(BSC)
PADA PERUSAHAAN KECIL
SUB BAB
1.
2.
3.
Abstract
Introduction
Bagian I:
-. Konsep BSC dan Model BSC
-. BSC sebagai Sistem Pengukuran Kinerja,
-. BSC sebagai Sistem Manajemen Strategis Stategic,
-. 4 bidang perspektif BSC,
-. Penggunaan BSC pada Entitas Kecil,
-. Kritik terhadap BSC
4. Bagian II : Metode Pengumpulan Data, Lingkup Survei, dan Keterbatasan
Survei
5. Bagian III Hasil Survei
-. Hasil /Temuan Survey di UK
-. Hasil /Temuan Survey di Cyprus
-. Perbandian Temuan Survei di UK dan Cyprus
-. Keterbatasan Survey
-. Kesimpulan Survei
ABSTRACK
BSC adalah sebuah pengukuran kinerja dan sistem manajemen strategis yang penggunaannya cocok untuk
segala jenis dan ukuran sebuah usaha.
Keunggulan dari BSC adalah kemampuannya untuk menggabungkan ukuran-ukuran baik ukuran keuangan
maupun non keuangan secara bersama melalui pengukuran baik pengukuran kinerja strategis maupun kinerja
usaha dalam 4 (empat) perspektif yang saling berkaitan.
Banyak study menunjukkan bahwa BSC dapat secara sukses diterapkan dalam perusahaan dan organisasi
berskala besar. Namun, bukti empiris terkait dengan penggunaan BSC dalam organisasi kecil masih sangat
terbatas.
Study ini untuk memperkaya literature yang sudah ada dengan melaporkan hasil dari investigasi yang komparatif
atas kesadaran dan penggunaan BSC dalam perusahaan-perusahaan kecil yang berlokasi di UK dan Cyprus.
study ini menguji alasan-alasan bagi perusahaan kecil untuk tidak mengadopsi BSC dan apakah perusahaanperusahaan ini menggunakan ukuran-ukuran kinerja yang mirip dengan BSC model.
Data penelitian didapatkan dari kuesioner yang telah diisi secara mandiri yang didistribusikan kepada 500
perusahaan di UK dan Cyprus.
Penemuan survei mengisyaratkan bahwa mayoritas perusahaan kecil, khususnya di UK, tidak menyadari adanya
BSC dan tingkat penggunaan BSC sangat rendah.
Beberapa responden tertentu percaya bahwa BSC bukan merupakan alat yang cocok untuk perusahaan kecil
sehingga impementasinya jauh dari pemahaman sumber daya yang tersedia di perusahaan kecil tersebut.
Namun, penemuan juga mengisyaratkan bahwa walaupun sangat sedikit perusahaan kecil yang menggunakan
BSC, banyak diantara perusahaan tersebut menggunakan ukuran-ukuran kinerja dan indikator yang setipe
dengan yang digunakan dalam BSC model.
INTRODUCTION
Menurut Kaplan dan Norton, penemu BSC, alat ini dapat menyeimbangkan baik ukuran keuangan
maupun ukuran non keuangan yang digunakan oleh sebuah perusahaan.
Menurut Gumbus dan Lussier (2006), BSC dapat digunakan di perusahaan kecil maupun besar
jika para pegawainya berkerja untuk mencapai target dan tujuan strategis yang sama.
Banyak survey memberikan bukti atas popularitas dari BSC dan penggunaan yang luas oleh
berbagai macam tipe organisasi (rigby and Bilodeau, 2011);
a.
Tahun 2009, survei oleh the international institute of Banking and Finance Services (IIBS) untuk
The Chartered Institute of Management Accounting (CIMA) : BSC terus menerus menjadi alat
management paling popular dan paling banyak diadopsi oleh banyak perusahaan.
b.
Tahun 2011, survei oleh Bain and Company, menemukan bahwa BSC adalah salah satu dari 25
alat manajemen dan teknis yang paling popular, serta penggunaannya diperkirakan akan terus
meningkat.
. BSC telah memberikan intangible benefit untuk banyak organisasi besar yang telah memilih untuk
mengimplementasikannya.
. Para pakar memperkirakan bahwa perusahaan kecil akan mendapatkan keuntungan yang sama jika
menggunakan BSC.
. Masih sangat sedikit bukti empiris tentang penggunaan BSC di Perusahaan Kecil
. Untuk tujuan study saat ini, istilah small company hanya merujuk pada perusahaan kecil baik di
UK maupun Cyprus.
Bagian I :
- Konsep BSC dan Model BSC,
- BSC sebagai Sistem Manajemen
Strategis
- BSC sebagai Sistem Pengukuran Kinerja
- Penggunaan BSC pada Entitas Kecil,
- Kritik terhadap BSC
KONSEP BSC
BSC adalah sebuah sistem pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Kaplan and
Norton di tahun 1992, agar dapat mengatasi keterbatasan penggunaan sistem
tradisional dalam pengukuran kinerja keuangan. (Kaplan and Norton, 1992).
Ukuran-ukuran akuntansi keuangan yang secara umum digunakan oleh perusahaan
mencakup return on investment (ROI) dan earning per share (EPS).
Kaplan dan Norton menyatakan (1992) : ukuran-ukuran (ROI dan EPS) merupakan
hasil dari kinerja-kinerja sebelumnya.
Dalam lingkungan usaha yang kompetitif saat ini, jenis informasi keuangan/ ukuranukuran keuangan mungkin akan memberikan penafsiran yang salah/tidak cukup,
khususnya pada bidang yang berkaitan dengan pengembangan dan inovasi
perusahaan.
Karakterisik utama dari BSC adalah, BSC menggunakan baik ukuran-ukuran keuangan
maupun non keuangan agar dapat memberikan sebuah pengamatan yang lengkap
terkait dengan kinerja perusahaan (Kaplan and Norton, 1992;1996a)
Selama bertahun-tahun, BSC telah mengalami perkembangan dan kemajuan sebagai
sebuah system pengukuran, tapi lebih dari itu menjadi sebuah system management
strategis.
BSC MODEL
BSC model, menggunakan kombinasi yang tepat atas leading dan lagging
performance indicator untuk mengukur kinerja melalui 4 perspektif yang
saling berkaitan.
adanya hubungan sebab akibat antara ukuran-ukuran keungan dan non
keuangan
Pemilih ukuran kinerja ini ditentukan dengan menjawab pertanyaan dasar
tentang masing-masing 4 perspektif tersebut:
1) Customer perspective how do customers see us ?
2) Internal business perspective What must we excel at ?
3) Innovation and learning perspective Can we continue to improve and
create value ?
4) Financial Perspective how do we look to shareholders ?
BSC MODEL
Figure 1. The four perspectives of the balanced
scorecard
BSC Sebagai
Sistem Pengukuran Kinerja
BSC adalah alat yang dinamis yang dapat digunakan untuk menerapkan
strategi perusahaan dari teori ke dalam praktek.
Menurut Kaplan dan Norton (1992), BSC mencakup sejumlah ukuran-ukuran
yang memungkinkan manajer memiliki pengamatan cepat namun lengkap
dari kondisi perusahaan.
BSC mengartikan misi dan strategi organisasi ke dalam seperangkat ukuranukuran kinerja yang komprehensif, yang mampu menyediakan kerangka bagi
sebuah sistem managemen dan pengukuran yang strategis. (Kaplan and
Norton, 1996a, p.2)
BSC memiliki kemampuan untuk menghubungkan proses-proses manajemen
sebuah bisnis dan memberikan penekanan pada penerapan strategi jangka
panjang.
BAGIAN II
Metode Pengumpulan Data,
Desain quesioner
Lingkup Survei, dan
Keterbatasan Survei
DESAIN KUESIONER
Bagian 1 :
a) mencakup 6 pertanyaan umum tentang perusahaan, seperti rata-rata turnover tahunan, jumlah
pegawai, kegiatan dasar perusahaan.
b) Mayoritas pertanyaan adalah tertutup kecuali 1 pertanyaan terbuka tentang peran dari responden di
dalam perusahaan mengingat sebuah jawaban yang khusus dibutuhkan.
c) ada 2 pertanyaan tambahan yang dijawab dengan memilih salah satu pilihan melalui five point likert
scale
d) ada penjelasan singkat tentang konsep BSC dan responden ditanya apakah mereka mengetahui akan
konsep BSC dan apakah digunakan diperusahaannya.
Bagian ke-2
e) Kuesioner hanya dijawab oleh responden yang perusahaannya benar-benar menerapkan BSC.
f)
Responden ditanya tentang seberapa lama perusahaan mereka menggunakan BSC.
g) ada 16 pertanyaan tentang pengaruh dari BSC di dalam perusahaan mereka.
h) Agar dapat mengukur opini dari responden, 5 point likert rating scale digunakan
Bagian ke-3
i)
Dijawab oleh responden yang sadar atas BSC tapi perusahaan mereka tindak menggunakannya.
j)
diberikan sebuah pertanyaan tentang alasan tidak menggunakan BSC, kemudian ditanya labih lanjut
pada kuesioner di bagian 4.
