Anda di halaman 1dari 24

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Pendidik, Peserta Didik, dan


Materi Pendidikan Islam

Oleh :
Sholehuddin, M.Pd

Peserta Didik
The child is a dynamic human being, he
possesses a unique combination of
personality traits and characteristic that
grow and develop according to certain
fundamental principle which do not
necessarily make for uniformity.
Lester D Crow and Alice Crow, 1956

Students as a partner.
Don. E. Hamachek, 1977
2

Menurut Langeveld
Guru adalah Orang yang
bertanggungjawab terhadap
perkembangan dan kedewasaan
anak didik. Jadi orang yang
disebut pendidik itu karena
adanya peranan dan
tanggungjawabnya mendidik
anak.
3

Guru

Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa kompetensi


personal-religius mencakup:
Kasih sayang terhadap peserta didik dan
memperlakukannya sebagaimana anaknya
sendiri
Peneladanan pribadi Rasulullah Saw
Bersikap objektif
Bersikap luwes dan bijaksana dalam menghadapi
peserta didik
Bersedia mengamalkan ilmunya
Al-Ghazali dalam Muhaimin et. Al., Paradigma Pendidikan
Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama di Sekolah,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 97-98
4

Guru wajib memiliki kualifikasi


akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan
pendidikan nasional
Pasal 8. UU. RI. No. 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen
5

Kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 diperoleh
melalui pendidikan tinggi
program sarjana atau
program diploma empat
Pasal 9. UU. RI. No. 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen
6

1. Kompetensi guru sebagaimana


dimaksud dalam pasal 8 meliputi
kompetensi paedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi propfesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai
kompetensi guru sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Pasal 10. UU. RI. No. 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen
7

1. Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud


dalam pasal 8 diberikan kepada guru yang
memenuhi persyaratan.
2. Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang memiliki program
pengadaan tenaga kependidikan yang
terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah
3. Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara
objektif, transparan, dan akuntable.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi
pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal 11. UU. RI. No. 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen
8

Kualifikasi akademik: ijazah jenjang pend


akademik yang harus dimiliki oleh seorang guru
sesuai dg jenis & jenjang pend formal di tempat
penugasan (diperoleh melalui pendidikan tinggi
program S1 atau D4 - UU Guru $ 9)
Kompetensi: seperangkat pengetahuan,
keterampilan, & perilaku yg harus dimiliki, dihayati,
dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas
profesinya (meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi- UU Guru $ 10).
Sertifikat pendidik: bukti formal sebagai
pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai
tenaga profesional (diberikan kpd guru yg telah
memenuhi persyaratan, sertifikasi diselenggarakan
oleh PT yg memiliki prog pend tenaga kependidikan
yg terakreditasi, sertifikasi dilaksanakan secara
transparan, obyektif, dan akuntabel UU Guru $
11).
9

KOMPETENSI PEDAGOGIK
Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, meliputi :

Pemahaman pd peserta didik.


Perancangan & pelaksanaan
pembelajaran.
Evaluasi hasil belajar.
Pengembangan potensi peserta didik.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Kemampuan kepribadian yang :

Mantap.
Stabil.
Dewasa.
Arif.
Berwibawa.
Berakhlak mulia.
Dapat menjadi teladan.

10

KOMPETENSI PROFESIONAL
Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas & mendalam yg memungkinkannya membimbing
peserta didik memenuhi standar kompetensi yg
ditetapkan dlm standar nasional pend.
KOMPETENSI SOSIAL
Kemampuan sebagai bagian dari masyarakat utk
berkomunikasi & bergaul secara efektif dg peserta
didik, sesama pendidik,tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, & masyarakat sekitar.

11

Standar Kompetensi Inti


Pendidik
1. Mampu mengidentifikasi dan memahami karakteristik peserta didik dari
aspek fisik, sosial, moral, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Mampu memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
3. Memahami standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/
bidang pengembangan yang diampu.
4. Mampu memilih dan mengembangkan materi pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
5. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu .
6. Menguasai metode untuk melakukan pengembangan ilmu dan telaah
kritis yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu
7. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu
yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu.
8. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
9. Mampu merancang pembelajaran yang mendidik.
10.Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik.
12

Standar Kompetensi Inti Pendidik


11.Mampu merancang penilaian proses dan hasil belajar
12.Mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
13.Mampu menggunakan hasil penilaian untuk berbagai
kepentingan pembelajaran dan pendidikan.
14.Mampu mengembangkan kurikulum dan atau silabus yang terkait
dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
15.Mampu melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran
16.Mampu berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan
profesi lain baik secara lisan maupun tulisan
17.Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran, berkomunikasi, dan mengembangkan
diri.
18.Mampu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional Indonesia.
19.Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa.
20.Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia
dan sebagai teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

