Anda di halaman 1dari 24

PPs

Unesa

Sejarah Penemuan
Teori Belajar Sosial
Merupakan perkembangan utama tradisi teori
pembelajaran perilaku.
Tidak seperti Skinner yang mengabaikan fenomena
peniruan, Bandura (1977) percaya bahwa manusia
berpikir adanya hubungan antara perilaku dengan
konsekuensinya dan lebih efisien dengan adanya
pengamatan dari model.
Dibuktikan dengan hasil penelitian yang sering
disebut Bobo doll experiment(Bandura, 1961)
McLeod,Saul.2011.Article:Bandura - Social Learning Theory.
Online(http://www.simplypsychology.org/bandura.html)
1

Definisi Teori Belajar Sosial

PPs
Unesa

Pengertian Teori Belajar Perilaku

Teori perkembangan sosial adalah teori


pembelajaran yang menekankan bukan hanya
penguatan tetapi juga dampak isyarat pada
pemikiran dan dampan pemikiran pada
tindakan. (Bandura, 1986)
Slavin, psikologi pendidikan, hal 202

9/13/16

Teori Bandura berdasarkan tiga asumsi ,


yaitu:
bahwa individu melakukan pembelajarandengan
meniru apa yang ada di lingkungannya,
terutama perilaku-perilaku orang lain. Perilaku
orang lain yang ditiru disebut sebagai perilaku
model /contoh. Apabila peniruan itu dapat
2

Definisi Teori Belajar Sosial

PPs
Unesa

ProsespembelajaranmenurutTeoriBandura,terjadidalam
tigakomponen(unsur)yaitu:
1. PerilakuModel(contoh)
2. PengaruhPerilakuModel
3. ProsesInternalPelajar

Teoribelajarsosial(Sociallearningtheory)dariBandura,
didasarkanpadakonsepsalingmenentukan(reciprocal
determinism),tanpapenguatan(beyondreinforce),dan
pengaturandiri/berifikir(self-regulation/cognition).

Salkind,NeilJ.(2004).AnIntroductiontoTheoriesofHumanDevelopment.
ThousandOaks,London,NewDelhi:SagePublications.International
EducationandPublisher
9/13/16

Pertanyaan

PPs
Unesa

1. Jelaskan pengertian teori belajar sosial menurut


Bandura !
Jawaban :
Teori
perkembangan
sosial
adalah
teori
pembelajaran yang menekankan bukan hanya
penguatan tetapi juga dampak isyarat pada
pemikiran dan dampan pemikiran pada tindakan.
(Bandura, 1986)
2. Bagaimana hasil dari penelitian Bobo doll
experimentyang dilakukan oleh Bandura dkk dapat
mempengaruhi terbentuknya teori belajar sosial?
9/13/16

Pembelajaran Pengamatan

PPs
Unesa

Analisis Bandura tentang pembelajaran pengamatan


meliputi empat tahap, yaitu:
1. Tahap Perhatian
Atensi, dalam tahapan ini seseorang harus
memberikan perhatian terhadap model dengan
cermat.
2. Tahap Pengingatan
Retensi, tahapan ini adalah tahapan mengingat
kembali perilaku yang ditampilkan oleh model yang
diamati maka seseorang perlu memiliki ingatan yang
bagus terhadap perilaku model.
9/13/16

Slavin, psikologi pendidikan,


hal 202-203
5

Pembelajaran Pengamatan

PPs
Unesa

3. Reproduksi
Dalam tahapan ini seseorang yang telah memberikan
perhatian untuk mengamati dengan cermat dan
mengingat kembali perilaku yang telah ditampilkan
oleh modelnya maka berikutnya adalah mencoba
menirukan atau mempraktekkan perilaku yang
dilakukan oleh model.
4. Tahap Motivasi
Motivasional, tahapan berikutnya adalah seseorang
harus memiliki motivasi untuk belajar dari model.
Slavin, psikologi pendidikan, hal 202-203
9/13/16

PPs
Unesa

Pembelajaran Tidak Langsung

Pembelajaran tidak langsung (vicarious learning)


Adanya motivasi pada model yang dikuatkan atau
dihukum karena terlibat dalam suatu perilaku
tertentu juga merupakan faktor pemilihan model dan
perilaku terbentuk.
Slavin, psikologi pendidikan, hal 203

