
Seorang ahli bedah memandang otak sebagai sistem yang
sangat kompleks
Seorang tukang daging memandang otak sapi tidak lebih dari
bagian dari potongan daging.
10
Efisiensi X Efektivitas
Efisiensi
Efisiensi melihat pada seberapa baik penggunaan
sumber daya pada aktivitas tertentu.
EFISIENSI TEKNIS:
Mencapai tingkat output yang tinggi dengan mempergunakan
input dengan jumlah tertentu.
Mempergunakan input sesedikit mungkin untuk memproduksi
output dengan jumlah tertentu.
EFISIENSI EKONOMIS:
Maksimasi selisih antara pendapatan dan biaya total.
12
Efektivitas
Efektivitas melihat pada seberapa baik pencapaian
tujuan dari sebuah aktivitas.
Contoh, tujuan pelayanan angkutan bus adalah
menyediakan transportasi yang nyaman dan efektif dari
segi harga.
Efisiensi ekonomis yang tinggi dari tingkat operasi setiap
kendaraan hanyalah satu aspek dari sistem.
Pilihan rute bus, frekuensi pelayanan, tipe kendaraan adalah
pertimbangan lain.
Diperlukan trade off antara variabel untuk mendapatkan
sistem yang efektif secara keseluruhan.
13
Efisiensi x Efektivitas
Mengoperasikan berbagai elemen dari sistem secara
efisien tidak berarti sistem tersebut efektif secara
keseluruhan.
Efisiensi sejati mempertimbangkan tujuan utuh dari
sistem.
Efisiensi dan efektif harus saling melengkapi
(complementary).
Efektif adalah doing the right thing.
Efisiensi adalah doing things right.
14
Unplanned and
Counterintuitive Outcomes
Pertimbangkan setiap
outcome yang mungkin,
baik yang direncanakan
maupun tidak, atau yang
counterintuitive.
Outcome counterintuitive
adalah outcome yang
berkontradiksi dengan
logika dan intuisi.
Outcome counterintuitive
dapat dijelaskan dengan
memandang sistem secara
komprehensif
SEH2C4
| Pemodelan Sistem dan Simulasi
Komputer
(comprehensive
systems
Desired
outcome
Action
A
E
D
16
17
The Hawthorne
Experiment
Pada tahun 1930, dilakukan sebuah eksperimen di
sebuah pabrik Hawthorne Work di Illinois.
Perubahan lingkungan kerja HASIL:
tingkat pencahayaan
Sesuai perkiraan, perbaikan pencahayaan
Sekelomp
ok
pekerja
18
Thank You?
SEH2C4 | Pemodelan Sistem dan Simulasi Komputer
19