Filum Mollusca
Penyusun :
-Kelompok VIII :
1. I Wayan Adi Saputra/02.XA8
2. I Gede Made Dian Putra Pratama/11.XA8
3. Diki Candra Ariatna/12.XA8
4. Sri Harta Dvikaryani/31.XA8
5. I Gede Wira Ranata/39.XA8
6. Ni Putu Widyartini/38.XA8
A. Ciri-ciri Mollusca
2
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitumolluscusyang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu
dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Adapun ciri-ciri
dari Filum Mollusca, yakni :
1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
2. Habitatnya di air maupun darat
3. Bereproduksi secara seksual
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotroph.
A. Ciri-ciri Mollusca
3
B. Ciri-ciri Mollusca
4
Mollusca terdiri dari tiga bagian utama, yakni :
1. Kaki
3. Mantel
viseral
terdapat
organ-organ
seperti
organ
melindungi
jaringan
massa
tebal
viseral.
yang
Mantel
adalah
2. Massa Viseral
dalam
Mantel
B. Klasifikasi
Mollusca
5
1. Kelas Gastropoda
2. Kelas
Polyplacophora
B.
Klasifikasi
3. Kelas Scaphopoda
4. Kelas Cephalopoda
5. Kelas Bivalvia (Pelecypoda)
B. Klasifikasi
Mollusca
Gastropoda
6
1. Kelas
Gastropoda
Gastropoda berasal dari kata
gaster = perut
podos = kaki
Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak,
berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki.
Gastropoda adalah hewan hermafrodit, tetapi
tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa
contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica),
siput air tawar (Lemnaea javanica), siput laut
(Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis
(Lemnaea trunculata).
B. Klasifikasi
Mollusca
Gastropoda
7
A. Ciri-ciri Gastropoda
1. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbivor, sering 6. Hidup di air laut & air payau atau daratan yang
lembab.
memakan sayuran budidaya sehingga merugikan
7. Rumahnya terdiri dari satu test yang terputar
manusia.
(terpilin) memanjang melalui satu sumbu.
2. Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, 8. Tubuhnya terdiri dari kepala, kaki dan alat
pencernaan.
ganda, atau tanpa cangkang.Fungsi cangkang untuk
9. Kepala dilengkapi dengan alat pengunyah yang
melindungi kepala, kaki, dan alat dalam.
disebut rongga mantel (berfungsi sebagai insang
3. Cangkang umumnya berbentuk spiral asimetri atau
pada air laut & berfungsi sebagai paru-paru pada
terpilin memanjang.
lingkungan darat.
10. Test terdiri dari zat gampingan dan terputar
4. Pada kepala terdapat tentakel dan mulut.
secara spiral melalui satu garis lurus (putaran
5. Pada ujung tentakel panjang gastropoda darat
involut & evolut).
terdapat mata.
11. Arah putaran test gastropoda terdiri dari Dextral
(searah jarum jam) & Sinistral (berlawanan
putaran jarum jam).
B. Klasifikasi
Mollusca
Gastropoda
8
B. Struktur Tubuh
B. Klasifikasi
Mollusca
Gastropoda
9
C. Ordo
Archeogastropoda
yaitu berjumlah satu atau
Archeogastropoda
Gastropoda
Mesogastropoda
ordo
ini
adalahtrochus.
Neogastropoda
B. Klasifikasi
Mollusca
10
Gastropoda
Neogastropoda, yaitu insang sebuah
C. Ordo
Mesogastropoda,
yaitu
satu
jantung
beruang
satu,
dilengkapi
radula
yang
Contoh
ordo
ini
adalah
Lambis, Turitella.
10
B. Klasifikasi
Mollusca
Gastropoda
11
D. Sistem Reproduksi
Siput berkembang biak dengan kawin dan
bersifat
hemaprodit,
melakukan
tetapi
autofertilisasi.
Alat
tidak
mempu
reproduksinya
11
B. Klasifikasi
Mollusca
Polyplacophora
12
2. Kelas
Polyplacophora
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat
pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan
kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel
dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur,
sedangkan permukaan lateral mengandung banyak insang
Hewan
ini
bersifat
hermafrodit
(berkelamin
dua),
12
B. Klasifikasi
Mollusca
Polyplacophora
13
A. Ciri-ciri Polyplacophora
Ciri-ciri dari Polyplacophora, yakni :
1. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral)
memanjang atau berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian
punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya belapan) lempeng terlapis yang
saling tumpang tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat radula. Contoh kelas Amphineura ialah
Chiton.
2.
Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral
mengandung banyak insang
3. Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma
terjadi di luar tubuh). ContohnyaCryptochiton spatau kiton.
13
B. Klasifikasi
Mollusca
Polyplacophora
14
B. Struktur tubuh
14
B. Klasifikasi
Mollusca
Polyplacophora
15
C. Ordo
Aplacophora
Polyplacophora
Monoplacophora
Hewan
ini
memiliki
ciri-ciri,
yaitu
cangkangnya
memiliki
susunan
yang
bertumpuk-tumpuk seperti susunan genting,
hidupnya melekat di dasar perairan. Pada
mulutnya dilengkapi dengan lidah parut atau
radula. Contohnya adalah Chiton.
Polyplacophora
15
B. Klasifikasi
Mollusca
Polyplacophora
16
D. Sistem
Reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitudengan pertemuan sel oyum dan sel
sperma yang terdapat pada individu jantan dan betina
16
B. Klasifikasi
Mollusca
Scaphopoda
17
3. Kelas Scaphopoda
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas
Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati
dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya
hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang
berbaris menyerupai taring
Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau
lumpur. Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk
silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya
sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel
kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk
menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk
pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia,
sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini
mempunyai kelamin terpisah
17
B. Klasifikasi
Mollusca
Scaphopoda
18
A. Ciri-ciri Scaphopoda
Tubuh ramping, memanjang dorsoventral, diselubungi oleh mantel.
1. Panjang tubuhnya biasanya 2,5-5 cm. Ada yang hanya 4 mm, tapi ada pula yang panjangnya 25 cm.
Memiliki cangkang. Cangkangnya terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk silinder, dan biasanya
berwarna putih/kekuningan.
2. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia disebut captula dengan ujung yang menjulur, yaitu alat
peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna.
3. Kaki muncul dari ujung cangkang yang besar, berfungsi untuk menggali di pasir.
4. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas
terjadi di mantel.
5. Hewan ini memiliki Kelamin terpisah.
Contoh : Siput gading (Dentalium vulgare)
18
B. Klasifikasi
Mollusca
Scaphopoda
19
B. Struktur tubuh
19
B. Klasifikasi
Mollusca
Scaphopoda
20
C. Ordo
Scaphopoda merupakan bagian Mollusca yang paling sedikit
memiliki anggota. Scaphopoda hidup di laut dan terpendan di
dalam pasir atau lumpur. Hewan ini memiliki cangkang yang
berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Scaphopoda
juga disebut siput gading. Contohnya adalah siput gading
panjang (Fissidentalium vernedel) yang memiliki cangkang
berbentuk seperti gigi yang ditemukan hidup di dasar perairan
teluk jepang yang berpasir. Jai tidak ditemukan ordo untuk kelas
Scaphopoda.
Sumber : books.google.com
20
B. Klasifikasi
Mollusca
Scaphopoda
21
D. Sistem Reproduksi
Scaphopoda bereproduksi secara
seksual dan masing-masing organ
seksual saling terpisah pada individu
lain.
Fertilisasi
cara
eksternal.
dilakukan
Telur
dengan
dilepaskan
yang
singkat
hewan-hewan
21
B. Klasifikasi
Mollusca
Cephalopoda
22
4. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda berasal dari kata
o chepalo = kepala
Stauroteuthis syrtensis
o podos = kaki
Jadi Cephalopoda bergerak dengan kaki yang terletak di bagian
kepala. Aliran air dari sifon masuk ke dalam rongga mantel dan
disemburkan
ke
luar
melalui
sifon
keluar
menyebabkan
22
B. Klasifikasi
Mollusca
Cephalopoda
23
A. Ciri-ciri Cephalopoda
1. Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkok (kecuali nautilus)
2. Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat dengan
cara menyemprotkan air
3. Warna kulit berubah sesuail lingkungan (karena zat kromator
pada kulitnya)
4. Alat kelamin terpisah
23
B. Klasifikasi
Mollusca
Cephalopoda
24
B. Struktur tubuh
Argonauta argo
Nautilus pompilius
Satu-satunya Cephalopoda
yang bercangkang
24
B. Klasifikasi
Mollusca
Cephalopoda
25
C. Ordo
sedikit
Hewan
dibandingkan
ini
mempunyai
tetrabranchiata.
kantung
tinta,
Tetrabranchiata
Cephalopoda
Decapoda
Dibranchiata
Octapoda
25
B. Klasifikasi
Mollusca
Cephalopoda
26
C. Ordo
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak,
diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids)
yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh
yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat
dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata
memiliki
cangkang
luar
dari
kapur
yang
dan
kantung
tinta.
Salah
satu
famili
dari
ordo
26
B. Klasifikasi
Mollusca
Cephalopoda
27
D. Sistem Reproduksi
Reproduksi terjadi secara seksual dgn cara
fertilisasi internal. Hewan jantan & betina
terpisah (diesis)
27
B. Klasifikasi
Mollusca
Bivalvia
28
4. Kelas Bivalvia
Bivalvia berasal dari kata
bi = dua
valvus = katup
Jadi Bivalvia memiliki cangkang yang berbentuk seperti sepasang
katup. Disebut juga Pelecypoda karena memiliki kaki yang pipih. Di
bagian tengah
dorsal dari
tersusun
dari
lapisan
periostrakum,
prismatik
dan
28
B. Klasifikasi
Mollusca
Bivalvia
29
A. Ciri-ciri Bivalvia
1. Mempunyai kaki berbentuk pipih seperti kapak untuk
membuat lubang.
2. Cangkoknya
terdiri
atas
dua
bagian
yang
29
B. Klasifikasi
Mollusca
Bivalvia
30
umbo
lembar insang
B. Struktur tubuh
otot anterior
pedal adductor
mulut
sifon keluar
sifon masuk
palpus
mantel
cangkang
kaki
30
B. Klasifikasi
Mollusca
Bivalvia
31
Klasifikasi
C. Ordo
berikut
adalah
berdasarkan
Protobranchia
Taxodonata
Bivalvia
Dysodonta
Beberapa
terutama
kelompok
diketahui
Anomalodesmata.
parafiletik,
Terdapat
pula
Pseudolamellibranchia
Septibranchia
dalam
kelompok
tersendiri,
31
B. Klasifikasi
Mollusca
Bivalvia
32
D. Sistem Reproduksi
Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah
atau berumah dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal.
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan
dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di
sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan
jantan.
Telur
yang
telah
dibuahi
berkembang
menjadi
larva
glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait
dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya
dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah
beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda.
Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.
32
C. Peranan Mollusca
33
Sebagai penghasil mutiara
1. Secara Alami
Di alam, mutiara terbentuk akibat adanya irritant yang masuk ke dalam mantel kerang mutiara.
Fenomena adanya irritant ini sering juga ditafsirkan dengan masuknya pasir atau benda padat ke dalam
mantel kemudian benda ini pada akan terbungkus nacre sehingga jadilah mutiara. Terbentuknya mutiara
alami terbagi atas dua bagian besar, terbentuk akibat irritant dan masuknya partikel padat dalam mantel
moluska. Pada prinsipnya, mutiara terbentuk karena adanya bagian epithelium mantel yang masuk ke
dalam rongga mantel tersebut. Bagian epithelium mantel ini bertugas mengeluarkan/mendeposisikan
nacre pada bagian dalam cangkang kerang disamping membentuk keseluruhan cangkang.
33
C. Peranan Mollusca
34
Sebagai penghasil mutiara
2. Secara Buatan
Bentuk rekayasa ini dikenal dengan istilah grafting atau seeding atau juga implantation, yaitu dengan
menyisipkan inti (nucleus) bersama selembar organ mantel (irisan daging kerang mutiara lain yang
dikenal dengan nama saibo) ke dalam kerang mutiara. Organ mantel ini diambil oleh individu kerang
mutiara yang lain dan berperan sebagai donor. Berdasarkan penelitian, pemilihan donor yang baik akan
menentukan kualitas mutiara yang dihasilkan terutama dari segi warna, bentuk dan kilau mutiara. Inti dan
irisan mantel ini ditempatkan di dalam gonad kerang setelah sebelumnya dibuat irisan kecil pada dinding
gonad.
34
C. Peranan Mollusca
35
LANJUTAN.
Irisan daging mantel akan membentuk kantung mutiara (pearl sac) dan nantinya akan memproduksi
nacre. Proses ini dikenal sebagai biomineralisasi, sama halnya dengan proses pembentukan tulang pada
manusia dan hewan bertulang belakang lainnya. Nacre adalah bagian permukaan yang berkilau dari
mutiara atau juga dinding bagian yang berkilau dalam kerang. Pada bagian dalam kerang, nacre
diistilahkan sebagai Mother of Pearl (ibu dari mutiara) sedangkan nacre yang melekat di inti disebut
mutiara. Kualitas nacre yang dihasilkan menjadi penentu kualitas mutiara secara keseluruhan. Proses
penyisipan merupakan bagian kecil dari rangkaian proses budidaya yang panjang sejak penentuan lokasi
budidaya sampai pada penanganan pasca panen. Prinsip proses penyisipan ini didasarkan atas
bagaimana terbentuknya mutiara secara alami dimana kerang akan membungkus irritant yang tidak
dapat dihindari dengan nacre. Prinsip kerja ini sama bila kerang mengalami kerusakan cangkang, mereka
akan segera menutup lubangnya dengan nacre sehingga mencegah tubuh lunaknya terekspos. Namun
sejauh ini belum ada bukti bahwa mutiara alami terbentuk karena masuknya butir pasir ke dalam tubuh
kerang. Asumsi kuat yang menunjang terbentuknya lapisan nacre ini adalah adanya virus seperti yang
ditemukan pada beberapa jenis kerang mutiara yang dibudidayakan.
35