9/13/16

PPs
Unesa

Pertanyaan

1. Sebutkan tahapan
menurut Bandura!
Jawaban :
2. Atensi
3. Retensi
4. Reproduksi
5. Motivasi

pembelajaran

pengamatan

2. Bagaimana jika pada proses reproduksi perilaku


model yang dilakukan oleh seorang anak tidak
mendapatkan motivasi ataupun reinforcement yang
diharapkan? Apakah berpengaruh pada proses
imitasi perilaku?
9/13/16
8

Pembelajaran Mandiri

PPs
Unesa

Hipotesis Bandura mengenai pembelajaran mandiri:


Orang mengamati perilakunya sendiri, menilainya
berdasarkan standartnya sendiri, dan memperkuat
atau menghukum diri sendiri.
Konsep yang penting dalam teori pembelajaran sosial
khususnya pembelajaran mandiri adalah Pengaturan
diri (self-regulation)
Slavin, psikologi pendidikan, hal 204
9/13/16

Pembelajaran Mandiri

PPs
Unesa

Self-Regulation

Faktor Eksternal dalam Regulasi Diri

1. Pengalaman berinteraksi
Faktor lingkungan bertinteraksi dengan pengaruhpengaruh pribadi, membentuk standar evalusi diri
orang itu. Melalui orang tua dan guru anak-anak
belajar baik-buruk, tingkahlaku yang dikehendaki dan
tidak dikehendaki.
2. Penguatan (re-inforcement)
Standar tingkah laku dan penguatan biasanya
bekerja sama; ketika orang dapat mencapai standar
tingkah laku tertentu, perlu ada penguatan agar
tingkah laku semacam itu menjadi pilihan untuk
dilakukan lagi.
9/13/16

10

Pembelajaran Mandiri

PPs
Unesa

Self-Regulation

Faktor Internal dalam Regulasi Diri


1. Observasidiri(selfobservation)

2. Prosespenilaian atau mengadili tingkah laku


(judgmental process)
3. Reaksi-diri-afektif(self response)
Salkind,NeilJ.(2004)..ThousandOaks,London,NewDelhi:Sage
Publications.InternationalEducationandPublisher

9/13/16

11

PPs
Unesa

Pertanyaan

1. Sebutkan faktor eksternal dan internal dari regulasi


diri.
Jawaban :
Faktor
eksternal:
pengalaman
berinteraksi,
penguatan
Faktor
internal:
Observasidiri(selfobservation),Prosespenilaian
atau mengadili tingkah laku (judgmental process),
Reaksi-diri-afektif(self response)

2. Bagaimanakah fakta dari hipotesis yang telah


diutarakan
Bandura
mengenai
pembelajaran
9/13/16
Mandiri?
12

Pembelajaran Pengaturan
Diri
Pengertian Pengaturan
Diri
Meichenbaum

PPs
Unesa

Siswa memantau dan mengatur perilakunya sendiri


Stategi pembelajaran pengaturan diri disebut
pengubahan perilaku kognisi:
Prosedur yang didasarkan pada prinsip perilaku
maupun kognisi untuk mengubah peerilaku diri
sendiri melalui pembicaraan dengan diri sendiri dan
pengajaran pada diri sendiri
9/13/16

Slavin, psikologi pendidikan,


hal 206
13

Pembelajaran Pengaturan
Diri
Langkah-langkah
dalam pengajaran pengaturan
Meichenbaum

PPs
Unesa

diri:
1. Model yang sudah dewasa melakukan tugas sambil
berbicara kepada diri sendiri dengan lantang
(peniruan kognisi)
2. Anak tersebut mengerjakan tugas yang sama
berdasarkan pengarahan intruksi orang teladan
(panduan terbuka dan eksternal)
3. Anak tersebut melakukan tugas sambil mengajari diri
9/13/16

14

Pembelajaran Pengaturan
Diri
Langkah-langkah
dalam pengajaran pengaturan
Meichenbaum

PPs
Unesa

diri (lanjutan):
4. Anak tersebut membisikkan instruksi tadi pada diri
sendiri ketika menerjakan tugas (paduan terbuka dan
tidak terdengar kepada diri sendiri)
5. Anak tersebut melakukan tugas sambil memandu
kinerjanya melalui percakapan pribadi (instruksi
tersembunyi kepada diri sendiri)
9/13/16

Slavin, psikologi pendidikan,


hal 206
15

Pertanyaan

PPs
Unesa

1. Jelaskan
pengertian
strategi
pembebelajaran
pengaturan diri
Jawaban :
pengubahan perilaku kognisi:
Prosedur yang didasarkan pada prinsip perilaku
maupun kognisi untuk mengubah peerilaku diri
sendiri melalui pembicaraan dengan diri sendiri dan
pengajaran pada diri sendiri
2. Bagaimana strategi pengubahan perilaku kognisi
dapat
mengurangi
perilaku
siswa
yang
mengganggu?
9/13/16

16

Pembelajaran Pengaturan
Diri
Dorongan pembelajaran
pengaturan diri (selfMeichenbaum

PPs
Unesa

regulated learning) merupakan sarana mengajari


siswa berpikir tentang pemikiran mereka sendiri.
Strategi ini terbukti meningkatkan kinerja dalam
tugas, dan digeneralisasikan dalam tugas-tugas lain.
Salah satu cara melibatkan siswa dalam
pembelajaran pengaturan diri adalah dengan
pemberian tugas yang panjang dan rumit
Slavin, psikologi pendidikan, hal 206
9/13/16

17

Pembelajaran Pengaturan
Diri
Pemberian Meichenbaum
tugas yang panjang dan rumit, contohnya

PPs
Unesa

dengan formulir rincian pengerjaan tugas


FORMULIR PENGERJAAN TUGAS
Mendapatkandiperpustakaan
Membaca dan membuat catatan
Menuliskandraftpertamalaporan
Memeriksa draft berdasarkan pengertian
Memeriksadraftberdasarkanmekanikabahasa
Menyusun draft akhir yang diketik rapi

Slavin, psikologi pendidikan, hal 207


9/13/16

18

Pembelajaran Pengaturan
Diri
Pemeriksaan
masing-masing tahapan dalam suatu
Meichenbaum

PPs
Unesa

prosedur memungkinkan motivasi secara mental


yang dapat menguatkan siswa.
Kajian dari Robinson, strategi pengubahan perilaku
kognisi dapat mempunyai dampak yang sangat
besar, khususnya mengurangi perilaku hiperaktif,
impulsif, dan agresif.
Slavin, psikologi pendidikan, hal 207
9/13/16

19

Pertanyaan

PPs
Unesa

1. Apa fungsi pemberian tugas yang panjang dan rumit


kepada siswa?
Jawaban :
untuk melibatkan siswa secara langsung pada
pembelajaran penguatan diri. Sehingga siswa
mampu memilah tugas menjadi bagian yang lebih
kecil dan siswa merasakan kemajuan ke arah tujuan
yang diinginkan.
2. Bagaimana strategi pengubahan perilaku kognisi
dapat mengurangi perilaku hiperaktif, impulsif, dan
agresif.?
9/13/16

20

Penguatan Diri Sendiri

PPs
Unesa

Drabman, spitalnik & OLeary merancang dan


mengevaluasi prosedur klasik pengaturan perilaku
dimana penguatan dari luar dapat perlahan-lahan
dihilangkan.
Pengamatan diri sendiri mempunyai pengaruh
penting terhadap perilaku.
Seseorang yang yakin dengan kemampuannya
menggunakan perilaku metakognisi dan motivasi diri
memungkinkan untuk memiliki self-efficacy yang
tinggi.

9/13/16

21

PPs
Unesa

Kekuatan
Teori Pembelajaran Perilaku

Prinsip dasar teori pembelajaran perilaku bermanfaat


untuk menjelaskan banyak perilaku manusia, bahkan
lebih lanjut dapat bermanfaat untuk mengubah perilaku
seseorang.
Slavin, psikologi pendidikan, hal 208

9/13/16

22

PPs
Unesa

Kelemahan
Teori Pembelajaran Perilaku

Hanya terfokus pada perilaku yang dapat diamati,


proses pembelajaran kurang terlihat.
Teori pembelajaran perilaku dan kognisi dianggap
sebagai model yang saling bersaing dan
bertentangan, sehingga dibutuhkan teori
pembelajaran sosial sebagai jembatan kesenjangan.
Slavin, psikologi pendidikan, hal 208
9/13/16

23

Pertanyaan

PPs
Unesa

1. Apa kelemahan dari teori perkembangan perilaku?


Jawaban :
Hanya terfokus pada perilaku yang dapat diamati,
proses
pembelajaran
kurang
terlihat.
Teori
pembelajaran perilaku dan kognisi dianggap sebagai
model yang saling bersaing dan bertentangan,
sehingga dibutuhkan teori pembelajaran sosial
sebagai jembatan kesenjangan.
2. Mengapa orang yang yakin dengan kemampuannya
menggunakan perilaku metakognisi dan motivasi
diri memungkinkan untuk memiliki self-efficacy yang
tinggi?
9/13/16

24

Anda mungkin juga menyukai