(Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan
HEALTH SUBDEPT
2015
1. LUKA BAKAR
1. LUKA BAKAR
Ada 3 tingkatan, yaitu:
a.
Tingkat I
Luka bakar biasa, kulit tidak melepuh
obati dg obat merah / salep
b.
Tingkat II
Kulit melepuh (ada gelembung)
tutup bagian gelembung dengan perban
steril
yang diolesi salep
c. Tingkat III
Terbakar parah / hangus (jaringan sampai
rusak)
tutup dengan perban steril, minta bantuan
dokter
2. LUKA TERSAYAT
3. TERSENGAT ARUS
LISTRIK
Bila korban masih
berhubungan dengan
4. KECELAKAAN PADA
MATA
Penanganan: Teteskan
obat pembersih
mata, tutup dg kapas tebal, lalu balut
perlahan-lahan untuk untuk mencegah
cahaya masuk.
5. KERACUNAN
1.
2.
3.
4.
5.
Keracunan melalui
Pernafasan
Penolong menggunakan gas masker
6. PINGSAN
Penanganan:
Penderita dibaringkan dan tidak
dikerumuni banyak orang
Telentangkan korban di atas lantai dan
biarkan menghirup uap amonia encer atau
garam-garam yang berbau
Stimulasi kulit korban dengan Mencubit
kulit dan menekan bagian dada
Bila korban dapat menelan, beri air minum
Bila pernafasan pendek / tertahan-tahan,
dilakukan pernafasan buatan /
menghembuskan oksigen 6% dengan CO2
JENIS PERDARAHAN
1. PENDARAHAN LUAR
2. PENDARAHAN DALAM
Biasanya tak terlihat dan kulit tampak rusak,
kadang-kadang terlihat dibawah permukaan
kulit berupa memar.
PENANGANA
Nterhadap Infeksi pada penangan
A.Perlindungan
perdarahan :
1. Gunakan APD
2. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata,makanan
sewaktu memberi perawatan.
3.Buang bahan yang telah ternoda.
B.Mengendalikan Perdarahan Luar :
1.Tekan Langsung ( 5 15 menit )
2. Elevasi ( dilakukan bersamaan tekan langsung )
3. Tekan pada titik tekan.
4. Cara lain yaitu imobilisasi dengan / tanpa
bidai/Torniket.
PERAWATANPERDARAHAN
8.SYOK
TANDA :
a.Pernafasan
: cepat dan dangkal
b.Nadi
: Cepat dan lemah
c.Kulit
: Pucat,dingin & lembab
d.Wajah
: Pucat, sianosis pada bibir, lidah dan
cuping telinga.
e. Mata
: Pandangan hampa, pupil melebar.
Gejala :
a.Mual & sampai muntah
b.Haus
c.Lemah
d.Pusing
e.Gelisah
Penanganan Syok
PELAKSANAAN
RJP
1. Cek respon korban / cek kesadaran
2. Nilai pernafasan , jika nafas tidak ada segera panggil
bantuan
3. Cek nadi karotis di leher
4. Tentukan titik kompresi 2 jari diujung tulang dada
(Sternum)
5. Letakkan tumit tangan diatas titik kompresi
6. Kuncilah jari-jari tangan jari tangan lainnya
7. Dengan kedua tangan lurus menghadap tulang dada
lakukan 30x kompresi dada. Setiap 30x kompresi dada
dilakukan dalam waktu 18 detik
8. Buka jalan nafas dan bersihkan jika ada sumbatan
9. Lakukan bantuan nafas 2 kali dala tiap 30x kompresi dada
10.Teruskan RJP , lakukan 5 siklus
Evaluasi RJP
1.Sesudah 5 siklus kompresi dada dan bantuan nafas, kemudian
pasien dievaluasi kembali.
2.Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan bantuan
nafas dengan rasio 30:2
3.Jika ada nafas dan denyut nadi teraba letakkan pasien pada posisi
mantap/stabil
4.Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan bantuan nafas
sebanyak 10-12x/menit dan monitor nadi tiap 10 detik
5.Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat serta nadi
teraba, jaga agar jalan nafas tetap terbuka
PEMBALUTAN :
Bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup
luka.
FUNGSI :
1.Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.
2.mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3.Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.
JENIS PEMBALUT:
1.Pembalut pita / gulung
2.Pembalut segitiga ( mitella )
3.Pembalut tabung / tubuler
4.Pembalut penekan
Jenis Fraktur :
1.Patah Tulang Tertutup : Permukaan kulit utuh
2.Patah Tulang terbuka : Permukaan kulit ada luka/robek
PEMBIDAIAN
Adalah Upaya menstabilkan + Immobilisasi bagian cedera
Tujuan :
-Mencegah gerakan
-Mengurangi cedera baru
-Memberi istirahat
-Mengurangi nyeri
-Mempercepat penyembuhan
Macam-Macam Bidai :
Bidai keras
Bidai traksi
Bidai Improvisasi
Gendongan/belat & bebat
PEDOMAN PEMBIDAIAN :
1.Informasikan kepada penderita.
2.Nilai nilai kondisi pasien
3.Nilai GSS (Gerakan Sensasi Sirkulasi) pada distal(atas) letak cedera
4.Siapkan alat-alat
5.Membidai sesuai dg posisi saat ditemukan
6.Meliputi dua sendi atau dua tulang
7.Lapisi bidai dg bahan lunak
8.Ikatan jangan terlalu keras/longgar
9.Ikatan cukup jumlahnya
10.Nilai GSS kembali
Cedera Kepala :
Adalah Cedera pada bagian kepala dan Leher yang
menyebabkan gangguan pada Otak :Ringan/Berat,
serta pernafasan
Penyebab : Benturan Keras di Kepala dan
Leher
Pembagian :
1.Cedera Kepala Sederhana
2.Patah Tulang Tengkorak
3.Cedera Otak
4.Cedera Tulang Leher Depan dan Belakang
TANDA &
GEJALA
1. Perubahan respon
2. Gangguan Napas
3. Sakit kepala
4. Mual, muntah (muntah proyektil)
5. Gangguan penglihatan, pupil tak simetris
6. Kejang
7. Perubahan tanda vital (Nadi Lambat dan Nafas Cepat)
8. Tenggorokan bengkak
9. Luka terbuka/tertutup
10. Darah/cairan otak keluar dari hidung/telinga.
11. Memar dibelakang telinga (Battle Sign)
12. Memar disekitar mata (raccoon eyes)
PENANGANA
N
1. Penilaian Dini
2. Immobilisasi Kepala & Leher
3. Beri O2 bila ada
4. Tutup dan Balut Luka
5. Pantau tanda vital secara berkala
6. Rujuk
CEDERA SPINAL
spinal
TERIMA KASIH