Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
DISUSUN OLEH
Hani Aqmarina, S.Ked
Seruni Mentari Putri, S.Ked
Angga Haditya, S.Ked
Ahmad Fatahillah, S.Ked
Muhammad Zaky, S.Ked
Diana Nur Julyani, S.Ked
Muhammad Wahyu S, S.Ked
Meutia Mafirah Rindra, S.Ked
LATAR BELAKANG
Selalu ada resiko kegagalan (risk of failures) pada setiap
aktifitaspekerjaan
Saat kecelakaan kerja (work accident) terjadi mengakibatkan efek
kerugian (loss)
Kecelakaan di tempat kerja merupakan penyebab utama penderita
perorangandan penurunan produktivitas.
Oleh sebab itu sebisa mungkin dan sedini mungkin,potensi kecelakaan
kerja harus dicegah atau setidak-tidaknyadikurangi dampaknya
Menurut ILO (2003), setiap hari rata-rata 6000 orangmeninggal akibat
sakit dan kecelakaan kerja atau 2,2 juta orang pertahun meninggal akibat
sakit atau kecelakaan kerja.
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
2. UU RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
3. UU Uap tahun 1930.
4. Peraturan Uap tahun 1930.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per 01/MEN/1980 tentang keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
pada konstruksi bangunan.
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per 04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan
pemeliharaan alat pemadam api ringan.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per 01/MEN/1982 tentang bejana tekanan.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga dan produksi.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 05/MEN/1985 tentang pesawat angkat-angkut.
10.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 02/MEN/1989 tentang pengawasan instalasi penyalur petir.
11.Keputusan menteri tenaga kerja RI No. Kep 186/MEN/1999 tentang penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
12.Keputusan menteri tenaga kerja RI No. Kep 187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya.
13.Keputusan menteri tenaga kerja RI No. Kep 75/MEN/2002 tentang pemberlakuan SNI No SNI 04-0225-2000 mengenai
persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di tempat kerja.
14.Surat keputusan direktur jenderal pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan nomor 113 ahun 2006 tentang pedoman
dan pembinaan teknis petugas K3 ruang terbatas
15.Surat keputusan direktur jenderal pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan nomor 45/DJPPK/IX/2008 tentang pedoman
keselamatan dan kesehatan kerja bekerja pada ketinggian dengan menggunakan akses tali (rope access).
PROFIL PERUSAHAAN
SEJARAH PERUSAHAAN
Didirikan pada tahun 1977 oleh:
Dr HC. Martha Tilaar
(alm) Pranata Bernard,
Theresa Bu Harsini Setiady
VISI PERUSAHAAN
Untuk menjadi salah satu perusahaan terkemuka dunia dalam perawatan
kecantikan dan industri spa dengan nuansa alam dan nilai timur, melalui
teknologi modern, penelitian dan pengembangan untuk mengoptimalkan
nilai tambah kepada konsumen dan stakeholder lainnya.
MISI PERUSAHAAN
Untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk-produk perawatan kecantikan dan spa
dengan nuansa alam & timur dan standar kualitas internasional untuk memenuhi kebutuhan konsumen
di berbagai segmen pasar dengan portofolio yang sehat mampu mencapai peringkat tiga besar di
setiap segmen di Indonesia.
Untuk menyediakan layanan pelanggan yang sangat baik untuk semua pelanggan dalam proporsi
seimbang, termasuk pelanggan konsumen dan perdagangan;
Untuk menjaga kondisi keuangan yang sehat dan pertumbuhan yang berkelanjutan;
Untuk merekrut, melatih, dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten dan produktif sebagai
bagian dari aktiva Perusahaan;
Untuk mempertahankan metode yang efisien dan efektif operasi, sistem, dan teknologi di seluruh
organisasi dan unit bisnis;
Untuk menerapkan Good Corporate Governance secara konsisten untuk kepentingan semua
stakeholder;
Untuk memberikan return atas investasi yang adil untuk dia pemegang saham;
Untuk memperluas pasar internasional pada kosmetik dan produk herbal dengan fokus jangka
menengah pada kawasan Asia Pasifik dan fokus jangka panjang di pasar global dengan produk yang
dipilih dan merek.
