Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

PARKINSON

Pembimbing
Letkol CKM dr. Heriyanto, Sp.S

Disusun oleh :
Luqman Hakim

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn.Y
Usia
: 63 thn
No RM
: 123.123
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Status marital
: Sudah Menikah
Pekerjaan
: Pensiunan
Tgl masuk
: 6 Juni 2016

Anamnesa
Tangan gemetar terus
Keluhan
menerus
utama Pasien datang ke polikilinik

RPS

saraf RST Soedjono Magelang


dengan keluhan kedua tangan
gemetar.
Pasien mengatakan kedua
tangannya gemetar terus dan
tiada henti khususnya saat
beraktifitas. pasien merasa
bergetar tanpa sadar dan tak
terkendali.
Pasien juga menjadi lambat
jika berjalan dan lebih sulit
tidur saat malam hari. Hal ini
sudah dirasakan sejak 8 bln
yang lalu. BAB dan BAK dalam

HT (+)
Anamnesa Kolesterol (+)
DM (-)

RPD
RPK

R.
alergi

tidak ada anggota


keluarga yang sakit
seperti ini.

Pasien menyangkal
mempunyai alergi obat

OBJEKTIF
Status Internus
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : GCS : E 4 V 5 M 6
Vital Sign :
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Tekanan Darah : 190 / 100 mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,8 oC
RR : 24x/menit
Kepala : Normocephal
Mata : Conjungtiva anemis (-/-) , sklera ikterik (-/-)
Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)

Inspeksi: DBN

Thorax
Jantung :
Inspeksi

: Iktus kordis tidak terlihat


Palpasi : Iktus kordis teraba, tidak
kuat angkat, terdapat pada sela
iga 5 garis midclavicula
Perkusi : Redup, batas jantung
normal
Auskultasi : Suara jantung I dan II
regular, gallop (-) dan murmur (-)

Auskultasi: Bising usus (+)


Palpasi :
Teraba supel
Tidak terdapat ascites (pekak alih

(-), pekak sisi (-))


Hepar dan lien tidak teraba
Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Extremitas :

Superior
Paru :
Inspeksi

: Simetris
Palpasi : Sterm fremitus kanan dan
kiri sama
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler,
suara nafas tambahan (-),
rhonki(-), wheezing(-)

Inferior

Akral dingin -/ Oedem

-/-

-/- -/Sianosis -/- -/Deformitas -/- -/Capillary refill time < 2 detik
Resting tremor (-)
Rigiditas (-)
Bradikinesia (-)

Status Neurologis
GCS = E4V5M6
Meningeal sign :
Kaku Kuduk: (-)
Kernig
: (-)
Brudzinski I-IV : (-)
Laseque
: (-)

SARAF KRANIALIS
N. Olfaktorius (N.I) : tidak dilakukan

N. Optikus (N. II)

Tajam Penglihatan
: DBN
Lapang pandang (visual field): DBN
Warna
: DBN
Funduskopi : tidak dilakukan

N.

Okulomotorius, troklearis, abducen (N. III,IV,VI)

Kedudukan bola mata saat diam : DBN


Gerakan bola mata : DBN
Pupil:
Bentuk, lebar, perbedaan lebar : DBN
Reaksi cahaya langsung dan konsensuil
: +/+
Reaksi akomodasi dan konvergensi : DBN

N. Trigeminus (N. V)
Sensorik : DBN
Motorik :
Merapatkan gigi

: DBN
Buka mulut : DBN
Menggigit tongue spatel kayu: tidak dilakukan
Menggerakkan rahang
: DBN
Refleks :
Maseter /mandibular : (-)
Kornea : DBN

N. Facialis (N. VII)


Sensorik: sensorik raba DBN
Motorik
Kondisi diam : simetris
Kondisi bergerak : DBN

Sensorik khusus
Lakrimasi : tidak dilakukan
Refleks stapedius: tidak dilakukan
Pengecapan 2/3 anterior lidah: tidak dilakukan

N. Statoakustikus (N. VIII)


Suara bisik : DBN
Arloji : DBN

N. Glosopharingeus, Vagus (N.IX, X)


Inspeksi oropharing keadaan istirahat : uvula simetris
Inspeksi oropharing saat berfonasi : uvula simetris
Refleks

: muntah (+), batuk (+)


Sensorik khusus :
Pengecapan 1/3 belakang lidah : tidak dilakukan

Suara serak atau parau


Menelan
: DBN

: (-)

N. Acesorius (N.XI)
Kekuatan m. trapezius

: DBN
Kekuatan m. sternokleidomastoideus : DBN
N. Hipoglosus (N. XII)
Kondisi diam

