Anda di halaman 1dari 27

Lakwari

Agthaturi
11.2015.101

Pembimbing:
dr. T. Henry, Sp.B,
M.Si,Med

STRU
MA

PENDAHULUAN

Struma adalah pembesaran kelenjar tiroid


yang disebabkan oleh penambahan jaringan
kelenjar tiroid itu sendiri. Pembesaran
kelenjar tiroid ini ada yang menyebabkan
perubahan fungsi pada tubuh dan ada juga
yang tidak mempengaruhi fungsi.
Survey epidemiologi untuk struma endemik
sering ditemukan di daerah pegunungan
seperti pegunungan Alpen, Himalaya, Bukit
Barisan dan daerah pegunungan lainnya.
Untuk struma toksika prevalensinya 10 kali
lebih sering pada wanita dibanding pria. Pada
wanita ditemukan 20-27 kasus dari 1.000

ANATOMI TIROID
Kelenjar tiroid terdiri dari
tiga lobus, yaitu lobus
dextra, lobus sinistra dan
isthmus yang terletak di
bagian tengah. Kadangkadang dapat ditemukan
bagian keempat yaitu
lobus piramidalis yang
letaknya di atas isthmus
agak ke kiri dari garis
tengah. Lobus ini
merupakan sisa jaringan
embrional tiroid yang
masih tertinggal.

FISIOLOGI
Fungsi hormon tiroid antara lain:
meningkatkan kecepatan
metabolisme
efek kardiogenik
simpatogenik
pertumbuhan

STRUMA
Struma dapat dibagi menjadi:
Struma toksik menimbulkan gejala klinis
pada tubuh
Diffusa : meliputi seluruh lobus (Graves
disease)
Nodusa : mengenai salah satu lobus
(Plummers
disease)
Struma non-toksik
Diffusa : pada endemic goiter
Nodusa : pada keganasan tiroid

Pembesaran kelenjar tiroid disebabkan


oleh:
Hiperplasia dan hipertrof
Inflamasi tiroiditis akut, tiroiditis
subakut (de Quervain) dan tiroiditis
kronis (Hashimoto)
neoplasma

Gejala yang timbul pada hipertiroid


Peningkatan nafsu makan dan penurunan berat
badan
Tidak tahan panas dan hiperhidrosis
Palpitasi, sistolik yang tinggi dan diastolik yang
rendah sehingga menghasilkan tekanan nadi yang
tinggi (pulsus celler) dan dalam jangka panjang dapat
menjadi fbrilasi atrium
Tremor
Diare
Infertilitas, amenorrhae pada wanita dan atrof testis
pada pria
Exophtalmus
Gejala yang timbul pada hipotiroid
Nafsu makan menurun dan berat badan bertambah
Tidak tahan dingin dan kulit kering bersisik
Bradikardi, tekanan sistolik yang rendah dan tekanan

STRUMA DIFUSA TOKSIK


(GRAVES DISEASE)
Banyak ditemukan pada usia muda
Trias Basedow :
pembesaran kelenjar tiroid difus,
hipertiroidi, dan eksoftalmus
Gejala :
Keringat berlebihan
Tremor tangan
Menurunnya toleransi terhadap
panas
Penurunan BB
Gangguan menstruasi
amenorrhea

Akibat kelainan sistem imun Thyroid Receptor


Antibodies
Gejala klinis :
Saluran cerna peningkatan sekresi dan
peristaltik polidefekasi dan diare
Susunan saraf tremor, sulit tidur, gelisah
Saluran napas dyspnea, takipnea
Gangguan menstruasi amenorrhea sekunder,
metrorhagia
Mata eksoftalmus, strabismus
Tata laksana
Pengendalian keadaan tirotoksisitas/hipertiroid :
antitiroid (PTU atau karbimazol)
Pembedahan : jika pengobatan dengan medika
mentosa gagal

STRUMA NODUSA
TOKSIK (PLUMMERS
DISEASE)
Pembesaran kelenjar tiroid pada salah satu lobus
disertai tanda-tanda hipertiroid
Terjadi apabila struma nodusa non-toksik tidak
diobati
Faktor yang mempengaruhi perubahan dari nontoksik menjadi toksik, antara lain :
Autoimun
Pemberian hormone tiroid dari luar
Pemberian yodium radioaktif sbg terapi

Saat anamnesis sulit untuk membedakan


dengan Graves disease karena sama-sama
hipertiroid palpasi : pembesaran hanya
pada salah satu lobus
Tata laksana sama seperti Graves disease
Pengendalian keadaan
tirotoksisitas/hipertiroid : antitiroid (PTU atau
karbimazol)
Pembedahan : jika pengobatan dengan
medika mentosa gagal

STRUMA DIFUSA
NONTOKSIK (GOITER
ENDEMIC)
Merupakan struma endemic (5% pada populasi anak
SD(6-12 th))
Goiter disebabkan defsiensi intake iodin oleh tubuh,
kelainan sintesis hormone tiroid kongenital ataupun
goitrogen.
Gejala klinis : hipertiroidisme, eutiroid,
hipotiroidisme
Tata laksana
Pengobatan struma endemic untuk mengecilkan
struma dan mengatasi hipotiroidisme : Sol Lugoli 46 bulan.

STRUMA NODOSA
NONTOKSIK (GOITER
SPORADIC)
Pembesaran kelenjar tiroid yg secara klinik teraba
nodul satu atau leboh tanpa disertai tanda
hipertiroidisme.
Disebabkan karena gangguan enzim sintesis
hormone tiroid atau konsumsi obat yang
mengandung litium, PTU, fenilbutazone, atau
aminoglutatimid.
Gejala klinis :
Tidak ada gejala klinis yg disebabkan oleh
perubahan kadar hormone tiroid, hanya
pembesaran kelenjar tiroid pada salah satu lobus.

Tata laksana : tindakan operatif masih


merupakan pilihan utama pada SNNT.
Lobektomi, yaitu mengangkat satu lobus,
bila subtotal maka kelenjar disisakan seberat
3 gram
Isthmolobektomi, yaitu pengangkatan salah
satu lobus diikuti oleh isthmus
Tiroidektomi total, yaitu pengangkatan
seluruh kelenjar tiroid
Tiroidektomi subtotal bilateral, yaitu
pengangkatan sebagian lobus kanan dan
sebagian kiri, sisa jaringan 2-4 gram di
bagian posterior dilakukan untuk mencegah
kerusakan pada kelenjar paratiroid atau N.
Rekurens Laryngeus

KARSINOMA TIROID
Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan (pertumbuhan
tidak terkontrol dari sel) yang terjadi pada kelenjar tiroid.
Terdapat 4 tipe yaitu : papiler, folikuler, anaplastik dan
meduller.
Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar,
lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul)
dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak.
Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan
menyerap yodium dan membatasi kemampuan
menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang menghasilkan
cukup banyak hormon tiroid sehingga terjadi
hipertiroidisme.

Klasifkasi karsinoma tiroid


Karsinoma papiler
Berasal dari sel-sel tiroid
Sering pada anak dan dewasa muda (wanita > pria)
Paparan radiasi saat masa anak-anak dapat menjadi
penyebab
Karsinoma folikuler
Berasal dari sel-sel folikel
Menyerang usia di atas 40 tahun
Wanita > pria
Infasif
Karsinoma anaplastic
Sangat ganas metastasis terjadi cepat
Wanita > pria
Karsinoma parafolikular
Wanita > pria
Usia > 50 tahun
Metastasis ke tempat jauh : paru, tulang, hati

NODUL JINAK ><


GANAS
Nodul Jinak

Nodul Ganas

Konsistensi lunak

Konsistensi keras

Mobile

Immobile

Pembesaran tidak
progressif

Tanda infiltrasi : ptosis,


miosis, enoftlamus
Cepat membesar, tidak
nyeri
Disertai pembesaran KGB
regional

ANAMNESIS
Keluhan utama : benjolan di leher, gejala
hipertiroid atau hipotiroid.
Benjolan di leher :
Pembesaran progresif atau lamban,
gangguan menelan, gangguan bernafas,
perubahan suara
Tempat tinggal?
Diet rendah yodium?

PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Pembesaran simetris atau tidak
Timbul gangguan pernapasan atau tidak
Ikut bergerak saat menelan atau tidak
Palpasi
Ikut bergerak : pembesaran ikut bergerak
Tidak ikut bergerak : kemungkinan
pembesaran kelenjar getah bening

Deskripsi perabaan
Lokasi : lobus kanan, lobus kiri, ismus
Ukuran : dalam sentimeter, diameter
panjang
Jumlah nodul : satu (uninodosa) atau lebih
dari satu (multinodosa)
Konsistensinya : kistik, lunak, kenyal, keras
Nyeri : ada nyeri atau tidak pada saat
dilakukan palpasi
Mobilitas : ada atau tidak perlekatan
terhadap trakea, muskulus
sternokleidomastoidea
Kelenjar getah bening di sekitar tiroid : ada
pembesaran atau tidak

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan fungsi tiroid
Kadar T3 = 0,65-1,7 ng/dL
Kadar T4 = 50-120 ng/dL
Pemeriksaan radiologis
Foto rontgen AP/lateral
Scanning tiroid (I 131)
BAJAH

TINDAKAN
PEMBEDAHAN
Indikasi :
Struma difus toksik yang gagal dengan
terapi medikamentosa
Struma uni atau multinodosa dengan
kemungkinan keganasan
Struma dengan gangguan kompresi
Kosmetik

Kontraindikasi pada operasi struma :


Struma toksika yang belum dipersiapkan
sebelumnya
Struma dengan dekompensasi kordis dan
penyakit sistemik lain yang belum terkontrol
Struma besar yang melekat erat ke jaringan
leher sehingga sulit digerakkan yang biasanya
karena karsinoma.
Komplikasi pembedahan tiroid :
Perdarahan dari A. Tiroidea superior
Dispneu
Paralisis N. Rekurens Laryngeus. Akibatnya otototot laring terjadi kelemahan
Paralisis N. Laryngeus Superior. Akibatnya suara
penderita menjadi lebih lemah dan sukar
mengontrol suara nada tinggi, karena terjadi

Anda mungkin juga menyukai