Erdhika
Arlagant
Ricky AS
Himbo Riyan
Alfian Ravi
Pengantar
Setiap tahunnya jumlah kendaraan di
Indonesia bertambah. Namun hal ini
tidak diimbangi oleh pembangunan
jalan raya yang memadai.
Flyover Semanggi
Clearance
(m)
Gap (detik)
Spacing (m)
Headway (detik)
Hubungan Antara Kendaraan Dalam
Tinjauan Mikroskopis
2. Variasi Harian
Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang
terjadi setiap harinya-nya
misal : Kendaraan pada hari Senin
Jumat lebih banyak dibandingkan hari
Sabtu - Minggu
3. Variasi bulanan
Variasi/fluktuasi arus lalu lintas yang
terjadi setiap bulannya-nya.
misal : lalu lintas pada bulan libur sekolah
jauh lebih padat dibandingkan hari masuk
sekolah.
4. Varian Arah
Variasi/fluktuasi arus lalu lintas menurut
arah menurut waktu-waktu tertentu.
misal : Pada pagi hari, lalu lintas ke arah
kota jauh lebih besar dibandingkan yang
ke luar kota, sebaliknya pada sore hari,
lalu lintas ke luar kota lebih besar
dibandingkan yang menuju kota
2.
DDHV = AADT x K
dimana :
DDHV = volume perjam yang dipakai
untuk
arahan desain
K = proporsi dari lalu lintas harian
yang
terjadi selama jam
puncak
Kecepatan
Dalam suatu aliran lalu lintas yang bergerak setiap
kendaraan mempunyai kecepatan yang berbeda
sehingga aliran lalu lintas tidak mempunyai sifat
kecepatan yag tunggal akan tetapi dalam bentuk
distribusi kecepatan kendaraan individual.
RUMUS KECEPATAN:
Kerapatan
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang
menempati suatu panjang jalan atau lajur dalam
kendaraan per km atau kendaraan per km per lajur
RUMUS : D = q/Vsms
D: kerapatan
q: arus (smp/jam)
Vsms : space mean speed (km/jam)
Uninterupted flow
Kendaraan yang lewat sejenis (kendaraan penumpang)
Lebar lajur minimum :3,50 m
Kebebasan samping: 1.80 m
Mempunyai desain alinyemen horizontal dan
alinyemen vertikal yang bagus (datar, v = 120 km/jam)
6. Untuk lalu lintas 2 arah 2 lajur dimungkinkan gerakan
menyiap dengan jarak pandang 500 m.
2.2.3.Tingkat
Pelayanan
Tingkat pelayanan suatu jalan
menunjukan kualitas jalan diukur dari
beberapa faktor, yaitu:
Kecepatan dan waktu tempuh
Kerapatan (density)
Tundaan (delay)
Arus lalu lintas dan arus jenuh
(saturation flow)
Derajat kejenuhan (degree of saturation)
2.2.4.Derajat Kejenuhan
perbandingan antara arus total sesungguhnya
(V) dengan kapasitas sesungguhnya (C).
Ada 3 kondisi v/c yaitu,
1.V/C < 1, maka volume lalu lintas masih di
bawah kapasitasnya.
2.V/C = 1, maka vloume lalu lintas sama
dengan kapasitasnya.
3.V/C > 1, maka volume lalu lintas telah
melebihi kapasitasnya.
V/C RASIO
Tingkat Pelayanan
Jalan
< 0.60
0.60 - 0.70
0.70 - 0.80
0.80 - 0.90
0.90 - .00
> 1.00
Keterangan
2.3.1
Metode
Akcelik
Metode hasil pengembangan lebih
lanjut dari Rahmi Akcelik,
sebenarnya didasarkan pada
kerangka dasar desain terdahulu
(Miller 1968b; Webster and Cobbe
1966)
Permasalahan kemacetan di
Surabaya