Anda di halaman 1dari 76

Project Management in Construction

Project Scheduling

Cahyono Bintang Nurcahyo, ST, MT

V-1

RC09 - 1336
Project Management
Project Definition
& Characteristic

Project Life
Cycle

Project
Stakeholders

Feasibility Study
in Construction

PM Body Of
Knowledge

Project
Organization

Procurement &
Contract

Project Scope
Management

Project Cost
Estimating

END

Project
Supervision

Project
Scheduling

Monday, September 12, 2016

V-2

PROJEC
T

TIME
MANAGEMENT

Monday, September 12, 2016

V-3

Level 3

Monday, September 12, 2016

V-4

Hierarchical Planning
Process

Monday, September 12, 2016

V-5

WBS (Work Breakdown


Structure)
WBS

menggambarka
n elemen
proyek dan
membantu
membuat
rencana jadwal
dan anggaran,
sehingga biaya
dan kinerja
dapat ditelusuri
OBS
(Organizational)
CBS (Cost)

Monday, September 12, 2016

V-6

Keterkaitan WBS, OBS, dan CBS

WORK PACKAGE`

Monday, September 12, 2016

V-7

Metoda Penjadwalan
Schedulling

Probabilistic

Deterministic

CPM

PERT /
Montecarlo

Arrow
Diagram

Time Scale
Diagram

CPM : Critical Path Method


PERT : Program Evaluation Review Technique

Monday, September 12, 2016

Non-CPM

Precedence
Diagram

Bar/Gantt
Chart

Line
Diagram
Repetitive
Schedulling
Methode

V-8

Schedulling Deterministic Non CPM


Gantt Chart

Diagram Balok (Gantt Chart)

Monday, September 12, 2016

V-9

Monday, September 12, 2016

V - 10

Modifikasi Gantt Chart

Monday, September 12, 2016

V - 11

Gantt Chart Tipe I


Berskala waktu linier untuk perencanaan,
berskala kemajuan pekerjaan linier untuk
pelaporan.

Balok Tipe I hanya dapat mencerminkan keadaan aktivitas secara cermat


bilamana kemajuan kumulatif benar-benar merupakan suatu fungsi linier dari waktu.
Monday, September 12, 2016

V - 12

Beban kerja yang tidak


seragam

Monday, September 12, 2016

V - 13

Gantt Chart Tipe II


Berskala waktu untuk perencanaan,
berskala waktu untuk pelaporan.

Monday, September 12, 2016

V - 14

Gantt Chart Tipe III


Berskala waktu untuk perencanaan,
berskala kemajuan yang variabel untuk
pelaporan.

Monday, September 12, 2016

V - 15

Evaluasi Progress

Monday, September 12, 2016

V - 16

Waktu rencana dan yang sesungguhnya dapat digambarkan pada satu garis.
Monday, September 12, 2016

V - 17

Monday, September 12, 2016

V - 18

Bar Chart VS Penyusunan Anggaran Proyek

Monday, September 12, 2016

V - 19

Kelebihan & Kekurangan


Kelebihan Gantt Chart
Bentuk Grafiknya Sederhana
Mudah dimengerti semua tingkatan (level) manajemen
Alat perencanaan dan penjadwalan yang luas

Kekurangan Gantt Chart


Hubungan antara masing-masing aktivitas

(sequencing) tidak bisa dilihat secara jelas.


Sulit digunakan untuk pekerjaan pengawasan (lintasan
kritis tidak tampak).
Bila satu atau beberapa aktivitas mengalami
keterlambatan, gambaran situasi keseluruhan proyek
sulit untuk diketahui.
Monday, September 12, 2016

V - 20

Schedulling Deterministic Non CPM


Line Diagram

Diagram Garis (Line Diagram)


Linear Scheduling Method
(LSM)
Repetitive Scheduling Method
(RSM)
Utk pekerjaan yang kemajuannya
diukur secara horizontal/vertikal
atau bersifat repetitif.

