Anda di halaman 1dari 37

DIFERENSIASI VEKTOR

Dian Devita Yohanie

TURUNAN BIASA DARI VEKTOR


Missal

sebuah vektor yang


bergantung pada sebuah variable
skalar tunggal
maka

Dimana
menunjukkan suatu
pertambahan dalam (lihat gambar)

Turunan

biasa dari vetor


terhadap skalar diberikan oleh

jika diturunkan lagi terhadap


maka

KURVA-KURVA RUANG
Bila

R(u) adalah vektor kedudukan r(u) yang


menghubungkan titik asal O dari suatu system
koordinat dan sebarang titik (x,y,z) maka:

dan spesifikasi fungsi vektor r(u)


mendefinisikan x,y dan z sebagai fungsi dari
u.
bila u berubah, titik terminal r menggambarkan
sebuah kurva ruang yang memiliki
persamaan-persamaan parameter
Maka
adalah sebuah vector yang searah dengan

Jika

ada, maka limitnya


akan berupa sebuah vector yang
searah dengan arah persinggungan
pada kurva ruang di
dan
diberikan
oleh
z
r(u+u)

r=r(u+u)-r(u)
x,y,z

r(u)
y

Bila

u adalah waktu t, maka


menyatakan kecepatan V yang
mana dengannya titik-terminal
dari r menggambarkan kurvanya.
Dengan cara yang sama,
menyatakan percepatan a
sepanjang kurva

KONTINUITAS DAN
DIFERENSIABILITAS
fungsi scalar (u) disebut
kontinu di u jika
Ekuivalen dengan ini, (u) kontinu di
u jika untuk setiap bilangan positif
kita dapat memperoleh bilangan
positif sehingga:
apabila
Sebuah

Sebuah

fungsi vector
disebut kontinu di u jika ketiga fungsi
scalar
kontinu di u
atau jika
Ekuivalen dengan ini, R(u) kontinu di
u jika untuk setiap bilangan positif
kita dapat menemukan bilangan
positif sehingga:
apabila

Sebuah

fungsi vector atau scalar


dari u disebut differensiabel
berorder n jika turunan ke-n-nya
ada. Sebuah fungsi yang
diferensiabel haruslah kontinu
tetapi sebaliknya tidak berlaku.

RUMUS DIFERENSIASI
Jika

A, B, dan C adalah fungsi-fungsi


vektor dari sebuah skalar u yang
diferensiabel dan sebuah fungsi
skalar dari u yang diferensiabel,
maka

1.
2.
3.

4.
5.
6.

TURUNAN PARSIAL DARI


VEKTOR-VEKTOR
Jika

A adalah sebuah vector


yang bergantung pada lebih
daripada satu variable scalar,
katakan x,y,z misalnya , maka
kita tuliskan .

Turunan parsial dari A terhadap x


didefinisikan sebagai
jika limitnya ada.

Begitu

adalah

pula:

masing-masing turunan
parsial dari A terhadap y dan z jika
limitnya ada.

Turunan-turunan yang lebih tinggi dapat


didefinisikan seperti dalam kalkulus:

Dengan:

Aturan turunan parsial dalam vectorvektor mirip dengan dalam kalkulus


elementer. Jadi jika A dan B adalah
fungsi-fungsi dari
maka:
1.
2.
3.

dst

DIFERENSIAL DARI VEKTORVEKTOR


Mengikuti

aturan yang mirip


dengan kalkulus elementer.
Misalnya
1. Jika
maka
2.
3.

Jika
dst.
4.

maka

GEOMETRI DIFERENSIAL
C

= kurva r (u) , dimana u =


panjang busur S

vector

satuan singgung

kelengkungan

jejari

kelengkungan C

Vector

satuan arah normal/normal

utama
Binomial

: vetor satuan B dalam arah


dengan bidang T dan N

Skalar

Jejari

torsi

torsi

MEKANIKA
Hokum

Newton, jika F adalah gaya


total yang bekerja pada sebuah
obyek bermassa m yang bergerak
dengan kecepatan v, maka :

