Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN

KEPERAWATAN
ANSIETAS
Oleh:
Livana PH
1

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan konsep Ansietas
2. Menguraikan langkah-langkah proses keperawatan ansietas
a. Melakukan pengkajian ansietas
b. Menetapkan diagnosis keperawatan ansietas
c. Melakukan tindakan keperawatan kepada klien ansietas
d. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga klien
ansietas
e. Mengevaluasi kemampuan klien dan keluarga dalam
merawat klien ansietas.
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan klien
ansietas

3. Mempraktikkan asuhan keperawatan


ansietas
2

Ansietas
1.Pengertian

Ansietas
2.Proses terjadinya ansietas
3.Tanda dan gejala
4.Proses Keperawatan Ansietas
1.Pengkajian
2.Diagnosis Keperawatan Ansietas
3.Tindakan Keperawatan
a. Klien
b. Keluarga

Pengertian
Ansietas merupakan diagnosis

keperawatan psikososial yang


sering terjadi pada klien dengan
penyakit fisik (Nurbani, Keliat, &
Nasution, 2009).
Ansietas adalah kebingungan atau
kekwatiran pada sesuatu yang
terjadi tanpa penyebab yang jelas
dan dihubungkan dengan
ketidakberdayaan dan perasaan
4

Lanjutan ......Pengertian
Ansietas adalah perasaan was-was,

khawatir atau tidak nyaman seakanakan terjadi sesuatu yang dirasakan


sebagi ancaman (Nanda, 2012-2014)
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman
atau kekhawatiran yang samar disertai
respons otonom (sumber sering kali
tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu); perasaan takut yang
disebabkan oleh antisipasi terhadap
bahaya (NANDA, 2015-2017).
5

Proses terjadinya Ansietas


1. Faktor Predisposisi
a. Stresor Biologi

Keluhan utama saat individu masuk rumah sakit


adanya gangguan fisik (penyakit akut/kronis)
Prognosis (baik/buruk)
Adanya sesuatu yang mengganggu fungsi tubuh
Lama menderita penyakit fisik
Adanya riwayat penyakit sebelumnya
Riwayat dirawat sebelumnya, riwayat pengobatan
sebelumnya
Riwayat pengobatan alternatif (Stuart, 2009)
Adanya anggota keluarga yang mudah mengalami
ansietas
Perubahan status kesehatan
Gangguan fisiologis, dan gangguan pemenuhan

Lanjutan ....Proses terjadinya Ansietas

b. Stresor Psikososial
Pengalaman yang tidak menyenangkan
Pengalaman dirawat sebelumnya
Perasaan saat dibawa ke rumah sakit
Perasaan terkait dengan penyakitnya
Perasaan terkait perannya misal karena tidak pekerja

ataupun perannya dalam keluarga dan masyarakat


Akibat pemakaian alat-alat medis (Supriati, 2010; Livana,
Keliat, Susanti, 2015).
Tugas perkembangan (Erikson, 1963 dalam Stuart, 2013)
Pelaksanaan peran individu sesuai dengan jenis kelamin
Pendidikan (sekolah/ tidak sekolah & lulus/ tidak lulus),
Pendapatan/penghasilan
Pembatasan yang dilakukan oleh rumah sakit akibat
7
hospitalisasi.

Lanjutan ....Proses terjadinya Ansietas

c. Stresor Sosial budaya


Usia

Jenis kelamin
Sosial ekonomi
Budaya
Pengetahuan
Pendidikan (Stuart, 2009).

Lanjutan .....Proses terjadinya Ansietas


2. Faktor Presipitasi
a. Ancaman terhadap integritas diri
Gangguan terhadap kebutuhan dasar atau
ketidakmampuan fisiologis
b. Ancaman terhadap konsep diri
Harga diri, identitas diri, dan perubahan peran
diri dan hubungan interpersonal (Keliat, 2011).

TANDA DAN GEJALA


1. Kognitif
a. Perhatian kurang
b. Konsentrasi kurang
c. Penilaian salah
d. Daya ingat terganggu (pelupa)
e. Blocking
d. Lapang persepsi turun
e. Khawatir yang berlebih (Bingung)
f. Banyak bertanya

10

Tanda dan Gejala


2. Afektif/Emosi
a.
b.
c.
d.
e.
d.
e.

Mudah tersinggung
Tidak sabar
Gelisah
Tegang
Nervus
Takut
Frustasi

11

Tanda dan Gejala


3. Fisiologi
a. Nafsu makan turun (sistem pencernaan)
b. Berdebar-debar (sistem CV)
c. Pernafasan cepat
d. Berkeringat dingin
e. Pola tidur terganggu

12

Tanda dan Gejala


4. Perilaku
a. Gelisah
b. Ketegangan fisik
c. Tremor
d. Gugup
e. Bicara Cepat
f. Kurang Koordinasi
g. Menghindar orang lain

Disampaikan dalam Pelatihan Peningkatan Keterampilan Tentang Penatalaksanaan Masalah Kesehatan


Jiwa Bagi Perawat Di Rs Umum
13

Tanda dan Gejala


5. Respon Sosial
a. Kadang-kadang menghindari kontak
dengan orang
lain/sosial
b. Aktivitas sosial menurun
c. Kadang-kadang menunjukkan sikap
bermusuhan

14

Tingkatan Ansietas
(Peplau, 1963 dalam Stuart, 2013)
RINGAN
Berhubungan
PANIK
dengan
ketegangan
dalam
kehidupan
sehari-hari
dan
menyebabkan
seseorang
menjadi
waspada dan
dapat
meningkatkan
presepsinya

SEDANG
Seseorang
memusatkan
perhatian
pada hal
penting dan
mengesamping
kan yang lain
sehingga
seseorang
mengalami
perhatian yang
selektif namun
dapat
melakukan
sesuatu yang
lebih terarah

BERAT
Mengurangi
lahan presepsi
seseorang
cenderung
untuk
memusatkan
pikiran pada
hal yg kecil
saja dan
mengabaikan
hal yang lain
individu tidak
mampu berfikir
berat

Berhubunga
n dengan
terperanga
h,
ketakutan
dan teror.
Lahan
presepsi
sudah
terganggu
yang
dirasakan
sebagi
ancaman
15

Penyakit
Fisik
STRESS
OR
Adaptif

Individu
tumbuh
semakin
matang
Keseimbangan
fungsi tubuh
dapat
dipertahankan

Maladaptif

cemas, panik, depresi, QoL,


tidak berdaya, putus asa, sedih,
marah, takut, merasa bersalah,
bingung, merasa kehilangan
(Sopha, 2014; DeLaune&Ladner, 2011; Burg, et al,
2008; Mok et al, 2004; Harwood et al, 2005; Caninsti,
2007; Farida, 2010; Kimmel, 2001)

Gejala psikososial bisa menurunkan


kondisi pasien secara fisik

PROSES KEPERAWATAN ANSIETAS


A. Pengkajian
Dilakukan melalui wawancara dan
observasi kepada klien dan keluarga
(melihat tanda dan gejala yang
ditemukan pada klien)
B. Diangnosa Keperawatan
Ansietas

17

C. Tindakan Keperawatan
a. Tujuan
1. Pasien Mampu:
a. Mengenal ansietas
b. Mengatasi ansietas:
-Tehnik relaksasi
- Distraksi
- Hipnotis lima jari
- Kegiatan spiritual
c. Mampu memperagakan dan
menggunakan
cara mengatasi ansietas

18

Lanjutan ....Tindakan Keperawatan

2. Keluarga Mampu:
a. Mengenal masalah ansietas pada
anggota keluarganya.
b. Merawat anggota keluarga yang
mengalami ansietas
c. Memfollow up anggota yang mengalami
ansietas
19

TINDAKAN PADA KLIEN


1. SP 1 Klien : Assesmen ansietas dan
latihan relaksasi, distraksi
2. SP 2 Klien : Evaluasi ansietas,
manfaat tehnik relaksasi dostraksi
dan hipnotis diri sendiri (5 jari) dan
kegiatan spiritual
20

SP 1 Klien : Assesmen ansietas dan latihan


relaksasi, distraksi

Orientasi:
1. Bina hubungan saling percaya
- Salam
-Evaluasi dan validasi
2. Buat kontrak ( inform consent) dua kali
pertemuan
Kerja:
1. Asesmen tanda dan gejala
2. Bantu klien mengenal ansietas
21

Lanjutan Sp1 Klien........


1. Mengenal ansietas
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bantu klien mengenal
ansietasdengan cara :
a. Bantu klien mengidentifikasi dan
mengungkapkan perasaan
b. Bantu klien menjelaskan situasi
yang menimbulkan ansietas
c. Bantu klien mengenal penyebab
ansietas
d. Bantu klien menyadari perilaku

Lanjutan Sp 1 Klien.
2. Latih tehnik relaksasi :
a. Posisi duduk di lantai atau kursi dengan tubuh
rileks dan tidak ada tekanan pada otot yang
menghambat aliran darah
b.Tarik nafas melalui hidung dengan sangat
perlahan
c. Tiup melalui mulut dengan sangat perlahan.
d.Tiup sambil mengempeskan perut
e. Lakukan berulang kali
f. Mata boleh dibuka atau dipejamkan
23

