Anda di halaman 1dari 12

KELOMPO

K VII

S
HAR EPTIA
(E1 IYANT
R01
506 I
3)

IA
H
T
MU LMI 0)
SI 504
01
R
1
(E

IKMAH
H
L
U
R
U
N
53)
0
5
1
0
R
1
E
(

PENDEKATAN DAN METODE DALAM


PEMBELAJARAN

Pendekatan dan Metode dalam Pembelajaran Problem


Based Learning (PBL)

KLIK
1

Klik
6

Pendekatan dan Metode dalam Pembelajaran Kreatif


Produktif

Pendekatan dan Metode dalam


Pembelajaran Problem Based Learning
Latar Belakang Pentingnya
Problem Based Learning
(PBL)

Setiap orang pasti pernah


memiliki masalah, saat
memiliki masalah hal terbaik
adalah dengan berusaha
mencari solusi untuk
mengatasinya dan bukanlah
membiarkan masalah
berlarut-larut.

Pengertian Model
Pembelajaran Problem
Based Learning
Kamdi, Duch, Finkle dan Torp,
H.S. Barrows , Suradijono

Model Problem Based Learning


secara umum dapat dikenali
dengan adanya enam ciri, antara
lain:
Klik
2

Berdasarkan pendapat pakar-pakar


tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa Problem Based Learning (PBL)
merupakan metode pembelajaran
yang mendorong siswa untuk
mengenal cara belajar dan
bekerjasama dalam kelompok untuk
mencari penyelesaian masalahmasalah.

1. Kegiatan belajar dengan model PBL dimulai


dengan pemberian sebuah masalah.
2. Masalah yang disajikan berkaitan dengan
kehidupan nyata para siswa.
3. Mengorganisasikan Pembahasan seputar
masalah.
4. Siswa diberikan tanggung jawab yang maksimal
dalam membentuk maupun menjalankan proses
belajar secara langsung.
5. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok
kecil.
6. Siswa dituntut untuk mendemonstrasikan
produk atau kinerja yang telah mereka pelajari.

KLI
K4

Duch Problem-Based Learning


(PBL) atau Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM) adalah
metode pengajaran yang
bercirikan adanya
permasalahan nyata sebagai
konteks untuk para peserta
didik belajar berfikir kritis
dan keterampilan memecahkan
masalah, dan memperoleh
pengetahuan.

Menurut Kamdi Model Problem Based Learning


diartikan sebagai sebuah model pembelajaran
yang didalamnya melibatkan siswa untuk
berusaha memecahkan masalah dengan melalui
beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa
diharapkan mampu mempelajari pengetahuan
yang berkaitan dengan masalah tersebut dan
sekaligus siswa diharapkan akan memiliki
keterampilan dalam memecahkan masalah.

Finkle dan Torp menyatakan


bahwa PBM merupakan
pengembangan kurikulum dan
sistem pengajaran yang
mengembangkan secara simultan
strategi pemecahan masalah dan
dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan dengan
menempatkan para peserta
didik dalam peran aktif sebagai
pemecah permasalahan seharihari yang tidak terstruktur
dengan baik.

Suradijono PBL adalah


metode belajar yang
menggunakan masalah
sebagai langkah awal
dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan
pengetahuan baru.

KLIK
3

H.S. Barrows sebagai pakar


PBL menyatakan bahwa
definisi PBL adalah sebuah
metode pembelajaran yang
didasarkan pada prinsip
bahwa masalah (problem)
dapat digunakan sebagai titik
awal untuk mendapatkan atau
mengintegrasikan ilmu
(knowledge) baru.

Langkah- langkah Model


Pembelajaran Problem
Based Learning

Unsur Unsur Problem


Based Learning (PBL)

1. Orientasi Siswa Kepada Masalah

1. Integrated Learning
2. Contextual Learning
3. Constructivist Learning
4. Active Learning
5. Learning Interesting

(Defining the Problem)


2. Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar
(Self Learning)
3. Membimbing Penyelidikan Individual
Maupun Kelompok (Investigation)
4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Karya (Exchange Knowledge)
5. Menganalisa dan Mengevaluasi Proses
Pemecahan Masalah (Assessment)
6. Pengembangan Materi

Kelebihan Problem
Based Learning

Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna.


Dalam situasi PBL, peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan
ketrampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan.
PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif
peserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat
mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah
dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan
dan keterampilan guru.
Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan
sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain.
Kelemahan Problem Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi
Based Learning
belajar dengan banyak berpikir memecahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang
memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

Sistem Penilaian
Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning

Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek antara lain :


Pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap
(attitude).
Sistem penilaian pembelajaran dengan PBL juga dilakukan
dengan authentic assesment, yaitu : Self-assessment dan
Peer-assessment

KLIK 5

Pendekatan dan Metode dalam Pembelajaran


Kreatif Produktif
Latar Belakang
Pentingnya
Pembelajaran
Kreatif Produktif

Pengertian
Pendekatan dan
Metode dalam
Pembelajaran
Kreatif Produktif

Joyce, Depdiknas, Suhaenah, Made Wena

Strategi pembelajaran
kreatif produktif
adalah strategi dari
model yang
dikembangkan dengan
mengacu kepada
berbagai pendekatan
pembelajaran yang
diasumsikan mampu
meningkatkan kualitas
proses dan hasil
belajar.

Prosedur Pelaksanaan
Strategi Pembelajaran
Kreatif Produktif

Klik
7

Dapat disimpulkan bahwa ; Pembelajaran kreatif dan


produktif adalah model yang dikembangkan dengan
mengacu kepada berbagai pendekatan pembelajaran
yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses
dan hasil belajar. Pembelajarn ini berpijak kepada teori
konstruktivistik di mana belajar adalah usaha
pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya,
dengan demikian dalam pembelajaran ini para siswa
diharapkan dapat mengkonstruksi sendiri konsep atau
materi yang mereka dapatkan.