Sektor usaha
Segment A Plus
Dewi Sri Spa Martha Tilaar, PAC Martha Tilaar, Martha Tilaar Solutions, Jamu Garden Martha Tilaar
Segment A
Biokos Martha Tilaar, Rudi Hadisuwarno Martha Tilaar
Segment B
Sariayu Tilaar Martha, Martha Tilaar Caring Colours, Belia Martha Tilaar
Segment C
Mirabella, Cempaka,Pesona, Martina. Currently, Pesona and Martina products have been sold in
Malaysia through direct selling.
Jam kerja
Factory : Jam Kerja: 07.30 14.30Shfit Idan Shift II 15.30 22.00
Office: Jam Kerja : 08.00- 16.30
Asuransi
Karyawan TetapProvider Asuransi AVIVA sesuai plafon Karyawan
BPJS Kesehatan : Karyawan Kontrak
Dalam menangani kasus emergensi perusahaan bekerjasama dengan RS Antam, RS
Jayakarta dan RS Persahabatan.
Sertifikasi perusahaan
Pada tahun 1996 menjadi pabrik kosmetik pertama di Indonesia yang mendapatkan
sertifikat ISO 9001. Tahun 2000 menjadi satusatunya pendiri UN Global Compact dari
Asia, mendapatkan sertifikat ISO 14001 dan sertifikat GMP: CPKB (Cara Produksi
Kosmetika yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik).
Kelembagaan P2K3
Implementasi P2K3:
No accidents/ tidak ada kecelakaan
No harm to people/ tidak ada yang membahayakan orang
No damage to the environment/ tidak ada kerusakan lingkungan
ALUR PRODUKSI
Rencana produksi bulanan dihitung oleh bagian PPIC.
Dari rencana produksi ini bagian produksi akan menghitung jumlah jam orang yang diperlukan
berdasarkan standar jam orang yang telah ditetapkan oleh bagian IE (Industrial Engineering).
Jam orang adalah jumlah jam produksi dikali dengan jumlah orang yang diperlukan melaksanakan
produksi tersebut.
Hal ini berkaitan dengan efisiensi dan produktifitas perusahaan.
Dalam pelaksanaanya, produksi akan meminta bahan baku ke gudang bahan baku menggunakan
dokumen PWO (Proccess Work Order).
Gudang akan menyiapkan kebutuhan sesuai dengan PWO dan hasil penimbangan akan diperiksa
ulang oleh produksi.
Jika semua bahan telah siap, produksi akan mengolah bahan tersebut sesuai dengan LPP (Lembar
Petunjuk Proses).
Tiap langkah LPP yang telah dilaksanakan kemudian diparaf oleh operator dan pengawas yang
bersangkutan dan setiap penyimpangan, adjusting, atau segala perbaikan yang tidak tertera di
LPP akan dicatat sebagai pedoman pemeriksaan dan penelusuran jika terjadi kesalahan.
Proses pencucian dan sanitasi mesin produksi dilakukan setiap pergantian batch ataupun
pergantian produk dengan prosedur yang telah ditetapkan.
LANDASAN TEORI
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata safety dan biasanya selalu dikaitkan dengan
keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka (accident) atau nyaris celaka (near-miss).
Keselamatan = suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis
mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya kecelakaan.
Menurut Bennett N.B. Silalahi dan Rumondang (1991:22 dan 139)
Keselamatan = suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan sedangkan kesehatan kerja yaitu terhindarnya dari penyakit yang mungkin
akan timbul setelah memulai pekerjaannya.
Semua itu sering di hubungan dengan perlengkapan perusahaan atau lingkungan fisik dan
mencakup tugas-tugas kerja yang membutuhkan pemeliharaan dan latihan.
LANDASAN TEORI
KESELAMATAN KERJA (2)
Dapat disimpulkan bahwa keselamatan adalah suatu usaha untuk mencegah
terjadinya kecelakaan sehingga manusia dapat merasakan kondisi yang aman atau
selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian terutama untuk para pekerja
konstruksi.
