Penderita HIV
PENDAHULUAN
Virus HIV bisa ditularkan oleh penderita HIV melalui beberapa cara
Pintu masuk utama HIV ke dalam tubuh adalah melalui darah dan
mukosa yang terbuka
HIV
Imunitas
Infeksi
oportunistik
TINJAUAN PUSTAKA
HIV/AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
adalah suatu virus yang apabila masuk
kedalam tubuh dapat menyebabkan
penurunan kekebalan tubuh
Pertama kali ditemukanLuc
Montagnier1983 dengan nama
Lymphadenopathy Associated Virus (LAV)
Jenis Retrovirus RNA
Sel targetLimfosit T reseptor CD-4.
HIV
window period
Penderita yang
mengidap HIV dan telah
menunjukkan gejala
klinis (penderita
AIDS positif).
Penderita yang
mengidap HIV, tetapi
belum menunjukkan
gejala klinis (penderita
AIDS negatif).
PATOGENESIS
Cara Penularan
kontak
seksual
jarum
suntik,
alkes
lain
Cara
Penularan
tranmisi
darah
perinata
l
Gejala klinis
Infeksi HIV secara umum dapat dibagi dalam
empat stadium yang berbeda, yaitu:
Stadium 1: Infeksi Akut (CD4 = 500 1000 /ml)
setelah masa inkubasi 3-6 minggu.
berlangsung selama 1- 2 minggu.
gejala-gejala mirip flu demam, artralgia, malaise,
dan anoreksia. Timbul juga gejala kulit (bercakbercak merah, urtikaria), gejala saraf (sakit kepala,
kaku kuduk) dan gangguan gastrointestinal
(nausea, vomitus, diare, nyeri perut).
asimptomatik.
asimptomatik.
limfadenopati
limfadenopati
generalisata
generalisata
oral
oral
penurunan
penurunan berat
berat badan
badan <
<
10%
10%
lesi
lesi kulit
kulit dan
dan mukosa
mukosa
ringan
ringan
herpes
herpes zooster
zooster dalam
dalam 5
5
tahun
terakhir
tahun terakhir
Stadium Klinis
IV
HIV Wasting Syndrome,
pneumonia pneumositis
Carina (PCP),
toxoplasmosis otak,
kriptosporridiosis > 1
bulan, rinitis CMV,
herpes simpleks
mukokutan > 1 bulan,
mikosis diseminata
kandidiasis, kandidiasis
di esofagus, tuberkulosis
ekstra paru, limfoma,
sarkoma kaposi
enchephalopati HIV.
1. INFEKSI JAMUR
A.
Candidiasis
Infeksi
Infeksi pada
pada rongga
rongga
mulut
mulut
Disebabkan
Disebabkan oleh
oleh
pertumbuhan
pertumbuhan
berlebihan
berlebihan dari
dari
jamur
jamur
Terutama
Terutama Candida
Candida
albicans
albicans
ETIOLOGI
Faktor
Lokal
Faktor
Sistemik
Faktor
Iatrogeni
k
Perubahan epitel
barier mukosa
Immunocompremise
d
Terapi antibiotik
Kondisi saliva
Gangguan nutrisi
Terapi kortikosteroid
Penurunan sistem
fagosit
Radioterapi dan
kemoterapi
Morfogenesis
mikroorganisme
Merokok
DIAGNOSIS
CANDIDIASIS
Anamnesis:
Rasa tidak
nyaman pada
mulut, panas,
nyeri
Pemeriksaan
Klinis:
Oral thrush
Pemeriksaan
Penunjang:
Sitologi
eksfoliatif,
metode kultur
swab, uji saliva,
dan biopsi)
Terapi
Agen antifungal :
Polyenes
Amfotericin B
nystatin
azoles
Imidazoles
triazoles
Echinocandins
caspofungin
Sistemik
Ketokonazol 200
mg
Flukonazol 100 mg
Itrakonazol 100
mg
2. INFEKSI VIRUS
A.
Herpes Labialis
Gejala
Prodormal
Klinis
sensasi terbakar
nyeri ringan
gatal-gatal
Edeme
Hiperemis
Vesikel kecil
bergerombol
Diagnosis
(untuk menegakkan)
Biopsi
kultur sel
tes darah igG
Diagnosis
banding
Lesi traumatik
sifilis primer atau sekunder
impetigo
Prognosis
Terapi
acyclovir 5%
pencyclovir 1%
silica gel topikal
B.
Lesi berwarna
putih, terdapat
peninggian, tidak
dapat dikerok,
bersifat
asimtomatis,
biasanya lesi ini
terdapat pada lidah,
terutama pada
lateral lidah.
Permukaan dari lesi
ini biasanya
berkerut, dengan
orientasi vertikal.
Lesi ini dapat
meluas hingga ke
bagian dorsum
lidah
Diagnosis
Biopsi diindikasikan ketika diagnosis tidak dapat diketahui
secara klinis.
- hiperkeratosis dengan ditemukannya virus pada nukleus
keratinosit superfisial.
- Terdapat struktur berhifa dan bentukan spora dari
candida sering nampak pada keratin layer.
Studi hibridisasi in situ menunjukkan adanya EBV pada
bagian atas keratinosit
Diagnosis Banding
Candidiasis hiperplastik
idiopatik leukoplakia
trauma
Prognosis
Baik, karena merupakan self-limiting lesion
Tidak berpotensi menjadi ganas.
Dapat hilang dengan sendirinya, dengan
Terapi
Acyclovir
Gancyclovir
Tretinoin
podophyllin
3. INFEKSI BAKTERI
A.
Penyakit periodontal
Gingivitis
Necrotizing
Ulcerative
Periodontitis
Necrotizing
ulcerative
gingivitis
Linear
Gingival
Erythema
Diagnosis
Menggunakan kultur bakteri untuk
menentukan jenis bakteri.
Sulit dibedakan antara penderita nonHIV dengan HIV positif, tetapi biasanya
pada penderita HIV nyeri yang
ditimbulkan sangat hebat dan terjadi
destruksi secara cepat
Terapi
4. Lesi Neoplastik
A.
Sarkoma Kaposi
Klinis
Pada intraoral terdapat makula berwarna merah, biru,ungu, atau
Prognosis
Sarkoma kaposi muncul pada stadium IV maka prognosisnya buruk
Terapi
Terapi lokal dapat dengan operasi atau kemoterapi.
Operasi hanya memiliki efek yang kecil atau tidak terlalu
berpengaruh.
Terapi yang dapat dilakukan pada pasien HIV dengan sarkoma kaposi
adalah pemberian terapi antiviral. Utuk agen infeksi HHV-8, dengan
injeksi vinblastine (0,2mg/ml) dilaporkan cukup membantu.
B.
Klinis
Submukosa swelling, biasanya bilateral diantara mukosa bergerak dan
Diagnosis
biopsi
Prognosis
Buruk, karena merupakan suatu keganasan
Terapi
kemoterapi
radioterapi
transplantasi stem cell hematopoietic
Terapi
Steroid topikal, seperti fluocinonide,
KESIMPULAN
Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan infeksi retrovirus RNA yang
dulunya disebut sebagai human T lymphotrophic virus III (HTL-III). Virus
HIV bisa ditularkan oleh penderita HIV melalui beberapa cara. Pintu masuk
utama HIV ke dalam tubuh adalah melalui darah dan mukosa yang terbuka.
Penderita yang terinfeksi virus HIV biasanya ditandai dengan adanya lesi
pada mulut (oral lesions).
orang yang terinfeksi HIV, namun terkadang tidak terlihat. Hal ini
tergantung pada frekuensi virus yang menginfeksi.
Penderita yang terinfeksi HIV akan mengalami gejala klinis dan manifestasi
di rongga mulut. Manifestasi didalam rongga mulut oleh penderita AIDS
terdiri atas serangkaian infeksi oportunistik dan neoplasma.
SARAN
Penyakit pada gigi dan mulut tidak hanya bisa terjadi pada orang dengan
infeksi virus HIV saja. Oleh karena itu disarakan untuk selalu menjaga
TERIMA KASIH