13

Standar Kompetensi Inti Pendidik


21.Mempunyai rasa bangga menjadi guru, dapat bekerja mandiri,
mempunyai etos kerja, rasa percaya diri, dan tanggung jawab
yang tinggi.
22.Berperilaku jujur dan disegani.
23.Mampu mengevaluasi diri dan kinerja secara terus menerus.
24.Mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan dengan
belajar dari berbagai sumber ilmu
25.Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
26.Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik.
27.Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan.
28.Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan orang tua peserta didik dan masyarakat.
29.Bersikap kooperatif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
30.Mampu beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah
Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

14

Hubungan Pendidik dan


Peserta Didik

Love and affectiaon (cinta dan kasih sayang)


Keterbukaan (openness)
Kebebasan (liberty)
Keujuran (Honesty)
Kesungguhan dan keikhlasan hati (sincerity)
Keagamaan (spiritual)
Suasana Kekeluargaan (family atmosphere)
Bukan dalam suasana kekuasaan (authority
atau hegemony)

15

The four pillars of education


UNESCO

Learning
Leraning
Learning
Learning

to
to
to
to

know
do
be
live together

16

Materi Pendidikan Islam


Penyusunan materi pendidikan Islam harus
memperhatikan:
- Tujuan Pendidikan Islam
- Lingkungan alam dan masyarakat
- Minat dan bakat peserta didik
- Realitas sosial
- Kondisi keagamaan
- Aspek kemanusiaan
- Aspek Budaya dan ekonomi
- Kecenderungan Global
- Dan lain-lain
17

Keberhasilan suatu materi


pendidikan Islam akan ditentukan
oleh pendidik (periklau dan
pemahaman), metode atau cara
penyampaian, lingkungan atau
sistem sosial dalam masyarakat
dan pemahaman dan pemikiran
peserta didik.
18

Agar materi dapat diterima peserta didik:

Materi pendidikan disesuaikan


dengan usia, dan perkembangan
kedewasaan peserta didik.
Pendidik memahami psikolgis
peserta didik
Menggunakan metode yang tepat
Dikaitkan dengan pemahaman
peserta didik sebelumnya
Kondisi pembelajaran yang kondusif
Dan lain sebagainya

19

Materi Pendidikan Islam


Menurut Para Tokoh
A.
Ibnu Miskawaih
Penekanan materi pada pendidikan akhlak
1.
Hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh manusia.
Contoh : Shalat dan puasa
2. Hal-hal yang wajib bagi jiwa
Contoh : Penanaman akidah yang benar, mengesakan
Allah dengan segala kebesarannya, dan motivasi untuk
senang kepada ilmu
3. Hal-hal yang wajib bagi hubungannya dengan sesama
manusia
Contoh: ilmu muamalat, pertanian, dan lain-lain

Ketiganya dapat diperoleh dari ilmu-ilmu yang


berkaitan dengan pemikiran (al-ulum al-fikriyah),
dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan indera (alulum al-bissiyat)
20

Lanjutan

Menurut Al-Qabisi

Kurikulum Ijbari : kurikulum yang


merupakan keharusan bagi setiap
anak. Tentang kandungan ayat-ayat
al-Quran, penguasaan terhadap ilmu
bahasa arab, membaca dan menulis
al-Quran dan lain-lain.
Kurikulum Ikhtiyari (tidak wajib atau
pilihan). Seperti ilmu hitung,
keterampilan, ilmu nahwu, sejarah,
dan lain-lain
21

Lanjutan

Menurut Al-Ghazali

Konsep kurikulumnya berkait dengan konsep ilmu


pengetahuan yang dibagi menjadi tiga
Ilmu-ilmu yang terkutuk baik sedikit maupun
banyak, yaitu ilmu-ilmu yang tidak ada manfaatanya
baik didunia maupun di akherat, seperti ilmu sihir,
ramalan, nujum, dll
Ilmu-ilmu terpuji baik sedikit maupun banyak, yaitu
ilmu yang erat kaitannya dengan peribadatan dan
kebersihan diri, ilmu untuk mendekatkan diri
kepada Allah
Ilmu-ilmu yang terpuji dalam kadar-kadar tertentu
atau sedikit, dan tercela jika dipelajarinya secara
lebih mendalam karena akan terjadi kekacauan
pada keyakinan seperti ilmu filsafat.
22

Lanjutan

Menurut Ibn Jamaah


Materi pelajaran terkait dengan tujuan
belajar, yaitu semata-mata menyerahkan
diri kepada Allah Swt, dan tidak untuk
kepentingan mencari dunia atau materi.
Materi pendidikan juga harus dikaitkan
dengan etika dan nilai-nilai spiritualitas.
Secara lebih khusus, Ibn Jamaah
menitikberatkan materi pendidikan pada
aspek materi keagamaan, seperti pelajaran
al-Quran, tafsir, hadits, ulum al-hadits,
ushul fiqh, nahwu, dan sharaf.
23

UU No. 20 Th. 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 ayat 3
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan:
Peningkatan iman dan taqwa
Peningkatan akhlak mulia
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta
didik
Keragaman potensi daerah dan lingkungan
Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Tuntutan dunia kerja
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,d an seni
Agama
Dinamika perkembangan global
Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
24

Anda mungkin juga menyukai