Anda di halaman 1dari 16

Tahap Perkembangan AUD

Usia 0-1 tahun


Meivy Christiani B.N

(14010684052)

Dewi Ayu Wulandari

(14010684054)

Ratna Ayu Masyhudiyah

(14010684056)

Lustantiani Ventora

(14010684059)

Sari Tri Noviyanti

(14010684073)

Teori Ahli
Tahap
Perkembangan

Perkembangan Moral
Agama
Perkembangan SosialEmosional
Perkembangan Kognitif
Perkembangan Bahasa

Cara
Menstimulasi

Perkembangan FisikMotorik

Teori Ahli
Jean Peaget (1986) dalam buku The Theories Of Learning.
Pada tahap pertama (1), anak sudah mulai dapat membentuk konsep-konsep
sederhana. di usia itu (2-4th), anak mengklasifikasikan berbagai macam benda tertentu
berdasarkan kemiripannya dan dengan tingkat kesalahan yang relatif tinggi. Contohnya
menyebut semua lelaki adalah ayah (Hergenhahn & Olson, 2008:318).
Pada tahap kedua (2)(usia 4 7th) anak mulai mampu memecahkan masalah-masalah
secara intuitif, namun masih terlepas dari kaedah-kaedah logika.
Kohlberg dalam Faridah 2006
o Pada anak usia dini perkembangan moral masih dalam lingkup prakonvensional (4-9
tahun) dengan ciri anak hanya tunduk pada aturan dari luar. Artinya, anak belum
mampu memandang sebuah aturan berdasarkan nilai-nilai dan manfaat yang
terkandung di dalamnya.
Pada tahap awal, tingkah laku anak cenderung dikendalikan oleh akibat fisik dari apa
yang diperbuatnya. Mereka lebih memandang aturan sebagai larangan yang
berdampak pada hukuman

Tahap Perkembangan Moral-Agama

perkembangan pada aspek moral agama belum begitu terlihat, namun ada beberapa
peristiwa yang umumnya terjadi pada kehidupan bayi yang dapat menunjukkan bahwa
bayi sudah memiliki insting keberagamaan
misalnya pada saat bayi dilahirkan ia akan menangis, tetapi saat ayahnya
mengumandangkan adzan dihadapan telinganya ia akan menjadi tenang dan seakan
khusyuk mendengarkan adzan tersebut.

Tahap Perkembangan SosialEmosional

Reaksi sosial pertama bayi adalah terhadap orang dewasa (orangtua)


Pada masa bayi menginjak usia tiga bulan, mereka mulai memalingkan muka kearah
luar dan tersenyum membalas senyuman atau berketuk.
Bayi mengeksperesikan kegembiraan terhadap kehadiran orang lain dengan
tersenyum, menyepakkan kaki, atau melambaikan tangan.
Perkembangan emosinya, beberapa bulan setelah bayi lahir, muncul berbagai macam
pola emosi, reaksi yang khas dari setiap pola, antara lain;
Rasa Takut
Rasa Malu

Tahap Perkembangan Kognitif


Usia 1 Bulan
Melihat ke arah orang-orang yang sedang bergerak.
Melihat ke wajah orang-orang di sekitarnya.
Menikmati ketika berada di gendongan anda.
Usia 2 Bulan
Matanya dapat bergerak mengikuti orang atau benda yang bergerak.
Tetap terbangun dari tidurnya untuk waktu yang cukup lama, artinya jam tidur si kecil
sekarang sudah mulai berkurang.
Mulai untuk tersenyum.

Usia 3 Bulan
Mulai senang melihati tangannya sendiri.
Merasakan suatu benda dengan mulut dan tangannya.
Menengokkan kepalanya ke arah suara berasal.
Si kecil menikmati permainan yang melibatkan interaksi, seperti cilukbaa.
Tersenyum kepada orang yang dia kenal.
Usia 4 Bulan
Dapat memfokuskan matanya ke arah suara berasal.
Melihat mainannya yang dipegang tangannya sendiri.
Tersenyum sendiri ketika dihadapkan ke cermin.
Si kecil mulai mengeluarkan tawanya.

Usia 5 Bulan
Menemukan mainan yang disembunyikan secara sebagian di bawah kain.
Dapat memproduksi suara sendiri untuk menarik perhatian dari lingkungan sosialnya.
Memerhatikan orang asing yang ada di sekitarnya.
Usia 6 Bulan
Mulai mencoba meraih mainannya yang sebenarnya berada di luar jangkauan si kecil.
Mulai menyukai bersama orang lain atau menyukai keramaian.

Usia 6-12 Bulan


Dapat menemukan benda atau mainannya setelah sebelumnya melihatnya
isembunyikan.
Melihat-lihat gambar yang ada di buku, jadi sekarang anda mulai bisa membelikan si
kecil buku-buku bergambar.
Dapat menggunakan benda sebagai suatu peralatan sesudah ditunjukkan bagaimana
caranya.
Dapat memainkan mainannya dengan cara yang baru, menariknya, memutarnya,
menyodoknya, dan merobeknya.
Menikmati fungsi mainannya, seperti mainan musiknya, dll.
Sangat menyukai permainan Ci..lukbaaaa. ataupun Pokameame

Tahap Perkembangan Bahasa


Usia 0-1 bulan
Tangisan bayi
Bayi mulai berkembang untuk mengenali suara tertentu saja, seperti suara musik yang
sering mereka dengar ataupun suara lain yang familiar buat mereka.
Bayi akan memalingkan pandangannya pada suara yang mereka kenali, dan
memberikan respon yang positif saat diajak berbicara.
Usia 1-4 bulan
Mulai mengeluarkan suara tertentu (berceloteh, misalnya aah.. uuh..) dalam
komunikasinya dengan orang yang sudah mereka kenal.(mulai usia 2-3 bulan)
Bayi akan membuat suara-suara untuk menarik perhatian (mulai usia 4 bulan)
Bayi akan menangis ketika mereka membutuhkan sesuatu.
Bayi dapat menghubungkan suara dengan objek tertentu dan juga dengan gerak
badan. Maksudnya mereka sudah mulai dapat mengasosiasikan pola suara dengan
suatu benda serta pola suara dengan gerak tubuh.

Usia 4-8 bulan


Bayi mulai memakai tiga atau empat ocehan dan mengombinasikan beberapa huruf
hidup dan huruf mati misalnya nanana (mulai usia 5 bulan)
Bayi mengeluarkan lebih banyak huruf hidup dan mati seperti k, f, v, ka, da, ma (mulai
usia 6 bulan).
Bayi mulai merespon saat diajak berbicara langsung. Bayi juga semakin paham
dengan berbagai nada suara seperti suara terkejut, senang, serius, dan lainnya (mulai
usia 7 bulan).
Bayi semakin sering mengulangi suara yang sama berulang-ulang, contohnya suku
kata yang sering didengar (mulai usia 8 bulan).
Bayi mulai menggumam dengan irama tertentu.
Mulai mengenali nama mereka (panggilan mereka).
Bayi sudah mulai dapat mengucapkan satu kata tertentu, meskipun masih belum
terlalu jelas.
Bayi mulai meniru suara tertentu (bukan meniru pembicaraan), seperti mengecapecap bibir atau mencoba membunyikan lidah (tongue clicking).

Usia 8-12 bulan


Bayi mulai meniru apa yang diucapkan ibu atau pengasuhnya
Bayi mengucapkan kata pertamanya (biasanya sekitar usia 9 bulan).
Bayi mendengarkan dengan seksama ketika Anda berbicara, dan sudah mulai
mengerti arti perintah sederhana seperti ayo kesini.
Bayi dapat mengucapkan satu atau dua kata secara konsisten (meskipun belum terlalu
jelas).
Bayi dapat menunjuk satu gambar dalam buku.
Bayi dapat mengungkapkan setuju atau tidak dengan menganggukkan atau
menggelengkan kepala mereka.
Bayi mulai menyadari nama pengasuhnya dan akan bereaksi ketika nama
pengasuhnya disebut atau dipanggil.
Bayi mulai dapat berinteraksi secara verbal dengan pengasuhnya.
Bayi dapat menggunakan tiga atau empat kata untuk menamai benda yang sudah
dikenalnya, misalnya guguk untuk anjing.

Tahap Perkembangan Fisik-Motorik


Usia 0-3 bulan
Berguling ke kanan dan ke kiri.
Tengkurap.
Menegakkan kepala saat ditelungkupkan.
Reflex menggenggam benda yang menyentuh telapak tangan.
Memainkan jari tangan dan kaki.
Memegang benda yang tidak terlalu kecil dengan lima jari.
Usia 3-6 bulan
Meraih benda didepannya.
Tengkurap dengan dada diangkat dan kedua tangan menopang.
Duduk dengan bantuan.
Memasukkan benda ke dalam mulut.
Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain.

Usia 6-9 bulan


Melempar benda yang dipegang.
Duduk tanpa bantuan.
Merangkak ke segala arah.
Berdiri dengan bantuan.
Memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Bertepuk.
Usia 9-12bulan
Menarik benda yang terjangkau.
Berjalan dengan berpegangan.
Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan.
Melakukan gerak menendang bola yang cukup besar.
Menggaruk kepala.
Memegang benda yang kecil dan tipis (kancing atau mata uang logam)
Memukul-mukul atau mengetuk-ngetuk mainan.

Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak,


ada beberapa prinsip dasar yang perlu
diperhatikan yakni:

Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.


Selalu tujukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru tingkah laku
orang-orang yang terdekat dengan anak.
Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi
menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap 4
(empat) aspek kemampuan dasar anak.
Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak.
Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
Berikan selalu pujian bila perlu hadiah atas keberhasilannya.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai