Anda di halaman 1dari 48

ULKUS DIABETIKUM

Pembimbing : Dr. Supriyono Sp B


Disusun oleh :

Indah
Ariyanti
110 2011
0124
KEPANITERAAN
ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILEGON
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2015

Identitas
Nama

Tn. S

Jenis Kelamin

Laki laki

Umur

59 tahun

Pendidikan

SD

Pekerjaan

Wiraswasta

Status

Menikah

Pernikahan
Agama

Islam

Alamat

Barokah, Jombang wetan

Tanggal
RS
No. CM

Masuk

04 Agustus 2015
95.01.xx

Anamnesis
Keluhan Utama
Luka pada kaki kiri yang sukar sembuh sejak
2 minggu yang lalu
Keluahan Tambahan
Terdapat nyeri pada luka yang hilang timbul.
Cepat lapar, cepat haus, sering terbangun
malam hari untuk buang air kecil. Kaki
sering terasa kesemutan dan baal.
Penurunan berat badan tanpa sebab yang
jelas.

Riwayat Penyakit
Sekarang

Pasien datang dengan keluhan terdapat luka pada


telapak kaki kanan sejak 2 minggu yang lalu. Luka
tersebut dikeluhkan sukar sembuh oleh pasien walau
sudah dibersihkan setiap hari. Luka dirasakan makin
hari makin meluas dan mengeluarkan nanah disertai
darah. Terdapat nyeri yang hilang timbul pada
daerah luka terutama apabila pasien berjalan. Pasien
juga mengeluhkan bahwa dirinya sering cepat
merasa lapar dan haus, serta sering terbangun
malam hari untuk buang air kecil. Kedua kaki pasien
sering merasa kesemutan dan baal terutama bila
pasien berbaring lama. Berat badan juga dirasa turun
dari 80 kg menjadi 70 kg dalam waktu 3 bulan
terakhir tanpa diet dan olahraga yang berarti.
Keluhan demam, tajam penglihatan berkurang, sesak
nafas dan keluhan BAB disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien menyangkal adanya keluhan serupa
sebelumnya.
Pasien mengetahui dirinya sakit Diabetes Melitus
sejak 2 tahun yang lalu.
Riwayat hipertensi, sakit jantung, sakit ginjal, asma,
alergi disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku di dalam keluarga tidak ada yang
mempunyai penyakit yang serupa.
Riwayat hipertensi, kencing manis, asma, alergi,
disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Status Present
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Frekuensi Nadi
Frekuensi Nafas
Suhu
BB

:
:
:
:
:
:
:

Sakit sedang
Composmentis
120/70 mmHg
80 x/menit, reguler
20 x/menit, reguler
36C
70 kg

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kulit
:
turgor kulit normal
Kepala :
normosefali. Rambut hitam, lurus, mudah dicabut
(-).
Mata
:
simetris kanan kiri, kelopak mata cekung,
konjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik -/-, kornea jernih,
lensa
jernih.
Leher :
pembesaran KGB (-), trakea ditengah, bentuk
simetris
Telinga :
Bentuk normal, simetris, liang lapang, serumen (-/-),
hiperemis (-/-)
Hidung :
Septum deviasi (-), pernafasan cuping hidung (-),
sekret (-/-)
Tenggorok :
faring hiperemis (-), tonsil T1-T1, perdarahan (-)
Mulut :
Bibir kering, sianosis (-), lidah bersih

Pemeriksaan Fisik
Thorax : Simetris dalam keadaan statis dan
dinamis
Jantung
Inspeksi
: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
: iktus kordis teraba disela iga ke-V
sedikit medial LMCS, tidak terdapat
thrill
Perkusi
: Batas kanan Jantung ICS IV LPSD
Batas kiri Jantung ICS V sedikit medial LMCS
Batas pinggang jantung ICS III LPSS
Auskultasi : Bunyi jantung I&II regular, tidak
terdengar bunyi jantung tambahan,
murmur (-), gallop (-)

Pemeriksaan Fisik
Paru
Inspeksi
: Bentuk dan pergerakan pernafasan kanankiri simetris
Palpasi
: Fremitus taktil simetris kanan-kiri
Perkusi
: Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi
: Suara nafas vesikuler pada seluruh
lapangan paru,
wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Abdomen
Inspeksi
: Perut datar simetris, ruam kulit (-), benjolan
(-),
sikatriks (-)
Palpasi
: Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak ada
pembesaran
Perkusi
: Timpani diseluruh abdomen, nyeri ketok (-)
Auskultasi
: Bising usus (+)
Ekstremitas
Atas
: Akral hangat +/+, Edema -/ Bawah
: Akral hangat +/+, Edema -/-

Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
Pemeriksaan/reg

Pedis Sinistra

io
Inspeksi

Terdapat

luka

Pedis Dextra
terbuka

dengan Tak tampak kelainan.

tepi tak rata pada telapak kaki,


berdiameter sekitar 7cm, batas
luka tak tegas, terlihat adanya
pus

dan

jaringan
Palpasi

darah.
bawah

Dasar
kulit.

luka

Tampak

hiperemis pada pinggir luka.


Tidak didapati adanya rasa nyeri Tidak
ketika

perabaan

halus,

terasa sensasi

nyeri pada penekanan, keluar pus perabaan

didapati

adanya

perabaan
halus,

pada

perabaan

dan darah ketika di tekan. Pulsasi kasar +. Pulsasi a. dorsalis


a. dorsalis pedis sinistra teraba pedis dextra teraba kuat.
kuat.

Pemeriksaan
Laboratorium
04/08/2015

04/08/2015

05/08/2015

06/08/2015

GDS: 233 mg/dl

Hb
: 11,2 g/dl
Ht
: 32,3%
Leukosit
: 14.170 /ul
Trombosit
: 532.000 /ul
M pendarahan
: 9
M pembekuan
: 10
Gol Darah : B/Rh(+)
GDS
: 145 mg/dl
KolTotal
: 119 mg/dl
Trigliserida : 100 mg/dl
Albumin
: 3.7 g/dl
SGOT
: 18 u/l
SGPT
: 26 u/l
Albumin
: 3,0 g/dl
Ureum
: 30 mg/dl
Kreatinin
: 1,0
Asam Urat : 3,9
Natrium
: 137,3
mmol/l
Kalium
: 3,91
mmol/l
Klorida
: 98,6
mmol/l
HbsAg
: negatif
Anti HIV
: non reaktif

GDS : 160 mg/dl

GDS : 153 mg/dl

Resume
Anamnesis
Luka pada telapak kaki kiri sejak 2 minggu yang lalu
Luka tersebut dikeluhkan sukar sembuh
Luka dirasakan makin hari makin meluas dan
mengeluarkan nanah disertai darah.
Terdapat nyeri yang hilang timbul pada daerah luka
Polifagi, Polidipsi dan Poliuria
Parasthesia dan Paralisis pada tungkai bawah
Penurunan berat badan 10 kg dalam waktu 3 bulan tanpa
sebab yang jelas
Riwayat menderita DM 2 tahun yang lalu

Resume
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
: regio pedis sinistra
Inspeksi
: Terdapat luka terbuka dengan tepi tak
rata
pada telapak kaki, berdiameter sekitar
7cm, batas luka tak tegas, terlihat
adanya pus
dan darah. Tampak hiperemis pada
pinggir
luka. Dasar luka jaringan bawah kulit.
Tidak
ditemukan jaringan nekrotik.
Palpasi
: Tidak didapati adanya rasa nyeri
ketika
perabaan halus, terasa nyeri pada
penekanan,
keluar pus dan darah ketika di tekan.
Pemeriksaan Laboratorium
Hiperglikemik, Lekosistosis

Diagnosis Kerja
Ulkus kaki diabetic pedis sinistra
derajat wagner 2
Usulan Pemeriksaan
Kultur dan Tes kepekaan kuman /
pus
GDS serial /24 jam

Tatalaksana
Operatif : debridement
Medikasi: IVFd RL 20 tpm

Cefotaxim Inj 2 x 1gr


Gentamycin 3 x 80mg
Metformin tab 3 x 500mg

Redressing 2x sehari (pagi & sore)

Prognosis
Prognosis

Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam

: Bonam
: ad bonam
: ad malam

Laporan Operasi (05 Agustus 2015)


Diagnosis pre-operasi
- Ulkus kaki diabetic pedis sinistra derajat
wagner 2
Diagnosis post-operasi
- Ulkus kaki diabetic pedis sinistra derajat
wagner 2
Tehnik operasi
- Debridement

Post op H+1

Post op H+3

Follow up
04 Agust

S/ : Nyeri hilang timbul pada luka di telapak kaki kiri. Kesemutan pada kedua kaki dan terkadang

2015

baal. Demam (-) mual (-) muntah (-) batuk (-) sesak (-) BAB tak ada keluhan, BAK sering,

nafsu makan tinggi.


O/ : KU : Sakit sedang, Kesadaran : Compos mentis
TD : 120/70 mmHg, N: 80 x/menit,
RR : 20x/menit, S: 36C
Status generalis: dalam batas normal
Status lokalis: regio pedis sinistra

Inspeksi: tampak luka tertutup kasa steril, rembes (+) berwarna kecoklatan, hiperemis (+),
edema (-)

Palpasi: nyeri tekan (+)

A/ : Ulkus kaki diabetic pedis sinistra


P/ : IVFd RL 20 tpm
Cefotaxim Inj 2 x 1gr
Gentamycin 3 x 80mg
Metformin tab 3 x 500mg
Redressing 2x sehari (pagi & sore)
Lab: Hb: 11,2
GDS: 233
Lekosit: 141.700

Follow up
05 Agust 2015 S/ : Nyeri pada luka di telapak kaki kiri sudah berkurang. Keluhan kesemutan pada kedua kaki dan baal
berangsur berkurang. Demam (-) mual (-) muntah (-) batuk (-) sesak (-) BAB dan BAK tak ada keluhan.
O/ : KU : Sakit sedang, Kesadaran : Compos mentis
TD : 110/70 mmHg, N: 80 x/menit,
RR : 20x/menit, S: 36,2C
Status generalis: dalam batas normal
Status lokalis: regio pedis sinistra

Inspeksi: tampak luka tertutup kassa steril, rembes (-), hiperemis (-), edema (-)

Palpasi: nyeri tekan (+)

A/ : Pre op debridement Ulkus kaki diabetic pedis dextra


P/ : IVFd RL 20 tpm
Cefotaxim Inj 2 x 1gr
Gentamycin 3 x 80mg
Metformin tab 3 x 500mg
Redressing 2x sehari (pagi & sore)

Follow up
06 Agust 2015 S/ : Nyeri pada luka di telapak kaki kiri sudah berkurang. Keluhan kesemutan pada kedua kaki dan baal
berangsur berkurang. Demam (-) mual (+) muntah (-) batuk (-) sesak (-) BAB dan BAK tak ada keluhan.
O/ : KU : Sakit sedang, Kesadaran : Compos mentis
TD : 120/80 mmHg, N: 80 x/menit,
RR : 20x/menit, S: 36,3C
Status generalis: dalam batas normal
Status lokalis: regio pedis sinistra

Inspeksi: tampak luka tertutup kassa steril, rembes (-), hiperemis (-), edema (-)

Palpasi: nyeri tekan (+)

A/ : Post op debridement Ulkus kaki diabetic pedis sinistra H+1


P/ : IVFd RL 20 tpm
Cefotaxim Inj 2 x 1gr
Gentamycin 3 x 80mg
Metformin tab 3 x 500mg
Redressing 2x sehari (pagi & sore)

Follow up
07 Agust 2015 S/ : Nyeri pada luka di telapak kaki kiri sudah berkurang. Keluhan kesemutan pada kedua kaki dan baal
berangsur berkurang. Demam (-) mual (+) muntah (-) batuk (-) sesak (-) BAB dan BAK tak ada keluhan.
O/ : KU : Sakit sedang, Kesadaran : Compos mentis
TD : 120/80 mmHg, N: 80 x/menit,
RR : 20x/menit, S: 36,5C
Status generalis: dalam batas normal
Status lokalis: regio pedis sinistra

Inspeksi: tampak luka tertutup kassa steril, rembesan (-), hiperemis (-), edema (-)

Palpasi: nyeri tekan (+)

A/ : Post op debridement Ulkus kaki diabetic pedis sinistra H+2


P/ : Boleh pulang

Tinjauan Pustaka
Ulkus Kaki Diabetik
Definisi
Ulkus diabetika merupakan luka
terbuka pada permukaan kulit karena
adanya komplikasi makroangiopati
sehingga terjadi vaskuler insusifiensi
dan neuropati, yang lebih lanjut
terdapat luka pada penderita yang
sering tidak dirasakan, dan dapat
berkembang menjadi infeksi
disebabkan oleh bakteri aerob
maupun anaerob

Penyebab

Luka sukar sembuh karena:

Trauma terus menerus


Tekanan abnormal
Lingkungan diabetes subur untuk
berkembangnya bakteria patogen
Perfusi jaringan kulit yang kurang baik
Kurang mendapat nutrien karena
dialirkan melalui pintas arteri vena
subkutis

Perkembangan Ulkus
A.

B.

C.

D.

Pembentukan
plak keratin keras
sebagai kalus
Kerusakan
jaringan jauh
didalam kalus
Ruptur
permukaan
kavitas, terbentuk
ulkus
Blokade ulkus
oleh keratin,
bakteri

Klasifikasi Wagner
Menurut berat ringannya lesi, kelainan kaki diabetik
dibagi dalam enam derajat menurut Wagner :
Wagner 0 : kulit utuh, tetapi ada kelainan bentuk
kaki akibat neuropati
Wagner 1 : ulkus superfisial
Wagner 2 : ulkus lebih dalam mengenai dermis,
tendon, ligamen, kapsul sendi atau
tulang hingga
terekspos. Sering dengan
selulitis, tidak ada
abses atau infeksi
tulang.
Wagner 3 : ulkus dalam disertai abses atau
osteomielitis
Wagner 4 : gangren lokal (ibu jari atau tumit)
Wagner 5 : gangren kaki

Klasifikasi Wagner

Wagner 1

Wagner 2

Wagner 3

Wagner 4

Wagner 5

Diagnosis
Anamnesis
Menderita DM sejak lama
Gejala neuropati : kesemutan, rasa panas ditelapak
kaki, kram, badan terasa sakit, hilang atau
menurunnya rasa nyeri pada kaki, kulit kaki kering
dan pecah-pecah
Manifestasi
gangguan vaskular: nyeri tungkai
sesudah berjalan pada jarak tertentu karena aliran
darah ke tungkai berkurang, ujung jari terasa dingin,
denyut arteri menghilang dan kaki menjadi pucat bila
di naikkan, luka sukar sembuh
Banyak makan, minum, dan buang air kecil terutama
malam hari

Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kulit kaki kering dan pecah-pecah
Hilangnya rambut kaki atau jari kaki
Penebalan kuku
Kalus pada daerah yang mengalami
penekanan (tumit, plantar)
Deformitas (claw toe)
Terdapat ulkus diabetikum

Kulit kering dan pecah-pecah

Bulu kaki yang


menipis

Atrofi jaringan
subkutan

Kulit melepuh pada


sela jari

Diagnosis

Palpasi
Oklusi arteri perabaan dingin dan
hilangnya pulsasi arteri yang
terlibat
Kalus yang teraba tebal dan keras
Ulkus mengeluarkan pus bila diberi
penekanan
Dasar jaringan yang terkena
(jaringan bawah kulit, otot, tendo
atau tulang)

Diagnosis
Pemeriksaan sensorik

Test positif apabila pasien tidak mampu merasakan sentuhan monofilamen ketika
ditekankan pada kaki walau monofilamennya sampai bengkok. Kegalalan merasakan
monofilamen 4 kali dari sepuluh tempat yang berbeda mempunyai spesifitas 97% serta
sensitivitas 83%

Pemeriksaan pembuluh darah/vaskuler


pengukuran oksigen transkutaneus
ankle-brachial index (ABI)
absolute toe systolic pressure
Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan radiologi akan dapat
mengetahui apakah didapat gas subkutan,
benda asing serta adanya osteomielitis.

Diagnosa Banding

Analisa Diagnosis Banding Tipe Ulkus


Analisa diagnosa banding menurut tipe ulkus
Ulkus Diabetikum
Ulkus Tropikana
Ulkus diabetika merupakan Ulkus tropikum adalah ulkus yang
luka terbuka pada permukaan cepat berkembang dan nyeri,
kulit
karena
adanya
, biasanya pada tungkai bawah.
komplikasi
makroangiopati
sehingga terjadi vaskuler
insusifiensi dan neuropati
Etiologi Dan faktor Memiliki riwayat DM
Anak kurang gizi

resiko
Trauma

Higine

Gejala Klinis dan


Kesemutan
ulkus solitar,

diagnosa
nyeri kaki saat
numular, kadang-kadang ada

istirahat
lesi satelit akibat autoinokulasi.
sensasi rasa berkurang.
Pinggir ulkus meninggi,

kerusakan
Jaringan
dinding menggaung, dasar

(nekrosis), penurunan
kotor, cekung berbenjol-benjol,
denyut
nadi
arteri
tepi teratur, sekret

dorsalis
produktif berwarna kuning

pedis/tibialis/poplitea,
coklat kehijauan dan berbau.
kaki menjadi atrofi,
Ulkus biasanya nyeri, namun
dingin dan
idak disertai gejala konstitusi.

kuku menebal serta kulit

kering.
Kriteria
Definisi

Ulkus Ateriosum

Ulkus arteriosum adalah ulkus


yang terjadi akibat gangguan
peredaran darah arteri

Hipertensi

lesi eritematosa yang nyeri,


kemudian bagian
tengah berwarna kebiruan
dan
menjadi
bula
hemoragik,
nekrosis. Ulkus (punched
out), kotor
tepi ulkus jelas. Rasa nyeri
merupakan gejala penting
pada penyakit arteri; rasa
nyeri

Kriteria

Analisa diagnosa banding menurut tipe ulkus


Ulkus Diabetikum
Ulkus
Ulkus
Tropikana
Ateriosum

Ulkus
Varikosum

Patofisiologi

Polineuropati
Angiopati

gangguan
Gangguan aliran
aliran
darah darah balik pada
arteri.
tungkai bawah

Predileksi

Pada daerah2 yang Tungkai bawah


sering
terkena
tekanan

Tungkai bawah

Daerah
predileksi yaitu
daerah
antara
maleolus
dan
betis

Terapi

Sesuai derajat wagner

Perbaikan gizi, Hindari suhu


pengobatan
dingin
dan
topikal
dan merokok.
sistemik
Pengobatan
sistemik
dan
topikal

Tinggikan letak
tungkai
dan
obati
varises
dikaki

Penatalaksanaan
1.

Kontrol Nutrisi dan Metabolik


Mengontrol gula darah agar dalam
nilai normal
Diet makanan dengan komposisi
20% protein, 20% lemak, dan 60%
Karbohidrat

2.

Kontrol Stres Mekanik

Meminimalkan beban berat pada


ulkus bed rest, memakai crutch,
kursi roda, sepatu khusus

3.

Obat-obatan

Pemberian obat untuk sirkulasi


darah perifer dengan pendekatan
multidisiplin merupakan pokok
pengobatan dan menjadi berhasil
bila juga harus dilakukan terapi
bedah dengan amputasi

4.

Tindakan Bedah

Berdasarkan berat ringannya penyakit menurut


Wagner maka tindakan pembedahan dapat
ditentukan sebagai berikut:
Derajat 0 : perawatan lokal secara khusus tidak
ada
Derajat I-IV
: pengelolaan medik dan bedah
minor
Derajat V : amputasi

Debridemen yang adekuat merupakan langkah


awal tindakan bedah. Debridemen harus meliputi
seluruh jaringan nekrotik dan kalus yang
mengelilinginya sampai tampak tepi luka yang
sehar dengan ditandai adanya perdarahan.

Tujuan amputasi atau mutilasi


adalah:
Membuang jaringan nekrotik
Menghilangkan nyeri
Drainase nanah dan penyembuhan
luka sekunder
Merangsang vaskularisasi baru
Rehabilitasi yang terbaik

Perawatan Kaki
Beberapa hal dalam perawatan kaki:

Inspeksi kaki tiap hari terhadap adanya lesi,


perdarahan diantara jari-jari. Gunakan cermin
untuk melihat telapak kaki dan tumit.
Cuci kaki tiap hari dengan air sabun dan
keringkan, terutama diantara jari.
Gunakan cream atau lotion untuk pelembab.
Jangan gunakan larutan kimia/asam untuk
membuang kalus.
Potong kuku dengan hati-hati, jangan memotong
melengkung jauh ke proximal.
Jangan merokok.
Hindari suhu ekstrem, jangan memakai botol isi
air panas atau pad pemanas pada kaki.
Jangan berjalan tanpa alas kaki

Komplikasi
Osteomyelitis
Sepsis
Kematian

Prognosis
Prognosis penderita kaki diabetik sangat
tergantung dari:
Usia semakin tua semakin mudah
mendapat masalah serius pada tungkai
Lama menderita DM
Infeksi yang berat
Derajat kualitas sirkulasi
Keterampilan tenaga medis dan paramedis
Selain itu tingkat kepatuhan mengontrol kadar
gula dan merawat kaki adalah kunci utama
agar terhindar dari komplikasi dan
penyembuhan ulkus itu sendiri.

Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Sjamsuhidajat, R. Wim de Jong.2004.Buku Ajar Ilmu


Bedah ed 2. Jakarta : EGC.
Sudoyo, Aru W. Et all. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid III ed 5. Jakarta: InternaPublishing.
Edmonds M E, Foster A V M, Sanders L J. 2004. A practical
manual of Diabetic foot care. USA : Blackwell Publishing.
PERKENI. 2011. Konsensus pengelolaan dan pencegahan
Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia.
Holzheimer RG, Mannick JA. 2001. Surgical Treatment:
Evidence-Based and Problem-Oriented. Munich:
Zuckschwerdt
Anonim. 2010. Ulkus Diabetikum. Diunduh dari
http://www.bedahugm.net/ulkus-diabetikum/

Anda mungkin juga menyukai