Perdarahan Antepartum
(plasenta previa)
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. P
Usia: 29 tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Alamat: Tidar sari Magelang
Tanggal MRS: 21 Agustus 2016
Status perkawinan : Menikah
RPS:
Pasien datang sendiri dengan diagnosa G3P2A0,
usia ibu 29 tahun hamil 36 minggu. Pasien
mengeluh keluar darah pervaginam seperti
darah haid sejak 4 hari yang lalu selama 2 hari
pertama berturut-turut. Saat ini, perdarahan
sudah berhenti. Pasien tidak merasa kencengkenceng di perut dan tidak mengeluarkan air
ketuban.
ANAMNESIS
RPD:
Penyakit asma (-)
Penyakit jantung (-)
Hipertensi (-)
Diabetes Mellitus (-)
RPK:
Hipertensi (-)
Diabetes Mellitus (-)
Riwayat gemelli (-)
Riwayat penyakit paru-paru (-)
ANAMNESIS
Riwayat menstruasi:
Menarche: 13 tahun
Lama: 7 hari
Siklus: 28 hari
Jumlah darah: 2 3 kali ganti
pembalut/hari
HPHT: 3 desember 2015
Riwayat perkawinan:
Menikah 1 kali dengan suami sekarang
selama 7 tahun
1.
2.
Keadaan
Umur
kehamilan,
sekarang /
persalinan,
tanggal lahir
keguguran dan
nifas
Hamil aterm, post
6 tahun
partus
spontan, 21/07/2010
nifas (+) normal,
perempuan, 3150
gr
3 tahun
13/03/2013
Hamil aterm, post
partus
spontan,
nifas (+) normal,
laki-laki, 3500 gr
3.
Hamil ini
Keadaan
Tempat
anak
perawata
n
Hidup/
sehat
Bidan
Bidan
Hidup/
Sehat
Riwayat operasi:
ANAMNESIS
Kehamilan sekarang:
Periksa kehamilan : ANC di bidan sebanyak
4x selama hamil. 1 kali pada trimester I, 1
kali pada trimester II, dan 2 kali pada
trimester III. Pasien mendapatkan vitamin,
dan nasihat untuk mengatur pola makan
yang baik bagi ibu hamil
HPL: 26 September 2016
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum:
Baik
Kesadaran:
Compos mentis
Vital Sign:
TD: : 120/90 mmHg
RR: 20 x/menit
N: 68 x/menit
T: 36,5
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala:
Mata: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher: pembesaran limfonodi (-), JVP tidak meningkat
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan Luar
Inspeksi: Tampak perut membesar, membujur (+), striae
gravidarum (+)
Palpasi: Leopold I
TFU: 3 jari di bawah processus xyphoideus
Teraba 1 bagian besar, bulat, lunak
Leopold II
Kanan: teraba bagian memanjang seperti papan
Kiri: teraba bagian kecil-kecil
Leopold III
Teraba 1 bagian besar, bulat, keras
Mudah digerakkan
Leopold IV
Konvergen
DJJ:
(+) 134 x/menit
HIS:
(-)
TFU:
31 cm, TBJ= (TFU-12)x155 = 2945 gram
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan Dalam
Vaginal
Toucher
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
JENIS PEMERIKSAAN
HASIL
21 Agustus 2016
HEMATOLOGI
Hb
Leukosit
Eritrosit
Hematokrit
Angka Trombosit
11,5 g/dL
11 x 103/uL
5,0 x 106/uL
33,7%
155 x 103/Ul
NILAI RUJUKAN
13 18 g/dL
4 11 x 103 / uL
4,5 6,5 x 106 / uL
40 54 %
150 450 x 103 /
uL
Px. USG
Kesan:
- posisi plasenta berada di bawah daerah menutupi jalan lahir
DIAGNOSIS
SIKAP
Observasi
Inform consent
Infus RL 20 tpm
As. Tranexanat 3x1
Bricasma 2amp
Kaltrofen HPP
Dexa 3x8 mg
Pengawasan 10
Tinjauan Pustaka
Antepartum Hemorage atau perdarahan
pada kehamilan adalah perdarahan dari
jalan lahir setelah kehamilan 22 minggu.
Perdarahan pada kehamilan dapat
disebabkan oleh Plasenta Previa.
Plasenta Previa adalah plasenta yang
letaknya abnormal yaitu pada segmen
bawah uterus sehingga menutupi
sebagian atau seluruh jalan lahir.
Prosedur Diagnostik
- Anamnesis : perdarahan pervaginam uk di atas 22 minggu,
tidak nyeri, tanpa sebab yg jelas
- Pemeriksaan fisik : bagian terbawah janin belum masuk
panggul, kelainan letak janin
- In Spekulo : mengetahui asal perdarahan
- Penentuan letak plasenta TIDAK LANGSUNG :
Ultrasonografi
- Penentuan letak plasenta LANGSUNG :
Periksa dalam dengan perabaan fornises dan pemeriksaan
melalui kanalis servikalis terlalu berisiko
Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi pada ibu dan bayi yaitu:
Perdarahan antepartum yang dapat menimbulkan syok.
kelainan letak pada janin sehingga meningkatnya letak
bokong dan letak lintang.
Kelahiran premature dan gawat janin.
Selama persalinan plasenta previa dapat menyebabkan
ruptur atau robekan jalan lahir, prolaps tali pusat,
perdarahan postpartum, perdarahan intrapartum.
Melekatnya plasenta seperti plasenta akreta, plasenta
inkreta bahkan plasenta pankreta sehingga harus
dikeluarkan secara manual atau bahkan dilakukan
kuretase
Pembahasan
Penatalaksanaan:
Terapi Ekspektatif/ konservatif
Syarat terapi ekspektatif yaitu:
Pembahasan