Dimana

mv adalah momentum dari


obyek. Jika m konstan, maka rumus
ini menjadi

Geometri difrensial
diberikan lengkungan dalam ruang dengan persamaan2 x = t 2
y =3
t
t
hitunglah
3
(a) kelengkungan
k2 3 (b) torsion T
2
r

ti

t
j

t k
VEKTOR POSISI :
3
dr
maka
i 2tj 2t 2 k

dt

ds
dr

dt
dt
dr
dr

dt
td

1 2 2t 2 2t 2 2

1 2t 2
dr
ds
dr
dt

ds
dt
i 2tj 2t 2 k

1 2t 2

z=

dr (1 2t 2 ) 2 j 4tk 1 2tj 2t 2 k 4t

2
2
dt
1 2

1 2

4ti 2 4t 2 j 4tk
2 2

d
d
dt
ds
ds
dt
4ti 2 4t 2 j 4tk

(1 2t 2 ) 3

maka

1
2t
2t 2
1 2t 2 1 2t 2 1 2t 2
2 1 2t 2 2t
1 2t 2 1 2t 2 1 2t 2

2t 2i 2tj k

2
1 2t

Sekarang

juga

d
4ti 4t 2 2 j 4tk

dt
1 2t 2 2

d
d
dt
ds
dt
dt
4ti 4t 2 2 j 4tk

1 2t 2 3

2ti (1 2t 2 ) j 2tk
N (
)
2
(1 2t )

karena

d
N
ds

maka k=

kita temukan
1 2t
2 2

MEKANIKA
Bila r adalah vektor kedudukan dari sebuah partikel bermasa m relatif trehadap titik O dan F
adalah gaya luar pada partikel maka r x F = M adalah torka atau momen dari F terhadap O.
Perlihatkan bahwa M=
Dimana H = r xmv dan v adalah kecepatan partikel
M= r x F = r x (mV) menurut hukum Newton
Tetapi

Jadi
Perhatikan bahwa hasil ini berlaku baik untuk m konstan atau tidak. H disebut momentum
sudut. Hasil ini menyatakan bahwa laju perubahan momentum sudut terhadap waktu sama
dengan torka .

Jawab

=
=
=

Metode lain . misalnya ,

Maka
(

)+(

) =A.

b.

X (A X B) =
=
=
Metode Lain :

Pergunakan teorema diferensiasi dari determinan , maka hasil ini menjadi

Diferensial dari vektor vektor


1. Jika
, maka
2.
3.
4. Jika
, maka

Contoh
Jika A dan B adalah fungsi-fungsi skalar dari u yang diferensiabel,
buktikan bahwa ;
a.
b.

KURVA - KURVA RUANG


Sebuah kurva C di definisikan oleh persamaan parameter
, dimana s adalah panjang busur diukur dari suatu titik tetap
pada C. Bila r adalah vector kedudukan dari sebarang titik pada C, perlihatkan
bahwa
adalah vector singgung satuan pada C.
Jawab :
Vecto

menyinggung kurva
. Untuk memperlihatkan bahwa ia adalah vector satuan
kita perhatikan bahwa

Karena dari kalkulus

a. carilah vector singgung satuan pada sebarang titik terhadap kurva .

b. tentukan vector singgung satuan ini pada titik dimana .


Jawab :
vector singgung terhadap kurva pada sebarang titik adalah

Vector ini besarnya


Maka vector singgung satuan yang dikehendaki adalah

Perhatikan bahwa karena


, maka
.
Pada = 2 , vector singgung satuan adalah T= .

t2

Turunan Parsial Dari Vektor Vektor

Contoh-Contoh Soal

1. Diketahui
carilah

Jawab :

maka
dan

2.

3. Diketahui
Maka carilah
jawab :

4.

LANJUTAN
Jika

R = e-t i + ln ( t2 + 1 ) j tan t k , carilah


a) b) c)
d)
2

dR
pada t = 0
dt

Jawab : a)

, b)

Penyelesaian

d R
dt 2

, c)

dR
dt

d 2R
dt 2

, d)

i k
:

i2j

a)

dR d e i ln t 1 j tan tk

dt
dt
2

LANJUTAN

1
e i 2
2tj sec2 tk
t 1
t

1
2
2
.
0
j

sec
0k
2
0 1
i 0 k
e 0i

t=0

i k

b)

d R d e i 2t t 1

2
dt
dt
2

j sec 2 tk

LANJUTAN

e i 2 t 1

2t. 1 t 1
2

j 2 sec t sec t tan tk

t=0

e 0i 2 0 1 2.0 1 0 1
i2j o
i2j

j 2.1.1.0k

LANJUTAN

c)

dR

dt

2
2

d)

d R

2
dt

1 2 2 2
5

Anda mungkin juga menyukai