PELEDAKAN
1. Gelombang Seismik
Gelombang yang menggambarkan perjalanan
energi melalui bumi yang padat.
- Gelombang Badan (body wave)
- Gelombang permukaan (Surface wave)
Gelombang badan merambat melalui massa
batuan, menembus ke bagian dalam massa
batuan :
- Gelombang tekan (Compressional wave)
- Gelombang geser (shear wave)
Compression
wave comprassion
shear
wave direction
2. Parameter gelombang
Sifat-sifat dasar yang menguraikan gerakan
gelombang.
Gelombang seismik disebut gelombang
harmonik dan gerakannya dinyatakan :
y = A sin ( t)
Dimana :
y = simpangan pad sembarang waktu
t = waktu
A= amplitudo (perpindahan terbesar)
= 2f
1
f
T
T = periode (siklus)
f = jumlah getaran per detik, frekuensi
L = V.T
L = jarak dari crest ke crest / trough ke trough
V = kecepatan perambatan
T = periode gelombang
3. Parameter Getaran
V
D
2. .F
V 2. .F
V
F
2. .D
menghasilkan
gelombang seismik yang menyebabkan
timbulnya getaran peledakan.
Apabila getaran yang ditimbulkan cukup
besar maka selain dapat dirasakan oleh
kita
juga
dapat
menimbulkan
kerusakan-kerusakan pada struktur
bangunan disekitar lokasi tersebut.
Dimana :
D = jarak dari tempat peledakan ke bangunan
W = muatan maksimum bahan peledak per waktu
tunda
SD > 50 kondisi getaran aman atau kerusakan yang
akan terjadi kecil
SD = 50 batas peledakan yang aman untuk getaran
PERTIMBANGAN FREKUENSI
GETARAN TANAH
1. Frekuensi alami
Struktur, perumahan atau bangunan
industri, akan bergerak secara alami.
Suatu struktur akan terpengaruh oleh
gelombang getaran ketika frkuensi
struktur tersebut sama dengan
frekuensi gelombang getaran.
geologi
Komposisi tanah/batuan antara lokasi peledakan
dengan struktur terdekat mempengaruhi
frekuensi dan besarnya gelombang getaran.
Ketebalan overburden antara daerah peledakan
dengan struktur yang terdekat
Daerah perlapisan tanah yang tebal akan
menghasilkan getaran tanah 10 X lebih besar
dari lapisan tanah yang tipis di atas batuan
Jika jarak daerah peledakan bertambah,
frekuensi getaran yang tinggi biasanya akan
berkurang atau menghilang
**)
D
PPV k 1/ 2
W
Dimana PPV
= peak particle velocity, mm/s
D/W1/2
= Scaled Distance (SD)
k,n = konstanta yang harganya tergantung dari
kondisi lokal dan kondisi peledakan (site
constants)
D
v 100
0,5
W
1, 6
D
v 1143
0,5
W
1, 6
V satuan US
SD
d
W
SD = Scaled Distance
d = jarak dari peledakan ke bangunan (m)
W = Isian bahan peledak maksimum per delay (kg)
Batas SD menurut USBM yang dipakai adalah SD = 50.
Harga SD > akan lebih aman, karena semakin jauh
jaraknya akan lebih aman dibandingkan dengan
jarak yang lebih dekat.
Nilaiprobabilistik, artinya dibawah 50 mm/s kemungkinan kerusakan akan kecil dan jika lebih kemungkinan
kerusakan adalah tinggi
Berlaku untuk perumahan pada kondisi yang baik
Nilai PPV adalah diamati diluar bangunan, bukan nilai yang diukur pada suatu lokasi di dalam bangunan
Tidak tergantung kepada frekwensi dalam batas tertentu yaitu 20 60 Hz.
Germany
U.K
USA
Czechoslovakia
Switzerland
Sweden
Australia
mm/s
Frequency
relation
Hz
3
3-8
8 - 10
10
25
12
13
19
50
10
8
8 - 13
18
10
10 - 50
50 - 100
<12
<40
<40
>40
10 - 60
60 - 90
-
35
70
10
25
ppv
Type of Structure
Sensitive structure
Domestic Houses
Industrial Structure
Densely built-up areas
Sparesly built-up areas
All buildings
Older Houses
Modern Houses
All Structure
Sensitive Structure
Remark
In Tunnel Blasting
In Surface coal mining