: DBN
Kondisi bergerak
: DBN

MOTORIK

Observasi

: DBN

Palpasi

: lembek

Perkusi

: normal

Tonus

- tonus otot lengan


- hypotoni

(-)

- Spastik

(-)

hipotoni

- rigid

(+)

(+)
Kekuatan Otot :

Kanan

Kiri

+4 +4

M. biseps brakii:

+4 +4

M. triseps:

+4 +4

M. brakioradialis:

+4 +4

M. pronator teres:

+4 +4

Genggaman tangan:

+3 +3

+4

M. quadrisep femoris:

+4
M. hamstring:
M. tibialis anterior:

Ekstremitas atas :
M. deltoid:

Ekstremitas bawah :
Kanan
Kiri
(-)
M. iliopsoas:
(-)
+4

+4

+4 +4

M. gastrocnemius:

+4 +4
+4 +4

M. soleus:

+4 +4

Eksteroseptik / protopatik

(nyeri/suhu, raba
halus/kasar): DBN
Proprioseptik (gerak/posisi,

getar dan tekan): DBN

Kombinasi :
Stereognosis : tidak dilakukan
Barognosis
: tidak dilakukan
Graphestesia : DBN
Two point tactile
discrimination: DBN
Sensory extinction : DBN
Loss of body image: (-)

Reflek Fisiologis

Reflek patologis

Reflek superficial
Kanan
Dinding perut/BHR :

kanan

Kiri
(+)

(+)

Cremaster : (+)

Reflek tendon / periosteum:


Kanan

Kiri

BPR/biceps: +1

+1

kiri

Babisky :

(-)

(-)

Chaddock :

(-)

(-)

Oppenheim: (-)

(-)

Gordon : (-)

(-)

Schaefer :

(-)

Gonda : (-)

(-)

Stransky :

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

TPR/triseps:

+1

+1

Rossolimo :

KPR/patella:

+1

+1

Mendel-Bechterew:(-) (-)

APR/archiles:

+1

+1

Klonus :
Lutut/patella:
Kaki/ankle:

Hoffman :

(-)

(-)

Trommer :

(-)

(-)

REFLEKS PRIMITIF
Grasp refleks

: -/-

Palmo-mental refleks : -/-

Pemeriksaan cerebellum
Gerakan-gerakan
involunter
(-)Tremor
Waktu istirahat
Waktu gerak

Koordinasi
Asinergia/disenirgia:
Diadokinesia : (-)
Metria : (-)
Tes memelihara sikap :

: (+)
: (++)

DBN

Keseimbangan
Sikap berdiri :
Berjalan /gait

Tandem walking : Pasien merasa ingin jatuh

Pemeriksaan Fungsi Luhur


Aphasia

: (-)

Alexia

: (-)

Tes provokasi N.ischiadicus

Apraksia

: (-)

Lasseque

: -/-

Agraphia

: (-)

Sicards

: -/-

Akalkulia

: (-)

Bragards

: -/-

Right-left disorientasi : (-)


Fingeragnosia

: (-)

Pemeriksaan Disartria
Labial

: DBN

Tes sendi sakroiliaka

Palata

: DBN

Patricks

Lingual : DBN

: -/-

Contra patricks: -/-

Diagnosa
Klinis
Hipertensi, Insomnia, bradikinesia,
Tremor , Rigiditas

Topis
Substansia nigra
Etiologi
Parkinson

Planing
TERAPI
Terapi Umum
Terapi fisik, latihan / olahraga, diet dan nutrisi
Terapi Khusus
Levodopa
Amantadine 200-300 mg/hari
Bromokriptin
MAO Inhibitor - selegine

Monitoring
Keadaan umum
Vital sign

TINJAUAN PUSTAKA

PARKINSON

DEFINISI
Penyakit Parkinson adalah suatu kelainan degeneratif

sistem saraf pusat yang sering merusak motor


penderita itu keterampilan, ucapan, dan fungsi lainnya.
Penyakit Parkinson milik sekelompok kondisi yang
disebut gangguan gerak. Hal ini ditandai dengan
kekakuan otot, tremor, perlambatan gerakan fisik
(bradykinesia) dan, dalam kasus yang ekstrim,
hilangnya gerakan fisik (akinesia). Gejala utama adalah
hasil dari stimulasi penurunan korteks bermotor oleh
ganglia basal, biasanya disebabkan oleh kurangnya
pembentukan dan aksi dopamin, yang dihasilkan dalam
neuron dopaminergik dari otak. Gejala sekunder dapat
mencakup disfungsi kognitif tingkat tinggi dan masalah
bahasa halus.

ETIOLOGI
faktor resiko tidak diketahui, tapi sebagian
besar pasien yang etiologinya dapat
diidentifikasi adalah pasien yang menerima
antagonis dopamine.
selain itu, beberapa hal yang dapat
menyebabkan gejala Parkinson antara lain:
obat, spt: fenotiazin, benzamid, metildopa,
dan
reserpin,
metoklopramid,
SSRI,
Amiodarone, Diltiazem, asam Valproat
keracunan logam berat(Mn)
anoksia (keracunan CO)
pasca trauma, dll.

Penyebab dari parkinson sindrom umumnya


adalah idiopatik (parkinson primer), diduga
ada faktor genetik dan faktor lingkungan yang
mempengaruhi. Namun pasien menyangkal
pernah keracunan bahan bahan kimia seperti
pestisida dan lain lainnya. Pasien juga
menyangkal pernah menderita penyakit infeksi
di otak maupun trauma di kepala yang
merupakan penyebab dari parkinson sekunder.
Penyebab parkinson sekunder yang paling
sering adalah pasca stroke. Banyak pasien
yang mengalami stroke dan tidak jarang mereka
datang kembali dengan penyakit parkinson.
Maka dari itu wajib ditanyakan apakah ada
riwayat stroke pada pasien.

PATOFISIOLOGI
Abnormalitas

patologis
yang
utama:
degenerasi sel dengan hilangnya neuron
dopaminergik yang terpigmentasi di pars
compacta substansia nigra di otak dan
ketidakseimbangan
sirkuit
motor
ekstrapiramidal (pengatur gerakan di otak).
Pd orang normal: berkurangnya dopamin: 5%
per dekade
Pd penderita Parkinson 45% selama dekade
pertama setelah diagnosis
Biasanya gejala baru muncul ketika dopamin di
striatal sudah berkurangsampai 80%
Degenerasi saraf dopamin pada nigrostriatal
menyebabkan peningkatan aktivitas kolinergik

Dopamin di corpus striatum meregulasi


aktivitas kolinergik Degenerasi dopamin di
striatal -> aktivitas kolinergik meningkat.
Dr. Lewy (1912) menemukan bahwa :
Terjadi kerusakan pada substantia nigra
Terdapat Lewy bodies (eosinofil yang
terkurung) di substansia nigra -> tanda
utama penderita Parkinson

Lewy bodies

GEJALA KLINIS DAN KRITERIA DIAGNOSA


TANDA UTAMA:
tremor pada saat istirahat, tingkat keparahan relatif stabil
kekakuan -> gerakan putarsiku dan pergelangan tangan
berkurang, ekspresi wajah kaku
melemahnya gerakan ^ akinesia atau bradikinesia ->
langkah pendek- pendek, lambaian tangan berkurang
ketidakseimbangan tubuh -> sering jatuh
Tanda non-motorik
Inkontinensia, dementia, depresi, Dysphagia, gangguan tidur, konstipasi,
berkeringat

Pada pasien ditemukan trias parkinson yaitu


tremor, rigiditas, dan akinesia.
Salah satu ciri khas dari penyakit parkinson
adalah tangan tremor (bergetar) jika sedang
beristirahat. Namun, jika orang itu diminta
melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat
lagi. Itu yang disebut resting tremor, yang hilang
juga sewaktu tidur. Tremor terdapat pada jari
tangan,
tremor
kasar
pada
sendi
metakarpofalangis, kadang-kadang tremor seperti
menghitung uang logam atau memulung-mulung
(pill rolling). Tremor ini menghilang waktu
istirahat dan menghebat waktu emosi terangsang
(resting/ alternating tremor).

Penatalaksanaan
Non medikamentosa
Edukasi
Pasien serta keluarga diberikan pemahaman mengenai
penyakitnya, misalnya pentingnya meminum obat
teratur dan menghindari jatuh. Menimbulkan rasa
simpati dan empati dari anggota keluarganya sehingga
dukungan fisik dan psikik mereka menjadi maksimal.
Medikamentosa
Levodopa 3 x 1
Trihexyphenidyl 2 x 2gr
Amlodipine 1 x 10mg

PROGNOSIS
PD tidak dianggap sebagai penyakit yang fatal
dengan sendirinya, tapi berkembang dengan waktu.
Harapan hidup rata-rata pasien PD pada umumnya
lebih rendah daripada orang yang tidak memiliki
penyakit. Pada tahap akhir penyakit, PD dapat
menyebabkan
komplikasi
seperti
tersedak,
pneumonia, dan jatuh yang dapat menyebabkan
kematian

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai