GMAW
CONSUMABLE
WELDING PROCESS
Yudhistira
04205008
14/09/16
Sutrimo-Polban
14/09/16
Sutrimo-Polban
Definisi GMAW
Proses penyambungan dua
material logam atau lebih
menjadi
satu
melalui
proses pencairan setempat,
dengan
menggunakan
elektroda
(wire rodfiller
metal) yang sama dengan
logam
dasarnya
(base
metal) dan menggunakan
gas pelindung (inert gas).
14/09/16
Sutrimo-Polban
14/09/16
Sutrimo-Polban
Aplikasi GMAW
14/09/16
Sutrimo-Polban
Kelebihan GMAW
14/09/16
Sutrimo-Polban
Kelemahan GMAW
14/09/16
Sutrimo-Polban
Argon (Ar)
Active gas
(MAG)
Carbon dioxide
(CO2)
Material
non-ferrous
Ferous
Proses
pengelasan
MIG welding
MAG welding
14/09/16
Sutrimo-Polban
Proses GMAW
Proses pengelasan GMAW, panas
dari
proses
pengelasan
ini
dihasilkan oleh busur las yang
terbentuk
diantara
elektroda
kawat (wire electrode) dengan
benda kerja. Selama proses
pengelasan,
elektroda
akan
meleleh
kemudian
menjadi
deposit
logam
las
dan
membentuk butiran las (weld
beads). Gas pelindung digunakan
untuk
mencegah
terjadinya
oksidasi dan melindungi hasil las
selama
masa
pembekuan
(solidification).
10
14/09/16
Sutrimo-Polban
Polaritas Terbalik
11
ELEKTRODA
+
+
+
-
BASE METAL
Sutrimo-Polban
Transfer Logam
Jenis atau model transfer logam cair dari elektroda ke daerah
las (molten weld pool) menentukan hasil dari proses
pengelasan. Secara umum ada tiga jenis tranfer logam, yaitu :
Short circuiting
Grobular
Spray
12
14/09/16
Sutrimo-Polban
13
14/09/16
Sutrimo-Polban
14
14/09/16
Sutrimo-Polban
15
14/09/16
Sutrimo-Polban
16
Inchi
mm
Minimum
Maximum
0,30
0,76
50
150
0,35
0,89
75
175
0,45
1,10
100
225
14/09/16
Sutrimo-Polban
Globular Transfer
17
Sutrimo-Polban
18
14/09/16
Sutrimo-Polban
19
14/09/16
Sutrimo-Polban
20
14/09/16
Sutrimo-Polban
21
14/09/16
Sutrimo-Polban
22
14/09/16
Sutrimo-Polban
Peralatan GMAW
23
14/09/16
Sutrimo-Polban
24
14/09/16
Sutrimo-Polban
25
14/09/16
Sutrimo-Polban
26
14/09/16
Sutrimo-Polban
Tegangan Las
27
14/09/16
Sutrimo-Polban
28
14/09/16
Sutrimo-Polban
Perhitungan Slope
Perhitungan
Slope
29
14/09/16
Sutrimo-Polban
Variabel Induktansi
Sumber tenaga mesin las tidak dapat
merespon perubahan beban secara cepat.
Tegangan membutuhkan beberapa waktu
untuk menyesuaikan level yang baru.
Induktansi mengatur kecepatan kenaikan dari
arus sirkuit. Kecepatannya dapat di perlambat
sehingga hubungan arus pendek dengan
sparter sangat minim. Induktansi juga
menyimpan energi. Kemudian energi ini
disalurkan ke busur las setelah arus pendek
bebas dan menyebabkan busur las yang lebih
panjang.
30
14/09/16
Sutrimo-Polban
Efek Induktansi
31
14/09/16
Sutrimo-Polban
Wirefeeder
32
14/09/16
Sutrimo-Polban
Rol Wirefeeder
Menurut jenis rolnya, wirefeeder
dapat dibagi atas dua jenis,
yaitu :
sistem 2 rol
Sistem 4 rol
Menurut bidang kontaknya, rol
dari wirefeeder dapat dibagi
atas:
Jenis trapesium, halus
Jenis
setengah-lingkaran,
halus
Jenis
setengah-lingkaran,
kasar
33
14/09/16
Sutrimo-Polban
Parameter Wirefeeder
34
14/09/16
Sutrimo-Polban
Torch
Sesuai deangan bentuknya torch dibagi atas :
Torch general
Torch pistol (gun torch)
Menurut jenis pendinginnya, torch dibagi atas dua jenis,
yaitu :
Torch dengan pendingin udara
Torch dengan pendingin air
35
14/09/16
Sutrimo-Polban
Jenis Torch
General Torch
36
Gun Torch
14/09/16
Sutrimo-Polban
Bagian-Bagian Torch
General Torch
Gun Torch
37
14/09/16
Sutrimo-Polban
Pipa Kontak
Pipa pengarah elektroda biasa juga
disebut pipa kontak. Pipa kontak
terbuat dari tembaga, dan berfungsi
untuk membawa arus listrik ke
elektroda
yang
bergerak
dan
mengarahkan elektroda tersebut ke
daerah kerja pengelasan.
Torch dihubungkan dengan sumber
listrik pada mesin las dengan
menggunakan
kabel.
Karena
elektroda harus dapat bergerak
dengan bebas dan melakukan kontak
listrik dengan baik, maka besarnya
diameter lubang dari pipa kontak
sangat berpengaruh.
38
14/09/16
Sutrimo-Polban
39
14/09/16
Sutrimo-Polban
Elektroda
Pada dasarnya terdapat lima faktor utama
yang mempengaruhi pemilihan jenis elektroda
pasa proses pengelasan GMAW, yaitu :
40
14/09/16
Sutrimo-Polban
Elektroda Ferro
Pada umumnya yang digunakan untuk proses pengelasan
logam ferro adalah las MAG. Terdapat persamaan yang
mendasar pada elektroda ferro MAG, setiap elektroda
memiliki unsur paduan. Untuk mengelas besi karbon
menggunakan proses pengelasan MAG, fungsi utama
penambahan unsur paduan pada elektrodanya adalah untuk
mengatur deoksidasi genangan las (weld puddle) dan untuk
membantu menentukan properti mekaniknya.
Deoksidasi adalah kombinasi elemen dengan oksigen dari
genangan las menghasilkan slag atau formasi kaca (glass
formation) pada permukaan.
41
14/09/16
Sutrimo-Polban
42
14/09/16
Sutrimo-Polban
Paduan Mangan
Mangan juga digunakan untuk meningkatkan
kekuatan dan deoksidasi logam las. Elektroda
mild-steel mengandung 1,00 hingga 2,00 %
mangan.
Dengan
menaikan
banyaknya
mangan akan meningkatkan kekuatan dan
akan
mengurangi
sensitifitas
keretakan
karena panas dari logam las.
43
14/09/16
Sutrimo-Polban
44
14/09/16
Sutrimo-Polban
Paduan Karbon
Karbon mempengaruhi struktur dan properti
mekanik logam las lebih besar dibandingkan
dengan elemen paduan lainnya. Untuk
kegunaan pengelasan baja karbon, elektroda
mengandung 0,05 hingga 0,12 % karbon.
Persentase ini cukup untuk menghasilkan
kekuatan logam las yang diinginkan tanpa
mempengaruhi ketangguhan dan porositi.
45
14/09/16
Sutrimo-Polban
46
14/09/16
Sutrimo-Polban
ERXXS-X
KOMPOSISI KIMIA
KEKUATAN TARIK (X 1000 psi)
47
14/09/16
Sutrimo-Polban
48
14/09/16
Sutrimo-Polban
49
14/09/16
Sutrimo-Polban
50
14/09/16
Sutrimo-Polban
Komposisi Kimia
Elektroda Besi Karbon
51
14/09/16
Sutrimo-Polban
Sifat Mekanik
Elektroda Besi Karbon
52
14/09/16
Sutrimo-Polban
53
14/09/16
Sutrimo-Polban
54
14/09/16
Sutrimo-Polban
55
14/09/16
Sutrimo-Polban
Elektroda Alumunium
Elemen dasar yang digunakan dalam elektroda alumunium adalah
magnesium, mangan, seng, silikon dan tembaga. Alasan utama
menambahkan elemen tersebut adalah untuk meningkatkan
kekuatan dan logam alumunium murni. Selain itu ketahanan
korosi dan weldability juga merupakan alasan penambahan
elemen tersebut. Elektroda yang paling sring digunakan adalah
elektroda yang mengandung magnesium 5356 dan mengandung
silikon 4043. elektroda alumunium menggunakan standar
penomoran menurut AWS A5.3.
56
14/09/16
Sutrimo-Polban
57
14/09/16
Sutrimo-Polban
58
14/09/16
Sutrimo-Polban
Elektroda Tembaga
Elektroda tembaga-paduan
tembaga menggunakan
standar penomoran sesuai
standar AWS A5.6.
59
14/09/16
Sutrimo-Polban
Elektroda Tembaga
60
14/09/16
Sutrimo-Polban
Elektroda Tembaga
ERCuSn-C
Elektroda ini dapat digunakan untuk aplikasi pengelasan yang dapat
dilakukan oleh ERCuSn-A. Tetapi elektroda ini menghasilkan
kekerasan, kekuatan tarik, kekuatan luluh yang lebih besar
dibandingkan dengan RcuSn-A. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang
baik, setelah pengelasan harus diberi pelakuan panas.
ERCuA1-A2 (All State Alumunium Perunggu A2)
Elektroda ini sangat berguna, dapat digunakan untuk pengelasan
berbagai jenis paduan tembaga dan logam ferro. Karena kandungan
alumunium dan tambahan besi, menghasilkan las yang lebih kuat dan
keras. Material yang dapat dilas mnggunakan elektroda ini adalah
perunggu alumunium, paduan 612, 613 dan 618, perunggu kuning.
61
14/09/16
Sutrimo-Polban
Weldability Tembaga
62
14/09/16
Sutrimo-Polban
63
14/09/16
Sutrimo-Polban
64
14/09/16
Sutrimo-Polban
65
14/09/16
Sutrimo-Polban
Gas Helium
14/09/16
Sutrimo-Polban
67
14/09/16
Sutrimo-Polban
Karbon Dioksida
Gas karbon dioksida umumnya digunakan
untuk proses pengelasan untuk logam fero.
Kelebihan dari gas pelindung karbon
dioksida adalah kecepatan pengelasan yang
cepat dan pnetrasi yang lebih dalam. Gas
karbon dioksida juga dapat dicampur dengan
gas pelindung lainnya untuk menambah
karakteristik kimia gas tersebut.
68
14/09/16
Sutrimo-Polban
69
14/09/16
Sutrimo-Polban
70
14/09/16
Sutrimo-Polban
71
14/09/16
Sutrimo-Polban
Parameter Las
Setelah memilih elektroda dan gas
pelindung, maka kondisi pengoperasian
harus dipilih. Parameter yang paling penting
dalam pengelasan adalah arus las, ekstansi
elektroda, tegangan las dan kecepatan
pengelasan (arc travel speed). Parameter ini
akan mempengaruhi hasil las secara
langsung.
72
14/09/16
Sutrimo-Polban
Arus Las
Arus las adalah arus listrik yang digunakan untuk melakukan proses
pengelasan. Dalam proses pengelasan GMAW, arus las secara
langsung berhubungan dengan kecepatan wirefed. Jika arus las
dinaikan maka kecepatan wirefeed juga seharusnya naik. Hubungan
ini bisanya disbut karakteristik burn-off.