Ex : jalan, terowongan, galian,


gedung
Monday, September 12, 2016

V - 21

Schedulling Deterministic Non CPM


LSM
Linear Scheduling
Method

(LSM)

1 PEKERJAAN
VOLUME (%)

1 PEKERJAAN
VOLUME (km)
Monday, September 12, 2016

V - 22

Modifika
si LSM
Contoh :
PEKERJAAN
REL
&
PEKERJAAN
TEROWONG
AN
Monday, September 12, 2016

VOLUME
V - 23

Modifikasi LSM
PEKERJAAN JALAN
PEKERJAAN JEMBATAN
VOLUME (km)

Monday, September 12, 2016

LINEAR SCHEDULING METHO


BARCHART
VOLUME (km)

V - 24

Kelebihan & Kekurangan


Kelebihan LSM
Hubungan antara waktu (lamanya) suatu aktivitas dan volume
terlihat jelas.
Kecenderungan kegiatan dapat dilihat dengan segera (Actual vs
Plan), apakah kegiatan pekerjaan lambat atau sebaliknya.
Dapat dikombinasikan dengan diagram balok.
Alternatif pelaksanaan dapat dikembangkan dengan memiringkan,
menggeser kekiri dan kekanan atau menegakkannya.
Kekurangan LSM
Belum dapat menunjukkan aktivitas kritis.
Tidak memberikan ramalan akan pengaruh keterlambatan
terhadap penyelesaian proyek.
Jika aktivitas yang digambarkan banyak, akan tampak rumit dan
sulit dibaca, sehingga kurang efektif sebagai alat monitoring.
Hubungan aktivitas secara menyeluruh tdk dapat dilihat
V - 25
Monday, September 12, 2016

REPETITIVE SCHEDULING METHOD


(RSM)
Pendahuluan

Merupakan pengembangan dari LSM.


Dipakai untuk pekerjaan yang sifatnya repetitif

(Berulang)
RSM dipakai untuk membuat penjadwalan dengan
penggunaan sumberdaya yang berkelanjutan dari
suatu aktivitas pada satu unit ke aktivitas yang sama
pada unit berikutnya.
Secara garis besar penjadualan proyek dengan aktivitas berulang

dapat dibedakan menjadi :


Proyek dengan unit-unit tersendiri (Lantai-lantai, rumah-rumah)
Proyek dimana kemajuannya diukur secara horisontal (Jalan,

terowongan, perpipaan dsb).


Monday, September 12, 2016

V - 26

Schedulling Deterministic Non CPM


RSM

Converging
Finish to Start
(FTS) activity

to

Repetitive
Scheduling
Method (RSM)
Monday, September 12, 2016

V - 27

FTS : Garis Produksi saling menyempit


(Konvergen)
Bar/Gantt
Chart

Contoh
Pembuatan saluran air
A = pekerjaan galian & leveling
B = pekerjaan Box Culvert
Lag Bx dan By = 1 hari
Sifat : Finish to Start

Monday, September 12, 2016

(durasi 3 hari / 10 m)
(durasi 2 hari / 10 m)
RSM

?
V - 28

FTS : Garis Produksi saling menyempit


(Konvergen)
Bar/Gantt
Chart

RSM

Monday, September 12, 2016

V - 29

FTS : Garis Produksi saling menyempit


(Konvergen)
KONVERGEN ?
LAG ? LEAD ?
CONTROL POINT ?
CP F ?
CP E ?

RSM

Monday, September 12, 2016

V - 30

FTS : Garis Produksi saling melebar (Divergen)

Bar/Gantt
Chart

Pembuatan Jalan Aspal


A = pekerjaan tanah
B = pekerjaan Aspal
Lag AX dan BX = 1 hari
Total Durasi : 21 hari
Monday, September 12, 2016

(durasi 2 hari / 1 km)


(durasi 3 hari / 1 km)

RSM

?
V - 31

FTS : Garis Produksi saling melebar (Divergen)

Bar/Gantt
Chart

RSM

Monday, September 12, 2016

V - 32

FTS : Pengaruh merubah kemiringan garis


produksi (1)

Pembuatan Jalan Aspal


A = pekerjaan tanah
B = pekerjaan Aspal
Lag AX dan BX = 1 hari 0 hari
Monday, September 12, 2016

(durasi 2 hari / 1 km)


(durasi 3 hari / 1 km) (durasi 2 hari / 1 km)
Total durasi = 21 hari 18 hari
V - 33

FTS : Pengaruh merubah kemiringan garis produksi (2)

