Anda di halaman 1dari 11

OBSTRUKSI USUS

Kelompok IV :
Jennie Yulfina
Rika Relina
Eko Pastia Mukti
Intan Purnama Sari
Agusni Adam
Ali Akbar
M. Mansur
M. Syamsul Muarif

DEFENISI
Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai
gangguan (apapun penyebabnya) aliran
normal isi usus sepanjang saluran
usus.Terdapat 2 tipe obstruksi usus,yaitu:
1. Mekanik (Ileus obstruktif)
2. Fungsional(Ileus paralitik)

ETIOLOGI

Perlengketan (post operasi)


Intusepsi
Volvulus
Hernia
Tumor

PATOFISIOLOGI

TANDA DAN GEJALA

Obstruksi Usus Halus


nyeri abdomen bagian tengah seperti kram yang
cenderung bertambah berat sejalan dengan
beratnya obstruksi dan bersifat hilang timbul. Pada
obstruksi komplet, gelombang peristaltik pada
awalnya menjadi sangat keras dan akhirnya berbalik
arah dan isi usus terdorong kedepan mulut. Apabila
obstruksi terjadi pada ileum maka muntah fekal
dapat terjadi. Semakin kebawah obstruksi di area
gastriuntestinalyang terjadi, semakin jelas adaanya
distensi abdomen. Jika berlaanjut terus dan tidak
diatasi maka akan terjadi syok hipovolemia akibat
dehidrasi dan kehilangan volume plasma.

LANJUTAN

Obstruksi Usus Besar


Nyeri perut dalam kualitas yang sama
dengan obstruksi pada usus halus tetapi
intensitasnya jauh lebih rendah,nuntah dan
pasien menderita kram akibat nyeri abdomen
bawah

TINDAKAN MEDIS

Obstruksi usus halus


Dekompresi pada usus melalui selang usus
halus atau nasogastrik bermamfaat dalam
mayoritas kasus obstruksi usus halus.Apabila
usus tersumbat secara lengkap, maka
strangulasi yang terjadi memerlukan tindakan
pembedahan, sebelum pembedahan, terapi
intra vena diperlukan untuk mengganti
kehilangan cairan dan elektrolit (natrium,
klorida dan kalium).
Tindakan pembedahan terhadap obstruksi usus
halus tergantung penyebab obstruksi.

LANJUTAN

Obstruksi usus besar


Apabila obstruksi relatif tinggi dalam
kolon, kolonoskopi dapat dilakukan untuk
membuka lilitan dan dekompresi usus.
Sekostomi, pembukaan secara bedah yang
dibuat pasca sekum, dapat dilakukan pada
pasien yang berisiko buruk terhadap
pembedahan dan sangat memerlukan
pengangkatan obstruksi. Tindakan lain yang
biasa dilakukan adalah reseksi bedah utntuk
mengangkat lesi penyebab obstruksi.

TINDAKAN KEPERAWATAN
A.

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung.
Benjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum
menunjukkan suatu hernia inkarserata. Pada Intussusepsi
dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis. Adanya adhesi
dapat dicurigai bila ada bekas luka operasi sebelumnya.
Auskultasi
Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi.
Pada fase lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai
hilang.
Perkusi
Hipertimpani
Palpasi
Kadang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, hernia.

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sinar

x abdomen menunjukkan gas atau cairan di


dalam usus
Barium enema menunjukkan kolon yang
terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang
tertutup.
Penurunan kadar serum natrium, kalium dan
klorida akibat muntah; peningkatan hitung SDP
dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan
peningkatan kadar serum amilase karena iritasi
pankreas oleh lipatan usus.
Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis
atau alkalosis metabolik.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai