Vergence
Adalah arah sinar
Divergence
Bila berkas sinar saling menjauhi
(berkas sinar dari satu titik divergence
disebut sebagai negative vergence)
Convergence
Bila berkas sinar saling mendekati
(bila berkas sinar convergence kearah satu titik
disebut sebagai positive vergence)
A.Sinar Divergence
B.Sinar Convergence
C.Sinar Pararel/Sejajar
Macam-macam lensa :
Spheris
Cylindris
Spherocylindris
Prisma
Lensa Spheris
Mempunyai kelengkungan (curvatura)
yang sama pada seluruh permukaannya
sehingga mempunyai kekuatan refraksi
yang sama pada semua bidang meridian.
Dibentuk oleh dua prisma yang saling
berhimpitan pada ke 2 apex atau ke 2
basisnya.
Lensa Spheris
Focal Point
1
f
D : dioptri
F : panjang focal point (dalam meter)
Contoh
Lensa plus
1 D titik f
2 D titik f
4 D titik f
+ 1 = 1/f f = 1 m
+ 2 = 1/f f = 0,5 m
+ 4 = /f f = 0,25 m
+ 1,00 D
+ 0,25 D
4 meter
1 meter
- 1 = 1/f
- 4 = 1/f
- 1,00 D
1 meter
f=-1m
f = - 0,25 m
- 4,00 D
0,25 meter
Lensa cylindris/silinder
Axis
180o
0o
Conoid of Sturm
Focal Line
Circle of Least
Confusion
Focal Line
Prisma
Sinar melalui prisma akan dibias mendekati basis
Objek yang dilihat melalui prisma akan tampak
mendekati apex.
Cornea :
- Permukaan anterior
- Matriks
- Permukaan posterior
H.A. (Humor Aqueous)
- Lensa
-
Permukaan anterior
Substansi lensa
Permukaan posterior
Corpus Vitreous
Indeks bias
H.A. dan C.V. : 1,33
Lensa
Tepi :1,386
Nukleus : 1,41
Rata-rata : 1,39
Cornea
7,8 mm
Central dianggap sphere
Kekuatan Refraksi : + 40 - + 45 D
Lensa
Sangat kompleks
Curvatura Ant : 10 mm
Curvatura Post : 6 mm
Index refraksi central > tepi
Nodal
poin (N)
5,65 mm (AAO)
7,8 mm (D.E.)
Semua sinar yang melalui N tidak
dibiaskan
Bayangan yang dibentuk di retina seperti
bayangan yang dibentuk lensa cembung
Kelainan
Fisiologis
Abnormal
Decentering
Sentral cornea + 0,25 mm dibawah axsis
lensa
Fovea +1,25 mm kearah bawah temporal papil
Peran pupil
Makin kecil pupil, efek defraksi makin kecil
Pengaruh abrasi spheris dan chromatis lebih kecil
oleh karena tidak melalui lensa periphere
Contoh :
-
Refraksi anomali
Permukaan
Bias
Macam ametropia
Myopia
Hipermetropia
Astigmatisma
Ametropia dapat oleh karena :
axial : sumbu bola mata tidak normal
refraktif : kekuatan bias mata tidak normal
curvatura dapat dari cornea dan lensa
Myopia
Yaitu apabila sinar sejajar yang masuk mata
(tanpa akomodasi) difokuskan jatuh di depan
retina.
Dapat disebabkan :
Axial length (sumbu bola mata) yang
panjang melebihi normal (normal berkisar
23-24 mm)
Refraktif : karena indeks refraksi meningkat.
Misal pada penderita diabetes mellitus dan
katarak (type nuclear)
Curvatura :
ceratoconcus
lenticonus
lentiglobus
Berdasarkan derajatnya myopia dibedakan :
myopia ringan : 0.5 <3D
myopia sedang : 3 6D
myopia berat : > 6D
Myopia simplex
Tidak dijumpai kelainan patologis pada mata
Progresifitas mulai berkurang saat masa
pubertas dan stabil pada usia sekitar 20
tahun
Derajad myopnya tak lebih dari 6D
Visusnya dengan koreksi dapat mencapai
penuh
Myopia patologis
Bila myopia masih progresive, disebut
juga sebagi myopia progressive
Dijumpai tanda-tanda degenerative
pada
Vitreous
Macula
Retina
Keluhan
Pada myopia ringan hanya mengeluh melihat
jauh kabur, kadang-kadang ada keluhan mata
lelah.
