CA Colorektal
CA Colorektal
KEPERAWATAN
CA-COLOREKTAL
Pendahuluan
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, lalu
kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus
(duodenum, yeyenum, ileum), usus besar (colon),
rektum dan berakhir didubur. Usus besar ini
terdiri dari colon dan rektum.
Kolon sebelah kanan (kolon asenden), kolon
sebelah tengah atas (kolon transversum) dan
kolon sebelah kiri (kolon desenden).
Colon berhubungan dengan usus halus disebut
caecum, bagian kolon yang berhubungan dengan
rektum disebut colon sigmoid.
Defenisi
Kanker colorektal atau kanker colon / usus besar
adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas
didalam permukaan usus besar atau rektum.
Sebagian besar kanker colorektal disebut
karsinoma dan biasanya berasal dari kelenjer
sekretorik lapisan mukosa. Dan sebagian besar
kanker colorektal berawal dari polip yang sudah
ada sebelumnya (Corwin, 2001: 535)
Lokasi yang paling umum adalah area
rectosigmoid, rectum dan cecum.
Etiologi
Anatomi Fisiologi
Lanjutan,
Usus besar berbentuk tabung muskular berongga,
panjang sekitar 1,5 m yang terbentang dari
sekum hingga kanalis ani. Diameter 6,5 cm,
tetapi makin dekat anus diameternya semakin
kecil.
Usus besar terbagi atas sekum, colon dan rektum.
Pada sekum terdapat katup ileosekal dan
apendiks yang melekat pada ujung sekum. Katup
ileosekal mengendalikan aliran kimus dari ileum
ke dalam sekum dan mencegah terjadinya aliran
balik dari usus kedalam usus halus. Colon dibagi
lagi menjadi colon asenden, transversum,
desenden dan sigmoid.
lanjutan,
Tempat kolon membentuk kelokan tajam pada
abdomen kanan dan kiri atas berturut-turut
(fleksura hepatika dan fleksura lienalis). Colon
sigmoid mulai setinggi krista iliaka dan
membentuk lekukan berbentuk S. Lekukan
bagian bawah membelok kekiri kolon sigmoid
bersatu dengan rektum. Bagian utama usus besar
yang terakhir disebut rektum dan membentang
dari kolon sigmoid hingga anus. Satu inci terakhir
dari rektum (kanalis ani) dan dilindungi oleh otot
sfingter ani eksternus dan internus. Panjang
rektum dan kanalis ani adalah 15 cm (5,9 inci).
lanjutan,
lanjutan,
Suplai darah tambahan kerektum berasal dari
arteri hemoroidalis media dan inferior yang
dicabangkan dari aretria iliaka interna dan aorta
abdominalis. Usus besar memiliki berbagai fungsi
yang semua berkaitan dengan proses akhir isi
usus. Fungsi usus besar adalah absorpsi. Air dan
elektrolit kolon sigmoid berfungsi sebagai
reservoir yang menampung massa feses yang
sudah terdehidrasi hingga berlangsungnya
defekasi (Sylvia, dkk, 2006 : 456)
Manifestasi
klinik
Patofisiologi
CARSINOMA METASTASE
Pemeriksaan
Diagnostik
lanjutan,
Pengobatan
Pengobatan karsinoma colon dan rektum adalah
pengangkatan tumor dan pembuluh limfe secara
pembedahan. Pembedahan merupakan tindakan primer
untuk kebanyakan kanker colon dan rektal ; jenis
pembedahan tergantung pada lokasi dan ukuran dari
tumor. Tindakan yang paling sering dilakukan adalah
hemikolektomi kanan, kolektomi transversal
hemikolektomi kiri atau reseksi anterior dan reseksi
abdominoperineal. Pembedahan sangat berhasil bila
dilakukan pada pasien yang tidak mengalami metastasis.
Pemeriksaan tindak lanjut dari antigen karsinoembrionik
adalah penanda yang sensitif untuk rekurensi tumor
yang tidak terdeteksi. Daya tahan hidup 5 tahun adalah
sekitar 50 %
Kemoterapy dan radiasi terapi digunakan dengan
kombinasi tindakan bedah untuk memindahkan tumor
sehingga meningkatkan tingkat keberhasilan perwatan.
Pencegaha
n
Gaya hidup dapat mengubah dan juga
mengurangi perkembangan ca colon.
Untuk mengurangi resiko ca. colon dapat
dengan cara diet yang sehat dengan
mengkonsumsi rendah lemak, banyak makan
buah, sayuran yang mengandung serat
Olahraga secara teratur.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Riwayat kesehatan :
Nyeri abdomen
Pola eliminasi
Penyakit usus inflamasi/polip
kolorektal ?
Kebiasaan diet ?
Penurunan BB ?
Lanjut ..
Pemeriksaan fisik
- Auskultasi: penyumbatan total, BU
meningkat.
- Palpasi: nyeri tekan, distensi, massa
padat.
- Inspeksi: pada feses terdapat darah.
Diagnosa Keperawatan
- Konstipasi b/d lesi obstruksi
- Nyeri b/d kompresi jaringan sekunder
akibat obtruksi
- Keletihan b/d anemia dan anorexia
- Perub nutrisi, kurang dari kebut b/d
anorexia
- Resiko kekuranga vol cairan b/d muntah
Continiu..
- Ansietas b/d renc pembedahan
- Kurang penget mengenai diagnosis,
prosedur pembedahan dan
perawatan diri setelah pulang.
- Gangguan citra tubuh b/d colostomy
Continiu
Intervensi :
- Kaji tkt ansietas ps dan mekanisme
koping u/ mengatasi stress
- Berikn privasi jk diinginkan, instruksikan
dalam latihan relaksasi dan umpan
balik
biologis
- Atur pertemuan dg anggota rohaniawan
jk diinginkan
Continiu..
- tingkatkan rasa nyaman pasien dg
bersikap relaks dan empati.
Kurangnya pengetahuan mengenai
diagnosis, prosedur pembedahan dan
perawatan diri setelah pulang.
Intervensi :
- Kaji pengetahuan pasien
- Berikan informasi pada pasien tentang
Continiu..
persipan fisik.
Gangguan citra tubuh b/d colostomy
Intervensi :
- Berikan dorongan u/ mengungkapkan
perasaan dan keprihatinan.
- Berikan lingk yg suportif dan sikap u/
meningkatkan adaptasi ps thdp perub
gaya hdp yg berhub dg perawatan
stoma