Anda di halaman 1dari 10

Pengelol

aan
Konflik
dan
Penegaka

Governance as conflict
management (1)

Menggeser kerangka fikir conflict


resolution ke conflict management
Teori-teori tentang governance hanya
berlaku ketika ada pengelolaan konflik
yang handal

Negara bisa menjalankan fungsi-fungsinya


ketika konflik berada dalam range yang bisa
ditolerir.
Negara memegang legitimasi untuk
menggunakan represi dalam mengelola konflik
tetapi harus selalu menahan diri dalam
menggunakannya agar tidak terjebak dalam
spiral kekerasan
Pasar bisa dibayangkan sebagai instrumen
penyelenggaraan pemerintahan ketika konflik

Governance as conflict
management (2)

Sejalan dengan pelembagaan


pemerintahan yang demokratis

Demokrasi adalah corak/institusionalisasi


pengelolaan konflik yang tidak menghasilkan
konflik baru
Demokrasi adalah pengelolaan konflik dengan
minimalisasi penggunaan kekerasan

Demokrasi mensyaratkan tegaknya


hukum

Hukum menjadi sandaran bagi tegaknya


pemerintahan.
Kesulitan melembagakan demokrasi, antara
lain berakar dari kesulitan untuk
mendayagunakan hukum sebagai acuan
pengelolaan konflik.

Pengelolaan konflik

Konflik bisa bermakna positif dan juga


bisa negatif
Perlu mengedepankan dimensi proses,
bukan hanya kalah-menang
Tidak hanya berlangsung di masyarakat,
namun juga di dalam negara, dan dalam
interaksi negara-rakyat

Konflik horisontal dalam negara


(fragmented state) dan dalam masyarakat
(pluralis society)
Konflik vertikal ketidakadilan
negara/kebijakan

Pendekatan
(Harris and Railly)

Adversarial

Reflektif

Melihat konflik sebagai kita vs. mereka,


kalah-menang, all or nothing !
Melihat ke dalam, dan merefleksikan
kepedihan dan kesakitan yang telah
ditimbulkan oleh konflik, dan
mempertimbangkan hal terbaik untuk
mencapai tujuan yang sebenarnya

Integratif

Memahami pandangan lawan sambil tetap


memahami kepentingan/sudur pandangnya
sendiri.

Segi tiga pemicu konflik


keadaan

sikap

Tingkah laku

Eskalasi konflik
destruksi
segregasi
polarisasi
diskusi

Peranan hukum dalam


pengelolaan konflik

Tegakknya hukum akan


mempermudah pengelolaan konflik

Konflik bisa diselesaikan dengan


menempuh prosedur hukum:
pengadilan
Tidak ada urgensi untuk melebihlebihkan pendekatan legalistik ketika
hukum sudah tegak berdiri.
Prosedur hukum hanya dipakai untuk
menghadapi para devian

Peranan hukum dalam


pengelolaan konflik
Mengandalkan
pada etika

Mengandalkan pada
institusi-insitusi sosial
Mengandalkan pada hukum

Penegakan hukum

Betulkan Indonensia adalah negara


hukum ?
Rule of law Rechstaat
Membatasi
Kekuasaan
negara

Memerintah
Dengan
Mendayagunakan
hukum

Anda mungkin juga menyukai