Anda di halaman 1dari 45

MATA KULIAH

ILMU BAHAN DAN PENGENDALIAN KOROSI


Peran seorang ahli ilmu bahan dan pengendalian
korosi
Sebagai 1. Superintendent
2. Kontraktor
3. pemenang tender pembangunan
kilang/hotel /mall.
Jika sebagai Superintenden,memang itu adalah
tugas hariannya untuk mengerjakan dan
mengontrol peralatan dan proses bersama
bawahannya.
Jika sebagai pemenang adalah a). Kontraktor atau
pemenang tender dapat dilakukan sendiri atau
b).melalui perusahaan diluar negeri /paten dan

Sebagai kontraktor atau pemenang tender:

Pimpinan Teknik kontraktor mempelajari lagi


proyek melalui bluprint secara seksama dan
mendiskusikan kepada pimpinan yang akan
menginstalnya dilapangan dari alat-alat yang akan
dipesan-maksudnya mempelajari peralatan yang
sesuai dengan kondisi operasi / spesifikasi peralatan
dan lingkungan sekitarnya,untuk menghindarkan
kesalahan pemesanan peralatan.

Setelah merasa yakin dengan informasi peralatan


tersebut baru pimpinan proyek menugaskan
sekertariat mengirim surat kepada perusahan2
peralatan berat da meminta brosur spesifikasi

Untuk mengajukan penawaran harga barang yang


sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh
catatan yang ada dalam blue print dan diberi batas
waktu supaya disesuaikan dengan jadwal
proyek.peralatan tersebut terdiri dari barang
mekanis, dan listrik.Sedang barang lainnya dipesan
kemudian sesuai dengan termein yang ada.

Setelah terpasang dan mulai dipakai perlu adanya


cacatan kapan barang dipasang dan mulai dipakai.

Setelah ada penyerahan baik data peralatan dan


begitu juga blue print pada owner /pemilik maka
tugas kontraktor selesai .

Dengan demikian pemilik harus menyerahkan pada


seseorang yng menguasai bidang tersebut untuk
maitenance..

Jika ada kesalahan /kerusakan,maka yang harus dilihat


dahulu blue print dan spesifikasinya termasuk didalamnya
kondisi operasi.
Dengan demikian proses perbaikan sesuai dengan
prosedur.

b)Jika perusahaan menyerahkan kepada perusahaan diluar


negri dalam bentuk paten,maka perosedurnya sebagai
berikut:

Pemilik menyerahkan tanggung jawab kepada seseorang


karyawannya ,untuk mendampingi penanggung jawab
pekerjaan.

Setelah pemasangan dan penyerahan kepada owner

Maka karyawan yang ditugaskan akan bertanggung jawab


berjalannya proses tersebut atas arahan pewakilan luar
negri.Jika ada kerusakan maka karyawan itu akan

Selanjutnya jika ada kerusakan lagi ,karyawan


tetap kontak ke perusahaan dan perusahaan itu
mengirim expertnya. Karyawan tersebut boleh
berdiskusi dengan expert tersebut untuk mencari
jalan keluarnya,namun keputusan masih tetap
dari expert tersebut.

Setelah 3 tahun barulah tugas itu dibawahi oleh


karyawan tersebut.Dan perusahaan paten tidak
boleh mengambil tidakan apapun ,kecuali jika
diminta oleh owner tersebut.

SILABUS ILMU BAHAN DAN P KOROSI


(ENCH 600030, 3 SKS)
Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu memilih bahanbahan teknik yang ekonomis untuk perencanaan dan
pembuatan alat proses industri kimia berdasarkan sifat-sifat
fisik bahan dan penjelasan proses terjadinya korosi serta
pengendaliannya berdasarkan sifat fisik, kimia, mekanis dan
menghitung biaya pembuatan peralatan.