Dapat dijumpai strabismus divergen (pada salah
satu mata tidak menggunakan binocular vison)
Pada myopiap pathologis (tergantung pada
orang yang degenerasi) dapat timbul keluhan
floaters
scotoma
penglihatan kabur sebagian atau kabur tiba.
Penatalaksanaan
Optical correction
Memberi lensa speris negative
Pada anak-anak dengan derajat myop sampai
dengan - 6 D, diberikan full koreksi dan dipakai
terus.
Pada myop diatas - 6 D pada pemberian pertama
kali dapat diturunkan dulu antara 1 2 D.
Pada myop tinggi dapat dikurangi sesuai keadaan.
Operative
Hypermetropia
Yaitu apabila sinar sejajar yang masuk mata
(dalam keadaan tanpa akomodasi) akan
difokuskan jatuh dibelakang retina.
Dapat disebabkan karena :
- Axial : sumbu bola mata lebih pendek dari
normal.
- Normal Dewasa : 23 24 mm
- Bayi : 2,5 3 D Hipermetrop
- Perubahan axial 1 mm + 3 D
- Dapat Disebabkan oleh :
- Tumor
- Inflamasi / edema makula
- Ablasi retina
curvatura
- Cornea lebih datar, misal cornea plana
- Mikro cornea
- Trauma
- Perubahan 1 mm 6 D
- Refraktive atau index hypermetropia
- DM yang diterapi
- Orang tua
- Afaki
- Lensa (-)
- + 10 D Emetrop
-
Gambaran klinik
Secara
Symptom (keluhan)
Tergantung pada berat ringan derajat
hypermetropia dan kemampuan akomodasi untuk
mengatasi hipermetrop. Pada orang muda dengan
hipermetrop ringan mungkin belum dijumpai
keluhan apa-apa.
Keluhan yang dapat timbul :
melihat jauh dan dekat kabur
mata cepat lelah-asthenopia accomodative
headache, tearing (nrocos), mata mudah merah,
sering mengusap mata bila membaca terlalu
lama.
(pada anak-anak)
Therapi
Tergantung pada keadaan dan usia penderita.
Ada beberapa pendapat pemberian berapa
besar koreksi lensa positive yang harus
diberikan pada penderita. Sebagai patokan
umum, bila pemeriksaan tanpa cycloplegi,
maka diberikan lensa positive (Spheris
positive) yang terbesar yang memberikan
virus terbaik (biasanya 0.25 D lebih besar
setelah penderita dapat mencapai visus 6/6).
Astigmatisma
Pada mata astigmatisma, sinar yang masuk
mata tidak difokuskan pada satu titik.
Penyebabnya dapat :
congenital :
- adanya kelainan pada curvatura cornea
- letak lensa sedikit oblique atau agak
decentring
didapat misal oleh karena :
trauma
pasca bedah EKEK
adanya pterigium
Tipe Astigmatisma
Astigmat irregular
Bila terdapat irregularitas curvatura dari
meridian sehingga tidak terbentuk figure
geometri
Sinar yang datang pada berbagai
meridian dibias tidak teratur
Tidak dapat dikoreksi dengan lensa
silinder
Dijumpai pada :
- Katarak insipiens
- Kelainan patologis kornea
- Trauma
- Bekas ulkus sikatriks kornea
Simplex
: satu garis fokus jatuh di
retina, sedang yang lain di luar retina.
Compositus
: bila kedua fokus jatuh di
luar
retina tetapi tidak pada satu
titik/bidang
Mixtus : bila salah satu fokus jauh di
depan retina dan yang lain di
belakang retina.
Dikenal adanya :
- astigmatisma with the rule
- astigmatisma against the rule
Disebut astigmat with the rule bila meridian
vertical lebih curam, koreksi lensa silinder plus
pada axis 900 (vertical)
Astigmat di atas sering terjadi pada anak-anak.
Astigmat against the rule, bila meridian
horisontal lebih curam, koreksi lensa silinder
plus pada axis 1800, untuk lensa silinder minus
sebaliknya.
Dikenal pula astigmat yang oblique (oblique
astigmatism) yaitu astigmat reguler yang
meridian utamanya tidak pada 1800 atau 900.
arcuate keratotomy
PRK (Photo Refractive Keratectomy)
Lasik
Operasi lensa dengan mengganti lensa
dengan toric lensa buatan
Presbyopia
Karena
Secara
Pemeriksaan Refraksi
-Subjektif
-Optotype
-Kipas astigmatisma
- Objectif
-Retinoscope Streak retinoscopy
-Keratometer Keratometri
Pemeriksaan Refraksi