Agthaturi
11.2015.101
Pembimbing:
dr. T. Henry, Sp.B,
M.Si,Med
STRU
MA
PENDAHULUAN
ANATOMI TIROID
Kelenjar tiroid terdiri dari
tiga lobus, yaitu lobus
dextra, lobus sinistra dan
isthmus yang terletak di
bagian tengah. Kadangkadang dapat ditemukan
bagian keempat yaitu
lobus piramidalis yang
letaknya di atas isthmus
agak ke kiri dari garis
tengah. Lobus ini
merupakan sisa jaringan
embrional tiroid yang
masih tertinggal.
FISIOLOGI
Fungsi hormon tiroid antara lain:
meningkatkan kecepatan
metabolisme
efek kardiogenik
simpatogenik
pertumbuhan
STRUMA
Struma dapat dibagi menjadi:
Struma toksik menimbulkan gejala klinis
pada tubuh
Diffusa : meliputi seluruh lobus (Graves
disease)
Nodusa : mengenai salah satu lobus
(Plummers
disease)
Struma non-toksik
Diffusa : pada endemic goiter
Nodusa : pada keganasan tiroid
STRUMA NODUSA
TOKSIK (PLUMMERS
DISEASE)
Pembesaran kelenjar tiroid pada salah satu lobus
disertai tanda-tanda hipertiroid
Terjadi apabila struma nodusa non-toksik tidak
diobati
Faktor yang mempengaruhi perubahan dari nontoksik menjadi toksik, antara lain :
Autoimun
Pemberian hormone tiroid dari luar
Pemberian yodium radioaktif sbg terapi
STRUMA DIFUSA
NONTOKSIK (GOITER
ENDEMIC)
Merupakan struma endemic (5% pada populasi anak
SD(6-12 th))
Goiter disebabkan defsiensi intake iodin oleh tubuh,
kelainan sintesis hormone tiroid kongenital ataupun
goitrogen.
Gejala klinis : hipertiroidisme, eutiroid,
hipotiroidisme
Tata laksana
Pengobatan struma endemic untuk mengecilkan
struma dan mengatasi hipotiroidisme : Sol Lugoli 46 bulan.
STRUMA NODOSA
NONTOKSIK (GOITER
SPORADIC)
Pembesaran kelenjar tiroid yg secara klinik teraba
nodul satu atau leboh tanpa disertai tanda
hipertiroidisme.
Disebabkan karena gangguan enzim sintesis
hormone tiroid atau konsumsi obat yang
mengandung litium, PTU, fenilbutazone, atau
aminoglutatimid.
Gejala klinis :
Tidak ada gejala klinis yg disebabkan oleh
perubahan kadar hormone tiroid, hanya
pembesaran kelenjar tiroid pada salah satu lobus.
KARSINOMA TIROID
Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan (pertumbuhan
tidak terkontrol dari sel) yang terjadi pada kelenjar tiroid.
Terdapat 4 tipe yaitu : papiler, folikuler, anaplastik dan
meduller.
Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar,
lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul)
dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak.
Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan
menyerap yodium dan membatasi kemampuan
menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang menghasilkan
cukup banyak hormon tiroid sehingga terjadi
hipertiroidisme.
Nodul Ganas
Konsistensi lunak
Konsistensi keras
Mobile
Immobile
Pembesaran tidak
progressif
ANAMNESIS
Keluhan utama : benjolan di leher, gejala
hipertiroid atau hipotiroid.
Benjolan di leher :
Pembesaran progresif atau lamban,
gangguan menelan, gangguan bernafas,
perubahan suara
Tempat tinggal?
Diet rendah yodium?
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Pembesaran simetris atau tidak
Timbul gangguan pernapasan atau tidak
Ikut bergerak saat menelan atau tidak
Palpasi
Ikut bergerak : pembesaran ikut bergerak
Tidak ikut bergerak : kemungkinan
pembesaran kelenjar getah bening
Deskripsi perabaan
Lokasi : lobus kanan, lobus kiri, ismus
Ukuran : dalam sentimeter, diameter
panjang
Jumlah nodul : satu (uninodosa) atau lebih
dari satu (multinodosa)
Konsistensinya : kistik, lunak, kenyal, keras
Nyeri : ada nyeri atau tidak pada saat
dilakukan palpasi
Mobilitas : ada atau tidak perlekatan
terhadap trakea, muskulus
sternokleidomastoidea
Kelenjar getah bening di sekitar tiroid : ada
pembesaran atau tidak
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan fungsi tiroid
Kadar T3 = 0,65-1,7 ng/dL
Kadar T4 = 50-120 ng/dL
Pemeriksaan radiologis
Foto rontgen AP/lateral
Scanning tiroid (I 131)
BAJAH
TINDAKAN
PEMBEDAHAN
Indikasi :
Struma difus toksik yang gagal dengan
terapi medikamentosa
Struma uni atau multinodosa dengan
kemungkinan keganasan
Struma dengan gangguan kompresi
Kosmetik