Anda di halaman 1dari 16

TIMPANOMETRI

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Alat timpanometri

>>

>>

>>

>>

>>

>>

TIMPANOMETRI
Timpanometri dilakukan untuk mengetahui keadaan di
telinga tengah
Misalnya:
- Ada cairan
- Ada gangguan rangkaian tulang pendengaran
(ossicular chain)
- Kekakuan gendang telinga atau gendang telinga
terlalu lentur
>>

>>

>>

>>

>>

>>

KEGUNAAN TIMPANOMETRI
1)
2)
3)
4)

Untuk mengetahui kondisi telinga tengah


Mobilitas gendang telinga (tympanic membrane)
Mobilitas tulang-tulang pendengaran
Menilai perkembangan keadaan telinga tengah pada
pasien dengan pengobatan
5) Merupakan tes pendahuluan sebelum tes OAE
(Otoacoustic Emission)

>>

>>

>>

>>

>>

>>

CARA KERJA TIMPANOMETRI


probe 226hz
membran timpani bergetar Bunyi dipantulkan
kembali
disebut disebut admittance /compliance

Hasil interpretasi : Grafik timpanogram


>>

>>

>>

>>

>>

>>

- Tekanan udara ditelinga = tekanan udara disekitarnya


- Tekanan udara ditelinga tengah = tekanan udara
disekitarnya
tuba eustachius membuka setiap
beberapa saat untuk memberi ventilasi
pada telinga tengah dan menyamakan
tekanan

>>

>>

>>

>>

>>

>>

- Gangguan pada telinga tengah disebabkan oleh


kekakuan telinga tengah menyebabkan lebih
banyaknya bunyi yang dipantulkan kembali
- Pada orang dewasa atau bayi berusia > 7
bulan digunakan probe tone dengan
frekuensi 226 Hz
- Pada bayi berusia < 6 bulan digunakan
probe tone dengan frekuensi tinggi ( 668,
678, atau 1000 Hz ) karena akan terjadi
resonansi pada liang telinga

>>

>>

>>

>>

>>

>>

TIMPANOGRAM

Grafik hasil dari pemeriksaan timpanometri


Grafik yang menggambarkan fungsi dari telinga tengah yang
berasal dari perbedaan tekanan pada membran timpani
Terdapat 4 jenis timpanogram :

1. Tipe A normal
2. Tipe AD diskontinuitas tulang-tulang pendengaran
3. Tipe As kekakuan rangkaian tulang pendengaran
4. Tipe B cairan di dalam telinga tengah
5. Tipe C gangguan fungsi tuba Eustachius

>>

>>

>>

>>

>>

>>

ISTILAH-ISTILAH TIMPANOGRAM
Ear Canal Volume (ECV) merupakan estimasi volume
udara di sisi medial dari probe, yaitu :
Volume udara antara ujung probe dengan membran timpani
pada membran timpani yang intak
Volume udara antara liang telinga dengan cavum timpani pada
membran timpani perforasi

Tympanometric Peak Pressure (TPP) / Middle Ear Pressure


(MEP) tekanan pada liang telinga pada puncak
timpanogram
Static Compliance (SC) energi bunyi terbesar yang dapat
diserap oleh telinga tengah

>>

>>

>>

>>

>>

>>

TIPE A

>>

>>

>>

>>

>>

>>

TIPE A
Timpanogram tipe normal
Menandakan tidak adanya kelainan :
Membran timpani intak dan tidak ada kelainan
fungsi tuba Eustachius
Jika ada gangguan pendengaran maka
merupakan gangguan pendengaran sesorineural

>>

>>

>>

>>

>>

>>

TIPE AD

Diskontinuitas rangkaian tulang pendengaran


>>

>>

>>

>>

>>

>>

TIPE AS

Kekakuan tulang-tulang pendengaran


>>

>>

>>

>>

>>

>>

TIPE B

Cairan di dalam telinga tengah


>>

>>

>>

>>

>>

>>

TIPE C

Gangguan fungsi tuba Eustachius


>>

>>

>>

>>

>>

>>

PROSEDUR YANG DILAKUKAN


1) dilakukan pemeriksaan otoskopi : pastikan
tidak ada sumbatan pada telinga dan membran
timpani tidak perforasi
2) Probe dimasukkan ke dalam liang telinga
timpanometer mengubah tekanan di dalam
telinga dialirkan bunyi nada murni dilakukan
pengukuran respons dari membran timpani
terhadap bunyi dengan tekanan berbeda-beda

>>

>>

>>

>>

>>

>>

Anda mungkin juga menyukai