Keselamatan kerja merupakan faktor yang sangat penting agar suatu proyek dapat
berjalan dengan lancar.
Dengan situasi yang aman dan selamat, para pekerja akan bekerja secara
maksimal dan semangat.
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama
melakukan pekerjaan.
Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang harus
dilakukan selama bekerja, karena tidak yang menginginkan terjadinya kecelakaan
di dunia ini.
Keselamatan kerja sangat bergantung pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana
pekerjaan itu dilaksanakan.
LANDASAN TEORI
KESELAMATAN KERJA (3)
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
Penilaian Risiko
Sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan penilaian risiko di tempat kerja yaitu untuk :
Pengendalian Risiko
Pengendalian dapat dilakukan dengan hirarki pengendalian risiko sebagai berikut:
Eliminasi Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
Substitusi
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
Proses menyapu diganti dengan vakum
Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan
Rekayasa Teknik
Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding)
Pemasangan general dan local ventilation
Pemasangan alat sensor otomatis
Pengendalian Administratif
Pemisahan lokasi
Pergantian shift kerja
Pembentukan sistem kerja
Pelatihan karyawan
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERUSAHAAN
Tanggal dan Waktu
Pengamatan
Kunjungan perusahaan ke PT
Martina Berto Tbk ini dilakukan
pada hari Kamis tanggal 28
April 2016 pukul 14.00-16.30.
Lokasi Pengamatan
PT Martina Berto Plant I, Jalan
Pulokambing II no.1, kawasan
Industri Pulogadung.
Dokumen Pengamatan
HASIL PENGAMATAN
MESIN, PESAWAT, DAN ALAT KERJA YANG DIGUNAKAN
Data
Data umum
Nama dan alamat
Perusahaan
Jenis pesawat Angkat
dan Transport
Daerah
pemasangan/pengguna
an
Ijin/pengesahan
pemakaian
Jenis pemeriksaan
Pelaksanaan
pemeriksaan dan
pengujian
Data teknis
Merk/buatan
No.Serir
Kapasitas angkut
Tahun pembuatan
Kecepatan angkat
Tiggi angkat
Tanggal Pemeriksaan
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
Lift barang / traksi
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
Chain Hoist
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
SI.362/W.2606/II/K/M/1995
Berkala / Ulang
Setiap 3 bulan sekali
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
SI.418/W.2606/VIII/K/M/1994
Berkala / Ulang
Setiap 3 bulan sekali
Data
Pesawat Angkat
Pesawat Angkut /
Lift Barang
Barang
Data umum
Nama dan alamat
Perusahaan
Jenis pesawat Angkat
dan Transport
Daerah
pemasangan/penggun
aan
Ijin/pengesahan
pemakaian
Jenis pemeriksaan
Pelaksaan
pemeriksaan dan
pengujian
Data teknis
Merk/buatan
No.Seri
Kapasitas angkut
Tahun pembuatan
Kecepatan angkat
Tiggi angkat
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
Lift barang / traksi
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
Lift barang / traksi
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
SI.361/W.2606/VIII/K/M/1996
SI.421/W.2606/VIII/K/M/1994
Berkala / Ulang
Setiap 3 bulan sekali
Berkala / Ulang
Setiap 3 bulan sekali
Bonfiglioli / Elektris
Italy
ASP.8003961
C.123 No.512374
2.000 kg
1993
11m/dtk
-
1.000 kg
1999
12m/dtk
-
Data
Data umum
Nama dan alamat
Perusahaan
Pesawat Angkat
Pesawat Angkut
Jenis Forklift
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
Chain Hoist
Forklift
Daerah
pemasangan/pengguna
an
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
Ijin/pengesahan
pemakaian
SI.260/W.2606/VIII/K/M/1994
SI.03/DTKT/II/K/PL/2002
Jenis pemeriksaan
Pelaksaan pemeriksaan
dan pengujian
Berkala / Ulang
Setiap 3 bulan sekali
Berkala / Ulang
Setiap 3 bulan sekali
No.Serir
Hitachi, Jepang
A.233673007
TCM Jepang
N-27 F6 2986
Kapasitas angkut
Tahun pembuatan
Kecepatan angkat
Tiggi angkat
Tanggal Pemeriksaan
2.000 kg
1999
4m/dtk
6m
24 Agustus 2015
2.500 kg
1996
24 Agustus 2015
Data teknis
Merk/buatan
Data
Data umum
Nama dan alamat
Perusahaan
Ketel UAP
Forklift
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
Forklift
Ketel Uap
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
PT Martina Berto
Jl. Pulo kambing II/I KIP
Jakarta Timur
Ijin/pengesahan
pemakaian
SI.417/W.2606/VIII/K/M/1994
4598/2012
Jenis pemeriksaan
Pelaksaan pemeriksaan
dan pengujian
Data teknis
Merk/buatan
Berkala / Ulang
Setiap 3 bulan sekali
Berkala / Ulang
Setiap 3 bulan sekali
No.Serir
TCM Jepang
N-24L.47558
Kapasitas angkut
Tahun pembuatan
Kecepatan angkat
Tiggi angkat
Luas pemanasan
Tekanan kerja
Tanggal Pemeriksaan
2.500 kg
1985
6m
24 Agustus 2015
2.500 kg
2011
7,6 m2
10kg/cm2
24 Agustus 2015
Dari hasil pengamatan sudah sesuai dengan yang dijelaskan dari system kerja perusahaan
tersebut.
Komitmen Pusat K3
INSTALASI LISTRIK
Data Teknis :
1. Jenis/Type : Electrostatic
2. Luas bangunan
: 15.000 M2
3. Tinggi bangunan
: 16 m
5. Tinggi Penerima
: kurang lebih 7 m
6. Jumlah penerima
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: < 5 ohm
:-
: 24 Agustus 2015
Konstruksi tempat
PENGAMATAN
STANDART
kerja
Akses keluar masuk Akses keluar-masuk ruangan terdiri dari satu Akses keluar masuk ruangan
lobi utama dan satu pintu keluar.
aman
Kebersihan dan
Kebersihan dan kerapian tata ruang sangat
kerapian tata ruang bersih dan rapi pada lantai 2 namun pada
lantai 1 terdapat banyak jirigen yang berisi
bahan kosmetik jadi yang diletakkan
menghalangi jalan.
Jaminan
keselamatan
peralatan, bahan
dan benda benda
di dalam ruangan
Tanda peringatan
Sudah Sesuai
Jas Laboratorium
(Quality Control,
Prosessing Area)
PENGAMATAN
STANDARD
Seluruh pekerja telah menggunakan Sudah seharusnya semua
topi sesuai tempat kerjanya.
pekerja menggunakan alat
pelindung diri ini sehubungan
dengan tempat kerjanya.
Sarung
Tangan
Sepatu
Alat pelindung diri berupa sepatu digunakan untuk Dari pengamatan semua
melindungi kaki dari bahan kimia, potensi bahaya pekerja menggunakan APD
(Quality
seperti panas, benturan, benda tajam yang ada
berupa sepatu ini.
Control,
dilantai dan lain sebagainya. Selain itu sepatu ini
laboratorium,
dibuat dengan alas berbahan karet sehingga dapat
Prosessing
melindungi dari potensi bahaya listrik.
Area)
STANDART
Rambu rambu yang menunjukan lokasi jalur Rambu rambu yang menunjukan lokasi
evakuasi cukup jelas, berwarna hijau dengan jalur evakuasi cukup jelas, berwarna hijau
kondisi yang cukup baik.
dengan kondisi yang cukup baik.
Hanya saja rambu rambu ini kurang besar, Peta jalur evakuasi juga jelas terdapat di
letaknya terlalu tinggi sehingga dapat tertutup setiap ruangan.
asap saat terjadi kebakaran.
Tempat berkumpul Titik Point berada pada
Peta jalur evakuasi juga jelas terdapat di setiap lahan yang kosong.
ruangan.
KEJADIAN KECELAKAAN
KERJA
PENGAMATAN
STANDART
PERSONIL KESELAMATAN
KERJA
Pada perusahaan PT. Martina Berto personil keselamatan kerja dibuat dalam bentuk
kepanitiaan yang disebut dengan P2K3, yaitu Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang memiliki Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris serta team-team
yang terbagi lagi dibawahnya.
PEMECAHAN MASALAH
No
Unit Kerja
Permasalahan
Dasar hukum
Saran
1 Konstruksi
tempat kerja
2 Sarana
penanggulangan
kebakaran
3 Alat pelindung
diri
Unit Kerja
Permasalahan
Tanggap darurat dan jalur - Akan lebih baik jika rambu yang
evakuasi
tersedia tidak hanya diletakkan
diatas pintu atau tempat yang
Personil keselamatan
kerja
Dasar hukum
Undang-undang no 18 tahun
1999 tentang jasa konstruksi
Undang-undang dasar no 1
tahun 1970
Undang-undang No 28 tahun
2002 tentang bangunan
gedung.
Saran
- Posisi rambu-rambu selain
diletakan di atas pintu atau
langit-langit, dapat juga
diletakkan di dinding yang tidak
terlalu tinggi sehingga dapat
terlihat jika terjadi kebakaran.
- Jika memungkinkan titik
berkumpul diperluas agar bisa
menampung seluruh pekerja jika
terjadi keadaan darurat, dan
dipastikan tidak ada kendaraan
yang ada di titik kumpul
tersebut.
Diadakan lebih sering evaluasi
yang terkait dengan masalah
atau program keselamatan kerja
dan juga lebih meningkatkan
upaya promosi tentang
keselamatan kerja pada tenagatenaga kerja di perusahaan
tersebut.
KESIMPULAN
Secara umum penatalaksanaan sistem K3 di PT. Martina Berto Tbk dari penilaian keselamatan kerja
sudah berjalan cukup baik, namun masih ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki lagi. Antara
lain:
1. Belum tersedia SOP yang memadai untuk mencegah kecelakaan kerja dari masing-masing kegiatan
kerja.
2. Tidak dilakukan briefing rutin sebelum melakukan kerja yang mengingatkan tentang pentingnya
perhatian dan kehati-hatian setiap pekerja agar terhindar dari kecelakaan kerja (safety induction).
3. Dari segi keselamatan konstruksi semuanya sudah cukup baik, namun akan lebih baiknya apabila
ditambahkan adanya informasi keselamatan peralatan, bahan, dan benda-benda dalam ruangan.
4. Tidak semua pekerja dari PT. Martina Berto tbk. tersebut mengetahui cara penggunaan alat-alat
penanggulangan kebakaran.
5. Dari segi APD yang digunakan terutama sarung tangan pada pekerja lipstick, ketentuan bahan dan
penggantian sarung tangan belum jelas, mengingat sarung tangan dari bahan latex yang tidak kebal
api.
SARAN
1. Menyediakan SOP yang memadai untuk mencegah kecelakaan kerja dari
masing-masing kegiatan kerja.
2. Melakukan briefing rutin sebelum melakukan kerja yang mengingatkan
tentang pentingnya perhatian dan kehati-hatian setiap pekerja agar
terhindar dari kecelakaan kerja (safety induction).
3. Ditambahkan adanya informasi keselamatan peralatan, bahan, dan bendabenda dalama ruangan.
4. Jadwal rutin pelatihan penggunaan APAR, pengecekan APAR, dan evakuasi.
PENUTUP
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untukmenciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan,sehingga dapat melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja pada
akhirnya dapatmeningkatkan efisiensi danproduktivitas kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan.
K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja
(zero accident).
Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja, tetapi masih banyak pula faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan
dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata.
Untuk mengantisipasi hal ini maka perlu ditingkatkan sistem manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja yang melibatkan peran bagi semua pihak.
Tidak hanya bagi para pekerja, tetapi juga pengusaha itu sendiri, masyarakat dan
lingkungan sehingga dapat tercapai peningkatan mutu kehidupan dan produktivitas
nasional.