1.Tujuan
a. pemahaman terhadap suatu nilai,
konsep atau masalah tertentu;
b. kemampuan menerapkan konsep atau
memecahkan masalah;
c. kemampuan mengkreasikan sesuatu
berdasarkan pemahaman tersebut.
2. Materi
Materi dapat berasal dari berbagai
bidang studi.

3. Kegiatan pembelajaran terdiri atas ;


orientasi, eksplorasi, interpretasi, rekreasi, dan evaluasi

Kli
k

Joyce menyatakan bahwa setiap model


pembelajaran mengarahkan kita ke dalam
mendesain pembelajaran untuk membantu
peserta didik sedemikian rupa sehingga
tujuan pembelajaran tercapai.

Depdiknas pada awalnya strategi


pembelajaran kreatif-produktif disebut
dengan strategi strata, kemudian dengan
berbagai modifikasi dan pengembangan,
strategi ini disebut dengan pembelajaran
kreatif-produktif.

Suhaena, strategi pembelajaran kreatifproduktif merupakan strategi yang


dikembangkan dengan mengacu pada
berbagai pendekatan pembelajaran yang
diasumsikan mampu meningkatkan
kualitas proses belajar-mengajar.

Made Wena menyatakan bahwa


pendekatan yang diacu dalam model
pembelajaran kreatif-produktif antara
lain ; belajar aktif dan kreatif (cara
belajar siswa aktif) yang juga di kenal
dengan strategi inkuiri, strategi
pembelajaran kontruktivisme, serta
strategi pembelajaran kolaboratif dan
kooperatif, belajar kreative.

Klik
8

Pendekatan yang diacu dalam model


pembelajaran kreatif-produktif antara
lain :

1. Belajar Aktif
Belajar hanya terjadi jika siswa aktif,
dalam arti siswa terlibat optimal secara
intelektual dan emosional dalam
pembelajaran.
2. Pendekatan Konstruktivisme
Asumsi dasar yang melandasi
pendekatan ini adalah pembelajaran
harus menekankan pada pembentukan
makna.

3. Belajar Kooperatif dan Kolaboratif


Kerja kelompok merupakan salah satu
modus interaksi, yang jika dirancang dan
dilaksanakan dengan benar akan
memungkinkan terbentuknya kebiasaan
bekerja sama, berbagi tanggung jawab,
saling menghargai, di samping tentu saja
tercapainya tujuan pembelajaran,
seperti terpecahnya masalah yang
diberikan.
4. Belajar Kreatif
Untuk menjadi kreatif, seseorang harus
mempunyai komitmen yang tinggi,
kemampuan bekerja keras,
bersemangat, dan percaya diri.

Kli
k9

Pada dasarnya, kegiatan


pembelajaran kreatif
dan produktif dibagi
menjadi lima langkah,
yaitu; orientasi,
eksplorasi, interpretasi,
re-kreasi, dan evaluasi
adalah sebagai berikut.

2. Eksplorasi
Pada tahap ini, siswa melakukan
eksplorasi terhadap masalah atau
konsep yang akan dikaji
3. Interpretasi
Hasil eksplorasi, kemudian
diinterpretasikan melalui
kegiatan analisis, diskusi, tanya
jawab, simulasi atau bahkan
berupa percobaan kembali jika hal
itu memang diperlukan.

1. Orientasi
Mengomunikasikan mengenai tujuan,
materi, waktu, langkah, serta hasil akhir
yang diharapkan dari siswa, serta penilaian
yang akan diterapkan.

4. Re-kreasi
Pada tahap ini, siswa ditugaskan
untuk menghasilkan sesuatu yang
mencerminkan pemahamannya
terhadap konsep/topik/masalah yang
dikaji menurut kreasinya masingmasing. Hasil re-kreasi sebagai
produk kreatif dapat
dipresentasikan, didemonstrasikan,
dipajang atau ditindak lanjuti.

5. Evaluasi
Selama proses
pembelajaran (dalam
keempat tahap),
evaluasi dilakukan
dengan mengamati
sikap dan kemampuan
berpikir siswa.

Prinsip Penerapan
Model Pembelajaran
Kreatif dan
Produktif

Perubahan Pola
Pikir (Mind-Set),
Pemahaman
Konsep yang
Benar, Keyakinan
pada Potensi
Siswa Student
Centered
Learning,
Kreativitas, dan
Kurikulum yang
Fleksibel

Langkah-langkah
Penerapan Model
Pembelajaran
Kreatif dan
Produktif

a.

Perencanaan
b. Kembangkan
kegiatan belajar
untuk keempat
tahap dalam
pembelajaran.
c. Rancangan
prosedur dan alat
evaluasi yang akan
digunakan untuk
menilai pencapaian
siswa.

Kelebihan dan kelemahan


Metode pembelajaran
kreatif produktif

Kelebihan Pembelajaran Model pembelajaran kreatif


produktif
Siswa terlibat secara aktif, baik intelektual maupun
emosional.
Siswa mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung
dengan sumber belajar sehingga kesempatan untuk
membentuk pengetahuan sendiri terbuka lebar.
Melalui kegiatan re-kreasi, kreativitas terpacu untuk
menghasilkan sesuatu yang baru berdasarkan pemahaman
mereka terhadap konsep yang sedang dikaji.

Kelemahan Model pembelajaran kreatif produktif


1. Kesiapan guru dan siswa untuk terlibat dalam model
pembelajaran seperti ini kurang karena memang sangat
berbeda dari pembelajaran tradisional.
2. Kendala lain adalah waktu.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai