is
Nama: Ny W
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Tanggal lahir
: 24 Januari 1976
Agama
: Islam
Kebangsaan/ suku
: Indonesia/ Jawa
Pendidikan : S1
Perkerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat
: Jl. Kramat Jati RT 05/10, Jakarta Timur
Status
: menikah
Tanggal pemeriksaan : 7 September 2016
Keluhan utama :
Mata merah pada kedua mata sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit.
Keluhan tambahan :
Terdapat kotoran mata pada pagi hari di kedua
mata, sehingga pasien sulit membuka mata ssat
bangun tidur dan rasa pedih pada kedua mata
Tanda Vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi
: 80 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
: 36.5 C
Suhu
Diagnosis Kerja
Konjungtivitis bacterial akut ODS
Diagnosis Banding
Konjungtivitis virus
Penatalaksanaan
Terapi Medikamentosa :
Antibiotik dan antiinflamasi topical
Tetes mata CendoTobroson ( Tobramycin 3mg/ml
Dexamethason 1mg/ml) 4 tetes per hari untuk kedua
mata.
Prognosis
Ad Vitam
Ad Funtionam
Ad Sanationam
: ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
Etiologi
Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai
macam hal, seperti :
a. infeksi oleh virus atau bakteri.
b. reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu
binatang.
c. iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara
lainnya; sinar ultraviolet.
d. pemakaian lensa kontak, terutama dalam jangka
panjang.
1. Hiperemia
2.Discharge ( sekret ). Berasal dari eksudasi selsel radang. Kualitas dan sifat alamiah
eksudat(mukoid, purulen, berair, atau berdarah)
tergantung dari etiologinya.
3.Chemosis ( edema conjunctiva ). Adanya
Chemosis mengarahkan kita secara kuat pada
konjungtivitis alergik akut tetapi dapat juga muncul
pada konjungtivitis gonokokkal akut atau
konjungtivitis meningokokkal, dan terutama pada
konjungtivitis adenoviral.
Konjungtivitis Bakterial
Penyebab konjungtivitis bakteri paling sering
adalah Staphylococcus, Pneumococcus, dan
Haemophilus.
Tanda dan Gejala
- Iritasi mata,
- Mata merah,
- Sekret mata,
- Palpebra terasa lengket saat bangun tidur
- Kadang-kadang edema palpebra
B. Pemeriksaan Laboratorium
Pada kebanyakan kasus konjungtivitis bacterial,
organism dapat diketahui dengan pemeriksaan
mikroskopik terhadap kerokan konjungtiva yang
dipulas dengan pulasan Gram atau Giemsa
C. Komplikasi
-Blefaritis marginal menahun sering menyertai
konjungtiva stafilokokus
-Ulserasi kornea marginal dapat terjadi pada infeksi
N gonorroeae, N konchii, N meningitides, H
aegyptus, S gonorrhoeae berdifusi melalui kornea
masuk camera anterior, dapat timbul iritis toksik.
Laboratorium
Demam faringokonjungtival umumnya disebabkan
oleh adenovirus tipe 3 dan kadang kadang oleh
tipe 4 dan 7. Virus itu dapat dibiakkan dalam sel
HeLa dan ditetapkan oleh tes netralisasi.
Terapi
Tidak ada pengobatan spesifik. Konjungtivitisnya
sembuh sendiri, umumnya dalam sekitar 10 hari.
Laboratorium
Keratokonjungtiva epidemika disebabkan oleh
adenovirus tipe 8, 19, 29, dan 37 (subgroub D dari
adenovirus manusia). Virus-virus ini dapat diisolasi
dalam biakan sel dan diidentifikasi dengan tes
netralisasi.
Terapi
Sekarang ini belum ada terapi spesifik, namun
kompres dingin akan mengurangi beberapa gejala.
kortikosteroid selama konjungtivitis akut dapat
memperpanjang keterlibatan kornea sehingga harus
dihindari.
Etiologi
Chlamydia trachomatis serotipe A,B,Ba, atau C. Infeksi ini
menyebar melalui kontak langsung dengan sekret kotoran
mata penderita trakoma atau melalui alat-alat kebutuhan
sehari-hari seperti handuk, alat-alat kecantikan dan lain-lain.
Untuk menegakkan keadaan endemik trakoma pada keluarga
atau sebuah komunitas, sejumlah anak harus mempunyai
minimal dua dari tanda berikut:
Lima atau lebih folikel pada garis konjungtiva tarsal datar
kelopak mata atas.
Konjungtival scarring yang khas pada konjungtiva tarsal atas.
Folikel limbal atau sekuelnya(Herberts pits).
Ekstensi atau perpanjangan pembuluh darah ke arah kornea,
paling sering tampak pada limbus superior.
Terapi
Tetrasiklin, 1-1,5g per hari secara oral terbagi dalam
empat dosis untuk tiga sampai empat minggu;
doksisiklin, 100mg secara oral dua kali sehari
selama tiga minggu; atau eritromisin, 1g per hari
dalam empat dosis terbagi untuk tiga sampai
empat minggu.
Terapi
Meneteskan vasokonstriktor local pada tahap akut
(epineprin, larutan 1:1000 yang diberikan secara topical,
akan menghilangkan kemosis dan gejalanya dalam 30
menit). Kompres dingin membantu mengatasi gatalgatal
Konjungtivitis Vernalis
Definisi
Penyakit ini, juga dikenal sebagai catarrh musim semi
dan konjungtivitis musiman atau konjungtivitis musim
kemarau, adalah penyakit alergi bilateral yang jarang. 1,3
Penyakit ini lebih jarang di daerah beriklim sedang
daripada di daerah dingin. Penyakit ini hampir selalu lebih
parah selama musim semi, musim panas dan musim
gugur daripada musim gugur.
Tanda dan gejala
Pasien mengeluh gatal-gatal yang sangat dan bertahi mata
berserat-serat. Biasanya terdapat riwayat keluarga alergi.
Konjungtiva tampak putih seperti susu, dan terdapat
banyak papilla halus di konjungtiva tarsalis inferior.
Terapi:
- Pemakaian mesin pendingin ruangan berfilter
- Menghindari daerah berangin kencang yang biasanya juga
membawa serbuksari
- Menggunakan kacamata berpenutup total untuk mengurangi
kontak dengan allergen di udara terbuka. Pemakaian lensa
kontak dihindari karena dapat membantu resistensi allergen.
- Kompres dingin di daerah mata
sebagai alternative bila keadaan memungkinkan
- Menghindari tindakan menggosok- gosok mata dengan tangan
atau jari tangan, karena telah terbukti dapat merangsang
pembebasan mekanis dari mediator- mediator sel mast.
Gambaran klinis
Teori
Mata merah
Pasien
Mata merah sejak 3hari SMRS
kekuningan
Iritasi mata
Mata
pagi
lengket
saat
bangun Sulit
membuka
bangun pagi
mata
saat
pada
Pasien
palpebra Tidak ditemukan edema pada
superior
Tarsalis
superior
inferior
hiperemis
Injeksi Konjungtiva
Terdapat
injeksi
konungtiva