Bagian ke-4
a. Dijawab oleh 2 tipe responden yaitu, responden yang tidak memiliki pengetahuan tentang BSC dan
responden yang dengan kesadaran konsep BSC tapi tidak menggunakannya saat ini.
b. Responden ditanya 2 pertanyaan untuk mengidentifikasikan focus bidang perusahaan mereka dan apa
indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan mereka.
HASIL SURVEI DI UK
semua perusahaan di UK yang disurvei, menjawab bahwa mereka
memiliki turnover 6,5 juta poundsterling dan tidak lebih dari 50 pegawai.
hasil ini sesuai dengan kriteria dari definisi perusahan
berukuran kecil di UK.
Kegiatan utama :
a) 65% perusahaan adalah pemberian jasa,
b) 15% adalah wholesalers, dan
c) sisanya adalah konstruksi dan perusahaan manufaktur.
) ditanya tentang peran mereka di dalam perusahaan (validitas
informasi):
a) 50% adalah General Manager,
b) 15% direktur, dan
c) sisanya adalah akuntan, pengedali keuangan atau pemilik perusahaan
itu sendiri.
HASIL SURVEI DI UK
Hasil survei terkait dengan pentingnya faktor keuangan dan nonkeuangan :
a. 75% perusahaan menjawab kenaikan keuntungan merupakan faktor yang
sangat penting.
b. 60% perusahaan menjawab penjualan, pendapatan dan kepuasan
pelanggan adalah sangat penting.
c. 50% perusahaan menjawab : Berkembangya kualitas produk dan kenaikan
produktivitas sebagai faktor yang sangat penting
d. 45-55% menjawab meningkatnya jumlah pelanggan, keahlihan pegawai,
kepuasan dan kualitas produk dipertimbangan sebagai faktor yang
penting.
e. 15% menjawab not very important dan 30% menjawab unimportant
sehingga market share tidak menjadi peringkat yang tinggi,
(terkait market share, hasil ini secara relative tidak mengejutkan mengingat
semua perusahaan yang disurvei adalah perusahaan kecil dan beroperasi
dalam sebuah pasar nasional yang besar. Sehingga mengukur dan
menargetkan market share adalah susah untuk dicapai dan diilihat sebagai
HASIL SURVEI DI UK
Terkait pertanyaan tentang pentingnya ukuran kinerja
keuangan dan non keuangan dalam perusahaan mereka:
a) 85% responden menyatakan : penggunan ukuran keuangan
very important, dan
b)35 % menyatakan ukuran non keuangan very
important.
c) 55 % responden menyatakan Ukuran Non-keuangan
important
d) 10 % percaya bahwa ukuran non keuangan slightly
important dan
e) 5 % menyatakan ukuran non keuangan unimportant
HASIL SURVEI DI UK
Terkait awareness atas keberadaan Model BSC, hasilnya sbb:
a) 80 % = unaware/tidak sadar apa itu BSC sebenarnya, hasil ini
mengindikasikan sebuah ketidaktahuhan yang signifikan atas
BSC
b) 20 % = aware dan pertama kali mendenganya dari berbagai
media meliputi literature akademis, textbook, seminar atau
kuliah.
c) 25 % = aware of BSC dan menggunakannya. Hasil ini
mengartikan bahwa 1 dari 4 perusahaan kecil sadar
tentang konsep BSC.
HASIL SURVEI DI UK
1 (satu) Perusahaan kecil yang telah menerapkan BSC, berpendapat:
a) Mereka menggunakan BSC untuk mengembangkan strategi;
b)percaya bahwa BSC merupakan sistem pengukuran kinerja yang efektif, relevan untuk
digunakan dalam perusahaan kecil.
c) Perusahaan puas dengan penggunaan BSC dan mempertimbankannya sebagai sebuah
alat sederhana yang memungkinkan para pegawai memahami strategi dan visi dari
perusahaan
d)BSC menyediakan informasi yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, waktu
pengiriman produk/jasa, menaikkan keuntungan, dan mengurangi biaya-biaya, tetapi
TIDAK untuk meningkatkan kualitas produk/jasa, tingkat keahlihan dan kepuasan para
pegawai serta menaikkan market share.
e)kegunaan utama dari BSC adalah untuk menjaga organisasi tetap focus pada
para stakeholder utama terlibat dalam bisnis.
