Anda di halaman 1dari 15

CASE REPORT

SEORANG PRIA 65 TAHUN DENGAN BELLs PALSY


Pembimbing :
dr. Hj. Mutia Sinta, Sp. S
dr. Dwi Kusumaningsih, Sp. S

Disusun Oleh:
M. Dacil Kurniawan P., S.Ked
(J510155013)
M. Reza Azhari, S.Ked
(J510155012)
Septian Dwi Saputro, S.Ked
(J510155095)
Anis Setyati, S.Ked
(J510155075)
Helmina Robiyatul Umami, S.Ked
(J510155067)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKITSARAF


RSUD Dr. HARJONOKABUPATEN PONOROGO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

Nama
: Tn. T
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 65 tahun
Alamat
: Balong
Pekerjaan
: Petani
Agama
: Islam
Status Pernikahan
:
Menikah
Pendidikan
: SMP
No. Rekam Medis
: xx xx xx
Tanggal Pemeriksaan
: 31
Keluhan utama :
Maret 2015
Pasien datang dengan keluhan wajah
Tempat Pemeriksaan
: Poli
kiri terasa panas dan kencang.
saraf di RSUD dr. Hardjono
Ponorogo
Riwayat Penyakit Sekarang :Awalnya sejak 3 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit pasien mengeluh wajah kiri panas dan kencang. Pasien
juga mengeluh mata sebelah kiri tidak bisa ditutup dan perih. Sebelumnya
pasien mengalami infeksi pada gusi. Pasien mengalami hal tersebut untuk
pertama kalinya.

LAPORAN
KASUS

Riwayat Penyakit Dahulu


:
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat sakit serupa
: disangkal
Riwayat TB
: disangkal
Riwayat sakit jantung
: disangkal
Riwayat penyakit herpes
: disangkal
Riwayat alergi obat & makanan
: disangkal
Riwayat kejang
: disangkal
Riwayat opname
: disangkal
Riwayat operasi
: disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat penyakit serupa
: disangkal
Riwayat alergi obat & makanan : disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat TB
: disangkal
Riwayat sakit jantung
: disangkal
Riwayat Kebiasaan :
Riwayat kebiasaan merokok
: diakui
Riwayat konsumsi alkohol
: disangkal
Riwayat konsumsi obat warung : diakui

Status Present
Keadaan Umum
: BAIK
Vital Sign
TD
:130/80 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36,5C
Pernafasan
: 16 x / menit

Pemeriksaan Fisik

Status Interna
Kepala & leher
: DBN
Thorax
: Pulmo & Cor (DBN)
Abdomen
: DBN
Ekstremitas
: clubbing finger tidak
ditemukan, palmar eritema (-), edema pada
ekstremitas superior dan inferior (-/-), pitting oedem
(-/-), akral hangat (+/+)

Status Neurologis
1. Kesadaran : Compos mentis (E4 V5 M6)
2. Meningeal Sign : Tidak ditemukan (-)
3. Nn. Cranialis : N.VII (Nervus Facialis)
alis kiri tidak dapat mengangkat
mata sebelah kiri tidak bisa menutup dengan
sempurna
bibir meringis mencong ke kanan
pipi kanan lebih menggembung
4. Motorik: DBN
5. Klonus : tidak ditemukan (-)
6. Reflek fisiologis: semua reflek +2
7. Reflek patologis : tidak ditemukan (-)
8. Reflek sensorik: DBN
9. Provokasi nyeri : tidak ditemukan (-)
10. Cerebellum sign: DBN
11. Fungsi otonom: DBN

DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis Klinis : Facial palsy sinistra
Diagnosis Topis : Lesi Nervus facialis perifer dextra
Diagnosis Etiologi : Bells palsy

DIAGNOSIS BANDING
Tumor Kranialis
Miller Fisher Syndrom
Ramsay Hunt Syndrom

PENATALAKSANAAN
Farmakologik:
Lameson 16 mg
Kalmico 500 mg
Non Farmakologik:
Palliative care

PROGNOSIS
PROGNOSIS
Disease
: dubia ad bonam
Discomfort
: dubia ad bonam
Dissatification
: dubia ad bonam
Diasability
: dubia ad bonam
Death
: dubia ad bonam

TINJAUANPUSTAKA
PUSTAKA
TINJAUAN
DEFINISI
Bell palsy adalah penyakit dimana adanya
Kelumpuhan nervus VII (n. facialis) perifer (LMN) yang
bersifat akut, penyebabnya tidak diketahui, idiopatik,
dan umumnya unilateral yang menyebabkan
melemahnya otot platysma dan otot ekspresi wajah.
Bell palsy ditemukan pada 60-75% kasus paralisis
facial unilateral yang bersifat akut. Bell palsy banyak
ditemukan pada orang dewasa, penderita diabetes,
dan wanita hamil.

ETIOLOGI
Penyebab Bells palsy masih belum diketahui,
walaupun penyakit ini muncul sebagai
polyneuritis dengan kemungkinan disebabkan
oleh virus, inflamasi, autoimun ataupun iskemik.
Gambaran
Klinis
Gejala terjadi secara akut,

Gejala terjadi secara akut,


48 jam diawali dengan
48 jam diawali dengan
kesemutan di sekitar bibir
kesemutan di sekitar bibir
atau mata yang berlanjut
atau mata yang berlanjut
menjadi paralisis nervus
menjadi paralisis nervus
facialis LMN unilateral
facialis LMN unilateral
idiopatik sehingga
idiopatik sehingga
memunculkan gejala
memunculkan gejala
gangguan gerak ekspresi
gangguan gerak ekspresi
wajah yang bersifat
wajah yang bersifat
unilateral dan gangguan
unilateral dan gangguan
pada otot platysma, alis
pada otot platysma, alis
tidak bisa diangkat, sudut
tidak bisa diangkat, sudut
mulut turun, serta susah

Gejala pada sisi wajah yang lumpuh :


Sinkinesia
Lagoftalmus
Ekspresi hilang
Kedipan mata berkurang sehingga mudah
iritasi
Lipatan nasolabial hilang
Sudut mulut menurun
Fissure palpeberal dan kerut dahi hilang
Sisi lumpuh tidak bisa gembungkan pipi
Makanan dan minuman berkumpul disisi
yang lumpuh

PATOFISIOL
OGI

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG
blink reflex
ENG
EMG
MRI
CT-scan

TERAPI

Prioritas utama saat akut : melindungi


kornea dengan air mata buatan /
menutup kelopak mata
Prednisone 1 mg/ kgBB/ hari
Mecobalamin 3 x 500 mg
Analgetik bila nyeri
Fisioterapi setelah hari ke-4

KOMPLIKASI

Regenerasi motor inkomplit yaitu


regenerasi suboptimal yang
menyebabkan paresis seluruh atau
beberapa muskulus fasialis
Regenerasi sensorik inkomplit yang
menyebabkan gangguan pengecapan.

PROGNOSIS
Prognosis Bells palsy baik yaitu
sekitar 80-90% penderita sembuh
dalam waktu 6 minggu sampai tiga
bulan tiga bulan tanpa ada kecacatan
Penderita yang berumur 60 tahun
atau lebih, mempunyai peluang 40%
sembuh total dan beresiko tinggi
meninggalkan gejala sisa
Jika tidak sembuh dalam waktu 4
bulan, maka penderita cenderung
meninggalkan gejala sisa
Hanya 23 % kasus Bells palsy yang
mengenai kedua sisi wajah
Bells palsy kambuh pada 10-15 % penderita
Sekitar 30 % penderita yang kambuh
ipsilateral menderita tumor N. VII
atau tumor kelenjar parotis

Anda mungkin juga menyukai