Anda di halaman 1dari 13

DASAR PEMIKIRAN DESENTRALISASI

DAN OTONOMI DAERAH


Kebijakan desentralisasi
dan otonomi harus
dukung fungsi:
Deepening demoPeningkatan kesejah- cracy & Effective
Governance
teraan masyarakat
Pelayanan Publik
Pendalaman demokrasi

Deepening democracy & Effective


Governance

Deepening :
- Penguatan
- Pengimplementasian menembus lapis bawah
Democracy & effective governance
- Representasi Politik
- Sinergi lintas pelaku
- Untuk kepentingan publik

MENGEVALUASI DESENTRALISASI

Sejauhmana desentralisasi :

mendukung pencapaian tujuan politik, spt stabilitas pol


integrasi nasional, dukungan politik, dll
meningkatkan efektivitas administrasi bagi pembangun
meningkatkan efisiensi ekonomi dan kapasitas manajer
meningkatkan responsivitas pemerintah terhadap masy
kat
meningkatkan self determination dan self reliance ma
rakat dalam pembangunan

KENDALA DESENTRALISASI

Dukungan politik yang terbatas


Kendala administrasi dan operasional
Komitmen pelaksana
Keterbatasan sumberdaya

KENDALA DESENTRALISASI
Kendala Politis

1.

keterbatasan dukungan dari politisi nasional


resistensi dari birokrasi nasional
perlawanan dari perilaku bisnis lintas daerah
kolusi antar elit lokal dengan politisi nasional
sentralisasi partai politik

Kendala operasional

2.

desain desentralisasi yang membingungkan


kapasitas institusi lokal dalam menjalankan otda
kapasitas pemerintah pusat dalam fasilitasi otda
perilaku paternalistik politisi dan birokrat basional

ISU-ISU KRUSIAL DALAM


DESENTRALISASI & OTONOMI DAERAH
PEM. NAS.

Desentralisasi
& kontrol

Akses

PEM. DA
Otonomi

SWASTA

PEM. DA. Lain

Pelayanan dll

Demokrasi

MASYARAKAT

DESENTRALISASI , DEKONSENTRASI DAN


TUGAS PEMBANTUAN

Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pem


rintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom u
tuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan

Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari


merintah kepada gubernur sebagai wakil pemerint

Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemeri


kepada daerah / atau desa atau sebutan lain deng
kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawa
Pelaksanaannya kepada kepada yang menugaskan

STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA


(UU No. 22/1999 / UU No.32/2004

DPRD PROV.

MENTERI
GUBERNUR

Instansi Provinsi.

INSTANSI
VERTIKAL
INSTANSI
VERTIKAL

DPRD KABUPATEN / KOTA


BUPATI / WALIKOTA
Instansi Pem. Kab. / Kota

INSTANSI
VERTIKAL

CAMAT
LURAH

BPD
KEPALA DUSUN

DESENTRALISASI

DEKONSENTRASI

PRESIDEN

Desentralisasi & Dekonsentrasi Pemerintahan


DECENTRALIZATION

ADM DECENT

POLITICAL DECENT

Deconcentration/
Dekonsentrasi

Devolution/
Desentralisasi

IMPLEMENTASI KEBIJ

PERUMS&PELAK. KEBIJ

Oleh: Birokrasi

Oleh: Politisi & Birok

Dipimpin oleh:

Dipimpin oleh:

KEPALA WILAYAH

KEPALA WILAYAH

Kombinasinya
Integrated Perfectoral System
Unintegrated Perfectoral System
Functional System

DISTRIBUSI FUNGSI ANTAR


PEMERINTAHAN:
SISTEM SUBSIDIARITY
Jika bisa dikerjakan secara efektif
dan efisiensi pada level pemerintahan
yang lebih rendah, maka tidak perlu
dibawa ke atas.

selesaikanlah fungsi pada level


yang lebih rendah

PENGATURAN KEWENANGAN
URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT PUSAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pertahanan
Keamanan
Yustisi
Pol. Luar Neg
Moneter, dan
Agama

CONCURRENT
KRITERIA PEMBAGIAN URUSAN
1. EXTERNALITAS (Dampak)
2. AKUNTABILITAS (Kedekatan)
3. EFISIENSI (Utung - rugi

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH


URUSAN WAJIB
(PELAYANAN DASAR)
MENGACU PADA S P M

URUSAN PEM-AN PUSAT

URUSAN PILIHAN
(POTENSI UNGGULAN

Fungsi Pemerintah Pusat di


Otda
1.Integrasi Nasional
2.Membangun infrastruktur:
a. Politik: demokrasi; partisipasi; stabilitas pol;
b. Ekonomi: jamin saving & investasi;moneter;
c. Hukum: kepastian hukum
3.Pemerataan antar daerah
4.Standarisasi pelayanan
5.Pelayanan lintas daerah

Desentralisasi
Pelimpahan kewenangan/ sumberdaya

POLITIK

Sebagaimana
Dalam perat
Ttg parpol,
Pemilu,
Susduk,
Pilkada,dll

PEMERINTAHAN

Sebagaimana
dalam perat
ttg
pemerintahan
daerah

EKONOMI

Sebagaimana
sumberdaya
ekonomi
didistribusikan

Anda mungkin juga menyukai