Pendahuluan
Skin
Extrinsic Aging
Ulkus dekubitus
Dermatitis-eksema
Keratosis Seboroika
Xerosis Kutis
Ulkus Dekubitus
Teraplegi,
Penderita kanker stadium akhir,
Diabetes,
Penderita ginjal tahap akhir,
Fraktur femor,
Status mental menurun,
Mobilitas yang kurang, dll
Tekanan
Friction
Patofisiologi
II.
III.
IV.
Patofisiologi
Compromised local cutaneous health predisposing to growh of
infective organism
Age-associated decreased immune funcion
Underlying systemic disorder associated with decreased
immune function
Etiologi
Bakteri : impetigo bulosa non bulosa
Virus : herpes zoster
Parasit : skabies
Jamur : kandidiosis, tinea kruris, tinea pedis
Epidemiologi
Banyak terjadi pada lansia terkait kerentanan
lansia.
Penyakit tersering : impetigo bulosa maupun
nonbulosa
Etiologi
Terapi
Pada lansia terjadi resistensi obat yg
mempengaruhi morbiditas, mortalitas.
Pengobatan infeksi kulit lansia
mempertimbangkan : tipe infeksi,
parameter farmakokinetik pasien,
suseptibilitas organisme dan resiko
resistensi.
Herpes
Epidemiologi Zoster
Etiologi
varicella-zoster virus (VZV), berkaitan
dengan turunnya imunitas pada lansia,
sehingga terjadi reaktivasi virus.
Komplikasi
Neuralgia pasca HZ
berlangsung lama, sakit
atau nyeri terus menerus,
kadang disertai rasa
terbakar atau tertusuk.
Jamur
Epidemiologi
penyakit jamur kulit yang paling sering dijumpai:
kandidiosis, tinea kruris, tinea pedis, jamur kuku.
Predisposisi
1.
2.
Pruritus
dalah rasa gatal yang bisa meliputi seluruh atau sebagian tubuh seseorang. Gatal dapat disertai dengan ruam.
Gatal dapat terjadi singkat namun dapat pula berat hingga sangat mengganggu penderitanya. Gatal pada
sebagian tubuh umumnya hanya muncul di area tertentu, seperti tangan atau kaki
Etiologi
Pruritusdapat disebabkan oleh obat-obat
oral tertentu, kontak eksternal dengan
preparat yang mengiritasi, atau iritasi
panas (malaria). Dapat juga sebagai efek
samping dari terapi radiasi, reaksi
terhadap kemoterapi, atau gejala infeksi
PSORIASIS
Kebersihan
Mandi
Menjaga lingkungan
Daftar Pustaka