FARIH KHOERONA
B.231.13.0012
B.231.13.0021
B.231.13.0055
UMI PRASTIAN A
B.231.13.0092
B.231.13.0321
B.231.13.0329
1.
2.
3.
4.
PENJUALAN ANGSURAN
adalah penjualan yang
dilaksanakan dengan perjanjian
dimana pembayarannya
dilakukan secara bertahap.
Keterangan
Jumlah
1-1-1991
Uang muka
31-12-1991
Angsuran ke-1
2.500.000
31-12-1992
Angsuran ke-2
2.500.000
31-12-1993
Angsuran ke-3
2.500.000
31-12-1994
Angsuran ke-4
2.500.000
Jumlah
Rp. 2.500.000
Rp. 12.500.000
Dari data pada contoh ini apabila dipakai metode ini maka untuk tahun 1991 PT
ABC akan mengakui laba kotor sebesar Rp. 2.500.000, sedangkan untuk tahun
selanjutnya pembayarannya diakui sebagai harga pokok penjualan.
Dalam metode ini seluruh laba kotor diakui pada saat terjadinya penjualan
angsuran, atau dengan kata lain sama seperti penjualan pada umumnya yang
ditandai oleh timbulnya piutang/tagihan kepada pelanggan. Apabila
prosedur demikian diikuti maka sebagai konsekuensinya pengakuan
terhadap biaya-biaya yang berhubungan dam dapat diidentifikasikan dengan
pendapatan-pendapatan yang bersangkutan harus pula dilakukan.
Tanggal
Keterangan
Pembayaran
Harga pokok
Laba kotor
Rp
Rp
Rp
(100%)
(80%)
(20%)
1-1-1991
Uang muka
2.500.000 2.000.000
500.000
31-12-1991
Angsuran ke-1
2.500.000 2.000.000
500.000
31-12-1992
Angsuran ke-2
2.500.000 2.000.000
500.000
31-12-1993
Angsuran ke-3
2.500.000 2.000.000
500.000
31-12-1994
Angsuran ke-4
2.500.000 2.000.000
500.000
Jumlah
12.500.000
10.000.000
2.500.000
Contoh soal:
1. PT Orascle telah membeli sebuah tanah di daerah Jakarta dengan harga perolehan
Rp. 170.000.000,00. di samping itu PT Orascle juga membayar biaya-biaya lainnya
seharga Rp. 10.000.000,00
Pada tanggal 1 mei 2000, PT Hadouken membeli tanah tersebut seharga Rp.
240.000.000,00. PT. Hadouken membayar uang muka sebesar Rp. 40.000.000,00 dan
sisanya akan dibayar angsuran sebanyak 10 kali setengah tahunan, setiap kali angsuran
Rp. 20.000.000,00. PT Orascle mengenakan bunga 18% pertahun terhadap sisa
angsuran. Komisi dan beban penjualan dibayar tunai sebesar 2% dari harga jual.
Periode akuntansi perusahaan sama dengan tahun fiskal.
Diminta : Catatlah transaksi-transasksi tersebut ke dalam jurnal untuk tahun 2000 dan
2001, dengan menggunakan
1.
2.
JAWABAN
Laba kotor diakui pada saat penjualan
Tanggal 1 mei 2000
Penjualan tanah dengan harga jual 240.000.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
240.000.000,00
Tanah
180.000.000,00
Rp.
Rp.
Rp. 40.000.000,00
Rp.
Rp. 4.800.000,00
Kas Rp.
4.800.000,00
1 november 2000
Dibayar angsuran pertama dan bunga (6/12 x 18% x Rp.
200.00.000,00)
Kas Rp. 38.000.000,00
Piutang usaha angsuran
Rp. 20.000.000,00
Pendapatan bunga
Rp. 18.000.000,00
180.000.000)
Piutang Bunga
5.400.000,00
Rp.
Pendapatan bunga
Rp. 5.400.000,00
Realisasi Laba kotor
Tidak ada jurnal
Ayat jurnal penutup
Laba atas penjualan tanah
60.000.000,00
Rp.
Pendapatan bunga
23.400.000,00
Rp.
Rp.
1 Januari 2001
Ayat jurnal pembalik
Pendapatan bunga Rp. 5.400.000,00
Piutang bunga Rp.
5.400.000,00
1 mei 2001
Penerimaan angsuran dan bunga (6/12 x 18% x Rp.
180.000.000,00)
Kas Rp. 36.200.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
20.000.000,00
Pendapatan bunga
Rp. 16.200.000,00
1 november 2001
Penerimaan angsuran dan bunga (6/12 x 18% x Rp. 160.000.000,00)
Kas Rp. 34.400.000,00
Piutang usaha angsuran Rp. 20.000.000,00
Pendapatan bunga Rp. 14.400.000,00
31 Desember 2001
Ayat jurnal penyesuaian bunga (2/12 x 18% x 140.000.000,00)
Piutang bunga Rp. 4.200.000,00
Pendapatan bunga Rp. 4.200.000,00
Realisasi laba kotor
Tidak ada jurnal
Ayat jurnal penutup
Pendapatan bunga Rp. 29.400.000,00
Ikhtisar rugi laba Rp. 29.400.000,00
Rp.
Rp. 40.000.000,00
1 november 2000
Dibayar angsuran pertama dan bunga (6/12 x 18% x Rp.
200.000.000,00)
Kas Rp. 38.000.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
20.000.000,00
Pendapatan bunga Rp.
18.000.000,00
31 desember 2000
Jurnal penyesuaian bunga (2/12 x 18% x Rp.180.000.000,00)
Piutang bunga Rp. 5.400.000,00
Pendapatan bunga Rp.
5.400.000,00
Realisasi Laba kotor
Laba kotor yang belum direalisasi Rp. 15.000.000,00
Realisasi laba kotor Rp.
15.000.000,00
1 mei 2001
Penerimaan angsuran dan bunga (6/12 x 18% x Rp.
180.000.000,00)
Kas Rp. 36.200.000,00
Piutang usaha angsuran
Rp. 20.000.000,00
Pendapatan bunga
Rp. 16.200.000,00
1 november 2001
Penerimaan angsuran dan bunga (6/12 x 18% x Rp.
160.000.000,00)
Kas Rp. 34.400.000,00
Piutang usaha angsuran
Rp. 20.000.000,00
Pendapatan bunga
Rp. 14.400.000,00
Di dalam perhitungan bunga ini tergantung pada total sisa pinjaman. Karena
sisa pinjaman dari priode ke priode semakin menurun maka pembayaran
bunga pun ikut menurut, atau dihitung dengan mengkalikan persentase
tingkat bunga dengan sisa pinjaman tersebut.
TUKAR TAMBAH
Dalam hal ini sebagai uang mukanya berupa barang
bekas yang serupa dengan barang yang diangsur
pembayarannya. Untuk menarik pembeli biasanya
dihargai lebih barang tersebut sehingga harga
jualnya terlalu tinggi oleh karena itu perlu dicatat
berdasarkan nilai realisasi bersihnya saja. Besarnya
itu tentunya tidak boleh lebih dari harga pokok
penggantinya.