Pembuatan Jalan Aspal


A = pekerjaan tanah
B = pekerjaan Aspal

(durasi 2 hari / 1 km)


start hari ke-12
start hari ke-14
(durasi 2 hari / 1 km) (durasi 1 hari / 1 km)
Lag AX dan BX = 0 hari 0 hari Total durasi = 18 hari 17 hari

Monday, September 12, 2016

V - 34

Monday, September 12, 2016

V - 35

Monday, September 12, 2016

V - 36

Scheduling Deterministic Non CPM


RSM
Finish to Start

Convergen
Divergen

Start to Start

Convergen
Divergen

Finish to Finish

1. Converting Gantt Chart to RSM


2. Making Continuous Production Line
3. Decreasing Total Duration by
Increasing UPR (Unit Production Rate)
4. Rotating Line Production
1. Converting Gantt Chart to RSM
2. Making Continuous Production Line
3. Decreasing Total Duration by
Increasing UPR (Unit Production Rate)
4. Rotating Line Production

1. Converting Gantt Chart to RSM


2. Making Continuous Production Line
Divergen
3. Decreasing Total Duration by
Increasing UPR (Unit Production Rate)
4. Rotating Line Production
: REPETITIVE
SCHEDULING

Convergen

please
read
METHOD
Robert B. Harris and Photios G.
Ioannou

Monday, September 12, 2016

V - 37

Metoda Penjadwalan
Schedulling

Probabilistic

Deterministic

CPM

PERT /
Montecarlo

Arrow
Diagram

Time Scale
Diagram

CPM : Critical Path Method


PERT : Program Evaluation Review Technique

Monday, September 12, 2016

Non-CPM

Precedence
Diagram

Bar/Gantt
Chart

Line
Diagram
Repetitive
Schedulling
Methode

V - 38

Deterministic Scheduling
Non - CPM

2 approaches to CPM

AO
A
AO
Monday, September 12, 2016

V - 39

Monday, September 12, 2016

V - 40

Diagram Panah (Arrow Diagram)


Metoda ini tercipta setelah adanya kebutuhan untuk mengorganisir

suatu proyek yang melibatkan ribuan aktivitas yang harus


diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Disamping itu juga harus menentukan cara yang sebaik-baiknya
untuk mengurangi waktu yang diperlukan guna melaksanakan
konstruksi yang menghasilkan pengurangan jumlah biaya
langsung seminimum mungkin.

Monday, September 12, 2016

V - 41

AOA
Activity On Arrow

Terminologi Diagram Panah


Aktivitas Nyata

Pelaksanaan kegiatan yang nyata dari suatu pekerjaan. Oleh

karena itu aktivitas memerlukan sumber-sumber daya seperti


tenaga kerja, material, peralatan, dan fasilitas lainnya.

Aktivitas nyata digambarkan secara grafis sebagai 'anak

panah' pada jaringan kerja dan biasanya dicantumkan waktu


pengerjaannya (durasi).
Nama Aktivitas

Mulai

Akhir
Durasi
(d)

Monday, September 12, 2016

V - 42

Aktivitas Palsu (dummy)


Digambarkan sebagai

'anak panah yang terputus'.


Dikatakan dummy karena fungsinya hanya untuk menunjukkan
ketergantungan antar aktivitas.
Aktivitas dummy tidak memiliki waktu pengerjaan (zero time duration).

Dummy

Kejadian (Event )
Merupakan titik pangkal dan akhir suatu aktivitas.
Event tidak memerlukan waktu dan sumber daya.
Secara grafis dapat digambarkan sebagai ' lingkaran' dengan
nomor didalamnya.
Aktivitas

A
Event
Monday, September 12, 2016

Durasi

B
Event
V - 43

Hubungan antar Aktivitas

Monday, September 12, 2016

V - 44

Monday, September 12, 2016

V - 45

C
B

Monday, September 12, 2016

F
V - 46

Dummy Arrow

A dummy is an arrow drawn with dotted lines used to separate tasks that would
otherwise start and stop with the same events or to show logical sequence.
1. Separating simultaneous task
Problem : Two simultaneous tasks (A &
B) start and end at the same events.
Solution: Use a dummy and an extra
event to separate them. In Figure 1,
event 2 and the dummy between 2
and 3 have been added to separate
tasks A and B.