) 3 (tiga) perusahaan kecil lainnya yang sadar BSC tapi tidak menggunakannya,
responden mengindikasikan bahwa mereka telah menggunakan alat pengukuran
kinerja dan mereka tidak melihat BSC sebagai alat yang relevan untuk digunakan di
perusahaan kecil. Alasan ini sesuai dengan tinjauan literature survei ini.
HASIL SURVEI DI UK
Bagian terakhir dari kuesioner ditujukan bagi perusahaan-perusahaan yang TIDAK
SADAR atas BSC dan tidak menggunakan teknik-teknis seperti BSC.
Pertanyaan apakah mereka secara resmi mengukur kinerja pada area-area bisnis
tertentu yang penting (unsur dari 4 perspektif BSC), hasilnya adalah:
a)
b)
c)
d)
) Hasil ini sesuai dengan jawaban pertanyaan berikutnya tentang seberapa sering
mereka menggunakan ukuran-ukutan kinerja tertentu, dan semunya menjawab
bahwa Revenue Growth, sebuah indikator terkait dengan bidang keuangan,
sebagai salah satu indikator kinerja kunci yang paling sering digunakan sedangkan
jumlah produk baru tidak digunakan oleh lebih dari setengah responden.
UK
CYPRUS
20%
(45 %)
20%
22%
setuju
setuju
Setuju
Sama seperti di UK
Bidang yang paling banyak diukur oleh perusahaan yang tidak menggunakan/sadar BSC
Pengukuran Financial
Mayoritas
Mayoritas
sebagian
mayoritas
16%
61%
mayoritas
mayoritas
KETERBATASAN SURVEI
Data yang diperoleh dari tiap negara (UK & Cyprus) tidak cukup besar
akan lebih bermanfaat jika penelitian masa depan, terkait hal yang sama,
dilakukan dengan
menggunakan sampel yang lebih besar dari perusahaanperusahaan kecil, dengan menguji perusahaan kecil tidak hanya di UK dan
Cyprus tapi juga di Negara lain.
Keterbatasan lainnya adalah semua data penelitian diperoleh dari kuesioner.
Pemahaman lebih dalam mungkin dapat diperoleh tentang pengukuran
kinerja dan
kesadaran tentang BSC, malalului wawanca langsung dengan
manajemen perusahaan kecil.
KESIMPULAN
Banyak literatur yang menggali penggunaan BSC di perusahaan besar namun masih sedikit yang
membahas penggunaan BSC di perusahaan kecil.
studi ini menguji apakah perusahaan kecil di UK dan Cyprus sadar adanya BSC dan apakah
perusahaan-perusahaan ini menerapkan dan menggunakan teknik BSC.
studi ini berusaha mengidentifikasi alasan-alasan mengapa perusahan-perusahan kecil tidak
menggunakan BSC untuk pengukuran kinerja.
Penggunaan data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang di kirim ke UK dan Cyprus, hasilnya
mengindikasikan bahwa perusahaan di UK dan Cyprus nampaknya fokus pada pengukuran aspek
Keuangan untuk menilai kinerja mereka
Indikator kinerja keuangan lebih lazim digunakan di perusahaan di UK dan Cyprus dan dianggap lebih
penting dibanding ukuran non keuangan, dalam rangka pengambilan keputusan.
Mayoritas perusahaan di UK dan Cyprus tidak secara resmi mengguna BSC
Salah satu alasan adalah banyak perusahaan kekurangan pengetahuan yang rinci dan kesadaran atas
BSC.
Kesadaran atas BSC lebih tinggi di Cyprus, walaupun secara keseluruhan tingkat tingkat kesadaran di
kedua Negara kurang dari 50%.
Mayoritas dari perusahaan kecil dengan kesadaran BSC, mereka memilih untuk tidak mengadopsinya
karena adanya persepsi bahwa BSC tidak cocok digunakan oleh perusahaan kecil.
Secara total, hanya 3 dari 40 perusahaan di UK dan Cyprus yang menggunakan BSC
hasil survey mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan yang tidak menggunakan BSC atau tidak
sadar keberadannya, mungkin sesungguhnya menggunakan pendekaran pengukuran kinerja yang
serupa dengan yang dipakai oleh BSC.
mereka mungkin secara umum mengukur beberapa atau semua 4 area bisis yang dirumuskan dalam
LAMPIRAN KUESIONER
LAMPIRAN KUESIONER
LAMPIRAN KUESIONER
LAMPIRAN KUESIONER
LAMPIRAN KUESIONER