Lanjutan Sp 1 Klien.
3. Latih tehnik distraksi :
a. Melihat pemandangan alam daerah pantai atau
pegunungan
b. Mendengar suara alam seperti bunyi air mengalir,
suara burung berkicau, musik instrumental atau
musik lembut
c. Melakukan kegiatan menonton film seperti
komedi, kartun, membaca novel, membaca katakata dengan huruf terbalik, mengunyah permen
karet, melihat benda-benda sekitar, mendekatkan
dua jari sedekat mungkin berulang-ulang
24

Lanjutan Sp 1 Klien.
Terminasi
1. Evaluasi perasaan dan manfaat
2. Evaluasi kemampuan latihan
3. Menyepakati latihan terjadual dan
mengevaluasi manfaatnya
4. Merencanakan pertemuan kedua

25

SP 2 Klien : Evaluasi ansietas, manfaat tehnik relaksasi


dostraksi dan hipnotis diri sendiri (5 jari) dan kegiatan
spiritual
Orientasi:
1. Pertahankan rasa percaya klien
- Salam
-Evaluasi tanda dan gejala
-Validasi latihan sendiri dan manfaatnya
2. Buat kontrak ulang latihan mengendalikan ansietas
Kerja:
Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual
Terminasi:
1. Evalusi perasaan dan manfaat
2. Latihan sendiri terjadual dan evaluasi manfaat:
-Tarik nafas dalam; - Distraksi; - Teknik 5 jari; - Ibadah
3. Menjelaskan follow up selanjutnya
4. Salam

26

Lanjutan SP 2 Klien...
Cara melakukan latihan hipnotis 5 jari
a. Posisi duduk atau berbaring dengan mata ditutup
dan tubuh rileks. Pikiran dikosongkan.
b. Sentuhkan ibu jari dengan telunjuk. Mulai
membayangkan saat tubuh dalam keadaan sehat
c. Sentuhkan ibu jari dengan jari tengah. Mulai
membayangkan saat berkumpul dengan orangorang yang disayangi
d. Sentuhkan ibu jari dengan jari manis. Mulai
membayangkan saat mendapat pujian dan
memiliki kemampuan yang dibanggakan
e. Sentuhkan ibu jari dengan kelingking. Mulai
membayangkan tempat terindah yang pernah
dikunjungi.

HIPNOTIS 5 JARI
1. Kenang saat
tubuh dalam
keadaan sehat

2. kenangan manis
dengan orang yang
dicintai
3. kenang
semua
keberhasilan
dan prestasi

4. Kenang
semua tempat
terindah yang
pernah
dikunjungi,
bayangkan
Anda di sana
beberapa saat.

TINDAKAN PADA KELUARGA


1. SP 1 : Penjelasan kondisi klien ,
Latih cara merawat klien
2. SP 2 : Evaluasi peran keluarga
merawat klien, cara merawat dan
follow up

29

SP 1 Keluarga : Penjelasan kondisi klien ,


Latih cara merawat klien
Orientasi: Bina hubungan saling
percaya :
1. Mengucapkan salam terapeutik dan
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Membuat kontrak ( inform consent) dua
kali pertemuan latihan cara merawat
klien ansietas
30

Lanjutan Sp 1 Keluarga ....


Kerja:
a. Menjelaskan ansietas, penyebab , proses terjadi, tanda dan
gejala , serta akibatnya
b. Menjelaskan cara merawat klien ansietas : tidak menambah
masalah klien ( stress) dengan sikap positif, memotivasi cara
relaksasi yang telah dilatih perawat pada klien
c. Sertakan keluarga saat melatih teknik relaksasi pada klien
Terminasi
d. Evaluasi perasaan dan manfaat yg dilihat oleh keluarga
e. Jadualkan memotivasi klien melakukan cara mengatasi
ansietas
f. Lakukan kontrak pertemuan ke 2
g. Salam
31

SP 2 Keluarga : Evaluasi peran keluarga merawat


klien, cara merawat dan follow up

Orientasi : Pertahankan rasa pencaya


keluarga
1. Salam
2. Evaluasi tanda dan gejala yang diobservasi
keluarga
3. Validasi latihan dan motivasi yang dilakukan
serta manfaatnya
4. Buat kontrak ulang latihan mengendalikan
ansietas
32

Lanjutan Sp2 Keluarga


Kerja
Menyertakan keluarga saat melatih klien hipnotis
diri sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual
Terminasi
1. Evaluasi
perasaan
dan
manfaat
yang
diobservasi keluarga
2. Jadwalkan latihan memotivasi
3. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di
rumah, follow up dan kondisi klien yang perlu
di rujuk (lapangan presepsi menyempit, tidak
mampu menerima informasi gelisah, tidak
dapat tidur) dan merujuk klien.
33

Disampaikan dalam
Pelatihan Peningkatan
Keterampilan Tentang
Penatalaksanaan Masalah
Kesehatan Jiw88a Bagi
Perawat Di Rs Umum

34

Anda mungkin juga menyukai