Karakteristik Burn-off
73
14/09/16
Sutrimo-Polban
Elektroda Ekstensi
14/09/16
Sutrimo-Polban
Elektroda Ekstensi
75
14/09/16
Sutrimo-Polban
76
14/09/16
Sutrimo-Polban
Tegangan Las
77
14/09/16
Sutrimo-Polban
Kecepatan Pengelasan
78
Sutrimo-Polban
Posisi Torch
79
14/09/16
Sutrimo-Polban
Posisi Datar
80
14/09/16
Sutrimo-Polban
Posisi Vertikal
81
14/09/16
Sutrimo-Polban
Penetrasi
82
14/09/16
Sutrimo-Polban
Hasil Penetrasi
83
14/09/16
Sutrimo-Polban
Hasil Penetrasi
84
14/09/16
Sutrimo-Polban
Kecepatan Deposisi
85
jam
) x 60 (menit
menit
panjang kabel per 1 Kg (m
14/09/16
kg
Sutrimo-Polban
jam
86
14/09/16
Sutrimo-Polban
87
14/09/16
Sutrimo-Polban
88
14/09/16
Sutrimo-Polban
Posisi Datar
89
14/09/16
Sutrimo-Polban
Posisi Horizontal
90
14/09/16
Sutrimo-Polban
Posisi Vertikal
91
14/09/16
Sutrimo-Polban
Posisi Overhead
92
14/09/16
Sutrimo-Polban
Jenis Sambungan
93
14/09/16
Sutrimo-Polban
Jenis Sambungan
94
14/09/16
Sutrimo-Polban
Prosedur Pengelasan
95
14/09/16
Sutrimo-Polban
Penetrasi Yang
Kurang Sempurna
96
14/09/16
Sutrimo-Polban
Kurang Fusi
Cacat las ini terjadi karena kurang atau tidak terjadi
peleburan diantara logam las dan permukaan dari base
metal. Biasanya diakibatkan oleh kecepatan pengelasan
terlalu lambat. Terkadang juga diakibatkan oleh arus las yang
rendah.
97
14/09/16
Sutrimo-Polban
UnderCut
98
14/09/16
Sutrimo-Polban
Undercutting
99
14/09/16
Sutrimo-Polban
Porositi
10
14/09/16
Sutrimo-Polban
Porositi
10
14/09/16
Sutrimo-Polban
Keretakan Memanjang
10
14/09/16
Sutrimo-Polban
Keretakan Panas
Keretakan Crater
10
Sutrimo-Polban
Keamanan Mata
10
Topeng Las
Sutrimo-Polban
10
14/09/16
Sutrimo-Polban
10
14/09/16
Sutrimo-Polban
Keamanan Gerinda
10
Ketika
mempersiapkan
benda kerja las yang tebal
kita membutuhkan gerinda.
Untuk
itu
selalu
menggunakan
pelindung
telinga yang baik. Serta
menggunakan goggle yang
baik untuk melindungi mata
kita dari percikan saat
menggerinda.
Jangan
menggunakan
pelindung
mata yang memiliki lubang
14/09/16
pernafasan secara langsung,
Sutrimo-Polban
Ketika
melakukan
pengelasan
maupun
penggerindaan
dapat
menimbulkan asap. Kita
harus
menggunakan
pelindung
untuk
pernafasan kita. Asap ini
dapat merusak paru-paru
kita. Untuk itu selalu
mengelas dengan fentilasi
yang baik.
10
14/09/16
Sutrimo-Polban
Tabung Gas
10
14/09/16
Sutrimo-Polban
Bahaya Listrik
11
14/09/16
Sutrimo-Polban
Bahaya Api
11
Sutrimo-Polban
11
14/09/16
Sutrimo-Polban