BRYAN FRANCO GM
120100121
CITRA AYU DYSTIRA
120100043
KIKI
FERNANDO
TUA
SIAHAAN
120100138
NANCY
MEDIATRICK
NADEAK
120100289
Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin
secara absolut atau relatif.
WHO memprediksikan adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup
besar untuk beberapa tahun mendatang. Khususnya untuk di Indonesia, WHO
memprediksi kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3
juta pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia di atas 20 tahun dan
dengan asumsi prevalensi DM pada urban (14,7%) dan rural (7,2%) maka diperkirakan
terdapat 12 juta penyandang diabetes di daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural.
Suatu jumlah yang sangat besar dan merupakan beban yang sangat berat untuk
ditanganin sendiri oleh semua tenaga kesehatan yang ada. Sehingga diharapkan semua
pihak baik masyarakat maupun pemerintah dapat ikut serta dalam usaha penanggulangan
diabetes melitus, khususnya dalam pencegahan
Tinjauan Pustaka
Definisi
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
akibat adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya (American Diabetes Association, 2005).
Epidemiologi
Pada tahun 2000 menurut WHO diperkirakan sedikitnya 171 juta orang di seluruh
dunia menderita Diabetes mellitus, atau sekitar 2,8% dari total populasi. Peningkatan
prevalensi terbesar terjadi di Asia dan Afrika, sebagai akibat dari tren urbanisasi dan
perubahan gaya hidup, seperti pola makan yang tidak sehat
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 mendapatkan prevalensi diabetes
mellitus pada penduduk usia 25-64 tahun sebesar 7,5%.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan 2013 melakukan wawancara untuk
menghitung proporsi diabetes mellitus pada usia 15 tahun keatas. Hasil wawancara
tersebut mendapatkan bahwa proporsi diabetes mellitus pada Riskesdas 2013 meningkat
hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2007 .
Patofisiologi
Diabetes merupakan kelompok gangguan metabolik yang
ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat dari
ketidakmampuan kerja insulin dalam tubuh
Manifestasi Klinis
Keluhan klasik
o Poliuria
o Polifagia
o Polidipsia
o Penurunan berat badan
Keluhan non-klasik
o
o
o
o
o
Diagnosis
Terapi
Pencegahan primer
Program penurunan berat badan. Pada seseorang yang
mempunyai risiko diabetes dan mempunyai berat badan lebih,
penurunan berat badan merupakan cara utama untuk
menurunkan risiko terkena DM tipe-2 atau intoleransi glukosa.
Beberapa penelitian menunjukkan penurunan berat badan 510% dapat mencegah atau memperlambat munculnya DM tipe2.
Diet sehat.
Latihan jasmani.
Menghentikan merokok.
Pencegahan sekunder
Pencegahan tersier
Komplikasi
Komplikasi akut
o Ketoasidosis Diabetik
o Status Hiperglikemi Hiperosmolar
o Hipoglikemia
Komplikasi Kronis
o Makroangiopati
o Mikroangiopati
Neuropati
Anamnesis Pribadi
Nama
: Warsito
Umur
: 45 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan: Sudah Menikah
Pekerjaan
: Wiraswasta
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Alamat
: DIM IV Hamparan Perak Medan
Anamnesis Penyakit
Keluhan utama
Telaah
: Badan Lemas
Hal ini dialami Os sejak 3 hari yang lalu. Os mengatakan os tidak dapat beraktivitas seperti biasa karena
badan lemasnya. Badan lemas disertai mual, hoyong, dan sulit tidur. Keluhan muntah tidak dijumpai. Wajah
pucat tidak ditemukan. Perdarahan spontan disangkal. Riwayat penurunan berat badan dijumpai dalam 1
tahun ini namun os tidak mengetahui berapa kilo penurunan berat badannya. Os mengatakan os mudah lapar
sehingga os sering makan. Os juga sering merasa haus dan sering minum. Os mengeluhkan sering BAK pada
malam hari selama 1 tahun ini dengan frekuensi 4-5x/malam, dengan volume 1 aqua gelas tiap BAK. BAB
normal. Os mempunyai riwayat penyakit gula dalam setahun ini dengan KGD tertinggi 400 mg/dL. Os
mengkonsumsi metformin untuk mengobati gulanya namun tidak teratur. Keluhan penglihatan kabur dan kaki
kebas-kebas disangkal. Os mempunyai riwayat penyakit darah tinggi sudah 5 tahun dengan tekanan darah
tertinggi 150/100 mmHg. Os mengkonsumsi amilodipine untuk menurunkan tekanan darahnya.
RPT
: Tidak jelas
RPO
: Metformin, amlodipin
Anamnesis Organ
Jantung
Sesak Napas: -
Edema:-
Angina Pektoris: -
Palpitasi: Lain-lain: -
Saluran Pernafasan
Saluran Pencernaan
Saluran Urogenital
Batuk-batuk: -
Asma, bronkitis: -
Dahak : -
Lain-lain: -
Penurunan BB: +
Keluhan Menelan: -
Keluhan Defekasi: -
Keluhan Perut: -
Lain-lain: -
Sakit BAK
:-
Mengandung batu : -
BAK tersendat
:-
:-
Anamnesis Organ
Sendi dan Tulang
Sakit Pinggang
Endokrin
Saraf Pusat
:-
Keterbatasan Gerak : -
Keluhan Persendian: -
Lain-lain
Haus/Polidipsi : +
Gugup
Poliuri
:+
Perubahan suara : -
Polifagi
:+
Lain-lain
Sakit Kepala
:-
Hoyong
Lain-lain
Pucat
:-
Petechiae: -
Sirkulasi Perifer
Claudicatio Intermitten: -
:-
:::+
:-
Perdarahan
:-
Purpura
:-
Lain-lain
:-
Lain-lain
:-
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sedang
Sensorium
Pancaran Wajah
: biasa
Sikap Paksa
:-
Pernafasan : 20 x/i
Refleks Patologis
: Compos Mentis
: -/-
Temperatur : 36.2C
TB = 165cm
BB = 70 kg
IMT: BB/(TB)2
70kg/(1,6m)2 = 25,7 kg/m2
Kesan : obesitas grade I
Pemeriksaan Fisik
KEPALA:
Mata: konjungtiva palpebra pucat (-/-), ikterus (-/-), pupil: isokor, ukuran: 3 mm, refleks cahaya direk (+/+) /
indirek (+/+), kesan normal
Telinga: dalam batas normal
Hidung: dalam batas normal, deviasi septum (-), pernapasan cuping hidung (-)
Mulut: lidah
gigi geligi
tonsil/faring
LEHER:
Struma tidak membesar, tingkat : (-)
Pembesaran kelenjar limfa (-), lokasi(-), jumlah(-), konsistensi(-), mobilitas: (-), nyeri tekan (-)
Posisi trakea: medial, TVJ: R-2 cm H2O
Kaku kuduk (-), lain-lain (-)
THORAX DEPAN
Inspeksi
Bentuk
Pergerakan
: Simetris fusiformis
: Simetris tidak ada ketinggalan bernafas. Abdominalthorakal
Palpasi
Nyeri tekan
: Tidak dijumpai
Fremitus suara
Iktus
Perkusi
Paru
Batas Paru-Hati R/A
Peranjakan
:-
Jantung
Batas atas jantung
: LPSD
Auskultasi
Paru
Suara pernafasan
: vesikular
Suara tambahan
:-
Jantung
M1 > M2, P2 > P1, T1 > T2, A2 > A1, desah sistolis (-), tingkat (-)
Desah diastolis (-), lain-lain: (-)
HR: 72 x/menit, reguler,intensitas: cukup
THORAX BELAKANG
Inspeksi
: Simetris fusiformis
Palpasi
Perkusi
:-
ABDOMEN
Inspeksi
Bentuk
: Simetris
: Tidak dijumpai
Caput Medusae
: Tidak dijumpai
Palpasi
Dinding Abdomen
HATI
Pembesaran
:-
Permukaan : Pinggir
:-
Nyeri tekan
:-
LIMFA
Pembesaran
GINJAL
Ballotement
TUMOR
:-
Perkusi
Pekak hati : Pekak beralih
:-
Auskultasi
Peristaltik usus
Lain-lain
: normoperistaltik
:-
Pinggang
Nyeri Ketuk
: (-)
INGUINAL
Mukosa
Sarung tangan
Pemeriksaan Laboratorium
Darah
Kemih
Tinja
Hb: 12,5 g%
Warna: -
Warna: -
Eritrosit: -
Protein: -
Konsistensi: -
Leukosit: 8,5x103/mm3
Reduksi: -
Eritrosit: -
Trombosit: 298x103/mm3
Bilirubin: -
Leukosit: -
Ht: 35,7%
Urobilinogen: -
Amoeba/Kista: -
Eosinofil: -
Sedimen
Telur Cacing
Basofil: -
Eritrosit: -
Ascaris: -
Neutrofil: -
Leukosit: -
Ankylostoma: -
Limfosit: -
Epitel: -
T. Trichiura: -
Monosit: -
Silinder: -
Kremi: -
Deformitas sendi
Lokasi
Jari Tabuh
Sianosis
Eritema palmaris
Lain-lain
Kiri
Kanan
Edema:
Arteri Femoralis :
Refleks KPR :
Refleks APR :
Refleks Fisiologis :
Refleks Patologis :
Resume
Keluhan Utama : Malaise
Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 3 hari yang lalu. Nausea (+), Dizziness
(+). Cachecxia (+). Polifagia (+), polidipsi (+), poliuria (+). Riwayat DM (+),
ANAMNESIS
KGD tertinggi 400 mg/dl. Riwayat Hipertensi (+), TD tertinggi 150/100 mmHg.
RPO Metformin dan amlodipin.
RPT : RPO : Metformin, amlodipin
Keadaan Umum : Sedang
STATUS PRESENS
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS SEMENTARA
Medikamentosa:
IVFD RL 0,9% 20 gtt/i makro
PENATALAKSANAAN
KGD N
KGD2JPP
KGD ad
Random
29-05-2016
30-05-2016
445
82
31-05-2016
01-06-2016
03-06-2016
213
485
174
OHO / Insulin
Keterangan
FOLLOW UP PASIEN
Tanggal
Terapi
29-05-2016
Rencana
Lemas (+),
DM tipe 2
Tirah baring
- KGD
hoyong (+) ,
HR: 72x/i
RR: 20xi
Temp: 36,6 0C
Pem fisik
Kepala : mata anemis -/-, sklera
ikterik -/Leher: TVJ R-2 cmH2O
Lab:
Hb: 12.5 g/dL
Ht : 35,7%
Leu: 8.500 /L
Tromb: 298.000/ L
Bilirubin total : 0,85 mg/dl
Bilirubin Direk: 0,56 mg/dl
SGOT: 33 U/L
SGPT: 39 U/L
Ureum: 45 mg/dl
Kreatinin : 1,2 mg/dl
HT grade 1
puasa
mual (+)
Rendah garam
-
Amlodipin 10 mg 1x1
Noverapid 12-12-12
Tanggal
Terapi
30-05-2016
Lemas (+),
Mual (-)
Lab:
KGD puasa : 82 mg/dl
Rencana
DM tipe 2
Tirah baring
- KGD ad
HT
random
terkontrol
Rendah garam
IVFD RL 0,9 % 20 gtt/I
makro
Inj. Ceftriaxon 1 gr/12
jam/IV
-
Amlodipin 10 mg 1x1
Noverapid 12-12-12
Domperidone 10mg
3xtab 1
Betahistine tab 3x1
Tanggal
Terapi
31-05-2016
Lemas (+)
DM tipe 2
Tirah baring
HT stage 1
HR: 94x/i
RR: 18xi
Temp: 36,7 0C
Pem fisik
Kepala : mata anemis -/-,
sklera ikterik -/Leher: TVJ R-2 cmH2O
Thoraks: SP: Vesikuler, ST: (-)
Abdomen: Simetris
fusiformis, soepel
H/L/R tidak teraba
Peristaltik (+) Normal
Ekstremitas: Akral hangat,
pulsasi arteri teraba.
Lab:
Rendah garam
-
Amlodipin 10 mg 1x1
Noverapid 12-12-12
Domperidone 10mg
3xtab 1
Rencana
KGD
puasa
Tanggal
Terapi
01-06-2016
Lemas (+)
DM tipe 2
Tirah baring
HT terkontrol
HR: 82x/i
RR: 22xi
Temp: 36,60C
Pemeriksaan fisik
Kepala : mata anemis -/-,
sklera ikterik -/Leher: TVJ R-2 cmH2O
Thoraks: SP: Vesikuler, ST: (-)
Abdomen: Simetris
fusiformis, soepel
H/L/R tidak teraba
Peristaltik (+) Normal
Ekstremitas: Akral hangat,
pulsasi arteri teraba.
Lab:
Garam
-
Amlodipin 10 mg 1x1
Noverapid 12-12-12
Rencana
Tanggal
Terapi
02-06-2016
Lemas
Rencana
DM tipe 2
Tirah baring
- Pemeriksaan
HT terkontrol
KGD sewaktu
Garam
HR: 100x/i
RR: 20xi
Temp: 36,00C
Pem fisik
Kepala : mata anemis -/-,
sklera ikterik -/Leher: TVJ R-2 cmH2O
Thoraks: SP: Vesikuler, ST: (-)
Abdomen: Simetris
fusiformis, soepel
H/L/R tidak teraba
Peristaltik (+) Normal
Ekstremitas: Akral hangat,
pulsasi arteri teraba.
Amlodipin 10 mg 1x1
Noverapid 12-12-12
Tanggal
Terapi
03-04-2016
Lemas
HR: 74x/i
RR: 22xi
Temp: 37,10C
Pem fisik
Kepala : mata anemis -/-,
sklera ikterik -/Leher: TVJ R-2 cmH2O
Thoraks: SP: Vesikuler, ST: (-)
Abdomen: Simetris
fusiformis, soepel
H/L/R tidak teraba
Peristaltik (+) Normal
Ekstremitas: Akral hangat,
pulsasi arteri teraba.
DM tipe 2
Tirah baring
Amlodipin 10 mg 1x1
Noverapid 12-12-12
Domperidone 10mg
3xtab 1
Rencana
Diskusi kasus
Teori
Definisi
Pasien
Pasien mengalami hiperglikemia dengan KGD sewaktu 445 mg/dL.
Epidemiologi
Manifestasi Klinis
2.Polidipsi
kabur dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada
3.Penurunan BB.
wanita.
Diagnosis
BAK)
2.Polidipsi
3.Penurunan BB.
+ pemeriksaan KGD sewaktu 445 mg/dL
Komplikasi
Komplikasi akut
1. Ketoasidosis diabetik
2. Hiperosmolar non ketotik
3. Hipoglikemia
Komplikasi kronik
1.
Makroangiopati
a. Pembuluh darah jantung
b. Pembuluh darah tepi
c. Penyakit arteri perifer
d. Pembuluh darah otak
2.
Mikroangiopati
a. Retinopati diabetik
b. Nefropati diabetik
c.
Neuropati diabetik
Terapi
Tirah baring
Terapi nonfarmakologi
Amlodipin 10 mg 1x1
Noverapid 12-12-12
c.
g. Pemanis alternatif
Terapi farmakologi
2.
Penambah
sensitivitas
terhadap
insulin:
metformin,
tiazolidindion
3.
4.
Kesimpulan
TERIMA KASIH