Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Faiza Munabari
Protein
Karbohidrat
Hemoglobin
Bilirubin
Dll
Hormon : HCG dan Chorio carcinoma
Jumlah
Warna
Bau
Buih
Kejernihan
PH
Bj
Protein
Glukosa
Bilirubin
Urobilin
Keton bodies
dll
Eritrosit
Lekosit
Ephitel
Torak
Cylinder
Cast
kristal
Spermatozoa
Parasit Trycomonas
Yeast
Tissue
Debris
dll
1.
2.
N: urin jernih
Dibiarkan lama akan keruh oleh karena
proses bakterial timbul garam2 alkali dan
pertumbuhan kuman
Posphat Amorf:
- endapan putih pada urin
- dengan pemanasan hilang
- tidak mempunyai arti klinis
- makin alkalis makin besar
Darah : merah berkabut
Kuman : kekeruhan tetap walaupun
disaring/ dicentrifus, pada GO nampak
benang2 halus
Urat Amorf :
- warna kuning coklat
- pada urin asam
- pada pemanasan hilang
Nanah ( pus ):
Seperti susu
Hilang setelah disaring
Makin asam kekeruhan bertambah
Normal :
- dipengaruhi makanan
- asam asam yang mudah menguap
- dibiarkan menguap, bau keras oleh karena
ammonia .
Penderita DM :
- manis, aceton
Perforasi usus ( vesico rectal fistule)
- busuk seperti abses
- urin bau busuk mencurigakan adanya infeksi
Protein:
-protein urea
-protein urea menyatakan albumin dan
globulin
Non patologis :
Ortostatic peroteinuria
Kontak udara atau air dingin lama
Setelah makan protein meningkat
Masa masa akhir kehamilan
Setelah latihan berat
1.
Fraksi globulin
BM : 40.000 50.000
Menggumpal pada suhu 45 60 C
Larut kembali pada suhu kamar dan suhu
mendidih
Kehamilan
Nephrotic Syndrome
Penyakit endokrin lain:
- hyperpiturisme
- Tyrotoxicosis
- Cushing Syndrome
- phacochromacytoma
Setelah injeksi adrenalin
N: 180 mg%
Usia lanjut
Macam2 metode penentuan glukosa dalam
urin: dari tes reduksi sampai enzimatik yang
paling spesifikasi , Hexokinase.
Test lain yang mempengaruhi oleh:
Reduktor non glukosa:
- Saligilat, vit C , PABA, Camphor ,
amidopyrine, chlora Hydrat, dll
Fruktosa
Galactosa
Lactosa
Pentosa
dll
N : (-)
Pada proses hemolitic terjadi hemoglobinuria
(oleh karena jaringan tidak mampu
metabolisme). Jika kadar > 100 mg% maka akan
terjadi hemoglobulinuria.
Hb urea timbul jika terjadi proses hemolitik :
Intravaskuler :
- congenital hemolytic
- missmated transfusion
- paroxysmal nocturnal
- hemoglobulinuria (PNH)
Ekstravaskuler
- combusio
- hematom luas
- mismatch transfusion
- black water fever
Pemeriksaan dengan :
- Guaiae test
- Occultest table
- hemastix test
Syarat:
Urin segar dan tercampur dengan baik dan
rata
Bila tidak segera diperiksa urin dapat dibagi
2, satu bagian untuk pemeriksaan kimia dan
yang lain diberi pengawet untuk sedimen.
Dianjurkan urin pertama pagi oleh karena:
- banyak bahan terlarut
- ph rendah sebagai pengawet
- BJ terbaik = 1,018
Bahan bahan
berbentuk:
- eritrosit
- lekosit
- epitel
- torak / cast/
cylinder
- kristal kristal
Lain lain:
- spermatozoa
- parasit
- benda asing
- tissue debris
- yeast/ ragi
- amorf
N : 0 jarang
Eri tersebut masuk melalui proses diapedesis.
Bila jumlah eri meningkat disebut HEMATURIA
(gross hematuria mikroskopic hematuria)
Berbeda dengan darah tepi (biconcave) pada
sedimen bentuk globuller kadang kadang
Erenated, warna kehijauan .
DDX: butir butir lemak : indeks bias LB tinggi,
sudan III (+) , sel ragi/ yeast : double contour,
asia budding.