2. Dummy keeping sequence correct


Problem : Task C cannot start until both
tasks A and B are complete. a fourth
task, D, cannot start until A is complete,
but need not wait for B. (See Figure 2.)
Solution: Use a dummy between the end of
task A and the beginning of task C.
Monday, September 12, 2016

V - 47

Dummy Node

6 hari
50 % Galian

FS 50% atau
FS 3 days

Pondasi

3. Using an extra event


Problem : A second task can be started
before part of a first task is done.
Solution: Add an extra event where the
second task can begin and use multiple
arrows to break the first task into two
subtasks. In Figure 3, event 2 was
added, splitting task A..

Monday, September 12, 2016

V - 48

EXAMPLE AOA with Dummy :


Aktivitas

Predecessor

X
D
C

B, C

B
X

Monday, September 12, 2016

D
C

D
C

A
C

V - 49

EXAMPLE AOA with Dummy :


Aktivitas

Predeces
sor

Durasi

C,D

E,F

Input
quantitiy
Duration

Output productivi ty

D
A

B
C

Monday, September 12, 2016

F
E

V - 50

Istilah-Istilah

Monday, September 12, 2016

V - 51

Float / Slack
Float / Slack diartikan sebagai skala waktu yang longgar bagi

pelaksanaan suatu atau beberapa aktivitas, sehingga aktivitas tersebut


pelaksanaannya dapat diperlambat secara maksimum sesuai dengan
besarnya slack, agar jadual pelaksanaan proyek tidak terganggu.

Free Float / Free Slack = ES successor - EF activity


Monday, September 12, 2016

V - 52

Perhitungan Durasi proyek

Perhitungan maju (Forward pass)


dipakai untuk menentukan waktu total penyelesaian proyek,
juga dipakai untuk menentukan saat mulai paling awal (ES) dan saat selesai paling
awal/cepat (EF) suatu kegiatan
Monday, September 12, 2016

V - 53

Perhitungan Durasi proyek


Perhitungan mundur (Backward Pass) dipakai untuk menentukan waktu paling

lambat suatu kegiatan dapat dilaksanakan (LS) maupun diselesaikan (LF)

Monday, September 12, 2016

V - 54

Free Float / Free Slack =


ES successor - EF
activity

Monday, September 12, 2016

V - 55

Contoh Kasus

ES + dur

Monday, September 12, 2016

Forward pass

V - 56

Penyelesaian Arrow Diagramming Method

Monday, September 12, 2016

V - 57

enyelesaian Arrow Diagramming Metho

LS + dur

LS - ES
ESj EFi
LF - EF

Slack

Monday, September 12, 2016

Backward pass

V - 58

Precedence Diagram Method


(PDM)
Ciri diagram Precedence

Aktivitasnya tidak dinyatakan dalam bentuk panah (Arrow)

melainkan NODE atau BLOCK


Anak panah / garis penghubung tidak memiliki durasi,
sehingga pada diagram ini tidak diperlukan DUMMY.
Merupakan penyempurnaan arrow diagram (ADM) karena pada
diagram ini dapat digambarkan adanya hubungan : SS, FS, FF

Monday, September 12, 2016

V - 59

Notasi
ES

ID

EF

ES

EF

ID

DUR

LABEL
LABEL
LS

DUR

LF
LS

LF/ S

Keterangan :
ES
EF
LS
LF
ID
DUR
S

:
:
:
:
:

Monday, September 12, 2016

: Early Start (mulai paling awal / cepat)


: Early Finish (berakhir paling awal / cepat)
Late Start (mulai paling lambat)
Late Finish (berakhir paling lambat)
Identifikasi
Durasi
Total Slack / Float
V - 60

Penggambaran ADM PDM


A

D
A

Monday, September 12, 2016

V - 61

A
D
D

B
E

A
D

Penyederhanaan penggambaran
yang salah ! (merubah logic)

B
E
C

Monday, September 12, 2016

V - 62

Monday, September 12, 2016

V - 63

Monday, September 12, 2016

V - 64

Hubungan SS, FS, FF dan


Lead/Lag
3

FS

A3
SS

FS

SS+1

8
8

3
4
FS+1

Monday, September 12, 2016

C4
4

10

FS

C4
5

Perhitungan Waktu PDM sama dgn ADM


- Forward Pass, Backward Pass
- Merge Event, Burst Event

B5
3

5
5

A3
0

B5

C4
0

FS

10

A3
9

B5

4
4

1
0

FF

Start to Start
Finish to Start
Finish to Finish

V - 65

Penyelesaian Contoh Kasus


PDM
2
0

2
7
6

D3

B6

3
0

11
`

11

G2
9

11

E5

C4
0

FF

F4

A2
0

Monday, September 12, 2016

9
V - 66

Akt

Predec

Dur

ES

EF

LS

LF

11

B,D,E

11

11

Monday, September 12, 2016

Ket

kritis

kritis

kritis

V - 67

Time Scale Diagram


Merupakan penyempurnaan dari diagram balok, yang

digambarkan dengan skala waktu.


Terdapat istilah FENCE / BROKEN FENCE, yaitu garis

vertikal yang berfungsi sebagai pagar. Artinya altivitas


yang memiliki float dapat digeser-geser dalam daerah
pagarnya. Bila pagar dilanggar, maka ada pengaruhnya
terhadap kelompok aktivitas lain atau terhadap jalur
kritisnya.
Disamping FENCE / BROKEN FENCE, masih diperlukan alat

lain untuk dapat menggambarkan Time-Scale diagram.


Alat tersebut dinamakan FLAGS (bendera). FLAGS
dibutuhkan bila terjadi hubungan silang (cross) yang tidak
dapat dinyatakan lagi dengan FENCE / BROKEN FENCE.
Monday, September 12, 2016

V - 68

Ilustrasi FENCE / BROKEN FENCE &


FLAGS
C

A
B

Hubungan fence

A
B

A
B

D
Hubungan Broken fence

Monday, September 12, 2016

Z
Hubungan Flags
V - 69

Contoh Aplikasi
1
D

Aktivitas

Pred.

D,F

D,F

2
A

G
1

Monday, September 12, 2016

V - 70

Kurva S (S-Curve)
Dapat digunakan untuk mengontrol

pelaksanaan proyek dari segi biaya dan waktu


Terdiri dari 2 (dua) salib sumbu, sumbu x
menunjukkan skala waktu, sumbu y
menunjukkan skala biaya
Pembuatan kurva S selalu dikaitkan dengan
penjadwalan, misalnya dikaitkan dengan Time
Scale Diagram
Kurva S dapat dibuat berdasar saat mulai
paling awal (Earliest Start) dan saat mulai
paling lambat (Latest Start)
Monday, September 12, 2016

V - 71

Diagram
Act.

Duration
(week)

Predec.

Total Cost (million


rupiah)

Weekly Cost
(million rupiah)

12

10

D,E,G

10

20

Monday, September 12, 2016

Assumption Weekly Cost = Total Cost / Duration

V - 72

Diagram
Cost (Million Rupiah)

Percentage (%)

100

H7

80
60

100

G5

F2

75

40
20

J 10

C6
A4

B2

E9

I1

D3

50
25

weeks
4
Week

8
3

12
7

16

20

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Cost
4 4 5 5 8 8 7 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
Cumulativ
4 8 13 18 26 34 41 46 51 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 86
e
Percentag
10
4,79,3 15 21 30 40 48 53 59 64 67 71 74 78 81 85 88 92 95
e
0
Monday, September 12, 2016

V - 73

002 : S-Curve vs Bar Chart


Rencana Anggaran Biaya
No

Urutan Kegiatan/Pekerjaan

1.

Kegiatan Pondasi

2.141.888,49

3,585 %

2.

Kegiatan Beton/Dinding

3.457.844,27

5,787 %

3.

Kegiatan Kap/Atap

3.544.532,50

5,932 %

4.

Kegiatan Loteng

2.479.985,50

4,151 %

5.

Kegiatan Plesteran

5.348.047,74

8,951 %

6.

Kegiatan Lantai

22.658.096,34

37,921 %

7.

Kegiatan Pintu/Jendela

2.568.604,20

4,299 %

8.

Kegiatan Pengecatan

14.263.244,95

23,871 %

9.

Kegiatan Perlengkapan

3.288.300,00

5,503 %

59.750.543,99

100,00 %

Monday, September 12, 2016

Harga Pekerjaan (Rp)

Bobot (%)

V - 74

002 : S-Curve vs Bar Chart

Monday, September 12, 2016

V - 75

Go to the
Next Lesson

Monday, September 12, 2016

V - 76

Anda mungkin juga menyukai