Silabus : Kristal : struktur dan cacat kristal. Sifat mekanis, fisik dan kimia
bahan pada suhu rendah dan suhu tinggi. Diagram fasa. Uraian bahan
logam dan non logam. Jenis-jenis korosi dan pencegahan korosi.
Aspek ekonomis dari korosi dalam dunia industri proses kimia.
Prasyarat :tidak ada
Buku Ajar :
# Van Vlack, Lawrence H, Elements of Materials Science and
Engineering, 5th edition, Addison-Wesley Publishing Company,Reading
Mass, USA.
#Trethewey, Keneth R. Chamberlain, J., Corrosion for Student of Science
and Engineering, Longman Group, UK Limited, 1988.
#Tata Surdia cs.,Pengetahuan Bahan Teknik,Pradnya Paramita,cetakan
keempat,1987.

PENILAIAN
TES DAN TUGAS

20 %

UJIAN TENGAH SEMESTER


UJIAN AKHIR SEMESTER
JUMLAH

40 %
40 %
100 %

DAFTAR ISI
Hal.

SILABUS ILMU BAHAN DAN P KOROSI


PENILAIAN

.1

.2

DAFTAR ISI .3
BAB I PENGENALAN KRISTAL .5
1.1 Mengenal Logam

.5

1.2 Struktur Atom .6


1.3 Ikatan - Ikatan Atom.2
1.4 Pengelompokan Bahan
1.5 Unit Sel

.4

.4

1.6 Jenis Jenis Unit Sel Kristal ...11


1.7 Polimorfi

...13

1.8 Cacat Kristal ...14


1.9 Struktur Mikro Logam

s...17

1.10 Latihan ...18

BAB II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR LOGAM 19


2.1 Komposisi Kimia 19
2.2 Fabrikasi

32

2.3 Proses Perlakuan Panas 34


BAB IIIPENGUATAN LOGAM 39
BAB IVSIFAT-SIFAT LOGAM SEBAGAI

MATERIAL

44

4.1 SIFAT MEKANIS 44


4.2 SIFAT FISIS 56
4.3 SIFAT KIMIA 57
BAB V SIFAT BAHAN UNTUK PERALATAN

PROSES 61

BAB VI LOGAM NON FERRO 64


6.1 Sifat dan Penggunaan Logam Non Ferro 64
6.2 Ikhtisar Logam Non Ferro

65

6.3 Pengaruh Unsur Paduan Dalam Baja

72

BAB I . PENGENALAN KRISTAL


LATAR BELAKANG
Setiap bahan logam untuk peralatan industri kimia
sebaiknyadigunakan sehemat mungkin, melalui pemilihan
bahan melalui sifat fisik,sifat mekanik,sifat
kimia,harga,ketersediaan dan mampu bentuk , melalui
teknologi pengolahan maupun rancangan produknya.
Sifat dan perilaku bahan merupakan cerminan dari struktur
dalam bahan itu sendiri. Dengan pemilihan bahan yang tepat
berarti bahan memiliki struktur atom, bentuk kristal, sifat fisis,
mekanis dan kimia yang tepat. Jika struktur dalam berubah
dari suatu bahan, berarti kegunaannya akan berubah.

Logam yang akan dibahas dalam diktat ini adalah logam yang
dipakai pada kondisi suhu ruang, dan kondisi melebihi
suhu ruang.
1.1 Mengenal Logam
Mengenal logam melalui dua cara, yaitu :
Skala Mikro :
Pengamatan dilakukan di laboratorium dengan perbesaran
tertentu, dan pembahasan meliputi : besar butir, tipe
struktur, dan adanya partikel endapan. Struktur mikro akan
mempengaruhi rekayasa bahan.

Skala Makro :
Meliputi penampakan yang terlihat langsung, seperti
adanya deformasi di dalam pemakaian, terjadinya perubahanperubahan dimensi dan penampakan suatu konstruksi akibat
interaksi dengan lingkungan, juga memberikan informasi
umum mengenai sifat-sifat logam dikalangan ahli teknik.
1.2 Struktur Atom
Atom terdiri dari inti dan elektron-elektron. Sedang inti
terdiri dari proton yang bermuatan positif dan neutron
yang bermuatan netral. Muatan positif inti sama dengan
jumlah elektron yang mengelilingi inti.

Nomor atom suatu unsur sama dengan jumlah proton


dalam inti atom dari unsur tersebut. Susunan daftar
unsur-unsur dibuat berdasarkan nomor atomnya,
disebut sebagai susunan berkala unsur (periodic
system).
Kolom-kolom vertikal dalam susunan berkala
menyatakan kelompok-kelompok atom dengan
karakteristik kimia dan listrik yang sama.

disebelah kiri golongan III A dan ditambah

Unsur periode ketiga adalah

Sn dan Pb dari golongan IV A, serta

logam Natrium, Magnesium,

Bismuth dari golongan V A.

Alumunium. Sedang logam


alumunium adalah logam

Unsur-unsur transisi secara mantap bersifat


sebagai logam dan diantaranya adalah
Scandium, Vanadium, Khrom, Mangan,
Cobalt, Nikel, Tembaga, Seng, dan Titanium,
serta memiliki elektron valensi yang banyak
sehingga ikatan logamnya sangat kuat.

terbanyak dipakai setelah besi


dan tak mudah teroksidasi.

Dengan jari-jari atom yang relatif kecil, susunan antara


atom yang rapat serta ikatan logam yang kuat, maka unsurunsur ini mempunyai kerapatan, kekerasan, titik cair dan titik
didih yang tinggi.
Selain itu adanya sifat kemagnetan : sebagai diamagnetik,
paramagnetik dan ferromagnetik. Yang sangat bersifat
ferromagnetik adalah besi, kobal dan nikel.
Unsur Metaloid : terletak pada golongan IV A periode 3
dan 4 yaitu Silikon (Si) dan Germanium (Ge).
Unsur Non Logam : mulai dari Karbon (C) dari gol. IV A
sampai unsur halogen gol. VII A termasuk gas-gas mulia
gol. VIII A.

1.3 Ikatan - Ikatan Atom


Suatu bahan logam terdiri dari atom-atom
saling berinteraksi dan berikatan. Jenis ikatan
yang timbul tergantung dari sifat-sifat logam
pembentukannya.
Secara umum ikatan atom terbagi atas :

a)Ikatan Logam
Ikatan ini terjadi karena atom menyumbangkan
elektron valensinya sehingga membentuk awan elektron
yang mengelilingi ion-ion logam yang bermuatan positif.
Dengan adanya awan elektron (yang berisi elektronelektron valensi) ini memungkinkan adanya sifat
penghantaran listrik dan panas. Ion-ion positif logam
yang teratur, dimana masing-masing ion positif logam
dikelilingi oleh awan elektron.

Hal inilah yang menimbulkan gaya tarik elektrik yang kuat


yang menyatukan partikel-partikel logam itu bersama. Dan
logam mampu bersifat ulet. Jika diberi tegangan di suatu
tempat ion-ion positif bisa memutuskan ikatannya dan
bergeser ke posisi baru dan membangun lagi ikatannya. Sifat
inilah yang merupakan dasar dari sifat mekanis.
b) Ikatan Ion
Ikatan yang terbentuk dari adanya gaya atraksi
elektrostatis dari ion positif dan ion negatif. Unsur logam
cenderung melepaskan elektron valensinya dan membantu
ion positif. Sedangkan unsur non logam lebih mudah untuk
mengikat elektron, sehingga membentuk ion negatif.

Sebagai contoh, gaya elektrostatik antara ion Na positif dan


ion Cl negatif. Materi yang memiliki jenis ikatan ini tidak
memiliki daya hantar listrik dan tidak memiliki sifat ulet.
Bila mengalami deformasi akan patah sepanjang bidangbidang tertentu.
c) Ikatan Kovalen
Ikatan ini biasanya karena adanya pemakaian bersama
eletron-elektron dari unsusr-unsur yang memiliki elektron
valensi 3 atau lebih. Atom C dengan elektron valensi 4
membentuk intan melalui ikatan valensi. Ikatan seperti ini
padatannya mempunyai kekerasan yang tinggi dan daya
hantar listriknya rendah.

d)Ikatan Van der Waals


Ikatan ini terjadi pada gas-gas dan unsur-unsur yang
tidak memiliki elektron valensi untuk menjadi ikatan
kristalin. Timbulnya ikatan ini karena adanya polarisasi
muatan listrik.
Elemen-elemen yang memiliki jenis ikatan ini biasanya
memiliki titik lebur/melting point yang sangat rendah jauh
dibawah 00 C

1.4 Pengelompokan Bahan


Dalam teknik, bahan dibagi atas dua kelompok besar:
Bahan Logam :
Besi, baja dan paduannya (ferrous) : besi cor kelabu,
besi cor putih, dan baja.
Logam bukan besi dan paduannya (non ferrous) : Al,
Tembaga, Mg, Seng, Titan, Nikel.
Bahan Bukan Logam
Bahan Organik (plastik, kayu, kertas, karet, produksi
minyak bumi)
Bahan Anorganik (mineral, semen, keramik, gelas, grafit)

1.5 Unit Sel


Logam terdiri atas susunan dari molekul. Susunan
molekul atau tumpukan terkecil dari molekul disebut
unit sel.Sebagai contoh Unit sel besi , yg dapat
diuraikan sebagai berikut :
Body Center Cubic/ BCC : Pada suhu kamar,
logam besi dan baja memiliki struktur BCC.
Kerapatan atom sekitar 68,0 %. Kristal BCC memiliki
jumlah bidang luncur /slip /kisi yang lebih sedikit,
akibatnya deformasi logam terbatas/ lebih sulit.
Untuk terjadi dislokasi membutuhkan energi lebih

Face Center Cubic/ FCC :


Pada suhu tinggi, besi dan kebanyakan baja
membentuk FCC. Biasanya kristal FCC mempunyai
kekuatan rendah tetapi keuletan/ ductility yang tinggi
.Apalagi Xtal / partikel / unit sel ini mempunyai bidang
kisi yang banyak sehingga bersifat ulet.
Contohnya :Al,Cu,Au,Pb,Ni,Pt,Ag,Sr,dan Pd.

Perhitungan kerapatan atom sebagai berikut :


Unit sel BCC :
Jika jari-jari atom = R dan panjang kisi unit sel = a,
maka
a2 + (a2)2 = 16R2
a = 4/3 R3
Satu unit sel mengandung 8 x 1/8 atom + 1 atom = 2
atom
Kerapatan atom untuk BCC

*ABCD

dan EFGH dan seterusnya berisi 1/8

bagian atom dari setiap sudut kubus


* R = jari-jari atom; a = panjang rusuk
* Pitagoras : a2 + (a2)2 = (4R)2 = 16R2
a2 + 2a2 = 16 R2
3a2 = 16 R2
a = (4/3) R

4
3R
3

a=

Satu unit terdapat 8 x 1/8 atom + 1 atom = 2 atom


Kerapatan atom =

2 atom ( 4 R ) jml .atom x vol .atom


3

a
volume kisi
3

2 x 4 R 3 2 x 4 R 3
3
3

3
a
( 4 R 3 )3
3
0.68 68%

Unit Sel FCC


Segi tiga FGC

a a (4 R)
2

2a 16 R
2

a 2 2R
* Satu unit sel terdapat 8 x 1/8 + 6 x 1/2 = 4 atom
* Kerapatan atom/ faktor tumpuk :

jumlah atom

unit sel

a3
4 x 4 R 3 16 R 3
3
3

a3
( 2 2 R) 3
0.74 74%

x volume 1 atom

Contoh :
Logam Cu dengan struktur FCC, dengan jari-jari 0,1278
mm. Hitunglah berat jenisnya!
Penyelesaian :
aFCC = 8 R = 8 X (0,1278) = 0,3605 mm
massa

berat jenis =

volume

Berat atom Cu = 63,5


Maka berat jenis =

unit sel
unit sel

4 x 63,5 0,602 x10


(0,3615 x10 )
9

Bil.Ahrenius =0,602x 10 24 mol /gram

24

Unit Sel Hexagonal


Volume = 0,106 nm3
c/a = 1,59
c = 1,59a
Hitung jari-jari atom!

Penyelesaian :
Hexagonal mempunyai 6 segitiga alas.
Luas Alas = 6 x (1/2 a x t)
= 6 x (1/2 a x a sin 60o) = 2.
6a2

= 2 (6a2) x 1,59a
= 4,13a3
Diketahui volume = 0,106
nm3
4,13 a3 = 0,106 nm3
a = 0,2950 nm
c = 1,59 x a = 1,59 x
0,2950
= 0,469 nm
a = 2R, maka R = 0,5a
= x 0,2950 = 0,1475

1.6 Jenis Jenis Unit Sel Kristal ada 7


Macam, yaitu :
# Kubus /BCC : -Besi/ Ferrit, Cr,
Tungsten, W
# FCC :-Besi/ Austenit, Cu, Al, Perak, Ni
# Hexagonal: Te,Cd,Co,Ti,Zn,Mg,Be,C,Se
# Orthorombik :Galium,S,U,I,Cl,Br,Np.
# Mono Clinic : P,Pu,Po.
# Rhombohedral : Hg,As,Sb,Bi,B,Sm
# Tetragonal :Sn,In.
# Triklinik : Sb

Kristal kubik memiliki pola yang sama sepanjang ketiga


sumbu tegak lurus dan ketiga sumbunya sama. Kristal lain
karakter geometriknya sebagai berikut :
Sistem

Sumbu

Kubik

a1 = a2 = a3

Semua sudut 90o

Tetragonal

a1 = a2 c

Semua sudut 90o

Ortorombik

abc

Semua sudut 90o

Monoklinik

abc

Dua sudut 90o


Satu sudut 90o

Rombohedral

a1 = a2 = a3

Hexagonal
Triklinik

Sudut Sumbu

Semua sudut tidak sama tetapi tidak 90o

a1 = a2 = a3
Semua sudut 90o dan 120o
c
abc

Semua sudut berbeda, tidak ada yang 90o

1.7 Polimorfi dan alatropi


Suatu materi dengan komposisi kimia yang sama dengan
dua atau lebih bentuk kristal biasa disebut polimorfi.
Polimorfi karbon berupa grafit dan intan. Pada logam tunggal,
sifat ini disebut Alotropi. Logam besi memiliki dua alotropi
yaitu Ferit dan Austernit. Biasanya sifat polimorfi
dimanfaatkan pada perlakuan panas suatu material.
Contohnya adalah logam besi. Jika diberi perlakuan panas
maka strukturnya akan berubah dari KPR/BCC menjadi KPS/
FCC.

Sebaliknya jika didinginkan struktur kembali pada


keadaan semula. Hal yang paling menonjol dari polimorfi
adalah adanya perubahan berat jenis dan sifat perlakuan
panas, walaupun demikian masih ada sifat-sifat lain yang
berubah.
Logam tunggal yang tak ada perubahan jika mengalami
perlakuan tersebut, disebut allotropic.
1.8 Cacat Kristal
Kadang-kadang kristal mempunyai sifat tidak
sempurna dan disebut cacat kristal. Jenis cacat kristal
adalah :
1. Cacat titik, disebabkan ketiadaan salah satu atom dalam
unit sel.

2. Jika salah atom mengisi ruang yang kosong (voidage),


sehingga akan menimbulkan perpindahan atom. Akibat
perpindahan tersebut akan ada titik yang kosong. Hal ini
disebut sebagai self intersity.

Cacat seperti ini disebut Frenkel Defect. Kondisi ini terjadi


jika kristal mengalami suhu 0o K atau 0o absolut. Kondisi ini
tidak mempengaruhi rapat massa kristal.

3. Jika salah satu atomnya keluar dari struktur kristal dan


menduduki permukaan kristal atau keluar saja dari kristal.
Cacat ini disebut Cacat Schotty. Kejadian ini akan
mempengaruhi rapat massa kristal.

4. Substitusi atom, artinya salah satu


atom kristal keluar dan digantikan oleh
atom lain dengan jari-jari yang
sama.Contohnya besi digantikan oleh Cr.

5. Intertisi atom, adalah masuknya atom ke


dalam voidage struktur kristal. Atom tersebut
tidak sama dengan atom yang ada di
sekitarnya, dan jari-jari atom yang masuk
tidak sama dengan jari-jari dari atom yang
ada/ induk. Atom yang masuk biasanya C, N2
dan O2.

6. Akibat kristal ditekan atau ditarik dan atau dipelintir juga


akan membuat cacat terhadap kristal tersebut. Biasa
disebut cacat bidang. Akibat ketidaksempurnaan kristal
tersebut mungkin terjadi perubahan hantaran listrik,
perubahan warna, perubahan laju difusi, atau juga sifat
mekanis bahan.

7. Cacat garis biasanya terjadi dalam arah yang memanjang


beberapa atom dan permanen. Cacat garis biasanya
disebut juga dislokasi.
8. Cacat Bidang : Rotasi bidang geser mengikuti arah
deformasi.

Gambar 3. Cacat Kristal

1.9 Struktur Mikro Logam

Butir adalah sekumpulan partikel/ Xtal logam


yang memiliki orientasi kristal yang sama. Logam
murni merupakan susunan butir-butir logam
yang memiliki orientasi sama. Makin banyak
partikel-partikel yang terkumpul pada suatu
lokasi dengan arah orientasi kristal yang sama,
maka makin besar butir tersebut.

Batas butir (grain boundary) merupakan bidang


yang membatasi kumpulan butir-butir / unit sel /
kristal yang berbeda arah/ orientasi.

Ukuran butir dapat dinyatakan sebagai berikut :

Butir dengan diameter s/d 10 disebut butir


halus

Butir dengan diameter s/d 50 disebut butir


sedang

Butir dengan diameter lebih dari 50 disebut


butir kasar.

Selanjutnya ukuran butir menyatakan sifat mekanis


logam, semakin halus butir semakin tinggi kuat
luluhnya sehingga bahan logam semakin kuat, dan
diperlukan untuk penguatan bahan logam. Biasanya
ukuran kehalusan butir dinyatakan dalam G (ASTM
Number).

Dari hal tersebut, dapat dinyatakan bahwa


paduan logam merupakan kombinasi
kumpulan butir-butir yang arahnya berbeda.
Jenis/ tipe struktur logam akan tergantung
kepada komposisi kimia dan temperatur
logam dan ini akan digambarkan dalam
diagram fasa. Diagram fasa sangat penting
jika membicarakan perlakuan panas dalam
rangka meningkatkan sifat mekanis logam.

1.10 Latihan
Jelaskan apa yang dimaksud dengan logam dan non
logam!
Apa pula yang disebut :

Paduan

Alotropi
Apakah perbedaan sifat antara logam berbutir kasar
dengan Logam berbutir besar?
Bedakan antara :

Ikatan Logam

Ikatan Ion

Ikatan Kovalen

Ikatan Van der Walls


Apakah yang disebut dengan unit sel dan terangkan
jenis-jenisnya!
Bagaimana cara menghitung Faktor Kerapatan Atom
dalam unit sel baik dalam unit sel BCC maupun FCC?

Anda mungkin juga menyukai